Share

Pengintaian. 40

PENGINTAIAN

PART 40

"Duh ... udah lah lari-larinya, ngos-ngosan," ucap Pak Maftuh. Kami sudah sampai ruangan kerja. Ia merebahkan badannya di sofa kecil.

Pun aku juga tak kalah ngos-ngosan, mau nyubit pinggangnya, akhirnya kuurungkan niat. Tak tega. Hi hi hi.

Ah, percuma lari-lari ngejar, saat yang di kejar udah nyerah, aku juga tak ngapa-ngapain dia. Pengen nyubit aja nggak berani. Padahal niat ngejar pengen nonjok gitu. Ha ha ha

Kuambil air mineral, meneguknya hingga tuntas. Aku juga tak lupa menyodorkan air mineral untuk lelaki itu.

"Minum dulu, Pak, biar tak dehidrasi," pintaku. Ia segera menerima uluran air mineral yang aku berikan.

"Terimakasih," balasnya. Aku mengangguk pelan. Kemudian duduk tak jauh darinya.

Kulihat ia meneguk air mineral itu, hingga tuntas juga.

"Jadi nggak sabar, menunggu reaksi mereka," ucapku.

"Iya, sama, pasti seru," balas Pak Maftuh.

"Yaudah, saya mau membagikan gaji karyawan, tinggal kirim ke rek masing-masing," ucap Pak Maftuh.

"Lalu tugas saya apa?" t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status