 LOGIN
LOGIN
Hari ini Caterina pergi untuk melakukan tes di rumah sakit. Dia sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit yang disarankan oleh Jason semalam.
Kebetulan pada hari itu Kendric sedang pergi untuk melihat-lihat. Biasanya dia sangat jarang pergi ke rumah sakit milik keluarganya tersebut. Kendric tidak hanya seorang pimpinan Turth, dia juga seorang dokter kandungan yang terkenal di kota Angkasa. Kendric memakai masker dan jas dokter, berjalan di koridor ruang tunggu. Di depan meja resepsionis departemen kandungan dia melihat Salsa dan Jason keluar dari ruangan pemeriksaan. Karena merasa ada yang tidak beres Kendric segera masuk ke dalam ruangan kerja Glen salah satu rekan yang bekerja dengannya di rumah sakit. “Apa yang dilakukan dua orang tadi?” Glen menunjukkan amplop tebal di meja, kira-kira senilai satu juta dolar. “Mereka ingin aku memeriksa wanita ini, dia bilang asal aku menulis bahwa dia tidak perawan maka semuanya beres! Kenapa kamu peduli dengan masalah ini?” Kendric menaikkan salah satu alisnya, wajah tampannya mengukir senyum dan terlihat licik. “Aku akan menggantikanmu!” Glen hanya bisa mengangkat kedua bahunya lalu keluar dari dalam ruangan. Glen melihat seorang wanita sederhana sudah duduk di kursi ruang tunggu. Tidak lama kemudian, Caterina dipanggil masuk untuk melakukan pemeriksaan. Caterina duduk di kursi dan menunggu. “Nona Caterina Anson?” “Ya, saya.” “Anda ingin melakukan pemeriksaan keperawanan?” “Ya, benar!” Caterina mengernyitkan keningnya, dia merasa akrab dengan suara berat dan dalam dari pria berbaju dokter di depannya. Pria ini memiliki postur tubuh yang hampir sama dengan Kendric . Yang berbeda dari kedua sosok itu adalah kacamata yang sekarang membingkai kedua matanya. “Silakan!” Kendric memerintahkannya untuk naik ke ranjang pasien untuk melakukan pemeriksaan. Caterina tidak memiliki keraguan dalam hatinya, hanya saja dia merasa sangat canggung. Hal ini sangat memalukan baginya tapi apa yang bisa dia lakukan? “Ah, aku lupa memberitahumu, sebelum rebah buka dulu celanamu!” Caterina membeku, dia memang sudah melepaskannya di dalam toilet sebelum masuk ke ruangan untuk melakukan pemeriksaan. Dia tahu bagian itu akan diperiksa oleh dokter jadi dia merasa malu ketika harus melepaskannya di depan dokter yang akan memeriksanya. “Ya, saya sudah melepasnya.” Kendric merasa tenggorokannya tersumbat ketika mendengarnya. Dia menatap Caterina dengan tatapan aneh. Caterina sendiri merasa sangat malu dan tidak punya muka lagi. Dokter yang akan memeriksanya sekarang menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. “Kalau begitu silakan!” Caterina menganggukkan kepalanya, dia segera naik ke atas ranjang pasien dan rebah di sana. Kendric menata penyangga kaki di kedua sisi ranjang, juga menyalakan lampu untuk memeriksanya. Ketika Kendric menyiapkan alat di meja serta melakukan sterilisasi dia melirik sekilas ke arah Caterina dan wanita itu memejamkan kedua matanya rapat-rapat seolah ada bom di sampingnya yang akan meledak. “Dokter, apa aku akan dibius?” tanyanya ragu-ragu. “Tidak, saya akan memeriksanya sebentar dan Anda akan melihat hasilnya nanti.” Kendric mulai melakukan pemeriksaan, prosesnya memang berjalan cepat. Hanya sebentar dan Kendric sudah memintanya untuk bangun dan menunggu hasilnya di luar. “Saya akan memanggil Anda untuk mengambil hasilnya, silakan tunggu di luar!” “Ya, baiklah!” Caterina merasa ada yang tidak beres, entah kenapa dokter yang menanganinya menurutnya sangat aneh. Caterina sudah keluar dari dalam ruangan, Kendric melihat hasilnya di layar monitor. Tidak ada masalah dengan kondisi Caterina. Caterina adalah gadis baik-baik, kandungannya sehat, dan tentunya Caterina masih perawan. Tidak lama kemudian, Caterina dipanggil ke dalam untuk mengambil hasilnya. Dia tidak membacanya karena yakin dia masih perawan. Di luar pintu, Jason dan Salsa sudah menunggu. Salsa menatapnya dengan licik. Jason memegang map di tangan kanannya. Caterina tidak tahu kenapa mereka datang dan menunggunya di luar pintu. “Kamu tidak perawan! Cepat tanda tangani, aku sudah menyiapkan surat cerai kita!” Caterina merasa sekujur tubuhnya lemas dan tidak berdaya. Dia hampir jatuh menabrak daun pintu di belakang punggungnya. Tiba-tiba pintu terbuka, dan dokter yang tadi memeriksanya menangkap tubuhnya. “Ti-tidak mungkin! Aku masih perawan, kenapa bisa seperti ini?” Caterina panik dan merebut kembali hasil tes miliknya. Dia membacanya dan ternyata hasilnya dia tidak perawan. Caterina panik dan dia menyentuh tangan Jason untuk membujuknya. Jika bukan karena Wiliam yang menjodohkannya dengan Jason, Caterina juga tidak perlu repot-repot berjuang di atas puing-puing rumah tangganya yang sudah hancur sejak awal. Caterina tidak masalah tidak tidur dengan Jason tapi setidaknya dia tidak menjadi janda setelah satu minggu menikah. Jika mereka benar-benar bercerai hari ini maka bagaimana orang-orang akan menilainya? Caterina diceraikan Jason karena sudah tidak perawan! Ini sama halnya menghancurkan masa depan Caterina, dia akan dicap sebagai wanita rendahan seumur hidup. “Ini pasti salah! Jason, aku yakin ini salah, aku akan melakukan tes sekali lagi!” Jason menarik lengannya dengan jijik. “Tidak perlu! Aku tidak sudi menyentuh wanita kotor sepertimu! Tanda tangani saja surat cerainya! Jangan khawatir aku akan membagi aset dengan adil!” Caterina meremas hasil tesnya, Jason melemparkan surat cerai di lantai. “Aku akan menikah dengan Kak Jason, asal kamu tahu saja, aku sudah hamil dua minggu! Kami akan segera punya anak, kamu tidak diperlukan lagi di rumah itu! Cepat kemasi barang-barangmu dan pergi!” Caterina menyeka pipinya, saudara tirinya itu sudah sangat kurang ajar. Sedih pun juga tidak ada artinya sekarang. Tidak ada gunanya menangis. Caterina segera berjongkok untuk mengambil surat cerainya, Salsa malah menginjak tangan Caterina dengan sepatunya. “Jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi di depan kami!” perintahnya pada Caterina seperti seorang majikan pada pelayan. Caterina bersumpah dalam hati. Semua yang terjadi hari ini, kalian akan membayarnya suatu hari nanti! Dua orang itu pergi, dan setelah mengambil surat cerainya dia mengancungkan hasil tesnya di depan wajah dokter di belakangnya yang sejak tadi menonton drama menyedihkan yang ditampilkannya. “Dokter! Aku tidak tahu kenapa kamu melakukan ini padaku? Apakah kamu menyimpan dendam padaku?!” “Nona sangat yakin Anda masih perawan?” “Tentu saja!” jawabnya dengan penuh kemarahan. “Haruskah kita melakukan pemeriksaan sekali lagi?” Kendric berjalan di sampingnya dan mendesak Caterina kembali masuk ke dalam. Caterina didesak sampai bersandar di ranjang pasien. Caterina sangat takut, dia tahu dokter yang menanganinya pasti sengaja memberikan hasil yang salah karena sudah bekerja sama dengan Salsa dan Jason. “Ti-tidak usah! Aku pergi saja!” ujarnya sambil menggelengkan kepalanya. Dengan tergesa-gesa Caterina berniat kabur, tapi tiba-tiba dokter itu mengurungnya dengan kedua lengannya dan membiarkan posisinya tidak berubah. Masker di wajahnya ditarik turun dari hidungnya, dan Caterina membelalakkan matanya ketika melihat wajah pria yang dia kenal, dokternya tidak lain adalah Kendric . “Tu-tuan Kendric ? Kenapa Anda bisa di sini?” Kendric mengukir senyum miring lalu menunjukkan tanda pengenal di jasnya. “Kamu tidak membaca tanda pengenal di bajuku?” “Dokter ahli kandungan Kendric Zegred.” Caterina hampir menggigit lidahnya sendiri ketika mengeja namanya. “Aku bersedia memeriksamu sekali lagi!” Kendric menyunggingkan senyum aneh. Caterina tidak tahu apanya yang lucu, terus terang dirinya sangat tersiksa sampai ingin gantung diri sekarang. “Tidak perlu! Aku tidak ingin diperiksa lagi olehmu!” tolaknya dengan wajah merona merah. Wanita waras mana yang mau sisi intim tubuhnya dibuka dan dilihat berkali-kali oleh pria asing yang baru dikenalnya kemarin?
Pada saat Caterina tiba di rumah, Jesy sudah berdiri di depan rumahnya. Jesy tampak sangat kebingungan, dia terus berjalan mondar-mandir di depan rumah Caterina.Melihat Jesy begitu sedih Caterina merasa semua yang dikatakan Salsa benar. “Bu CEO, bagaimana ini? Sebenarnya apa yang terjadi?” Jesy berlari mendekat lalu menggenggam tangan Caterina. “Sudah, tenanglah,” Caterina mencoba tetap tenang, dia sendiri tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Baru sehari dia sakit dan perusahaan sudah berpindah tangan. Menurutnya prosesnya tidak semudah itu. Jesy mengatakan kecemasannya, dia bicara dengan terbata-bata. “Tapi barusan Pak Jason dia-dia mengumumkan bahwa dia juga adalah pemilik MONSTAR, semua karyawan bingung....”“Papaku masih belum sadarkan diri, aku sendiri tidak tahu, Jes. Salsa bilang pagi ini Papa pergi menemui Jason lebih tepatnya direncanakan oleh Jason atau tidak aku tidak tahu,”“Bu CEO, bagaimana kalau kita pergi ke MONSTAR, paling tindak Anda bisa memastikannya nanti
Pada keesokan paginya, kondisi Caterina sudah jauh lebih baik dari semalam. Untuk sementara pekerjaan di kantor dikerjakan oleh Jesy di bawah kendalinya. Banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisinya yang tidak memungkinkan dia untuk mengurus segalanya seorang diri.Wiliam tidak tahu apa-apa tentang Caterina, dia pergi ke kantor untuk memarahinya. Dia pikir Caterina sengaja mengabaikan banyak jadwal penting karena sibuk berpacaran dengan Kendric. Ketika dia pergi ke MONSTAR, Caterina tidak ada di dalam ruangan kerjanya. Dia menemukan Jesy di sana sedang merapikan berkas di dalam rak. “Kamu asisten Caterina, kan?” tanyanya. “Ya, benar, Pak.”“Ke mana putriku?” tanya Wiliam dengan amarah di wajahnya.“Bu CEO masih di rumah sakit, siang ini saya berencana untuk pergi menemuinya ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan pada beliau,”Wiliam mengerutkan keningnya, dia tidak paham maksud dari ucapan Jesy barusan. “Apa maksudmu? Kenapa Caterina ada di rumah sakit? Apa dia per
Mendengar cerita dari sopir yang melapor padanya, Dominic menjadi sangat marah. “Berani-beraninya dia! Jika bukan karena bantuan Caterina, apakah Jason masih bisa berdiri di kursi presdir saat ini?! Laki—laki itu sangat tidak tahu diri dan sangat keterlaluan!” geramnya dengan tangan mengepal.“Ya, perusahaan Pak Jason bisa bertahan hingga saat ini berkat bantuan dari Bu Caterina.”“Sudahlah, Caterina memintaku untuk tidak mencampuri masalah pribadinya, padahal jika dia tidak membantu Jason maka aku bisa mengatasi masalah ini hingga Jason hancur dan tidak bisa mengangkat kepalanya lagi di depan publik!”Sekitar satu jam kemudian, Dominic pergi menjenguk Caterina di kamar pasien. Caterina sudah sadar dari pingsan. Wajahnya terlihat sangat pucat. Melihat Dominic datang, Caterina ingin bangun dari posisinya tapi Kendric melarangnya.“Berbaring saja, kondisimu masih belum stabil,” ujarnya.Caterina mengurungkan niatnya dan tetap rebah di kasur.Dominic membawa buah dan bunga. Dia meletakk
Caterina mengabaikan perasaan itu, dia hanya berdiri di depan celah pintu yang dia buka sedikit. Tidak memberikan izin pada Jason untuk masuk ke dalam, Caterina tidak ingin kenangan kelam itu muncul dan aroma dari tubuh Jason memenuhi ruangan pribadinya. Tidak akan pernah! Dan tidak ingin dia lakukan!“Biarkan aku masuk, buka pintunya! Sampai kapan kamu akan berdiri di celah pintu, hah?!” nada suara Jason terdengar meninggi, lebih tepatnya dia merasa ditolak dan sekarang Caterina menatapnya dengan pandangan jijik.“Aku tidak berencana membiarkanmu masuk, katakan saja kenapa kamu datang ke sini mencariku?”“Tentu saja aku ingin membahas masalah pekerjaan! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu!”Caterina tertawa tanpa suara. Dia tetap tidak mau membukakan pintu. “Kamu tahu kondisiku kurang sehat sekarang, pergilah dan jangan menggangguku lagi,” usirnya dengan nada datar.Jason menolak pergi dan bahkan berusaha masuk ke dalam. Dia menahan celah pintu dengan tangannya. “Aku b
Jason pikir Salsa akan terus mengacau di perusahaan jika dia tidak bersikap lebih lembut. Jason tidak ingin Salsa terus mengatakan hal-hal tidak masuk akal dan berkata bahwa mereka akan menikah. Selain itu, tingkah Salsa juga terlalu sombong dan menganggap diri sendiri lebih berharga dibandingkan dengan orang lain, Salsa suka merendahkan orang dan mencaci orang yang tidak bersalah. Jason tidak bisa membiarkan Salsa terus tinggal di perusahaannya. Dia hanya memiliki cara ini untuk membujuk wanita itu agar mau menuruti keinginannya.“Setelah jam makan siang, aku ada urusan di luar, bagaimana kalau aku antarkan kamu pulang? Mulai besok pertemuan antara kita lebih baik kita tentukan di luar kantor.”Salsa mengerutkan keningnya, dia masih telanjang dan memeluk tengkuk Jason. Sepatu hak tinggi di kakinya terlihat sedikit gemetar. Entah kenapa tawaran Jason terdengar tidak masuk akal dan disengaja.“Ke-kenapa?”“Karena aku hanya butuh kamu di ranjang, bukan di perusahaan, masalah peker
Bukannya hanyut dengan rayuan Salsa, Jason merasa risi karena tingkah Salsa yang mulai berlebihan. Dia secara tidak sadar menarik lengannya menjauh dari pelukan Salsa. “Calon istri, katamu? Salsa apa kamu benar-benar tidak bisa diajak bicara lagi?”Salsa cemberut lalu bertanya, “Apa aku tidak boleh mengatakannya? Apa karena aku sudah tidak cantik sedikit pun? Kakak tidak suka dengan penampilanku? Aku bisa mengubah pakaianku seperti Caterina. Aku bersedia berdandan sama sepertinya, aku-”“Cukup! Salsa, sudah! Aku tidak ingin kamu melakukan perubahan apa pun!”Salsa tercengang mendengar jawaban Jason dan dia merasa penampilannya selama ini memang lebih menarik jika dibandingkan dengan Caterina. “Ya, aku tidak akan mengubah penampilanku, aku tahu Kakak lebih suka baju minim yang aku pakai, selain itu lekuk tubuhku pasti juga lebih bagus jika dibandingkan dengan Caterina, kan?”Jason mengukir senyum sinis di sudut bibirnya lalu berkata di telinga Salsa.“Karena.... perubahan apa pun pad








