LOGINKendric merasa Caterina sangat lucu sekarang jadi dia sengaja ingin menggodanya.
“Nona masih memiliki hutang padaku, Nona tidak lupa, bukan?” “Ya, aku ingat, aku masih memiliki hutang padamu, tapi tender masih belum berjalan. Tuan juga tahu kemarin sore kita baru pulang dari acara pameran, apa Tuan pikir aku sudah menerima uang dari tender?” Kenapa pria ini tidak bisa membaca situasinya? Dia lebih menyebalkan dari Salsa dan Jason yang sinting itu! Jika Kendric tidak sengaja mencelakaiku apa lagi namanya?! Aku benar-benar masih perawan tapi dia malah menuliskan aku tidak perawan! Caterina menatap kedua mata Kendric seperti ingin mencincangnya, kedua mata Caterina kelam dipenuhi dengan kemarahan sementara kedua mata Kendric dipenuhi dengan aura cerah seperti bintang. “Jadi, kapan Nona akan membayarnya? Nona tahu aku bukan tipe orang yang sabar menunggu.” “Tuan Kendric , situasi sekarang sama sekali tidak memungkinkan untukku untuk membayarmu, aku tidak bisa menyerahkan uang padamu sekarang. Jika kamu tidak percaya aku akan menunjukkan tabunganku! Nilai perhiasan milik perusahaan Anda tidak murah, mungkin-” “Tapi aku mau sekarang!” Kendric mendekat satu inci, membuat bagian tengkuk Caterina hampir jatuh di ranjang. “Tu-tuan, Anda pria baik-baik jadi tidak mungkin memintaku untuk membayar dengan tubuhku, bukan?” Kendric tertawa lalu menarik diri dari atasnya. “Sepertinya boleh juga!” guraunya dengan sengaja. Kendric mengulum senyum, sementara Caterina mulai ketakutan. “Karena Anda sudah mencatat tesku tidak perawan jadi ingin merusaknya agar tidak ada bukti? Aku tidak perlu melakukannya! Tidak ada perjanjian aku harus membayarnya dengan tubuhku! Lagi pula aku tidak tertarik untuk melakukannya denganmu!” Senyum di bibir Kendric sirna seketika. Dia hanya ingin menggoda Caterina tapi tidak menyangka Caterina memiliki pemikiran yang begitu kritis tentangnya. Entah kenapa dia merasa tidak senang ketika mendengar kata-kata yang meluncur dari bibir Caterina. Ketika Kendric masih sibuk dan tenggelam dalam pikirannya, pintu ruangan dibuka dari luar, Tuan Dominic Zegred datang bersama asistennya. Dia awalnya ingin memberikan kejutan pada Kendric – cucunya. Tidak disangka dia malah terkejut ketika melihat Kendric sedang bersama dengan seorang wanita yang wajahnya terlihat sangat familier. Tentu saja dia merasa akrab dengan wajah Caterina. Caterina adalah satu-satunya kandidat dalam pameran yang memenangkan tender utama serta mengalahkan cucunya yang tidak pernah dikalahkan oleh siapa pun sebelumnya. Wajah Caterina menurutnya cukup cantik dengan penampilannya sekarang. Mendengar orang masuk ke dalam Kendric dan Caterina terlambat menyadarinya. Keduanya baru bangun dan Kendric hampir jatuh dan ambruk menimpa Caterina lantaran melihat kakeknya datang ke ruangan kerja Glen. Glen sendiri yang ikut datang di belakang juga terkejut melihat situasi yang tidak diduga bakalan terjadi. Awalnya dia pikir Caterina sudah pergi karena sejak tadi Jason dan Salsa juga sudah meninggalkan rumah sakit. Dominic Zegred menunjuk wajah Caterina sambil mengukir senyum di bibirnya. “Kamu ....” “Kakek, dia adalah pasien di rumah sakit ini!” Glen segera memotong di tengah untuk menebus kesalahannya pada Kendric . Sementara Caterina tidak mengerti apa yang terjadi, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya. Dia sama sekali tidak tahu kenapa ruangan yang digunakan untuk merawat pasien bisa begitu ramai hari ini. “Oh?” Dominic menganggukkan kepalanya. “Bukannya kamu adalah Nona muda yang memenangkan juara pertama dalam pameran? Cucuku-” Kendric melotot, dia langsung memotong perkataan kakeknya. “Tuan besar! Merupakan penghormatan bagiku Anda sudah datang jauh-jauh ke sini!” Dominic dibawanya keluar dari dalam ruangan dengan tergesa-gesa. Sebenarnya dia masih ingin bicara dan mengobrol dengan Caterina, ini adalah pertama kalinya Kendric terlibat dengan seorang wanita. Sebelumnya Kendric terus menolak jika dijodohkan, dan menurutnya Kendric memang memiliki selera yang unik. “Kenapa kamu memaksaku pergi? Dasar anak bodoh! Aku datang ke sini dan kamu memberikan kejutan padaku! Apa yang kamu lakukan di dalam ruangan tertutup bersama juara pertama dalam pameran? Kendric apa ini ada hubungannya dengan pekerjaan? Cucuku kamu sudah tua dan sudah waktunya untuk menikah!” Wajah Kendric menjadi pucat, dia ingat bagaimana Caterina menolaknya beberapa menit yang lalu tepat sebelum kakeknya datang ke dalam ruangan. “Ti-tidak! Aku hanya melakukan tugasku sebagai dokter di sini, Kakek terlalu banyak berpikir.” “Kamu tidak berani mengatakannya?” Dominic menatapnya dengan senyum lebar di bibirnya. “Kakek, ini sungguh salah paham, aku dan wanita tadi sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun selain dokter dan pasien.” *** Caterina masih tinggal di dalam ruangan, dia melihat Kendric menarik keluar pria tua yang baru saja datang untuk menyapanya. Di dalam ruangan itu Glen masih berdiri dan menatapnya. Dia bertanya-tanya dalam hati kenapa wanita ini masih di sini dan tidak segera pergi. “Nona Caterina? Apakah pemeriksaannya sudah selesai?” “Ya, sudah! Oh, aku lupa, maaf!” Caterina mengukir senyum serba salah lalu keluar dari dalam ruangan. Di genggaman tangannya masih ada hasil pemeriksaan yang tadi dia lakukan. Ketika keluar dari dalam ruangan dia menggenggam dan membuatnya menjadi bola kertas lalu dia lemparkan ke tempat sampah tapi gagal masuk ke dalamnya. Caterina tidak peduli, dia hanya ingin segera meninggalkan rumah sakit untuk mengemas baju-bajunya dari kediaman. Kendric sudah selesai berbincang dengan kakeknya, Dominic secara tidak sengaja melihat Caterina pergi setelah membuang kertas dan kertas itu menggelinding di bawah sepatunya. “Apa ini? Kenapa aku tidak bisa melihatnya dengan jelas?” Dominic membacanya tapi dia masih tidak mengerti karena belum membetulkan kacamatanya. Ketika dia melihatnya dengan lebih jelas, dia langsung melotot. “Caterina Anson, tidak perawan? Apa maksudnya? Jangan-jangan Kendric sudah melakukannya? Anak itu sungguh di luar dugaan! Hahahaha!” Dominic salah sangka bahwa kesucian Caterina sudah direnggut oleh cucunya dan alasan Kendric menyangkalnya tadi karena tidak ingin Dominic mengetahuinya. Dominic merasa Kendric sudah memiliki kemajuan dalam masalah memilih pasangan. Setelah pulang dari rumah sakit dia memiliki rencana untuk melamar Caterina secara pribadi. Dia tidak ingin menundanya sehari pun. *** Malam itu Caterina baru saja membawa bajunya ke rumah Wiliam tapi ayah kandungnya malah melemparkan tas dan kopernya dari dalam rumah. “Pergi saja! Kamu sangat membuatku malu! Caterina, kamu tinggal saja di rumah dinas! Kamu tidak perlu lagi pulang ke rumah ini, aku tidak sudi tinggal satu atap denganmu! Jason sudah menceraikanmu dan aku tidak mau kehilangan muka!” Dominic melihat semuanya, dia masih belum turun dari dalam mobil hitam mewah miliknya. Sopir sudah membukakan pintu dan dia bisa melihat bahwa dia datang tidak pada waktu yang tepat. “Anak ini, kenapa bisa begini? Dia bercerai? Apa maksudnya?” gumamnya pada dirinya sendiri. Asisten di sampingnya segera menjawab. “Tuan besar, Nona Caterina sebelumnya sudah menikah dengan Tuan Jason, mereka berdua awalnya dijodohkan dan dia diceraikan setelah satu minggu karena Tuan Jason lebih tertarik dengan saudara tiri Nona Caterina. Saya tahu betul masalah ini karena Tuan Jason membawa Nona Salsa dalam pameran kemarin dan memperkenalkan sebagai orang yang istimewa dalam hatinya.” Dominic menghela napas berat. “Tidak, sepertinya aku melihatnya siang tadi dia melakukan tes, apa jangan-jangan karena Kendric ? Ya, aku harus membawanya pulang! Bagaimana mungkin aku membiarkan gadis ini terluka karena kenakalan Kendric ?” Dia segera turun dari dalam mobilnya dan mendekati Caterina yang kini masih terduduk di halaman bersama tas dan kopernya. Asisten Dominic tidak paham dengan yang Dominic katakan, dia ingin menjelaskannya tapi sudah terlambat. Dominic sudah pergi mendekati Caterina. “Nak?” Caterina masih menangis, dia melihat kakek tua yang siang tadi dia temui di rumah sakit. Caterina buru-buru menyeka pipinya. “Tuan? Kenapa Anda datang ke sini?”Pada saat Caterina tiba di rumah, Jesy sudah berdiri di depan rumahnya. Jesy tampak sangat kebingungan, dia terus berjalan mondar-mandir di depan rumah Caterina.Melihat Jesy begitu sedih Caterina merasa semua yang dikatakan Salsa benar. “Bu CEO, bagaimana ini? Sebenarnya apa yang terjadi?” Jesy berlari mendekat lalu menggenggam tangan Caterina. “Sudah, tenanglah,” Caterina mencoba tetap tenang, dia sendiri tidak tahu sebenarnya apa yang terjadi. Baru sehari dia sakit dan perusahaan sudah berpindah tangan. Menurutnya prosesnya tidak semudah itu. Jesy mengatakan kecemasannya, dia bicara dengan terbata-bata. “Tapi barusan Pak Jason dia-dia mengumumkan bahwa dia juga adalah pemilik MONSTAR, semua karyawan bingung....”“Papaku masih belum sadarkan diri, aku sendiri tidak tahu, Jes. Salsa bilang pagi ini Papa pergi menemui Jason lebih tepatnya direncanakan oleh Jason atau tidak aku tidak tahu,”“Bu CEO, bagaimana kalau kita pergi ke MONSTAR, paling tindak Anda bisa memastikannya nanti
Pada keesokan paginya, kondisi Caterina sudah jauh lebih baik dari semalam. Untuk sementara pekerjaan di kantor dikerjakan oleh Jesy di bawah kendalinya. Banyak pekerjaan yang tertunda karena kondisinya yang tidak memungkinkan dia untuk mengurus segalanya seorang diri.Wiliam tidak tahu apa-apa tentang Caterina, dia pergi ke kantor untuk memarahinya. Dia pikir Caterina sengaja mengabaikan banyak jadwal penting karena sibuk berpacaran dengan Kendric. Ketika dia pergi ke MONSTAR, Caterina tidak ada di dalam ruangan kerjanya. Dia menemukan Jesy di sana sedang merapikan berkas di dalam rak. “Kamu asisten Caterina, kan?” tanyanya. “Ya, benar, Pak.”“Ke mana putriku?” tanya Wiliam dengan amarah di wajahnya.“Bu CEO masih di rumah sakit, siang ini saya berencana untuk pergi menemuinya ada beberapa hal penting yang ingin saya tanyakan pada beliau,”Wiliam mengerutkan keningnya, dia tidak paham maksud dari ucapan Jesy barusan. “Apa maksudmu? Kenapa Caterina ada di rumah sakit? Apa dia per
Mendengar cerita dari sopir yang melapor padanya, Dominic menjadi sangat marah. “Berani-beraninya dia! Jika bukan karena bantuan Caterina, apakah Jason masih bisa berdiri di kursi presdir saat ini?! Laki—laki itu sangat tidak tahu diri dan sangat keterlaluan!” geramnya dengan tangan mengepal.“Ya, perusahaan Pak Jason bisa bertahan hingga saat ini berkat bantuan dari Bu Caterina.”“Sudahlah, Caterina memintaku untuk tidak mencampuri masalah pribadinya, padahal jika dia tidak membantu Jason maka aku bisa mengatasi masalah ini hingga Jason hancur dan tidak bisa mengangkat kepalanya lagi di depan publik!”Sekitar satu jam kemudian, Dominic pergi menjenguk Caterina di kamar pasien. Caterina sudah sadar dari pingsan. Wajahnya terlihat sangat pucat. Melihat Dominic datang, Caterina ingin bangun dari posisinya tapi Kendric melarangnya.“Berbaring saja, kondisimu masih belum stabil,” ujarnya.Caterina mengurungkan niatnya dan tetap rebah di kasur.Dominic membawa buah dan bunga. Dia meletakk
Caterina mengabaikan perasaan itu, dia hanya berdiri di depan celah pintu yang dia buka sedikit. Tidak memberikan izin pada Jason untuk masuk ke dalam, Caterina tidak ingin kenangan kelam itu muncul dan aroma dari tubuh Jason memenuhi ruangan pribadinya. Tidak akan pernah! Dan tidak ingin dia lakukan!“Biarkan aku masuk, buka pintunya! Sampai kapan kamu akan berdiri di celah pintu, hah?!” nada suara Jason terdengar meninggi, lebih tepatnya dia merasa ditolak dan sekarang Caterina menatapnya dengan pandangan jijik.“Aku tidak berencana membiarkanmu masuk, katakan saja kenapa kamu datang ke sini mencariku?”“Tentu saja aku ingin membahas masalah pekerjaan! Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu!”Caterina tertawa tanpa suara. Dia tetap tidak mau membukakan pintu. “Kamu tahu kondisiku kurang sehat sekarang, pergilah dan jangan menggangguku lagi,” usirnya dengan nada datar.Jason menolak pergi dan bahkan berusaha masuk ke dalam. Dia menahan celah pintu dengan tangannya. “Aku b
Jason pikir Salsa akan terus mengacau di perusahaan jika dia tidak bersikap lebih lembut. Jason tidak ingin Salsa terus mengatakan hal-hal tidak masuk akal dan berkata bahwa mereka akan menikah. Selain itu, tingkah Salsa juga terlalu sombong dan menganggap diri sendiri lebih berharga dibandingkan dengan orang lain, Salsa suka merendahkan orang dan mencaci orang yang tidak bersalah. Jason tidak bisa membiarkan Salsa terus tinggal di perusahaannya. Dia hanya memiliki cara ini untuk membujuk wanita itu agar mau menuruti keinginannya.“Setelah jam makan siang, aku ada urusan di luar, bagaimana kalau aku antarkan kamu pulang? Mulai besok pertemuan antara kita lebih baik kita tentukan di luar kantor.”Salsa mengerutkan keningnya, dia masih telanjang dan memeluk tengkuk Jason. Sepatu hak tinggi di kakinya terlihat sedikit gemetar. Entah kenapa tawaran Jason terdengar tidak masuk akal dan disengaja.“Ke-kenapa?”“Karena aku hanya butuh kamu di ranjang, bukan di perusahaan, masalah peker
Bukannya hanyut dengan rayuan Salsa, Jason merasa risi karena tingkah Salsa yang mulai berlebihan. Dia secara tidak sadar menarik lengannya menjauh dari pelukan Salsa. “Calon istri, katamu? Salsa apa kamu benar-benar tidak bisa diajak bicara lagi?”Salsa cemberut lalu bertanya, “Apa aku tidak boleh mengatakannya? Apa karena aku sudah tidak cantik sedikit pun? Kakak tidak suka dengan penampilanku? Aku bisa mengubah pakaianku seperti Caterina. Aku bersedia berdandan sama sepertinya, aku-”“Cukup! Salsa, sudah! Aku tidak ingin kamu melakukan perubahan apa pun!”Salsa tercengang mendengar jawaban Jason dan dia merasa penampilannya selama ini memang lebih menarik jika dibandingkan dengan Caterina. “Ya, aku tidak akan mengubah penampilanku, aku tahu Kakak lebih suka baju minim yang aku pakai, selain itu lekuk tubuhku pasti juga lebih bagus jika dibandingkan dengan Caterina, kan?”Jason mengukir senyum sinis di sudut bibirnya lalu berkata di telinga Salsa.“Karena.... perubahan apa pun pad







