Share

Perkenalan Waktu Itu

Herman yang menyaksikan pemandangan didepannya sejenak berhenti dari makannya. Baru pertama kali ia melihat seorang wanita makan dengan lahap tanpa rasa malu didepannya. Suapan demi suapannya seperti orang yang benar-benar sedang kelaparan. "ia sangat rakus" Herman berbicara dalam hatinya.

"Hati-hati tersedak nona, jangan terlalu terburu-buru begitu" ucap Herman.

"Owh euh,, heeh " Hanya kata itu yang keluar dari Adinda, baginya sekarang perut kosongnya yang paling penting. Kapan lagi ia bisa menemukan makanan seenak ini, dan yang pastinya gratis.

Setelah selesai dengan makanan didepannya, ia melirik minuman berwarna lemon dimejanya, minuman itu nampak menggairahkan, sangat segar dipandang, diraihnya segera minuman itu, dalam satu tegukan minuman itu tandas begitu saja.

Herman semakin heran melihat tingkah perempuan didepannya itu. "Sudah berapa hari anda tidak makan?" Herman bertanya sambil memicingkan matanya.

"Apa maka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status