Share

Pertemuan

  Bik Inah berjalan dengan cepat, karena sudah meninggalkan majikannya cukup lama. Ia selesai membeli makanan untuk Adinda.Adinda yang tak mau memakan makanan dari pihak Rumah sakit menyuruh Bik Inah membeli makanan lain diluar.

   

  Adinda baru tersadar dari tidurnya setelah diberi obat penenang tadi malam. Tubuhnya terasa sangat lemas, karena dari kemarin dia tak mau makan sama sekali. Sedikit demi sedikit ia mulai pulih. Memang pengaruh obat yang kemarin dia minum sudah tidak ada, kini tinggal mengembalikan mood Adinda karena Herman yang berniat meninggalkannya.

   Ia benar-benar tak bisa menerima kenyataan itu. Sehingga dia benar-benar terpuruk dan depresi. Beruntung ada bik Inah yang selalu setia menjaganya. Sampai akhirnya dia dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan seperti sampai sekarang ini.

     Saat melewati ruang IGD, tak sengaja bik Inah melihat Herman yang sedang duduk termenung sambil membu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
gara2 selangkangan lonte lupa klu istri lagi hamil. apa itu yg dinamakan cinta. dasar laki2 sampah. dan buat amira, klu terlalu lemah dan dungu lebih baik mati aja. g guna juga hidup
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status