Share

BAB 19

"Orang pintar dikibulin, nendang lah!"

Aku tertawa puas setelah berhasil menemukan surat rumah dan tanah di dalam almari penyimpanan. Mas Marvin memang licik tapi tidak secerdas aku.

Setelah seisi rumah sepi, seharian aku sibuk mencari surat tanah dan rumah yang disembunyikan mas Marvin. Untunglah mas Marvin belum sempat memindahkannya di tempat lain, sehingga tidak sulit bagiku mengorak-arik laci maupun lemari rumah untuk mendapatkan surat berharga ini.

***

"Aku bingung jual rumah di mana, di markletplace bisa?" ucapku bertanya-tanya sambil mengaduk sedotan yang berada pada gelas teh.

"Ngawur kamu! jual tanah kayak jual kacang aja!"

"Hehehe, makannya bantuin aku Irzham!" kekehku menertawai diri sendiri.

"Oke, biar aku urus semuanya, beri aku nomor rekeningmu jika transaksi sudah deal. Kamu jual berapa rumah ini?"

"Pantesnya berapa? pokoknya bisa kubuat beli rumah baru lagi deh," ucapku putus asa. Karena memang aku kurang paham masalah jual beli tanah. Dan lebih baik kuserahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status