Share

24. Tagihan

"Kok ngancamnya gitu sih, Sayang?" Aku menggeser duduk, mendekati Alin, tapi wanita itu ikut bergeser.

"Mas kenapa, sih, deket-deket. Gerah tahu mana di sini nggak ada AC lagi," ucap Alin sambil mengibaskan telapak tangan di depan wajahnya. Matanya melirik, menyapu seisi ruangan yang memang tidak ber-ac. Rumah Ibu sangat sederhana, dulu ayah bukan pegawai yang mempunyai jabatan tinggi. Jadi hidup kami terbilang pas-pasan. Itu sebabnya aku memaksakan diri untuk kuliah lalu punya pekerjaan supaya hidupku tidak susah seperti Ayah dan Ibu.

Beruntung Lisa mau diajak sederhana. Hingga dalam usia lima tahun pernikahan kami, aku sudah punya rumah dan mobil dengan gajiku yang terbilang lebih dari cukup, tapi tidak bisa dibilang banyak juga. Dan sekarang aku menikah dengan Alin, aku berharap kekayaanku akan bertambah banyak karena kami sama-sama berpenghasilan.

Selang beberapa menit, Ibu datang sambil membawa nampan berisi makanan. Lalu obrolan basa-basi pun mengalir dari mulut Ibu. Alin hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status