Share

Bab 19

Ekspresi Wandy yang menyipitkan matanya itu sangat mirip dengan Neilsen, membuat Linny menghela napasnya, namun itu justru membuat Sean tersadar dari pikirannya sendiri.

"Tante Linny?"

"Mamimu sekarang sudah tidak apa-apa, kau jangan khawatir lagi ya. Aku akan membeli makanan, kau jangan kemana-mana, malam ini aku akan menginap di sini untuk menjaga mamimu, sebentar lagi aku akan mengantarmu pulang, apa kau takut?"

Linny mengelus kepala Wandy, hatinya timbul secercah rasa sayang.

Anak ini meskipun ia kecil tapi banyak akal, banyak ide, tapi bagaimanapun juga ia adalah anak kecil, melihat maminya sedang dalam bahaya, tak urung ia pasti merasa cemas. Tapi ini adalah rumah sakit, banyak bakteri di mana-mana, Rossa sudah terbaring sakit, ia tak bisa membiarkan Sean ikut terkena masalah juga.

"Aku tidak takut. Tante Linny, kumohon Tante menjaga mamiku ya."

Wandy membungkuk dalam-dalam di hadapan Linny.

Linny yang diberi kehormatan seperti itu pun sangat terkejut.

"Hei bocah, apa yang sedang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status