Share

Bab 8

"Terimakasih." Ucapku sambil mengusap-usap baju, tanganku yang kotor.

"Lain kali hati-hati, disini banyak hewan peliharaan berkeliaran." Ujarnya.

"Ya, aku tadi nggak perhatikan jalan sih, jadi gini deh." Jawabku

"Kamu orang baru ya?Soalnya aku baru lihat kamu disini?"

"Oh, aku nggak sengaja lewat sini, aku ada teman disini." Jawabnya.

"Oh, ya kenalin aku mecca, kamu?" Tanyaku sambil menawarkan untuk berjabat tangan.

"Aku Riki." Jawabnya

"Sekali lagi, terimakasih ya karena kamu udah nolongin aku." Ucapku sambil tersenyum dan ia pun membalas senyumanku. 

"Em, karena kami nggak apa-apa, aku pamit dulu ya, assalamualaikum." Pamit nya yang sopan padaku sambil berlalu pergi. 

"Oh ya, sekali lagi terimakasih ya atas pertolongannya. Waalaikumsalam…" Jawabku aku pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.

"Aku pulang saja ahh, sudah siang banget juga. Entar yang ada aku di omelin mama lagi, hihihi" gerutu ku.

Aku langsung putar balik untuk pulang ke rumah. 

"Assalamualaikum."

"Aku pulang." Ucapku sambil memarkirkan motor.

"Kamu kemana aja? Kamu lupa bawa hp lagi ya? Tuh hpmu dari tadi bunyi terus." Ucap mama yang terus mengomel padaku.

"Ya ampun, aku lupa bawa hp." Ucapku sambil langsung bergegas ke kamar untuk mengecek hp dan melihat panggilan di layar hp.

"Astaga, hampir 50 panggilan tak terjawab dari Zaky. Pasti dia ngambek deh." Gerutuku dan langsung menelpon balik Zaky.

Tuuut...tuuut...tuuut

"Nggak diangkat lagi, fix ini mah pasti di lagi ngambek deh ma gue." Gerutuku yang terus menelpon Zaky.

"Mecca, ayo makan sayang, kita udah nunggu nih…" ajak mama untuk makan siang bersama. Aku pun langsung mematikan telepon karena tak dijawab oleh Zaky. 

Aku pun pergi menuju ruang makan untuk makan siang bersama.

POV zaky

Saat ku terbangun di pagi hari, aku memutuskan untuk menemui Mecca yang sedang berlibur di rumah orang tuanya.

"Aku lebih baik, telepon dulu Mecca nanyain alamatnya. Biar aku bisa jemput dia nanti." Ucapku sambil mengambil hp di meja samping tempat tidur.

Tuuut... tuuut...tuuut

"Kok nggak diangkat ya apa dia masih tidur ya, tapi nggak mungkin sih dia masih tidur, atau mungkin dia lagi mandi." Pikirku yang sedang menebak-nebak kenapa Mecca nggak angkat telepon aku.

"Mending aku mandi dulu aja deh, ntar udah beres aku nelpon Mecca lagi." Ucapku sambil bergegas untuk mandi.

Setelah aku beres mandi dan telah siap untuk pergi aku kembali menelpon Mecca dan lagi-lagi telponku gak diangkat apa sesibuk itu disana sampai tak sempat mengangkat telponku.

Aku kesal dan marah kepadanya. Inginku menemuinya namun aku tak tahu harus kemana aku menemuinya.

Karena kesal aku akhirnya tertidur dengan berharap dia akan menelpon balik aku.

Saat aku mulai terlelap dari tidurku.

Kring...kring...kring…

Kring...kring...kring…

Saat aku hendak mengangkat teleponnya, dan panggilan pun terputus.

"Sial, giliran dia yang nelpon aku malah ketiduran, mana dia nelpon udah berkali-kali." Gerutuku sambil aku menelpon balik Mecca akan tetapi lagi-lagi telepon ku tak dijawab oleh nya.

"Kenapa sih dia, giliran aku telpon malah nggak diangkat-angkat, giliran aku tidur dia telpon, apa sih maunya." Kesalku 

"Akh sudahlah, masa bodoh dia mau nelpon lagi atau nggak." Kesalku yang akhirnya aku memutuskan untuk pergi entah kemana.

Aku pergi menghilangkan rasa kesal di dada. Tanpa membawa hp di tangan.

POV Mecca 

Saat makan siang selesai. Mama meminta ku untuk membantu mencuci kan piring kotor bekas makan tadi.

Lalu setelah selesai mencuci piring, mama kembali meminta ku untuk mengantarkan mama ke rumah ua (kakak perempuan mama).

"Ca, antar mama ke rumah ua ya? Mama ada perlu dulu sebentar. Ada yang harus mama antarkan ke rumah ua." Pinta mama

"Ya mam," jawabku sambil berjalan menuju kamar yang tadinya mau mengambil hp.

"Kamu mau kemana, kok ke kamar. Ayo sayang, mama udah siap." Perintah mama.

"Aku mau bawa hp…" ucapku

"Udah, nggak usah bawa hp, cuma bentar ini. Ayo keburu sore." Perintah mama yang langsung menarikku keluar.

Aku pun langsung menyalakan motornya saat aku menyalakan motor.

"Ayo, mama sudah siap. Ayo jalan." Perintah mama.

"Semangat banget mam." Ucapku sambil mengendarai motor.

Setelah sampai di rumah ua. Mama langsung bertemu dengan ua. Yap sesuai dengan perkiraan. Sebentar mama itu hanyalah suatu rencananya saja. Dan yang terjadi adalah mama mengobrol lama sekali sampai lupa waktu.

Dan teng waktu menunjukkan pukul 8 malam.

"Mam?" Panggil ku sambil mata melirik ke arah jam.

Mama pun langsung melirik ke arah jam juga. Dan akhirnya mama sadar bahwa mama sudah mengobrol lama sekali.

"Kak, aku pulang dulu ya, sudah malam soalnya. Assalamualaikum." Pamit mama pada ua ku.

"Oh ya, nggak kerasa ya udah malam."

"Waalaikum salam." Jawab ua.

Kami pun pulang dan diperjalanan aku diam karena kesal dengan mama.

"Kami kenapa diam aja, kesal ya nunggu lama."tanya mama

"Udah tau nanya. Mama mah suka gitu deh, janji sebentar taunya malah Sampe malam pula. Emang mama udah nyiapin makan malam buat kita gitu." Ungkap ku

"Ya deh, maaf abis nya mama ke asyikan ngobrol." Ucap mama yang meminta maaf kepada ku.

"Mama tau nggak tadi nya sore ini aku mau pulang ke kosan, besok kan aku harus ngerjain tugas kuliah. Aku kan libur cuma 2 hari mam. Masa aku nggak bisa istirahat dulu gitu. Tugasku banyak mam." Ungkap kekesalan ku.

Tak terasa akhirnya aku sampai di rumah dan saat sampai aku langsung masuk kamar.

"Mecca kenapa? Kaya kesel gitu?" Tanya papa.

"Oh ya kenapa malam sekali sih katanya cuma bentar." Tanya papa.

"Ya pah, tadi mama kebablasan ngobrol sama kakak. Jadi lupa waktu deh. Dan Mecca kesel banget sama mama gara-gara kelamaan ngobrol." Jelas mama pada papa.

"Mama sih, kebiasaan kalo udah ngobrol selalu saja lupa waktu. Jadi ngambekan anakmu." Ucap papa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status