"Terimakasih." Ucapku sambil mengusap-usap baju, tanganku yang kotor.
"Lain kali hati-hati, disini banyak hewan peliharaan berkeliaran." Ujarnya.
"Ya, aku tadi nggak perhatikan jalan sih, jadi gini deh." Jawabku
"Kamu orang baru ya?Soalnya aku baru lihat kamu disini?"
"Oh, aku nggak sengaja lewat sini, aku ada teman disini." Jawabnya.
"Oh, ya kenalin aku mecca, kamu?" Tanyaku sambil menawarkan untuk berjabat tangan.
"Aku Riki." Jawabnya
"Sekali lagi, terimakasih ya karena kamu udah nolongin aku." Ucapku sambil tersenyum dan ia pun membalas senyumanku.
"Em, karena kami nggak apa-apa, aku pamit dulu ya, assalamualaikum." Pamit nya yang sopan padaku sambil berlalu pergi.
"Oh ya, sekali lagi terimakasih ya atas pertolongannya. Waalaikumsalam…" Jawabku aku pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumah.
"Aku pulang saja ahh, sudah siang banget juga. Entar yang ada aku di omelin mama lagi, hihihi" gerutu ku.
Aku langsung putar balik untuk pulang ke rumah.
"Assalamualaikum."
"Aku pulang." Ucapku sambil memarkirkan motor.
"Kamu kemana aja? Kamu lupa bawa hp lagi ya? Tuh hpmu dari tadi bunyi terus." Ucap mama yang terus mengomel padaku.
"Ya ampun, aku lupa bawa hp." Ucapku sambil langsung bergegas ke kamar untuk mengecek hp dan melihat panggilan di layar hp.
"Astaga, hampir 50 panggilan tak terjawab dari Zaky. Pasti dia ngambek deh." Gerutuku dan langsung menelpon balik Zaky.
Tuuut...tuuut...tuuut
"Nggak diangkat lagi, fix ini mah pasti di lagi ngambek deh ma gue." Gerutuku yang terus menelpon Zaky.
"Mecca, ayo makan sayang, kita udah nunggu nih…" ajak mama untuk makan siang bersama. Aku pun langsung mematikan telepon karena tak dijawab oleh Zaky.
Aku pun pergi menuju ruang makan untuk makan siang bersama.
POV zaky
Saat ku terbangun di pagi hari, aku memutuskan untuk menemui Mecca yang sedang berlibur di rumah orang tuanya.
"Aku lebih baik, telepon dulu Mecca nanyain alamatnya. Biar aku bisa jemput dia nanti." Ucapku sambil mengambil hp di meja samping tempat tidur.
Tuuut... tuuut...tuuut
"Kok nggak diangkat ya apa dia masih tidur ya, tapi nggak mungkin sih dia masih tidur, atau mungkin dia lagi mandi." Pikirku yang sedang menebak-nebak kenapa Mecca nggak angkat telepon aku.
"Mending aku mandi dulu aja deh, ntar udah beres aku nelpon Mecca lagi." Ucapku sambil bergegas untuk mandi.
Setelah aku beres mandi dan telah siap untuk pergi aku kembali menelpon Mecca dan lagi-lagi telponku gak diangkat apa sesibuk itu disana sampai tak sempat mengangkat telponku.
Aku kesal dan marah kepadanya. Inginku menemuinya namun aku tak tahu harus kemana aku menemuinya.
Karena kesal aku akhirnya tertidur dengan berharap dia akan menelpon balik aku.
Saat aku mulai terlelap dari tidurku.
Kring...kring...kring…
Kring...kring...kring…
Saat aku hendak mengangkat teleponnya, dan panggilan pun terputus.
"Sial, giliran dia yang nelpon aku malah ketiduran, mana dia nelpon udah berkali-kali." Gerutuku sambil aku menelpon balik Mecca akan tetapi lagi-lagi telepon ku tak dijawab oleh nya.
"Kenapa sih dia, giliran aku telpon malah nggak diangkat-angkat, giliran aku tidur dia telpon, apa sih maunya." Kesalku
"Akh sudahlah, masa bodoh dia mau nelpon lagi atau nggak." Kesalku yang akhirnya aku memutuskan untuk pergi entah kemana.
Aku pergi menghilangkan rasa kesal di dada. Tanpa membawa hp di tangan.
POV Mecca
Saat makan siang selesai. Mama meminta ku untuk membantu mencuci kan piring kotor bekas makan tadi.
Lalu setelah selesai mencuci piring, mama kembali meminta ku untuk mengantarkan mama ke rumah ua (kakak perempuan mama).
"Ca, antar mama ke rumah ua ya? Mama ada perlu dulu sebentar. Ada yang harus mama antarkan ke rumah ua." Pinta mama
"Ya mam," jawabku sambil berjalan menuju kamar yang tadinya mau mengambil hp.
"Kamu mau kemana, kok ke kamar. Ayo sayang, mama udah siap." Perintah mama.
"Aku mau bawa hp…" ucapku
"Udah, nggak usah bawa hp, cuma bentar ini. Ayo keburu sore." Perintah mama yang langsung menarikku keluar.
Aku pun langsung menyalakan motornya saat aku menyalakan motor.
"Ayo, mama sudah siap. Ayo jalan." Perintah mama.
"Semangat banget mam." Ucapku sambil mengendarai motor.
Setelah sampai di rumah ua. Mama langsung bertemu dengan ua. Yap sesuai dengan perkiraan. Sebentar mama itu hanyalah suatu rencananya saja. Dan yang terjadi adalah mama mengobrol lama sekali sampai lupa waktu.
Dan teng waktu menunjukkan pukul 8 malam.
"Mam?" Panggil ku sambil mata melirik ke arah jam.
Mama pun langsung melirik ke arah jam juga. Dan akhirnya mama sadar bahwa mama sudah mengobrol lama sekali.
"Kak, aku pulang dulu ya, sudah malam soalnya. Assalamualaikum." Pamit mama pada ua ku.
"Oh ya, nggak kerasa ya udah malam."
"Waalaikum salam." Jawab ua.
Kami pun pulang dan diperjalanan aku diam karena kesal dengan mama.
"Kami kenapa diam aja, kesal ya nunggu lama."tanya mama
"Udah tau nanya. Mama mah suka gitu deh, janji sebentar taunya malah Sampe malam pula. Emang mama udah nyiapin makan malam buat kita gitu." Ungkap ku
"Ya deh, maaf abis nya mama ke asyikan ngobrol." Ucap mama yang meminta maaf kepada ku.
"Mama tau nggak tadi nya sore ini aku mau pulang ke kosan, besok kan aku harus ngerjain tugas kuliah. Aku kan libur cuma 2 hari mam. Masa aku nggak bisa istirahat dulu gitu. Tugasku banyak mam." Ungkap kekesalan ku.
Tak terasa akhirnya aku sampai di rumah dan saat sampai aku langsung masuk kamar.
"Mecca kenapa? Kaya kesel gitu?" Tanya papa.
"Oh ya kenapa malam sekali sih katanya cuma bentar." Tanya papa.
"Ya pah, tadi mama kebablasan ngobrol sama kakak. Jadi lupa waktu deh. Dan Mecca kesel banget sama mama gara-gara kelamaan ngobrol." Jelas mama pada papa.
"Mama sih, kebiasaan kalo udah ngobrol selalu saja lupa waktu. Jadi ngambekan anakmu." Ucap papa.
"Papa, sudah makan?mau mama masakin?" Tanya mama"Sudah, tadi papah pesan makanan di luar abis mama lama banget sih, liat ini kan udah lewat jam makan malam mam." Ucap papa.Sementara mendengar orang tua ku mengobrol aku diam di kamar. Lalu melihat layar hp.tak ada satu panggilan pun darinya."Apa dia semarah itukah. Sehingga tak menelponku kembali." Gerutuku sambil meletakkan kembali hp ku.Aku menunggu nya menelpon hingga aku tertidur dengan lelap hingga besok pagi.Besok paginya aku telah terbangun dan bersiap untuk pulang ke kosan.Tok...tok...tok…"Bangun...sayang…" ucap mama yang tengah mengetuk pintu yang langsung aku buka dan melihat aku sudah bersiap akan pergi."Kamu udah siap-siap aja, kok pagi sekali nak perginya?" Tanya mama"Mam,kan kemarin aku bilang tugas kuliahku ban
"Hmmm, ekh ini kan udah malam nih, emang kamu nggak capek gitu. Lagian besok kan kita kuliah jadi mending kamu pulang dan istirahat ya sayang. Biar nanti kamu nggak terlambat lagi." Ucapku sambil mendorong halus Zaky keluar untuk pulang."Jadi kamu ngusir nih ceritanya." Ucapnya dengan menyindir ku karena mengusir nya secara halus."Eh, bukan gitu maksudku." Jawabku."Ya udah, aku pulang saja, kamu langsung istirahat ya kan kamu baru pulang dari rumah orang tua kamu. Aku paham kok, pasti kamu lagi capek-capek nya ya." Jawabnya sambil tersenyum manis."Aku pulang dulu ya. Besok aku jemput kamu seperti biasa. Assalamualaikum." Pamit nya padaku sambil mencubit hidungku. Dia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.Setelah dia pergi aku langsung mengunci pintu kamarku dan langsung membanting kan tubuhku diatas kasur karena benar apa kata Zaky, seharian ini aku beneran sib
Aku pun mengiyakan ajakannya. Kami pun langsung pergi untuk makan siang.Dan ternyata dia mengajakku ke sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus."Kamu mau pesan apa?" Tanyanya."Bebas, terserah aja. Mau disamain juga gapapa." Jawabku."Kalau minum nya? Sama juga?" Tanyanya."Ya, samain aja." Jawabku dengan singkat."Mbak aku pesan menu pasangan ya." Pesannya pada pelayan.Aku terkejut ternyata disini ada menu khusus pasangan juga."Kamu kenapa? Kok kayak yang bete gitu sih?ada masalah?" Tanyanya padaku yang dari tadi hanya terdiam dan menjawab apapun dengan singkat dan terserah."Gapapa kok, aku cuma nggak enak badan aja." Jawabku dengan suara agak lemas."Kok kamu nggak bilang sih, kalau kamu lagi sakit?" Udah kalau gitu take away aja ya. Kita makan di kosan kamu aja ya
POV zakyDimalam saat kamu sakit, kamu meminta ku untuk menemani mu sampai kau tertidur. Karena kau tak biasa tidur atau menginap di rumah asing.Dihatiku ada rasa senang dan ada rasa khawatir. Rasa senang akhirnya aku bisa merasakan menikmati malam dengan kamu disampingku.Merasa khawatir karena aku juga seorang pria, aku takut ada rasa ingin memilikimu seutuhnya.Tapi untungnya aku masih bisa menahan nya. Saat kau tertidur. Aku berniat keluar dari kamar. Dan tidur di kamar yang lain. Tapi aku berpikir lebih baik aku menemanimu, karena aku takut kamu terbangun dan membutuhkan sesuatu, secara kamu kan sedang sakit.Jadi aku putuskan untuk tidur di sofa.Saat kamu tertidur mataku tak hentinya terus memandangimu."Ternyata aku punya pacar yang tangguh juga ya, saat dia sedang sakit, tak sedikitpun berpikir untuk memberitahu orang
POV MeccaSaat aku terbangun aku terkejut."Ini sudah jam berapa?" Tanyaku pada diri sendiri. Lalu aku bangkit dari tempat tidur dan menoleh ke jam dinding."Astaga, ini sudah jam 9, kenapa Zaky nggak bangunin aku, apa dia sudah berangkat kuliah, dan meninggalkan aku disini."gerutu kuTak berapa ada suara pintu terbuka, dan saat aku melihat ternyata itu Zaky. Ternyata dia juga tidak berangkat kuliah. Ini nggak benar, kenapa dia juga ikutan nggak kuliah.Dia datang dengan membawa nampan yang berisi 2 porsi makanan untuk kita sarapan."Kamu sudah bangun ya?" Tanyanya"Jam berapa ini?" Tanyaku."Sekarang jam 9 pagi, sayang." Jawabnya"Kenapa kamu nggak bangunin aku sih, aku kan jadi nggak kuliah kan." Jawabku nya dengan nada sedikit kesal karena aku nggak masuk kuliah.
Aku pun menyimpan hp dan langsung membuka laptop untuk segera mengerjakan tugas yang aku minta dari Pak Eki."Aku buka email dulu deh, udah masuk apa belum ya. Hmm, oh ini dia sudah masuk." Ucapku sambil melihat ke layar laptop."Wah banyak juga tugasnya, tapi tak apa, daripada aku harus tertinggal pembelajaran." Ucapku pada diri sendiri.Aku pun mulai mengerjakan tugas yang diberikan Pak Eki, dan aku fokus mengerjakan tugas. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang.Tok...tok...tok"Ya tunggu, siapa ya?" Tanyaku sambil berjalan menuju pintu untuk membuka pintu."Mbak, ini ada kiriman makanan." Ucap kurir makanan. Sambil memberikan pesanan nya."Ok, terima kasih ya." Ucapku sambil menerima pesanan.Aku pun segera masuk sesaat setelah kurir itu pergi. Lalu aku menelpon Zaky untuk berterima kasih telah m
"Ya sudah, sini biar aku teruskan, sekarang kamu istirahat." Perintah Zaky."Tapi…" ucapku"Ga ada tapi-tapi." Ucap Zaky dengan tegas." Ya udah, aku nurut aja." Ucapku sambil duduk diam.Zaky pun fokus mengerjakan tugas. Dan benar juga tugas pun selesai dia kerjakan."Tugasnya beres, jadi sekarang kamu istirahat ya, awas jangan macam-macam lagi. Aku pulang ya, udah malam ni, kamu kan harus istirahat." Pesannya."Assalamualaikum" pamit nya"Waalaikumsalam, makasih ya sayang, maaf udah bikin kamu kesal lagi, dan aku selalu saja ngerepotin kamu." Ucapku yang menyesal."Ya gapapa, kamu tenang aja. Besok aku jemput kamu ya." Pesan Zaky"Oh ya, kamu langsung tidur aja, aku nggak akan menelpon kamu, takutnya ganggu lagi, jadi jangan tunggu telpon aku ya." Pesan Zaky.
POV zaky.Saat pulang dari kosan Mecca aku sebenarnya ada rasa kesal dan kecewa bercampur aduk. Kenapa sampai saat ini aku masih belum bisa mengertikan dia. Padahal aku sudah berusaha agar dia bisa lebih menerimaku, dan lebih percaya padaku.Tapi rasanya mungkin usahaku belum cukup untuk bisa mengambil hatimu sepenuhnya.Aku sengaja tak akan menelpon Mecca karena saat ini hatiku sedang gelisah, tak tau harus bagaimana menghadapinya.Saat aku sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamarku, aku menyendiri dalam kegelapan.Dan aku tak sengaja melihat layar hp dan aku melihat kalender di hp."Ternyata besok adalah hari dimana aku dilahirkan. Ya mungkin esok akan menjadi hari yang biasa saja, seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu terlupakan dan tak ada yang akan mengingat hari kelahiranku." Gerutuku dalam kegelapan dan keheningan.