Share

16. Rencana Liburan

      Adisty membantu ibunya yang tengah sakit - sakitan itu agar duduk lalu memakan buburnya. Adisty tidak keberatan masa remajanya terampas, dia lebih mementingkan keluarga.

"Ibu di makan dulu abis itu minum obatnya ya." di lemparnya senyum lembut.

Benar - benar anak yang baik, tidak sering mengeluh walau terus di sakiti kenyataan.

Wulan tersenyum kecil dengan mata sayu."Kamu engga main? Kamu engga bosen urus ibu?" tanyanya sendu, merasa bersalah.

Adisty menggeleng."Engga, ibu lebih penting." jawabnya dengan tulus.

Wulan mengusap kepala Adisty dengan lemah."Semoga pangeran yang jemput kamu nanti baik sama kamu, sebaik kamu sama ibu." do'anya tulus dengan di akhiri senyuman hangat.

Adisty membalasnya dengan senyuman, dia belum berpikir sejauh itu tapi yang namanya do'a baik tetap saja harus di amini.

Adisty tidak akan banyak berharap soal i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status