Share

Bab 42

Bab 42

Adi bersiap untuk pergi ke luar kota. Pria itu tak lupa mengemas beberapa barang-barang yang dibutuhkan dan juga memberikan uang bulanan untuk ibunya agar tak merasa kesepian saat berada di rumah. Wanita paruh baya itu memang sejak semalam terus mau wanti-wantinya untuk tak lupa.

Adi lantas berjalan mendekat ke arah ibunya dan menjabat tangan Bu Retno.

"Ibu, sebentar lagi aku akan berangkat dan kemungkinan pulang satu minggu sekali. Jika butuh apa-apa, telepon dengan segera."

Bu Retno menganggukan kepalanya dengan cepat. Dia merasa semakin senang karena putranya kini akan segera mendapatkan upah dua kali lipat.

"Iya, Adi. Doa ibu pasti selalu menyertaimu. Jaga diri baik-baik dan jangan sampai melakukan kesalahan apapun," ujarnya.

Adi hanya bisa mengulas senyum tipis sambil mengangguk pelan. Permintaan ibunya memang terdengar begitu sederhana, namun itu semua salah kaprah karena beban yang harus dipegangnya sangatlah besar.

Adi tahu dengan jelas kalau ibunya memang menginginkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya pk dengerin apa kata2 putri .anak itu emang pinter dn sangat ngerti klo orang itu sakit hrs d perhatikan pk jzngzn terlalu dingin nanti susah loh cari pasangan hidup hahahaaa
goodnovel comment avatar
Wagirin
Klo sdh cocok.. masakan nya sdh cocok di lidah.. pijitan jarinya enak di badan.. apalagi..
goodnovel comment avatar
Virafdylan S Saban
cerita Abal Abal SJ,g seru sama skli,jeleeeee super jelek
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status