Share

Ibu Menyerah

"Jangan!" tolakku. Aku tak setuju kalau kamar ini ditempati Nita.

"Loh, kenapa? Kan kak Hani sudah pergi. Kamar ini juga kosong. Sayang, daripada dibiarkan, mending kita yang pindah ke sini. Iya kan Mas?" Nita setengah memaksa.

Aku menggelengkan kepala tetap menolak ide dan inginnya tersebut.

"Tidak, biarkan saja seperti ini. Kamarmu tetap di sebelah."

"Kenapa Mas? Apa Mas Akbar masih mengharapkannya kembali?"

Refleks aku mendelik tajam padanya. Tak suka dengan kalimat yang dilontarkannya meski itu benar. Sudut hatiku terdalam masih berharap Hani kembali, tapi tidak juga harus diakui apalagi di hadapan Nita. Pasti dia cemburu kalau kuiyakan.

"Sudah, jangan tanya-tanya lagi. Ayo kita keluar!" ajakku keluar dari kamar agar pembicaraan seputar Hani dan kamar ini tak dibahas lagi.

Meski berat, Nita terpaksa menurut.

***

"Akbar."

Aku menoleh sebentar ke asal suara yang memanggilku tersebut.

Itu Ibu.

Dia yang bersuara dan datang menghampiriku di ruang tengah. Aku sedang sibuk di d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lailatul Fadilah
kenapa Hani belom ngasih tau kalau suaminya yang mandul
goodnovel comment avatar
Risna Rifky
kasian Hani kira kira kemana dia pergi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status