Share

Bab 176. Baikan

Author: Irana
last update Last Updated: 2025-07-16 23:32:50

Juno berusaha untuk menenangkan Alea, jangan sampai Alea stres dan akhirnya membuat istrinya kembali pendarahan.

"Tolong dengerin aku dulu, Sayang. Aku bisa jelasin semuanya. Kamu salah paham!"

"Tapi kamu ciuman sama Meisya. Bagaimana qku bisa salah paham?" tanya Alea emosi. "Kamu ..."

Pria itu mendekap tubuh Alea, mencium keningnya lama. Tangannya mengusap lembut punggung istrinya. "Tenang ya Sayang. Aku bakal jelasin sekarang kalau kamu mau. Tapi kalau kamu belum mau mendengarkan penjelasanku, gak papa. Aku bisa jelasin nanti."

Dengan sabar, pria itu berusaha menenangkan Alea. Dia biarkan Alea menangis, kalau itu maunya. Memukulinya, ia rela.

"Tapi tolong, kamu tetap tenang. Aku nggak mau kamu gak sadar lagi, Lea."

Alea sendiri sedang berusaha untuk mengendalikan dirinya. Menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya. Meski dadanya sesak, kala ia teringat foto itu.

"Aku akan panggil dokter." Setelah melihat Alea agak tenang, barulah Juno melepaskan pelukannya.

"Tunggu, Mas." Tangan Al
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Irana
........................
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
nah ini namanya CEO ....cerdas
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 176. Baikan

    Juno berusaha untuk menenangkan Alea, jangan sampai Alea stres dan akhirnya membuat istrinya kembali pendarahan."Tolong dengerin aku dulu, Sayang. Aku bisa jelasin semuanya. Kamu salah paham!""Tapi kamu ciuman sama Meisya. Bagaimana qku bisa salah paham?" tanya Alea emosi. "Kamu ..."Pria itu mendekap tubuh Alea, mencium keningnya lama. Tangannya mengusap lembut punggung istrinya. "Tenang ya Sayang. Aku bakal jelasin sekarang kalau kamu mau. Tapi kalau kamu belum mau mendengarkan penjelasanku, gak papa. Aku bisa jelasin nanti."Dengan sabar, pria itu berusaha menenangkan Alea. Dia biarkan Alea menangis, kalau itu maunya. Memukulinya, ia rela."Tapi tolong, kamu tetap tenang. Aku nggak mau kamu gak sadar lagi, Lea."Alea sendiri sedang berusaha untuk mengendalikan dirinya. Menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya. Meski dadanya sesak, kala ia teringat foto itu."Aku akan panggil dokter." Setelah melihat Alea agak tenang, barulah Juno melepaskan pelukannya."Tunggu, Mas." Tangan Al

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 175. Kamu Selingkuh, Mas

    Pagi mulai menyapa perlahan. Cahaya mentari belum benar-benar menembus jendela ICU rumah sakit, namun sinarnya cukup menerangi wajah Juno yang tetap setia di sisi ranjang Alea. Ia tidak tidur sama sekali semalam. Matanya sembab, lelah, dan kantung matanya mulai tampak jelas. Tapi tak sedetik pun ia berniat pergi. Ia tetap menggenggam tangan istrinya, berharap sentuhan itu mampu menjembatani perasaannya yang tertahan sejak semalam.Alea masih belum siuman, setelah semalaman ia mengalami pendarahan, post partum. Pendarahan yang diakibatkan oleh stress dan tekanan hebat. Beberapa kali, dokter dan suster mengontrol kondisi Alea dan sudah banyak kantong darah yang ditransfer untuk Alea. Wanita itu masih terlelap tidur. Sering sekali bagian dadanya basah oleh air susu yang tak tersalurkan.Melihat istrinya tidak berdaya seperti ini, Juno semakin merasa bersalah. Ia bahkan tidak menutup matanya barang sedikitpun, sebelum melihat istrinya siuman.Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Seorang suste

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 174. Post Partum

    Alea dibopong dengan tergesa ke dalam mobil oleh Yugo dan Jisoo. Wajah pucatnya semakin membuat jantung Yugo berdegup kencang. Ia mencoba tetap tenang, namun tangannya gemetar saat memegang setir. Jisoo duduk di belakang, memegangi kepala Alea yang bersandar lemas di bahunya."Non Alea, tahan ya... kita bentar lagi sampai rumah sakit," ucap Jisoo dengan suara parau, sementara tangannya terus menepuk pelan pipi Alea yang semakin dingin."Aku nggak mau mati... Aldrich..." bisik Alea lirih. Matanya menatap kosong ke arah kaca mobil.Tangisan Jisoo tak terbendung. Ia tak kuasa melihat kondisi istri majikannya yang begitu rapuh, begitu lemah seperti nyawa tinggal satu helaan napas.Yugo menginjak pedal gas lebih dalam. Ia menyalip satu demi satu mobil di depannya. Di dalam hatinya, ia mengutuk dirinya sendiri. “Seharusnya aku nggak tinggalin dia... Seharusnya aku tahu dia butuh istirahat setelah melahirkan…”***Di sisi lain, di rumah mewah milik keluarga Alea dan Juno, Juno baru saja tiba

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 173. Pendarahan

    Sementara itu, Juno mengendarai mobilnya dengan cara ugal-ugalan seperti seorang pembalap. "Hey! Gila ya! Nyetir yang bener lo!""Woy, ini bukan jalan nenek moyang lo!""CARI MATI LO!"Skill menyetirnya yang seperti orang gila itu, diteriaki oleh beberapa pengendara dan pejalan kaki yang merasa sangat terganggu olehnya. Namun, Juno tetap lurus ke depan, tidak peduli dengan sumpah serapah orang-orang asing itu terhadap dirinya. Sekarang yang ia pikirkan adalah bagaimana cara membuat Alea percaya padanya. Sekarang ia juga kesal, karena foto-foto yang dikirimkan anak dari rekan bisnisnya itu."Adrian. Kirimkan alamat rumah Frans padaku, sekarang." "Sebentar Pak, memangnya ada apa?" tanya Adrian dari seberang sana."Cepat beritahu saja, sialan! Jangan banyak tanya!" sentak Juno kesal. Tangannya sambil menyetir.Adrian terlihat kaget saat mendengar suara bosnya yang terdengar sangat marah. Entah apa yang membuatnya emosi seperti ini. Pasti ada sesuatu yang besar. "Baik Pak. Tunggu seben

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 172. Bertengkar

    Pagi datang tanpa sapaan. Udara dingin menyelimuti kamar itu, namun suasana di dalamnya justru terasa panas oleh emosi yang ditahan-tahan. Alea masih diam, duduk di tepi ranjang sambil memeluk Aldrich yang tertidur di pelukannya. Matanya sembab. Tangis yang ia tahan semalaman itu akhirnya meledak saat Juno memilih cuek padanya. Sudah dua hari Juno lembur dan membuatnya over thinking. Pria itu juga belum menjelaskan apa-apa. Alea sama saja, tidak mau bicara duluan. Ia mengira Juno akan meminta maaf, menjelaskan atau sekadar menunjukkan penyesalan. Tapi tidak. Pria itu hanya datang, mandi, lalu melakukan aktifitas seperti biasa. Seolah tak ada yang perlu dibicarakan. Seolah foto itu hanya mimpi buruk Alea semata. Seolah Meisya tak pernah menyeringai puas mengirimkan luka itu ke layar ponsel Alea.Hati Alea remuk.“Mas Juno… kenapa berubah?” gumamnya lirih sambil mengelus pipi Aldrich. "Apa karena aku sudah tak cantik lagi? Atau aku gak bisa kasih apa yang dia mau?" Tak ada yang beruba

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 171. Saling Diam

    Pukul 8 malam.Juno berniat pulang bersama dengan Adrian, setelah ia selesai bicara dengan rekan bisnisnya. Istri mereka pasti sudah menunggu di rumah masing-masing."Pak Juno, ini masih siang. Lebih baik kita pergi dulu untuk minum-minum sedikit," ajak rekan bisnis Juno yang bernama Frans itu."Iya Pak Juno. Ayo kita pergi sebentar." Brata juga mengajak Juno untuk pergi bersamanya dan Frans ke klub malam."Tapi istri dan anak saya pasti menunggu di rumah," jawab Juno. Bermaksud menolak ajakan Frans dan Brata."Ini kan masih siang, Pak. Kita cuma ngobrol-ngobrol bentar kok. Dari tadi kita kan jenuh ngomongin masalah bisnis terus. Sekarang kita senang-senang bentar lah. Ayo sama sekertaris bapak juga," tutur Frans dengan ramah, mengajak Adrian ikut juga dengan mereka.Juno melirik ke arah Adrian. "Ayo Adrian. Kita ikut sebentar saja. Kita harus menghargai rekan kerja kita," bisiknya.Adrian menggigit bibirnya, ia ragu untuk ikut. Tapi kata-kata Juno benar. Bahwasanya mereka harus mengh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status