Share

Bab 2. Mengakhiri Hubungan

Penulis: Irana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-23 15:18:12

"A-apa yang terjadi? Kenapa aku seperti ini? A-aku ada di mana?" tanya Ivana gelagapan, manakala ia melihat-lihat ke setiap sudut kamar mewah yang asing ini. 

"Tunggu... Kenapa juga tubuhku terasa sangat sakit dan pegal? Terutama pada bagian...." Ivana tidak melanjutkan kata-katanya, sebab atensi dan fokusnya kini tertuju kepada miliknya yang terasa sakit seperti habis dirobek paksa.

"Siapa yang sudah melecehkanku?" gumam Ivana gelisah. Wanita itu memejamkan matanya, sembari berusaha untuk mengingat-ingat apa yang terjadi semalam.

Ketika sedang mencoba mengingat apa yang terjadi kepadanya, potongan-potongan ingatan seperti film yang diputar secara acak muncul di ingatannya.

Ivana mengingat kejadian di mana ia memergoki sang calon suami bercumbu dengan adik tirinya sendiri di dalam apartemen miliknya. Kemudian, Ivana pergi ke sebuah tempat hiburan malam untuk melampiaskan kesedihannya.

Saat ia sedang asyik minum-minum seorang diri, tiba-tiba saja, seorang pria datang menghampirinya. Namun setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.  

"Ingatan sialan! Setidaknya aku harus tahu siapa pria yang sudah melecehkanku!"

Ivana mendengus kesal, karena tidak bisa mengingat wajah pria yang sudah menodainya. Mungkin memang di lingkungannya, berhubungan suami istri sebelum menikah itu adalah hal yang lumrah. Akan tetapi, bagi Ivana hal ini sangat penting untuknya, karena ia hanya ingin mempersembahkan kesuciannya untuk suami masa depannya. Namun, ia malah menyerahkan kesucian itu untuk sembarang orang.

 "Ayolah Ivana, setidaknya kau harus mengingat wajahnya!"

Wanita itu terus memaksakan dirinya untuk mengingat siapa pria pertamanya itu, tapi tetap saja dia tidak menemukan apa pun.

Menyerah, akhirnya Ivana memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya saja, daripada dia memikirkan siapa pria semalam. Saat ia baru saja bangkit dari tempat tidur, tanpa sengaja Ivana melihat secarik kertas kecil di atas nakas di samping tempat tidurnya yang bertuliskan sesuatu, 

[Aku sudah siapkan pakaian dan makanan untukmu. Jika makanannya sudah dingin, kau bisa memesan makanannya lagi dengan uangnya]. 

Ivana melihat ada beberapa lembaran uang ratusan dollar di atas nakas, juga ada sepotong sandwich plus segelas susu. Ia sudah dapat menebak dari siapa uang tersebut. Pastilah dari pria yang semalam sudah merenggut mahkotanya.

[Temui aku di rumahku, ketika keadaanmu sudah baikan. Kita harus bicara].

"Hah? Dia bicara seolah-olah dia sudah mengenalku saja. Aku saja tidak tahu siapa dia, bagaimana bisa aku tahu di mana rumahnya?" gumam Ivana bertanya-tanya dengan bingung.

Namun, setelah ia menganalisis note terakhir dari pria itu, Ivana yakin kalau orang yang menjadi pasangan cinta satu malamnya, adalah orang yang dikenal oleh Ivana.

Usai membersihkan tubuhnya dan memakai pakaian yang sudah disiapkan di sana. Ivana keluar dari kamar hotel yang ternyata dipesan atas namanya itu. Padahal Ivana berharap kalau yang memesan kamar hotel adalah pria yang semalam bersamanya. Namun, pria itu malah menggunakan namanya untuk memesan kamar. Alhasil, Ivana masih belum mengetahui identitas pria semalam.

Dalam keadaan sakit dan pegal-pegal, Ivana pulang ke rumahnya. Di sana, ia melihat adik tirinya, Julia dan juga calon suaminya, Rick sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Apa kalian duduk bersampingan seperti ini untuk memamerkan hubungan kalian berdua?" sindir Ivana seraya menatap keduanya dengan sinis. 

Matanya berkilat marah melihat dua orang di hadapannya ini. Merekalah yang membuat Ivana pulang ke rumah ayahnya, karena tidak sudi kembali ke apartemen tempat pasangan tersebut berselingkuh semalam.

Julia mendekati Ivana, bahkan mengengggam tangan kakaknya itu dan berkata, "Kakak, kejadian semalam tidak seperti yang kau pikirkan. Aku dan Kak Rick, kami melakukannya karena khilaf!"

"Iya Sayang, aku sedang mabuk dan semalam aku pikir Julia adalah dirimu. Maafkan aku Sayang," ucap Rick memohon maaf kepada calon istrinya itu.

Ivana memutar bola matanya, ia merasa jengah dengan setiap kata-kata yang keluar dari bibir Rick dan Julia. "Kalian memang sangat cocok, aku restui kalian berdua. Kalian jangan khawatir, aku juga sudah tidak berminat dengan pernikahan ini."

Wajah Rick berubah menjadi panik. Lantas, lelaki itu pun menggenggam tangan Ivana dengan erat. Wanita itu berusaha menepisnya, tapi Rick malah mempererat genggaman tangannya.

"Sayang, jangan bicara begitu. Maafkan aku, Sayang, semalam kami benar-benar khilaf."

"Khilaf?” Sudut bibir Ivana naik sebelah. “Khilaf macam apa yang terjadi berkali-kali?" Ivana menatap sinis pada Julia dan Rick.

"A-apa maksudmu Sayang?” Ekspresi pria itu seakan kaget dengan kalimat yang dilontarkan Ivana. “Aku dan Julia hanya melakukannya sekali, tadi malam saja.”

Tanpa bicara sepatah kata pun, Ivana mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menunjukkan video, juga foto-foto mesra Julia dan Rick, lengkap dengan tanggal di mana foto dan video itu diambil. Sehingga kedua orang itu terlihat panik, karena belang mereka sudah terbongkar di depan Ivana.

“Apa kalian masih bisa berdalih?” 

Rick panik, kemudian dia pun berkata dengan tergagap, "Sa-sayang, dengarkan dulu penjelasanku. Ini tidak seperti yang kau—"

Ivana mengangkat tangannya, memberikan kode agar pria itu diam saja. Hal itu membuat Rick yang akan memberikan penjelasan menjadi terdiam. Kemudian, Rick melihat Ivana melepaskan cincin yang tersemat di jarinya. Napasnya memburu dan Rick juga terlihat ketakutan.

“Selamat karena telah membuat hubungan kita berakhir, Rick."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Moms Haikal
keputusan yg baik
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Semoga papah Rick duda biar bisa bertanggung jawab kepada Ivana
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
good Ivana jangan jadi bodoh hanya karena lelaki bajingan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 275. Penghujung Cinta (Ending)

    ****Setelah melewati dua hari di Maldives, pagi itu Ivana mengajak Edgar untuk melihat matahari terbit dipantai. Dia sengaja' membangunkan suaminya pagi-pagi buta."Hubby, ayo bangun," bisik Ivana pada suaminya sambil mengecup pipi lelaki itu dengan lembut.Merasakan sentuhan dipipi dan wajahnya, lelaki itu pun membuka matanya perlahan. Dia melihat sang istri sedang tersenyum padanya, bibir wanita itu tampak merah, sepertinya Ivana memakai make up. Bahkan istrinya itu masih memakai pakaian tidur."Sayang? Kau memakai make up? Kau mau kemana sepagi ini, hem?" ucap Edgar seraya bertanya pada istrinya dengan terheran."Ayo, kita akan melihat matahari terbit! Sebelumnya kita melihat matahari terbenam, sekarang giliran kita melihat matahari terbitnya!" seru Ivana dengan senyuman semangat dibibirnya. Edgar balas tersenyum lembut, dia menyentuh pipi istrinya dengan lembut.Seketika senyumannya menghilang saat dia merasakan pipi istrinya terasa dingin."Sweetheart, tubuhmu dingin? Apa kau tid

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 274. Waktu Berdua, terakhir?

    Selagi para pria berada diluar, Aileen dan Laura berasa didalam ruangan itu untuk mengobrol. Banyak sekali hal yang ingin Laura katakan pada Aileen."Aileen, aku sangat sangat berterima kasih kepadamu. Jika bukan karena kau, Levin, mama Sara dan yang lainnya pasti tidak akan memberiku kesempatan kedua. Terimakasih, karena kau sudah sudi memaafkan semua kesalahanku."Laura mengenggam tangan Aileen, matanya berkaca-kaca penuh haru saat menatap wanita berhati mulia dihadapannya ini. Wanita yang sudi memaafkan semua kesalahannya dan memberikan kesempatan kedua. Dia merasa bersalah, karena selama ini sudah mencelakai Aileen dengan mengambil kebahagiaannya."Aku menyesal, kenapa aku merebut Levin dari-"SsttAileen langsung meletakkan jari telunjuknya pada bibir Laura, dia menggelengkan kepalanya dan meminta Laura untuk tidak melanjutkan perkataannya."Jangan bahas masa lalu kak. Jangan menyesali apa yang sudah terjadi. Mungkin ini adalah takdir Tuhan untuk kita. Takdir kakak bersama Levin

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 273. Kesempatan Kedua

    Sekarang semua keluarga Denvier sudah berkumpul di rumah sakit, termasuk Aldrich yang berada di Amerika. Dia terbang secepat mungkin ke Paris, setelah mendengar berita tentang ibunya yang koma.Aileen dan Aldrich sangat sedih begitu mengetahui ibu mereka sakit parah dan sekarang wanita yang melahirkan mereka itu sedang bertaruh nyawa di dalam ruangan tempatnya berada."Kenapa papa tidak memberitahuku dan Aldrich kalau mama sakit? Kenapa Pa?" jerit Aileen dengan berurai air mata, dia terlihat terguncang mendengar ibunya sakit. Edgar sendiri terlihat diam, pria paruh baya itu masih tampak syok. Sejak 2 hari yang lalu istrinya terbaring koma."Ai, jangan salahkan papa. Mama yang meminta papa dan kami untuk merahasiakan ini darimu dan Aldrich. Mama tidak mau kau dan Aldrich kepikiran," ucap Arion jelaskan kepada adiknya untuk tidak menyalahkan Papanya lagi. Karena, yang paling terguncang dengan keadaan ibu mereka adalah ayah mereka.Lihat saja, Edgar

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 272. Diambang Kematian

    Setelah istrinya disuntikan obat-obatan, tak lama kemudian Ivana langsung tidak sadarkan diri. Denyut jantungnya melemah, ternyata tubuh Ivana tidak merespon dengan baik kemoterapi kedua ini. Dia langsung berikan penolakan dan saat itu juga Ivana berada dalam keadaan kritis. Dia tidak sadarkan diri dan dokter mengatakan kalau dia sedang koma.Edgar menangis meraung-raung, tak percaya dengan fakta ini. Dia bahkan menyesali keputusannya membujuk Ivana kemoterapi kedua."Istriku masih bisa sadar kan, dok? Katakan padaku, sialan!" teriak Edgar kepada dokter Wayne, dengan berurai air mata."Saya tidak yakin, Pak." Wayne menatap Ivana yang tak sadarkan diri diatas ranjang tersebut dengan alat-alat medis yang terpasang ditubuhnya, untuk menopang kehidupannya.Edgar dapat menangkap kepasrahan pada perkataan Wayne, dan dia tidak menerima itu. Edgar langsung menarik jas dokter milik Wayne dengan kasar."Jangan bicara seperti itu. Katakan yang jelas! Kau ini adalah dokter spesialis kanker terbai

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 271. Pendarahan

    Disaat Aileen sedang dalam perjalanan menuju ke London bersama suaminya, Ivana sedang berjuang melawan efek kemoterapi yang luar biasa menyerang anggota tubuhnya. Dia kesakitan, berkeringat, mual, muntah, mudah lelah, rambut rontok, imunitas tubuh menurun drastis.Terkadang Ivana ingin menyerah, tapi dia tidak tega melihat suami, anak sulung dan menantu perempuannya yang berusaha agar dia sembuh. Hari ini Ivana akan melakukan kemoterapi yang kedua, Edgar, Emily dan Arion berharap agar keadaan Ivana segera membaik."Sweetheart, tenanglah...aku ada disini."Ivana tersenyum lembut pada suaminya, dia membalas genggaman tangan suaminya dengan lembut. Wanita yang rambutnya sudah dipotong pendek itu, menatap sang suami dengan sendu."Aku akan baik-baik saja, aku akan kuat demi dirimu dan anak-anak. Tapi jika aku-""Kau akan baik-baik saja. Jangan katakan apapun, sweetheart!" sela Edgar sambil mengecup pipi Ivana dengan penuh kasih sayang. Matanya penuh cahaya pengharapan, dia berharap istrin

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 270. Kau Harus Hidup

    Edgar tak henti merutuki dirinya dalam hati, dia sangat menyesal sudah berpikiran yang bukan-bukan terhadap istrinya. Tanpa ia ketahui selama 1 bulan ini, Ivana menyimpan kesedihan dan penderitaannya seorang diri.Dia paham, kenapa Ivana sampai menyembunyikan hal sebesar ini dari semua orang? Itu semua karena sifatnya, yang tidak ingin semua orang menjadi khawatir kepadanya."Pa, aku akan menghubungi Aileen dan Aldrich.""Jangan, A."Suara Ivana terdengar lirih, namun membuat kedua pria itu terkejut mendengarnya. Mereka melihat ke arah wanita yang terbaring diatas ranjang itu. Dia perlahan mulai membuka matanya."Sweetheart, kau sudah siuman?" Edgar mendekati wajah sang istri dengan berlinang air mata. Ivana tahu, pasti Edgar dan Arion seperti ini karena mereka sudah tahu tentangnya.Bibir Ivana mengulum senyuman yang memperlihatkan ketegaran. Hebatnya wanita itu bahkan tidak menangis didepan suami dan putra sulungnya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan orang-orang yang dia cintai.

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 269. Banyakin Stok Sabar

    Siapa yang tidak mau dicintai secara ugal-ugalan dan diratukan oleh suaminya sendiri? Ya, itulah yang dirasakan oleh Aileen saat ini. Apa-apa Leon, ini itu Leon, segala keinginannya yang kadang aneh-aneh juga terpenuhi oleh suaminya.Punya suami tampan, kaya, baik, walaupun agak dingin, tapi perhatian adalah berkah terindah dari Tuhan yang Aileen dapatkan. Plus, suaminya memang cinta pertama Aileen dari zaman kanak-kanak."Ayo ganti bajumu. Aku akan mengantarmu ke kampus," kata Leon kepada sang istri sambil membawakan piring cucian ke wastafel untuk dia cuci.Aileen langsung menggelengkan kepalanya. "Eh? Tidak perlu. Aku bisa pergi sendiri. Kata Pak Evan, kau ada rapat penting dan kau haru bersiap. Kalau kau mengantarku, kau akan terlambat!""Tidak ada pergi sendiri Baby. Aku akan mengantarmu dulu sampai ke kampus, lalu pergi ke kantor," sahut Leon sambil menggerakkan tangannya untuk mencuci piring. Dia meletakkan piring cuciannya pada tempatnya j

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 268. Kau Ratuku

    Perubahan Ivana akhir-akhir ini membuat Edgar curiga dan meminta seseorang untuk menyelidiki Ivana. Istrinya itu tak lagi bersikap mesra padanya, apalagi setiap kali Edgar mengajak Ivana berhubungan intim. Wanita itu selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Kini semua kecurigaan Edgar terkuak saat orang suruhannya menyerahkan beberapa foto yang menunjukkan kebersamaan Ivana bersama seorang pria bernama Wayne yang merupakan seorang dokter disebuah rumah sakit."Kenapa kau tega melakukan ini padaku, Ivana? Apa karena aku sudah tua? Jadi aku tidak bisa memuaskanmu lagi?" cecar Edgar murka, setelah dia melempar foto-foto itu ke wajah istrinya.Ivana melihat foto-foto yang menunjukkan kedekatannya dan Wayne di sana, foto-foto tersebut menunjukkan banyak layar rumah sakit. Hatinya berdebar, dia takut kalau suaminya akan tahu apa yang dia lakukan di rumah sakit itu."Aku tidak pernah selingkuh darimu, Hubby.""Persetan dengan semua yang kau katakan! Buktinya sudah ada didepan mata. Kau seri

  • Kau Selingkuhi Aku, Kunikahi Papamu   Bab 267. Selingkuh

    ****Sakit hati Laura diabaikan oleh suaminya seperti itu. Disaat dia sudah menyadari semua kesalahannya dan dia tidak mau berpisah dari Levin, meskipun nanti bayi mereka sudah lahir ke dunia.Dia berusaha untuk kembali meraih kepercayaan Levin kembali, tapi nyatanya tidak mudah. Levin malah semakin menjauh darinya. Lelaki itu hanya perhatian kepadanya saat bersama keluarganya saja. Bicara pun seperlunya."Aku harus meminta maaf pada Aileen dan mengakui semua kesalahanku. Aku belum sempat bertemu dengannya dan meminta maaf. Aku akan mengakui segalanya pada Aileen," gumam Laura sambil mengusap basah disudut matanya."Laura, kau sedang apa di sini nak? Apa kau tidak ikut dengan Levin?" Sara menghampiri menantunya yang sedang berada di dapur seorang diri."Ah.. tidak Ma. Aku lelah, jadi aku di rumah saja."Suara Laura yang terdengar serak itu menimbulkan kecurigaan Sara. Dia merasa Laura sedang menangis, karena Laura bahkan tak berani melihatnya, menunjukkan wajahnya."Laura, kau kenapa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status