Share

Bab 6

Dulu mungkin Nathan hanya bisa diam saja, namun sekarang Nathan sudah tidak tahan lagi karena penderitaan yang dia alami selama ini. 

"Apa yang kamu lakukan terhadap sekuter pamanku!" Nathan membentak Edward

"Beraninya kamu membentak diriku. Apakah kamu lupa siapa aku?". 

"Apakah aku peduli siapa dirimu?". Nathan acuh tak acuh terhadap Edward, karena sekuter Vespa milik pamannya sudah tak berbentuk lagi karena ditabrak mobil Audi A6 Edward.

Edward berbicara dengan angkuh "aku adalah pewaris dari keluarga Snowden, aku akan jadi pengelola Lotus House Paradise. Jadi jika kamu masih ingin tinggal disana maka kamu harus bayar ganti rugi untuk mobilku, karena pasti akan mahal biaya perbaikan nya". Edward menyilangkan tangannya di dadanya seakan dia menang, karena dia pikir Nathan pasti tidak akan. Mampu untuk mengganti ganti rugi mobilnya.

"Apa? Ganti rugi? Apa aku tidak salah dengar. Seharusnya kamulah yang harus ganti rugi sekuter pamanku. Kamu menabrak nya dengan keras, jadi kamu harus membayar kepadaku." Edward tidak mengira bahwa Nathan akan berani membantah dirinya. Karena kesal Edward menendang sekuter Nathan dengan keras. 

"Beraninya kamu menyuruhku untuk membayarmu, sekarang sujudlah di hadapanku dan minta maaf karena sudah memperlakukan ku seperti ini dan aku akan melepaskan mu dan tidak akan meminta ganti rugi". 

Nathan menyeringai " Dasar beban keluarga, disaat keluarga mu mengalami kebangkrutan, kamu malah disini menantang diriku, aku yakin nanti dirimu lah yang akan bersujud di kakiku nanti". 

Edward tidak percaya apa yang dikatakan oleh Nathan. "Apa? Apa yang kau bicarakan, hanya omong kosong..!!". Setelah diam sejenak dimelanjutkan "aku adalah pemuda kaya, anak dari pengelola Lotus House Paradise, dan perusahaan Willems Group inilah yang menjadi investor kami, dan siapa kamu beraninya mengatakan keluarga ku sedang bangkrut?".

"Aku bukan siapa-siapa, dan sebentar lagi ponselmu akan berdering"

"Apa?!". "Lihatlah ponselmu!" Saat itulah Edward melihat ponsel miliknya dan dia menemukan puluhan panggilan masuk.

Dan setelah itu ponsel miliknya berdering.

Terdengar suara teriakan dari ponsel itu.

"Dasar bodoh!! Siapa yang telah kamu singgung, Willems Group telah menarik kontrak kerja dengan kita! Dan mengambil hak untuk mengelola Lotus House Paradise. Cepat pulang bodoh dan jelaskan padaku!!". Edward sangat bingung dan ketakutan. "A.. ayah, aku tidak menyinggung siapapun. Dan aku tidak tahu mengapa Willems Group tiba tiba berubah pikiran."

"Cepat pulang! Dan jelaskan, kita sudah bangkrut dan banyak orang-orang yang menagih hutang kepada kita!". Suara dari dalam ponsel itu semakin keras. "Baik, baik ayah aku akan pulang!". Sebelum pergi Edward menatap Nathan dan mengatakan "kali ini kamu lolos, lihatlah lain kali". Meskipun sudah bangkrut Edward tetap memiliki sikap angkuh. Nathan hanya membalas dengan menaikkan kedua bahu nya.

Setelah Edward pergi, nona Stone menghampiri Nathan dan bertanya. "Ada apa tuan William, kenapa anda begitu lama?". Nathan menjawab. "Tadi ada orang bodoh yang menabrak sekuter kesayangan ku" Nathan meratapi sekuter tersebut. "Apa? Siapa dia? Biar saya beri pelajaran kepadanya". "tidak perlu, dia sudah mendapatkan karmanya nona Stone". Nona Stone menarik nafas lega.

"Baiklah, jika tuan tidak keberatan. Anda bisa memanggil saya dengan nama saja tidak usah dengan nona, lagipula anda lebih tua dari saya. Tidak sepantasnya saya dihormati orang yang lebih tua".

Melihat wajah cantik dan imut sekretaris nya itu dia pun mengangguk.

"baiklah".

Kemudian Nathan melanjutkan 

"Aku ingin melihat perkembangan perusahaan ini. Dan kamu yang jelaskan".

Mendengar hal tersebut Selena langsung berkata dengan hormat " baik tuan, saya akan berusaha semampu saya."

Ketika Selena selesai menjelaskan tentang perusahaan Willems Group, dirinya langsung mengantarkan Nathan ke ruangannya. 

"Maaf, ini adalah ruang direktur tuan William. Disini anda akan bekerja, didalam interior nya sudah kami atur demi kenyamanan anda."

Ketika Nathan mengintip kedalam ruangan tersebut, dia melihat satu ruang yang luas dan mewah, kemudian Nathan merasa tidak enak hati. "Bukan lah ini terlalu mewah? Interior nya bisa mencapai puluhan juta dolar. Tetapi aku tetap suka". 

Mendengar itu Selena langsung menjawab "benar tuan, kami menyewa desainer interior terkenal dengan biaya 17 juta dolar. Semua demi kenyamanan anda". 

Mendengar harga yang fantastis, Nathan terkejut "itu terlalu mahal! Semua itu hanya untuk satu ruangan?". "Benar tuan, tidak masalah karena pendapatan bersih kita saja lebih dari 10 milliar dolar. Bahkan ruangan lain disini paling rendah bernilai satu juta dolar." Setelah dipikir-pikir memang masuk akal, karena sekarang Nathan juga memiliki rekening yang isinya sekitar 100 miliar dolar.

Nathan berbicara "Selena? Bagaimana jika aku tetap pada pekerjaan ku yang sebelumnya dan aku harap kamu mau membantu aku untuk mengelola perusahaan ini, demi menjaga identitas ku, aku akan berkunjung kemari jika ada waktu. Bagaimana?" Mendengar perkataan Nathan Selena langsung membungkuk hormat "Sebuah kehormatan bagi saya, saya akan membantu sekuat tenaga saya bahkan nyawa taruhannya. Dan saya akan menjaga identitas anda". "Bagus!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status