David nampak panik, dan bertanya kepada dokter Sykes "dokter, apa yang terjadi dengan anak saya dok?" Dokter Sykes segera menjawab "baiklah akan saya periksa terlebih dahulu" kemudian tangannya memeriksa denyut nadi Nathan, kemudian berkata "tuan William, putra anda hanya mengalami kelelahan, tapi dengan tubuhnya yang sekarang, tidak mungkin putra anda mudah sekali pingsan. Mungkin saja dia sedang mengalami ketakutan luar biasa atau sedang stress." Kemudian David menjawab dengan nada menyesal "mungkin karena aku, keluarga kami telah menitipkan dirinya pada bibi Dasy selama dua puluh tahun, dan kemudian secara mendadak memberi tahu semuanya."
Bibi Dasy yang dari tadi sudah datang dijemput oleh Dylan kemudian menambahkan"dan juga kemarin, Nathan kehilangan sekuter kesayangannya, sekuter tersebut adalah warisan dari suami saya, dan juga belakangan ini Nathan sering sekali di bully ditempat kerjanya" David terkejut "apa Bi?! Nathan kehilangan sekuter kesayangannya? Dan dia sering di-bully?"
"Benar tuan, tapi saya sudah mengajarkan kepada Nathan agar tidak mudah tersinggung dan bisa memaafkan"
Setelah mendengar itu, hati David menjadi tenang. "Lalu dokter Sykes, berapa lama lagi Nathan akan sadar?" Dokter Sykes segera menjawab "tidak lama, mungkin sebentar lagi"
Terdengar suara langkah kaki dari koridor rumah itu, langkah kaki itu seperti tergesa-gesa, kemudian ada teriakan kepanikan "putraku..! Nathan..! Apa yang terjadi? Bagaimana keadaannya sekarang?" Itu adalah nyonya Hilda, ibu Nathan. Dia langsung pulang dari perusahaan ketika mendengar kejadian Nathan, dia takut jika terjadi sesuatu kepada putranya. Dia tidak ingin kehilangan putranya lagi.
Lantas David mencoba menenangkannya "sudah tidak apa-apa, dia hanya pingsan sebentar lagi pasti akan sadar" ",oh syukurlah" Hilda menarik nafas lega.
Kemudian dokter Sykes segera memberikan obat kepada David, dan kemudian dia segera pergi. Selang beberapa menit, Nathan akhirnya sadar. Hilda yang khawatir kemudian langsung memeluk Nathan dan bertanya " putraku, sebenarnya apa yang telah terjadi?" Nathan merasakan apa yang belum pernah ia rasakan selama ini, yaitu kasih sayang orang tua, orang yang selalu menghawatirkan nya memberikan yang terbaik untuk dirinya. "Aku tidak apa-apa ibu, aku tadi hanya kelelahan karena menghadapi beberapa orang dan berlari" David segera memuji Nathan "hebat kamu Nathan, bisa menghadapi beberapa orang sendirian " Nathan kemudian tersadar "dimana aku ayah? Kenapa tempat ini begitu mewah?" David tersenyum lembut " ini kamar mu Nathan,kami sudah lama menyiapkannya untuk mu" Nathan bingung "benarkah?" "Iya nak" jawab Hilda
Nathan kemudian melihat kearah bibi Dasy "bi, maafkan aku bi, aku membuat bibi dan paman kecewa, aku berhasil mendapatkan sabuk hitam, akan tetapi tidak mampu menghadapi mereka" bibi tersenyum "sudahlah Nathan,yang penting kamu selamat dan paman Stuart pasti bangga" Nathan tersenyum. Setelah setengah jam berbincang akhirnya David dan yang lainnya meninggalkan kamar Nathan, " Nathan untuk beberapa hari ini kamu tinggal disini dulu sampai kesehatan mu pulih" Nathan bertanya "bagaimana dengan bibi? Siapa yang akan menjaganya" David menjawab "kamu tenang saja, Dylan sudah menyuruh beberapa pengawal untuk mengawasi bibi Dasy dan tentunya bibi Dasy akan aman" mendengar penjelasan ayahnya Nathan mengangguk "baiklah ayah", setelah David keluar dari kamar Nathan, Nathan mulai menikmati kemewahan yang sedang dia rasakan saat ini.
"Wah empuk sekali tempat tidur ini, dan kamar ini sangat luas sekali. Jika dari dulu aku tahu kalau aku kaya, aku pasti tidak akan dihina terus " Setelah diam sesaat Nathan kembali bergumam " sekarang aku paham, kenapa orang tuaku tidak menginginkan aku merasakan kemewahan sejak kecil, aku akan menjadi sangat malas dan juga sombong"
***
Di ruangan lain David mengadakan rapat darurat dengan semua bawahannya. David menyuruh seluruh orang di seluruh provinsi untuk menangkap orang yang menyerang nathan. David mengadakan sayembara barangsiapa yang dapat menangkap satu orang saja, akan mendapatkan sepuluh ribu dolar, jika empat puluh orang? Sudah kaya pastinya.
Berita tersebut langsung menyebar keseluruh provinsi dan kemudian masyarakat berbondong-bondong mencari mereka tanpa ampun, satu persatu orang berhasil ditangkap, karena semua orang yang menyerang Nathan adalah pegawai kantor Nathan bekerja tentu mudah untuk menangkapnya.
Sekitar lima puluh orang telah berhasil ditangkap beserta barang bukti. Kemudian mereka ditahan di ruang bawah tanah yang gelap dan kumuh, hal ini bertujuan untuk menjatuhkan mental mereka. Mereka dikurung selama berhari-hari tanpa mandi dan makan.
Setelah beberapa hari salah seorang akhirnya putus asa dan tidak kuat mengalami penderitaan, kemudian dia merengek kepada penjaga, "tuan, tolong lepaskan aku! Aku akan memberikan seluruh kekayaan ku kepadamu" penjaga langsung membentak, "diam!! Aku tidak akan melepaskan dirimu sampai tuan besar menyuruhku untuk melepaskan mu! Bahkan kekayaan mu tidak sebanding dengan gajiku disini" semua orang merinding. Lalu orang itu bertanya sekali lagi, "bagaimana jika saya memberitahu anda, apa yang terjadi dan siapa otak dalam kejadian ini?"
Mendengar itu penjaga berpikir sejenak kemudian bertanya, "apa yang kamu ketahui?" Merasa ada kesempatan orang itupun langsung menjawab "banyak hal yang saya tahu, tapi sebagai jaminan, anda harus melepaskan saya. Bagaimana?"
"Baiklah, aku akan bicarakan dengan tuan besar" segera penjaga tersebut lari menuju ke ruangan David dan memberi tahunya.
Setelah mengetahui itu David langsung menuju ke para tahanan. "Siapa tadi yang bilang bahwa ada otak dibelakang insiden ini?" David langsung berteriak ke para tahanan itu.
Seketika suasana menjadi hening, semua orang terdiam. Dan akhirnya penjaga menunjuk orang yang berbicara dengannya tadi, "maaf tuan William, itu orangnya".Semua orang terkejut ternyata tuan besar yang dimaksud adalah Tuan William. Orang yang seharusnya sama sekali tidak boleh disinggung, apalagi oleh mereka yang hanya rakyat kecil. Tuan William tidak akan melepaskan mereka begitu saja."Jadi kamu tau siapa dalang penyerangan putraku?" Putranya? Apa benar Nathan yang terlihat menyedihkan itu adalah putra dari konglomerat terkaya diseluruh provinsi? Tidak mungkin... Itu mustahil ...Tapi apa yang mereka dengar adalah yang mereka serang adalah putra dari tuan William. Jadi benar Nathan adalah pewaris keluarga William. Sungguh kesalahan yang fatal. "Cepat katakan siapa dia ...?!" David jadi tidak sabaran. Orang itu pun tergagap "ba ... baik tuan. Jadi sebelum kami di beritahu bahwa kami di PHK massal. Saya tidak sengaja mendengar percakapan dari manajer perus
David melihat bibi Dasy lagi, " bagaimana bi? Bibi bersedia tinggal bersama kami?"Bibi menghela nafas, "sebelumnya terimakasih tuan. Tapi maaf saya tidak bisa menerima kehormatan ini, rumah yang anda belikan itu sudah lebih dari cukup. Akan sangat mencurigakan bagi para tetangga jika saya pindah lagi dengan begitu cepat"David terlihat kecewa, "bagaimana denganmu Nathan?" Nathan berpikir sejenak sebelum berkata, "ayah, jika itu yang diinginkan bibi, aku akan ikut dengannya. Aku ingin menjaga bibi lebih lama lagi" David nampak sedih, Nathan pun menghibur ayahnya, "tidak usah sedih ayah, aku akan sering mengunjungi ayah dan ibu" bagi David, kekayaan tidak akan ada gunanya jika tidak dapat bersama keluarga yang lengkap. "Baiklah Nathan, ayah mengerti". Kemudian David mengajak mereka menuju makam Mac.Sesampainya disana Nathan menyampaikan penyesalannya, "Adik ... Kakak datang. Maaf selama ini kakak tidak tahu jika dirimu sedang berjuang melawan sakit,
"kamu masih memiliki peternakan buaya di kebun binatangmu itu?" Adam segera menjawab, "tentu tuan, saya masih memilikinya" kebun binatang Beethoven Hills hanya sebagai kedok peternakan buaya yang dimiliki Adam. Peternakan tersebut digunakan Adam untuk menyiksa para musuhnya, dan jika Adam mau, maka dia tidak akan sungkan untuk memberikan tubuh mereka kepada para buaya. "Bagus, aku akan membawa beberapa orang kesana untuk kamu kerjakan" Adam langsung mengerti dengan perkataan David, "baik tuan, saya laksanakan!" Nathan yang penasaran bertanya, "ada apa ayah? Kenapa dengan kebun binatang Beethoven Hills?" David tersenyum, " nanti kamu akan mengetahuinya, sekarang aku akan mengantarkan bibi Dasy pulang. Dan kamu ikut dengan Adam!" Nathan mengangguk meskipun masih bingung, "baiklah ayah, bibi hati-hati ya?" Bibi tersenyum, "iya nak, kamu juga. Nanti jika urusan kalian sudah selesai, datanglah kerumah. Bibi akan memasakkan sesuatu yang lezat" Nathan berseru, "tentu saja bi. Aku s
Sebelumnya maaf ya dari author, karena udah delay satu bulan lebih:)Sebelum berhasil menjelaskan, tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke ruangan tersebut. Terlihat beberapa orang yang nampak tak asing bagi Nathan."Manajer?! Apa yang anda lakukan disini?" Manajer itu hanya diam saja dan kemudian berkata, "ini, ini semua salah dia. Dia yang merencanakan semuanya" semua orang menengok ke arah orang yang ditunjuk manajer itu.Nathan terkejut, "Edward? Apa itu kamu?". Adam bertanya "Tuan William, apakah Anda kenal dengannya?" Nathan mengangguk.Edward bingung serta geram, "Tuan? Kenapa kamu memanggil dia tuan? Memang siapa dia?" Kemudian ada sebuah tamparan keras mengenai pipi Edward."Hey bocah, apakah kamu tidak tahu siapa aku? Aku adalah Adam Farrow!" Edward tergagap mendengar itu, kemudian dia baru menyadari jika dia baru saja berbuat kesalahan. "Dan orang yang kau singgung itu adalah tuan muda ku, tuan Nathan William"
Sedangkan itu, ayah dan anak Jhon dan Edward Snowden sedang berada didalam mobil menuju tempat konstruksi bersama anak buah Adam. Sudah tidak harapan untuk keluarga itu karena sikap sembong mereka. Sekarang keluarga itu sudah diambang kehancuran dan anak dan ayah sekarang sedang menuju penderitaan seumur hidup mereka.Setelah itu Nathan berpamitan kepada ayahnya, "ayah jika sudah tidak ada lagi yang aku lakukan aku akan pulang. Bibi pasti sudah menunggu" segera David menyela, "tunggu ayah ikut. Ayah sudah berjanji untuk mencicipi makanan bibi Dasy"Adam ingin mengantar mereka akan tetapi David menolaknya, "tidak perlu repot-repot lagi Adam, aku dan putraku membawa mobil sendiri"Adam bersikeras, "Tapi Tuan, anda adalah orang paling berpengaruh di negara ini, lebih baik jika saya temani, maka tidak akan ada yang berani menyentuh anda!"Nathan mengusulkan, "Bagaimana jika kita pergi bersama-sama!" "Bibi pasti dengan senang hati akan menyam
Lotus House Paradise Dari Beethoven Hills jaraknya tidak terlalu jauh, karena tempat tersebut tepat pada perbatasan provinsi dan berada di pinggiran kota Reymore Vile. Hanya memakan waktu satu sampai dua jam saja perjalanan menggunakan mobil atau bus. Sesampainya di depan rumah bibi Dasy, wajah Adam masih sembab karena menangis, "ayo kita masuk kedalam" ujar Nathan. Didalam rumah bibi Dasy sudah menyambut mereka dengan ramah, "selamat datang, silahkan masuk, aku sudah membuat sup sapi rebus dan udang goreng yang lezat!" Adam tidak ikut masuk malah berdiri didepan pintu seperti penjaga gerbang, "hey, Adam kenapa kamu tidak masuk? Ayo kita makan bersama" ucap David. "Maaf Tuan, sungguh tidak pantas bagi saya untuk makan bersama anda, karena anda adalah lord William dan saya hanyalah semut kecil". David mengerutkan keningnya, "Apakah kamu tidak ingat apa yang dikatakan putraku tadi? Diluar kamu memang begitu tapi ba
Tapi, dengan siapa dia saat ini? Kenapa dia bersama pria gendut paruh baya?"Oh ternyata benar, Nathan si pecundang!"Wajah Nathan berubah menjadi dingin, tiba-tiba pria disebelahnya bertanya, "siapa dia sayang?" Evelyn menjawab, "dia? dia hanya Nathan si pecundang menyedihkan" wajah Nathan semakin dingin, "benarkah itu sayang" Evelyn menyeringai jahat, "tahukah kamu sayang? Dia dulu sewaktu SMA sangat menyedihkan, bahkan dia tidak memiliki uang saku sama sekali, jadi jika dia ingin memiliki satu dolar saja, dia akan mengerjakan PR kami!" Pria itu tertawa begitu juga pengunjung lainnya, "lalu mengapa dia disini?" Kemudian pegawai tadi menghampiri mereka, "maaf tuan Rouge, dia hanya gelandangan yang menumpang AC saja, maafkan kami atas ketidaknyamanan ini"Nathan menjadi kesal, "hey apa-apaan ini, aku kesini hanya ingin membeli ponsel tidak ada keperluan lainnya lagi, selain itu aku juga hanya ingin menyapa teman lamaku, kenapa kamu mengungkit
Setelah itu Kayla menunjukkan sebuah ponsel keluaran terbaru seharga duabelas ribu dolar. Kemudian terdengar suara pria gendut tadi, itu adalah Ryan, "haha, lucu sekali! Sepertinya dia akan berusaha membodohi kita dengan berpura-pura membeli sebuah ponsel"Nathan tertawa, "siapa bilang aku hanya membeli satu?" Kemudian Nathan mengisyaratkan kepada Kayla untuk membungkus kan dua ponsel seharga dua belas ribu dolar itu, "totalnya dua puluh empat ribu dolar tuan!" Ucap Kayla"Baiklah" ucap Nathan sambil mengambil dompetnya, " ngomong-ngomong dimana atasan kalian?"Kayla menjawab, " atasan kami pagi hari ini, kebetulan sedang ada acara keluar kota. Jadi hari ini gerai sedikit kewalahan tuan" mendengar jawaban lugu Kayla, Nathan. Merasa lega, karena selama mereka ribut tadi seperti tidak ada manajer atau pemilik gerai yang melerai.Kemudian Nathan memberikan black-card Platinum kepada Kayla, "dua puluh empat ribu kan? Pakai ini" karena Kayla