Share

Bab 8

David nampak panik, dan bertanya kepada dokter Sykes "dokter, apa yang terjadi dengan anak saya dok?" Dokter Sykes segera menjawab "baiklah akan saya periksa terlebih dahulu" kemudian tangannya memeriksa denyut nadi Nathan, kemudian berkata "tuan William, putra anda hanya mengalami kelelahan, tapi dengan tubuhnya yang sekarang, tidak mungkin putra anda mudah sekali pingsan. Mungkin saja dia sedang mengalami ketakutan luar biasa atau sedang stress."  Kemudian David menjawab dengan nada menyesal "mungkin karena aku, keluarga kami telah menitipkan dirinya pada bibi Dasy selama dua puluh tahun, dan kemudian secara mendadak memberi tahu semuanya."

Bibi Dasy yang dari tadi  sudah datang dijemput oleh Dylan kemudian menambahkan"dan juga kemarin, Nathan kehilangan sekuter kesayangannya, sekuter tersebut adalah warisan dari suami saya, dan juga belakangan ini Nathan sering sekali di bully ditempat kerjanya" David terkejut "apa Bi?! Nathan kehilangan sekuter kesayangannya? Dan dia sering di-bully?" 

"Benar tuan, tapi saya sudah mengajarkan kepada Nathan agar tidak mudah tersinggung dan bisa memaafkan"  

Setelah mendengar itu, hati David menjadi tenang. "Lalu dokter Sykes, berapa lama lagi Nathan akan sadar?" Dokter Sykes segera menjawab "tidak lama, mungkin sebentar lagi" 

Terdengar suara langkah kaki dari koridor rumah itu, langkah kaki itu seperti tergesa-gesa, kemudian ada teriakan kepanikan "putraku..! Nathan..! Apa yang terjadi? Bagaimana keadaannya sekarang?" Itu adalah nyonya Hilda, ibu Nathan. Dia langsung pulang dari perusahaan ketika mendengar kejadian Nathan, dia takut jika terjadi sesuatu kepada putranya. Dia tidak ingin kehilangan putranya lagi.

Lantas David mencoba menenangkannya "sudah tidak apa-apa, dia hanya pingsan sebentar lagi pasti akan sadar" ",oh syukurlah" Hilda menarik nafas lega.

Kemudian dokter Sykes segera memberikan obat kepada David, dan kemudian dia segera pergi. Selang beberapa menit, Nathan akhirnya sadar. Hilda yang khawatir kemudian langsung memeluk Nathan dan bertanya " putraku, sebenarnya apa yang telah terjadi?" Nathan merasakan apa yang belum pernah ia rasakan selama ini, yaitu kasih sayang orang tua, orang yang selalu menghawatirkan nya memberikan yang terbaik untuk dirinya. "Aku tidak apa-apa ibu, aku tadi hanya kelelahan karena menghadapi beberapa orang dan berlari" David segera memuji Nathan "hebat kamu Nathan, bisa menghadapi beberapa orang sendirian " Nathan kemudian tersadar "dimana aku ayah? Kenapa tempat ini begitu mewah?" David tersenyum lembut " ini kamar mu Nathan,kami sudah lama menyiapkannya untuk mu" Nathan bingung "benarkah?" "Iya nak" jawab Hilda

Nathan kemudian melihat kearah bibi Dasy "bi, maafkan aku bi, aku membuat bibi dan paman kecewa, aku berhasil mendapatkan sabuk hitam, akan tetapi tidak mampu menghadapi mereka" bibi tersenyum "sudahlah Nathan,yang penting kamu selamat dan paman Stuart pasti bangga" Nathan tersenyum. Setelah setengah jam berbincang akhirnya David dan yang lainnya meninggalkan kamar Nathan, " Nathan untuk beberapa hari ini kamu tinggal disini dulu sampai kesehatan mu pulih" Nathan bertanya "bagaimana dengan bibi? Siapa yang akan menjaganya" David menjawab "kamu tenang saja, Dylan sudah menyuruh beberapa pengawal untuk mengawasi bibi Dasy dan tentunya bibi Dasy akan aman" mendengar penjelasan ayahnya Nathan mengangguk "baiklah ayah", setelah David keluar dari kamar Nathan, Nathan mulai menikmati kemewahan yang sedang dia rasakan saat ini. 

"Wah empuk sekali tempat tidur ini, dan kamar ini sangat luas sekali. Jika dari dulu aku tahu kalau aku kaya, aku pasti tidak akan dihina terus " Setelah diam sesaat Nathan kembali bergumam " sekarang aku paham, kenapa orang tuaku tidak menginginkan aku merasakan kemewahan sejak kecil, aku akan menjadi sangat malas dan juga sombong"

***

Di ruangan lain David mengadakan rapat darurat dengan semua bawahannya. David menyuruh seluruh orang di seluruh provinsi untuk menangkap orang yang menyerang nathan. David mengadakan sayembara barangsiapa yang dapat menangkap satu orang saja, akan mendapatkan sepuluh ribu dolar, jika empat puluh orang? Sudah kaya pastinya. 

Berita tersebut langsung menyebar keseluruh provinsi dan kemudian masyarakat berbondong-bondong mencari mereka tanpa ampun, satu persatu orang berhasil ditangkap, karena semua orang yang menyerang Nathan adalah pegawai kantor Nathan bekerja tentu mudah untuk menangkapnya. 

Sekitar lima puluh orang telah berhasil ditangkap beserta barang bukti. Kemudian mereka ditahan di ruang bawah tanah yang gelap dan kumuh, hal ini bertujuan untuk menjatuhkan mental mereka. Mereka dikurung selama berhari-hari tanpa mandi dan makan. 

Setelah beberapa hari salah seorang akhirnya putus asa dan tidak kuat mengalami penderitaan, kemudian dia merengek kepada penjaga, "tuan, tolong lepaskan aku! Aku akan memberikan seluruh kekayaan ku kepadamu"  penjaga langsung membentak, "diam!! Aku tidak akan melepaskan dirimu sampai tuan besar menyuruhku untuk melepaskan mu! Bahkan kekayaan mu tidak sebanding dengan gajiku disini" semua orang merinding. Lalu orang itu bertanya sekali lagi, "bagaimana jika saya memberitahu anda, apa yang terjadi dan siapa otak dalam kejadian ini?"

Mendengar itu penjaga berpikir sejenak kemudian bertanya, "apa yang kamu ketahui?" Merasa ada kesempatan orang itupun langsung menjawab "banyak hal yang saya tahu, tapi sebagai jaminan, anda harus melepaskan saya. Bagaimana?" 

"Baiklah, aku akan bicarakan dengan tuan besar" segera penjaga tersebut lari menuju ke ruangan David  dan memberi tahunya. 

Setelah mengetahui itu David langsung menuju ke para tahanan. "Siapa tadi yang bilang bahwa ada otak dibelakang insiden ini?" David langsung berteriak ke para tahanan itu. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status