Share

harapan

"Assalamualaikum, Bu." Arin pulang ke rumahnya dengan senang, ia memanggil Narsih dengan keras dan dengan senyum memgembangnya ia mencari Narsih sampai ke kandang bebek milikinya.

"Oalah, dipanggil malah lagi di belakang. Arin pulang Ibu nggak tahu," ucap Arin.

"Denger, udah Ibu jawab. Kamu yang nggak denger, tangan Ibu kotor jadi nggak bukain pintu. Bagaimana hari pertama kerja? Seneng?" tanya Narsih.

"Alhamdulillah, seneng banget, Bu. Ternyata rumah yang Arin kerjain itu milik Mas Kaisar. Ibu inget Kaisar nggak?"

"Inget, lelaki yang pernah main ke rumah ini 'kan? Kok bisa kebetulan gitu?" Narsih mencuci tangannya di sumur dan mengajak Arin masuk.

"Ya mana Arin tahu, mungkin Pakde lebih tahu. Dia kan yang kasih kerjaan Arin, tapi nggak ada masalah kok kerja sama Mas Kaisar. Orangnya baik dan nggak banyak bicara, sepertinya dia orang sibuk, Bu. Kerjaannya di kamar khusus, terus dia pulang ke rumah itu setiap weekend."

"Apa tuh, weekend?"

"Liburan, Bu. Biasanya sabtu sama minggu. Kalau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status