Share

resah

"Mau berangkat kerja, Nak Arin? Tumben nunggu angkot?" Sapa Bu Umi tetangga satu kampung Arin.

"Iya, Bu. Motornya di rumah majikan. Ibu Umi mau ke mana, rapi banget?" tanya Arin saat melihat dandan Bu Umi yang fashionable.

"Mau arisan di rumah Bu RT, eh iya … Ibu tanya boleh?"

"Tanya apa, Bu?"

"Emang bener kamu mau bercerai dari suami kamu yang orang kota itu? Kata Bu RT kamu menggugat suamimu itu karena sudah memiliki gebetan baru. Benar?" tanya Bu Umi membuat Arin kaget.

"Astaghfirullah, Bu. Itu fitnah, saya tidak mungkin melakukan hal hina seperti itu. Saya menggugat Mas Bayu karena memang dia sudah tak bisa lagi menjadi imam yang baik buat saya, daripada saya berumah tangga diliputi dosa mending cerai."

"Kan bisa berunding untuk mempertahankan rumah tangga. Nggak eman-eman punya laki tajir kayak Bayu? Kalau saran saya, lebih baik Nak Arin urungkan saja niat bercerai. Bercerai itu dibenci Allah, walau boleh tapi 'kan kalau masih bisa diperbaiki apa salahnya," ungkap Bu Umi berbica
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status