Share

Bab 2 - Hadiah Fantastis

Penulis: Rianoir
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-20 18:02:56

Setelah beberapa saat, rasa sakit yang membelenggu kepalanya akhirnya mereda. Ian menghela nafas lega saat ia merasa sedikit lebih baik. Namun, ketika ia membuka matanya, ia langsung terkejut dengan apa yang terjadi.

Di depannya, melayang di udara, ada sebuah panel hologram berwarna biru yang tampak begitu nyata. Ian bisa melihat dengan jelas berbagai abjad yang membentuk informasi-informasi asing tertulis dengan rapi.

______________________________________

Nama: Ian Herlambang

Tinggi: 175 cm

Aset: Tidak Ada

Tabungan: Rp 50.000

Harem: Orang miskin seperti Anda tidak perlu memikirkannya

Kemampuan: Tidak ada

Check-In Hari Ini: Belum

Level Sistem: 1

______________________________________

“Ini?” Ian memperhatikan panel hologram yang melayang di depannya dengan penuh keheranan. Tanpa ragu, ia mencoba menyentuh panel tersebut, namun tangannya malah menembusnya seolah-olah semua yang ada di depannya hanyalah ilusi semata.

Tiba-tiba, sebuah suara misterius yang terdengar seperti suara robot masuk ke telinganya.

[Host, saya menyarankan Anda untuk segera melakukan Check-In hari ini]

Mendengar suara yang terdengar seperti robot, Ian terkejut dan terperanjat. Matanya melirik kesana-kemari, mencoba mencari sumber suara tersebut. "Siapa itu?!" serunya, sambil melihat ke sekeliling dengan bingung. Namun, tak ada siapa pun di sekitarnya. Suara itu seakan-akan muncul dari suatu tempat yang tidak terlihat.

[Saya adalah Sistem Kaya Tujuh Turunan, Anda bisa memanggil saya Sistem]

“Sistem Kaya Tujuh Turunan?” Ian bergumam dengan sikap waspada. “Apakah aku sedang berhalusinasi? Mungkin ini adalah efek dari obat yang aku telan barusan.”

[Saya bukanlah sebuah halusinasi]

Ian merasakan denyut yang tajam menyerang tengkoraknya, seperti jarum tajam yang menusuk-nusuk. "Aaaah–! Tolong hentikan!" jeritnya, suaranya tercekat oleh rasa sakit yang membelenggu.

Namun, seketika itu juga, denyut itu mereda. Seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang menghapus rasa sakitnya. Nafasnya terengah-engah, mencoba mengejar oksigen setelah momen yang mencekam itu. Wajahnya pucat, matanya terpejam rapat, dan keringat dingin mengalir deras di pelipisnya, mencerminkan betapa intensnya rasa sakit yang baru saja Ian alami.

[Bagaimana Host, apakah Anda percaya bahwa saya bukan halusinasi?]

“Iya, aku percaya …” jawab Ian dengan nafas yang masih terengah-engah. “Jadi, bagaimana caranya aku bisa Check-In?”

[Host hanya perlu menekan tombol Check-In pada panel atau memberi perintah pada Sistem]

Ian merenung sejenak, mencoba merangkai pikirannya dan mengatur emosinya terhadap semua kejadian yang tidak masuk akal ini. "Baiklah, kalau begitu aku akan mencobanya," kata Ian dengan tekad, seraya menekan tombol bertuliskan "Check-In" pada panel sistem di depannya.

[Ding!]

[Selamat Host, Anda telah berhasil Check-In]

[Anda menerima Sebuah Rumah Mewah di Perumahan Elit Galaxy Lake, Kluster Danau Angsa]

[Sertifikat Hak Milik atas rumah tersebut telah disimpan dalam Inventori Sistem]

Ian tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar. Matanya terbelalak tidak percaya saat membaca pesan notifikasi dari sistem pada panel hologram di depannya. “Rumah mewah di Galaxy Lake? Bahkan seumur-umur aku tidak pernah bermimpi memiliki rumah di sana.”

Harga rumah di Surabaya memang sangatlah tinggi. Bahkan untuk sebuah rumah berukuran 4x8 meter di pinggiran kota saja sudah dihargai sekitar 500 jutaan. Jika ingin memiliki rumah yang lebih dekat dengan pusat kota, harga yang paling murah pun berkisar antara 2-3 miliar. Namun, ada sebuah perumahan elit yang benar-benar menawarkan kemewahan tak terbayangkan. Perumahan tersebut bernama Galaxy Lake, dan semua rumah di sana memiliki harga di atas 20 miliar. Sungguh luar biasa!

Di dalam perumahan mewah Galaxy Lake, terdapat sejumlah kluster perumahan yang menakjubkan. Namun, di antara semua kluster yang ada, Kluster Danau Angsa adalah yang paling menakjubkan dan eksklusif. Kluster Danau Angsa mempesona dengan kehadiran sebuah danau buatan yang begitu indah. Airnya berkilauan seperti permata, memantulkan sinar matahari dengan gemerlap yang memikat hati.

Rerumputan hijau yang mengelilingi danau memberikan sentuhan alami yang menyejukkan pandangan mata. Di sekitar danau, terdapat track lari yang melingkar, memungkinkan penghuni perumahan untuk menikmati kegiatan olahraga dengan pemandangan yang menakjubkan.

Tidak hanya itu, Kluster Danau Angsa juga memiliki taman bermain anak yang dirancang dengan sangat apik. Pepohonan yang menjulang tinggi di kawasan Kluster Danau Angsa memberikan yang teduh dan segar.

Memikirkan semua itu, Ian tersenyum lebar. Tiba-tiba, ia teringat bahwa Sistem menyimpan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas rumah tersebut di dalam Inventori Sistem. Dengan antusias, Ian berkata, "Sistem, aku ingin mengambil SHM dari rumah yang kamu berikan."

Tak berapa lama kemudian, sebuah map berwarna hijau dengan logo garuda yang bertuliskan Badan Pertanahan Nasional muncul di tangan Ian. Dengan penuh semangat, Ian membuka map hijau tersebut dan melihat dengan pasti bahwa nama "Ian Herlambang" tertera di kolom pemilik sertifikat atas rumah di Jalan Danau Angsa nomor 3.

"Harga rumah di Kluster Danau Angsa pasti melebihi 100 miliar. Jika aku berhasil menjualnya, aku pasti bisa melunasi semua hutangku. Tapi itu belum semua, aku bahkan bisa membeli ruko untuk membuka kedai makananku sendiri, membangun banyak rumah kost dan juga memiliki rumah mewah di dekat pusat kota!"

Ian begitu bersemangat membayangkan semua itu. Bagi Ian, yang hanya seorang anak buruh tani di Nganjuk, jumlah uang sebesar 100 miliar memang sangatlah besar. Dengan uang sebanyak itu, ia tidak akan perlu khawatir lagi tentang kebutuhan sehari-hari, termasuk pakaian, makanan, dan bahkan pacar sekalipun. Dengan kekayaan yang melimpah dan penampilan menawan seperti Ian, ia pasti akan dengan mudah menarik perhatian wanita cantik.

"Ternyata pesan yang ada dalam kertas itu benar adanya. Setelah meminum pil misterius tersebut, aku mendapatkan sistem ajaib yang memberiku kekayaan yang luar biasa!"

Ian merasa sangat beruntung dan terkejut dengan perubahan besar yang terjadi dalam hidupnya. Ia merasa seperti sedang berada dalam sebuah kisah yang menakjubkan. Namun, suara notifikasi sistem berikutnya sedikit membuyarkan mimpi Ian.

[Ding!]

[Semua aset yang didapatkan melalui Check-In sistem seperti rumah, mobil, dan aset lainnya tidak dapat dijual]

[Meski begitu, semua aset yang diberikan sistem didapatkan dengan cara yang legal dan memiliki surat-surat yang sah. Jadi tidak akan ada orang yang curiga dengan semua itu]

[Sistem Kaya Tujuh Turunan ada hanya untuk membuat hidup Host lebih nyaman dan bergelimang harta. Jadi percayalah pada saya]

Mendengar penjelasan tersebut, Ian merasa kecewa dan marah. "Kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal! Kembalikan semua mimpiku!" teriaknya dengan frustasi.

Setelah beberapa saat, Ian mengambil nafas panjang dan mencoba untuk tenang. "Oke, tidak masalah. Aku masih bisa terus melakukan Check-In dan yakin bahwa kekayaanku akan terus bertambah. Sementara masalah wanita, mereka pasti akan datang dengan sendirinya setelah aku menjadi kaya."

"Sekarang, saatnya aku pergi dan mengunjungi rumah baruku," ucap Ian dengan penuh optimisme, membayangkan masa depan yang cerah menantinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Mohd Saleh Mohd Tab
besar sangat kah nilai rupiah tu. ????
goodnovel comment avatar
Agus Priyanto
novel gkk masuk akal
goodnovel comment avatar
Ryuu Menhera
... Aku harap perubahan pada sikap MC yang, Kurasa naif ini~
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 238 - Extreme Death: Shadow Tempest

    "Zeus, kali ini aku akan membunuhmu!” teriak Ian penuh keyakinan. Zeus menatap Ian dengan mata yang memancarkan cahaya keemasan. Di baliknya, ada kekuatan yang mengguncang alam semesta. Ian merasakan getaran itu, seolah langit dan bumi bergetar dalam irama yang tak terduga. “Jangan terlalu yakin dulu, Ian! Aku masih punya kartu As yang bahkan belum aku gunakan saat melawan Ryan!” ujar Zeus dengan tenang. Suaranya seperti guntur yang merayap di udara, menggema di telinga Ian. Hal ini tentu mengagetkan Ryan, yang semenjak tadi telah bertarung secara seimbang dengan Zeus. “Maksudmu, kamu tadi belum benar-benar serius?” Ryan menatap Zeus dengan pandangan campuran antara kagum dan ketidakpercayaan. Zeus hanya tersenyum, namun senyuman itu seakan menunjukkan konfirmasinya. “Mode Dewa: Petir Surgawi!” serunya. Cahaya keemasan di matanya semakin terang, dan angin berputar di sekitarnya. Ian merasa seolah berada di pusat badai. Petir tiba-tiba menyambar entah dari mana, dan mengenai tubuh

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 237 - Pedang Terkutuk

    Balor menatap Ian dengan mata yang penuh tekad. "Aku akan mengembalikan Otoritas yang telah kucuri dari Hades." Sebuah cahaya keemasan muncul dari tengah dahi Balor, terbang dan merasuk ke kepala Ian.Ian merasakan sesuatu yang kembali padanya, kekuatannya mendekati sempurna. "Ini?" tanyanya, terkejut."Ya," jawab Balor dengan suara yang semakin lemah. "Dengan ini, Jalan Asura telah kembali pada penguasa samsara." Ia menoleh ke arah Verethragna. "Hei, cepat beri Ian senjatamu!"Verethragna tertawa. "Chill bro~" ucapnya. "Ian, aku memang tidak bisa mengembalikan Otoritas Jalan Deva, tapi aku bisa memberimu sebuah senjata terkuat yang dapat membunuh apapun."Verethragna memejamkan matanya, menciptakan senjata yang sesuai dengan bayangannya. Dari ruang kosong di depannya, cahaya emas menyeruak. Cahaya itu membentuk bilah dan gagang pedang.Pedang itu memiliki bilah panjang dan tajam, terbuat dari baja legendaris yang sudah tidak ada lagi di

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 236- Kemunculan Overgod Lain

    Ketika pil itu meluncur melewati kerongkongan Ian, tiba-tiba tubuhnya diselimuti oleh api hijau. Namun, anehnya, api itu tidaklah panas; sebaliknya, ia merasa hangat dan nyaman. Luka-luka di tubuhnya sembuh dengan cepat, bahkan lebih dari yang efek kemampuan Healing Factor miliknya."Inikah kekuatan yang aku dapatkan dari pil NTZ?" gumam Ian, memandangi kedua tangannya dengan keterkejutan.Namun, suara tajam membuyarkan lamunan Ian. "Tentu saja tidak, bodoh!" ujar sosok yang muncul dari atas langit. "Itu adalah kekuatan dari Api Lotus Hijau milikku."Sosok itu turun perlahan, sayap-sayapnya yang berjumlah dua belas terbentang dengan megah. Setiap sayapnya memiliki warna yang berbeda, mereka semua terbuat dari berbagai macam Api Surgawi."Ian Herlambang," kata sosok itu dengan nada dingin, "aku tak menyangka kamu telah mencapai ranah Celestial. Namun, aku melihat bahwa ini bukanlah pencapaianmu sendiri. Ranah kultivasimu masih belum stabil. Beristi

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 235 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (III)

    Gelombang kejut dari benturan kekuatan yang dahsyat itu merambat dengan cepat, mengguncang bumi dan langit. Bumi bergetar, seakan-akan planet ini menahan nafas terakhirnya. Di kota-kota besar Indonesia, gedung-gedung menjulang seperti pohon-pohon raksasa yang terguncang oleh badai. Kaca-kaca jendela pecah, mengirimkan serpihan tajam ke jalanan yang berubah menjadi medan perang. Teriakan panik memenuhi udara, menciptakan simfoni ketakutan yang menggema di antara reruntuhan.Di wilayah pesisir, air laut mengundur sejenak, mengejar takdirnya yang tak terhindarkan. Lalu, ombak raksasa muncul, menggulung daratan dengan amarah yang tak terkendali. Tsunami itu menghancurkan segala yang ada di jalurnya: kapal-kapal terangkat dan terhempas ke darat, rumah-rumah luluh lantak, dan manusia berlarian tanpa arah, berusaha menyelamatkan diri dari amukan alam yang tak terbendung. Mata mereka dipenuhi ketakutan, melihat bencana bak kiamat ini.Jakarta, kota yang pernah ramai dan be

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 234 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi (II)

    Angin malam berhembus kencang, membawa desau yang menegangkan. Ian, dengan napas yang tersengal, mengumpulkan sisa kekuatannya. "Aku belum selesai, Zeus!" serunya, matanya menyala dengan tekad yang tak tergoyahkan. “Aku tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Lisa!”Zeus hanya tertawa, suaranya bergema seperti guntur yang menggelegar. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan kekuatan sebesar itu?" ejeknya sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dari ujung jari-jarinya, tombak petir mulai terbentuk, cahayanya menyilaukan dan memancarkan energi yang mengerikan. “Baiklah, aku beri kamu kesempatan untuk menghiburku lagi. Dan kali ini, aku tidak akan diam saja, jadi …”“Jangan kecewakan aku,” bisik Zeus dengan suara yang tegas dan berat. Setiap kata yang terucap menekankan ancaman yang tersirat.Ian mengencangkan genggaman tangannya, cahaya di matanya semakin berkobar. "Demi Lisa, dan demi seluruh orang yang takdirnya telah kau permainkan, aku tidak aka

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 233 - Pertarungan Yang Mengguncang Bumi

    Bulan purnama yang terang benderang seakan menjadi saksi atas pertemuan dua kekuatan besar di langit Jakarta yang malam itu terasa berbeda. Aura tegang menyelimuti kota, dan angin malam berhembus seolah-olah ingin menceritakan kisah epik yang akan terjadi.Di bawah sinar bulan yang memantulkan cahaya putih, Ian berdiri dengan rambutnya yang mengalir bagai sungai perak. Matanya yang biru kehijauan bersinar tajam, menembus kegelapan malam, penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Di hadapannya, Zeus berdiri megah, senyumnya lebar dan penuh dengan kegembiraan pertempuran. Sorot matanya yang berkilau menandakan ia siap untuk pertarungan yang telah lama dinantikan.Baik Ian ataupun Zeus, mereka berdua adalah Overgod, eksistensi yang telah melampaui batas-batas manusia biasa, dan malam itu, mereka akan menunjukkan kekuatan mereka yang bisa mengguncang alam semesta.Dalam kesunyian malam yang hanya ditemani gemerlap bintang, Ian berbisik mengucapkan nama

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 232 - Konfrontasi Awal

    Zeus terbang di atas langit Jakarta yang kelabu, pakaian putih yang biasa ia kenakan kini terkoyak-koyak, menandakan ledakan dahsyat yang baru saja terjadi. Di bawahnya, kawah raksasa seluas 10 kilometer membentang, asap dan debu masih mengepul dari tanah yang hangus. Sekitar 20 Celestial tergeletak dengan luka-luka mendalam, termasuk Fortuna yang terbaring lemah, sementara yang lainnya lenyap ditelan ledakan.Bagaimanapun juga, Hades adalah kultivator dengan ranah Celestial Puncak. Meski dia telah memberikan otoritasnya pada Ian, tapi dia masih memiliki energi melimpah yang cukup untuk membunuh semua kultivator di bawah ranah Celestial Puncak. Tindakan Hades ini telah mengguncang fondasi organisasi Kadukeus, namun Zeus hanya tertawa ringan di atas sana. Zeus tampak tidak mempedulikan ada atau tidaknya Kadukeus. Karena baginya, selama hal itu menyenangkan, maka ia tidak akan memperdulikan hal lain. Dan apa yang dilakukan Hades, cukup menghiburnya."Adikku

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 231 - Melesat Menjadi Celestial

    “Huh?” Ian menoleh ke samping, telinganya menangkap suara ledakan yang menggema dari kejauhan. Langit malam yang sebelumnya gelap kini terang benderang oleh letupan cahaya yang mirip dengan matahari terbenam, namun tiba-tiba saja, sebuah cahaya keemasan yang menyilaukan melintas bagai bintang jatuh dan menghantam tubuhnya dengan kekuatan yang luar biasa, menghempaskan tubuh Ian ke tembok. Dalam sekejap, tembok tersebut langsung retak dan hancur berkeping-keping, debu dan puing berserakan di udara.Cahaya itu kemudian meresap masuk ke dalam tubuh Ian, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Cahaya keemasan itu seolah menjadi cairan panas yang mengalir di setiap pembuluh darahnya, membuat Ian meronta kesakitan seperti binatang buas yang terluka parah.Di tengah rasa sakit yang memuncak, suara sistem terdengar kacau di telinganya.[Ding!][Mendeteksi adanya energi asing yang mencoba menyingkirkan sistem]Ian mengerang kesakitan, tubuhny

  • Kaya Tujuh Turunan dalam Sekali Klik   Bab 230 - Hades

    Zeus melayang di atas reruntuhan yang masih mengepulkan asap, tatapannya dingin dan tak tergoyahkan menembus ke bawah ke arah para anggota Zodiak yang terkapar tak berdaya."Sampai di sinilah perjuangan kalian berakhir," suaranya tenang namun mengandung otoritas yang tak bisa ditolak. "Sekarang, aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milik kami."Zeus mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Petir berkumpul di telapaknya, berputar dengan liar dan bersinar terang hingga menyilaukan mata. Dengan satu gerakan tegas dan pasti, ia melepaskan bola petir itu ke arah Libra dan rekan-rekannya yang sudah tidak berdaya.Mereka hanya bisa menatap dengan pasrah pada serangan maut yang mendekat. Cahaya biru yang menyilaukan memancar dengan intensitas yang memenuhi pandangan, menelan tubuh Libra, Virgo, Sagitarius, dan Aquarius dalam kilauan yang membutakan.Dentuman keras menggema, membelah kesunyian malam yang kacau. Ledakan itu begitu dahsyat hingg

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status