Share

Bab 14 Opini Media

Penulis: Juni
Naomi merasa konyol sekaligus menyedihkan saat mendengar Clay membentak Indira.

Karena tidak menyukai Naomi, Keluarga Harison juga tidak mengizinkannya untuk melahirkan anak Clay. Meskipun mengetahui kejahatan Keluarga Harison, Naomi tidak pernah mengadu kepada Clay.

Jika dipikir-pikir, Naomi merasa sangat bodoh. Waktu itu Naomi berpikir kalau dirinya belum berusaha cukup keras, makanya anggota Keluarga Harison tidak menyukainya. Asalkan terus berusaha, lama-lama Keluarga Harison pasti menerimanya.

Sejak kematian orang tua dan neneknya, Naomi tidak pernah lagi merasakan kehangatan keluarga. Oleh karena itu, dia berusaha mati-matian untuk mempertahankan rumah tangganya.

Naomi bertekad dan berusaha keras agar diterima oleh Keluarga Harison, tetapi ternyata semua pemikirannya salah. Keluarga Harison tidak akan pernah menerimanya!

Naomi memejamkan mata, dia tidak dapat menyembunyikan kesedihannya.

Ketika membuka pintu, Clay melihat Naomi yang sedang berbaring di sofa kamar. Clay mendekatinya, lalu berjongkok di samping sofa dan menggenggam tangannya. "Naomi."

Naomi bersikap dingin, dia langsung menepis tangan Clay. Namun Clay menahan genggamannya dan bertanya, "Kenapa tidak memberitahuku?"

"Hem!" Naomi tersenyum dingin.

Apa gunanya memberi tahu Clay? Apakah Clay akan memercayainya? Apakah Clay akan membelanya? Apa yang bisa diharapkan dari seorang pria yang lebih membela adik angkat daripada istrinya sendiri?

Jika memberi tahu Clay, kehidupan Naomi di tengah Keluarga Harison justru akan makin menderita. Di saat Clay tidak ada, Indira pasti akan menyiksa Naomi.

Ketika hendak menjawab, ponsel Clay malah berdering. Tangan kiri Clay menggenggam Naomi, sementara tangan kanannya menjawab telepon.

"Bagaimana?" tanya Clay sesaat melihat nomor yang tertera di ponsel.

Entah apa yang dibicarakan mereka, tiba-tiba Clay bangkit berdiri melepaskan genggamannya. Clay melirik Naomi dengan tatapan berkecamuk, sedangkan Naomi membalas tatapannya dengan dingin.

"Em, aku segera ke sana." Clay menutup panggilan tersebut dan menyimpan ponselnya.

Naomi memiringkan kepalanya, dia tahu Mauren sudah ditemukan.

"Mauren sudah ketemu, aku harus mengeceknya," kata Clay.

"Kalian ada hubungan apa?" Naomi menoleh, tatapannya seakan sedang mencurigai Clay.

Hati Clay terasa berkecamuk, ini adalah cobaan terbesar selama pernikahannya. Clay membungkukkan badan dan mengusap wajah Naomi, lalu mengecup keningnya.

Clay berusaha memberikan rasa aman, tetapi di mata Naomi, Clay sedang berusaha mengelabuinya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak. Gosip yang beredar tidak benar, kami tidak mempunyai hubungan khusus. Aku akan menceritakan semuanya setelah pulang. Oke?"

Naomi tidak menanggapi Clay.

"Aku janji." Clay kembali mengecup kening Naomi.

Karena Naomi tidak memberikan tanggapan, Clay membalikkan badan dan langsung pergi. Langkah kaki Clay terdengar tergesa-gesa.

Naomi kembali memejamkan mata untuk menyembunyikan perasaannya yang berkecamuk.

Indira sudah pergi. Walaupun tidak sampai menghancurkan hubungan ibu dan anak, pengakuan Naomi yang mengejutkan membuat Clay meragukan ibunya.

Dulu Naomi merahasiakan semua perbuatan Keluarga Harison demi menjaga hubungan Clay dan keluarganya, tetapi sekarang semuanya telah berubah. Keluarga Harison berada di dalam kekacauan.

Tak hanya Keluarga Harison, berbagai berita mengejutkan tengah menggemparkan Kota Lathe.

....

Seperti dugaan Naomi, Clay sudah beberapa hari tidak pulang. Setelah Mauren ditemukan, nama Naomi dan Mauren sontak menjadi pemberitaan utama di Kota Lathe.

Kedua kaki Mauren patah dan matanya buta. Kondisinya sangat mengenaskan.

Kondisi Mauren yang menyedihkan berhasil menarik simpati masyarakat, tak hanya kota, tetapi juga negara.

Naomi adalah korban, tetapi masyarakat memaki dan mengecam perbuatan Naomi terhadap Mauren. Semua orang mengira kalau Naomi yang menculik dan menyiksa Mauren.

"Nona, ada paket untukmu." Kepala pelayan memberikan beberapa kotak paket kepada Naomi.

Naomi mengernyit, dia tidak pernah membeli barang secara online. Ini adalah pertama kalinya Naomi menerima paket sebanyak ini.

Sejak media berspekulasi kalau Naomi yang menculik Mauren, sikap para pelayan di rumah ini pun berubah. Mereka agak sungkan berbicara dengan Naomi.

Naomi sedang sarapan. Sorotan matanya tampak masam. "Tolong buka paketnya."

Naomi mengetahui isi paket tersebut. Pada kehidupan sebelumnya, isi paket itu membuatnya ketakutan sampai tidak bisa tidur semalaman.

Kepala pelayan memerintahkan seorang pelayan untuk mengambil gunting. Begitu kotaknya dibuka, semua orang yang berada di tempat pun kaget dan ketakutan.

"Ini ...."

Naomi melirik ke arah paket yang berisi bangkai tikus.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status