Share

Bab 15 Main Hakim Sendiri

Penulis: Juni
Kepala pelayan melirik Naomi dengan cemas. Beberapa hari ini Naomi menjadi perbincangan panas di internet, masyarakat berbondong-bondong mengutuk tindakannya.

Insiden yang menimpa Mauren tidak hanya menyeret Naomi, tetapi juga Keluarga Harison.

Tidak disangka, kekuatan netizen begitu mengerikan, sampai ada yang berani mengirimkan bangkai tikus ke rumah ini. Naomi telah menjadi musuh masyarakat.

"Nona, bagaimana ini?" Kepala pelayan mengkhawatirkan keselamatan Naomi.

Naomi meletakkan alat makan, lalu mengambil beberapa helai tisu untuk menyeka mulutnya. Setiap gerakannya tampak elegan, tidak disangka dia masih bisa tenang di saat seperti ini.

Reaksi Naomi sekarang berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Meskipun tenang, sikapnya memberikan kesan yang dingin.

"Lapor polisi," Naomi memerintahkan.

"Lapor polisi?" Kepala pelayan terkejut.

"Kalau tidak lapor polisi, terus mau bagaimana?" Naomi melemparkan tatapan tajam.

"Tapi yang mengirimkan ini adalah salah satu dari orang yang memarahimu di internet. Kalau lapor polisi ...." Kepala pelayan tidak berani melanjutkan ucapannya.

Kepala pelayan sadar tidak mudah mengurus netizen yang berusaha meneror Naomi.

"Masyarakat tidak berhak main hakim sendiri." Naomi tahu bahwa Mauren yang membayar orang untuk menerornya.

Mauren bukan publik figur atau orang terkenal, dia tidak memiliki penggemar. Para netizen hanyalah sekelompok orang asing yang saling bertukar pandangan. Mereka tidak akan meneror Naomi hanya demi membela Mauren.

Pihak lawan mengira Naomi pasti sedang frustrasi, tetapi perhitungannya salah. Naomi yang sekarang bukanlah Naomi yang lemah di kehidupan sebelumnya.

Meskipun hidup Naomi bergantung sepenuhnya kepada Clay, dia akan melawan dengan caranya sendiri.

"Baik." Kepala pelayan tidak berani membantah, dia langsung menghubungi pihak kepolisian.

....

Hari ini Naomi menerima puluhan paket. Ada bangkai binatang, pisau, surat ancaman, dan berbagai barang lainnya.

Bangkai binatang meninggalkan aroma busuk yang memenuhi rumah. Naomi menghadapi teror ini dengan tenang, dia tidak akan membiarkan pihak lawan menang.

Bibi Arum bertanya kepada Naomi yang sedang menggendong Milo sambil duduk di sofa, "Nona, sebaiknya semua paket ini dibuang."

Apa gunanya menyimpan semua paket ini di rumah?

Wajah cantik Naomi kelihatan tenang, dia membelai Milo dengan santai. "Tidak perlu buru-buru."

"Bagaimana kalau kamu menelepon Tuan Muda?" tanya Bibi Arum.

Clay pasti murka kalau pulang dan melihat semua paket teror ini.

Meskipun gosip mengenai perselingkuhan Clay dan asistennya berseliweran selama 6 bulan terakhir, para pelayan merasa Clay masih mencintai Naomi. Apalagi Clay dan Naomi belum bercerai. Berdasarkan temperamen Clay, dia tidak mungkin membiarkan orang asing menindas istrinya.

Naomi memejamkan mata. Tak berapa lama, ponselnya berdering. Naomi mengeluarkan ponselnya, ternyata Yuki yang menelepon.

"Yuki," sapa Naomi.

"Naomi, aku mau mengajukan gugatan ceraimu ke pengadilan. Apakah kamu ingin memeriksa klausulnya dulu?" tanya Naomi.

"Nggak perlu, aku percaya padamu," jawab Naomi.

Yuki sangat membenci Clay, dia tidak akan membiarkan Clay mengambil keuntungan sedikit pun.

Yuki yang berada di ujung telepon bertanya dengan ragu, "Clay ...."

"Sudah beberapa hari nggak pulang," jawab Naomi.

Dada Yuki terasa sesak saat mendengar jawaban Naomi. Amarah Yuki langsung memuncak. "Apa? Dia sama sekali nggak pulang untuk mengecek keadaanmu?"

"Em." Naomi mengangguk, ini adalah Clay yang sekarang.

Clay yang dulu tidak pernah meninggalkan Naomi sampai berhari-hari. Terlepas dari besar atau kecilnya masalah, Clay pasti langsung pulang untuk memeriksa keadaan Naomi dan melindunginya.

Beberapa hari terakhir mata masyarakat sedang tertuju kepada Naomi, tetapi Clay sama sekali tidak pulang untuk mengecek kondisi istrinya.

Sebenarnya Naomi mengharapkan kepulangan Clay. Naomi berandai-andai, semoga Clay yang ini berbeda dengan Clay di kehidupan sebelumnya.

Naomi berjanji kepada diri sendiri, asalkan Clay pulang dan memberikannya dukungan untuk menghadapi serangan masyarakat yang menuduhnya, Naomi bersedia memberikan kesempatan kedua untuk Clay. Namun nyatanya Clay kembali mengecewakan Naomi.

Hingga detik ini, Clay tak kunjung pulang untuk membantu Naomi mengatasi serangan media.

Pada kehidupan ini, takdir Clay dan Naomi tidak berubah. Akhirnya pernikahan mereka tetap tidak bisa dipertahankan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status