Share

Bab 18 Lapor Polisi

Author: Juni
Sudut kertas yang tajam menggores pipi Naomi hingga terluka.

Naomi sontak memejamkan mata sambil menahan rasa sakit. Clay tersentak, dia tidak bermaksud menyakiti Naomi.

Ada dorongan yang memaksa Clay untuk memeriksa kondisi Naomi, tetapi amarah seolah menahan tubuhnya. "Naomi, kamu mengecewakanku."

Naomi membuka mata. Sesaat melihat tatapan kekecewaan Clay, dia malah tersenyum.

Senyuman Naomi bukanlah senyuman kebahagiaan. Hati Clay terasa seperti dicabik-cabik oleh senyumannya. "Kenapa?"

Naomi sangat kecewa saat mendengar pertanyaan Clay. Kemudian Naomi membalikkan badan dan menatap ke arah jendela. Dia memandang hujan yang turun deras di luar sana.

Suara hujan, desiran sungai, Naomi menyukai semua yang ada di rumah ini. Selama ini Naomi mengira kalau tempat ini akan menjadi rumah terakhirnya, tetapi ternyata dia salah.

Beberapa menit yang lalu Clay mengatakan selalu memercayai Naomi, tetapi sekarang dia malah datang menuduhnya.

"Kenapa? Kenapa apanya?" tanya Naomi.

"Naomi!" Clay meninggikan suara. Dia menatap punggung Naomi, getaran cinta yang dirasakan masih sama seperti dulu. Setiap melihat tubuh mungil Naomi, Clay tidak bisa menahan diri untuk memeluknya.

Kepala Clay terasa sakit. "Kenapa kamu berubah jadi begini? Kamu sudah menghancurkan masa depan orang lain! Aku tidak menyangka kamu sejahat ini."

Bagi manusia, mata dan kaki ada organ tubuh yang sangat penting.

Masyarakat Kota Lathe mengenal Clay sebagai sosok yang dingin dan tidak memiliki hati nurani. Namun sepertinya deskripsi itu lebih cocok disematkan untuk Naomi.

Clay kecewa mengetahui semua perbuatan Naomi. Di mata Clay, Naomi adalah wanita lembut yang sempurna, bagaimana mungkin dia tega melakukan tindakan sekejam itu?

Naomi menarik napas panjang. "Kamu yakin aku yang melakukannya?"

"Kamu masih mau berdalih?" bentak Clay.

Semua buktinya sudah jelas, Naomi masih berani bertanya? Apakah Naomi masih ingin menanyakan kepercayaan Clay? Semua bukti ini membuat Clay sulit memercayai istrinya.

"Nggak, lapor polisi saja," jawab Naomi.

Clay tersentak, sorotan matanya terlihat makin dingin. Lapor polisi? Apakah Naomi mengira Clay tidak berani memberikannya pelajaran?

"Kamu ... kelewatan!" Clay membalikkan badan dan pergi.

Naomi berdiri di samping jendela, dia melihat Clay yang masuk ke mobil dan pergi begitu saja. Hati Naomi hancur berkeping-keping.

....

Naomi berjongkok untuk memungut kertas-kertas yang dilemparkan Clay.

Kertas tersebut berisi mutasi rekening dari kartu yang diberikan Clay untuk Naomi. Masalahnya, Naomi sudah lama tidak menggunakan kartu itu.

Naomi melihat puluhan transaksi kecil yang tercetak. Dia memiliki kebiasaan belanja, setiap belanja menghabiskan sekitar puluhan juta. Oleh karena itu, Clay tidak mencurigai transaksi ini.

Pihak lawan memperhitungkan segalanya dengan teliti, dari jumlah transaksi hingga psikologis Clay.

Naomi tersenyum kecut.

Pada malam hari, Naomi makan sendirian. Dia yakin, Clay tidak akan pulang selama beberapa hari ini.

Kepala pelayan bertanya, "Nona, sebaiknya paket-paket itu dibuang."

"Em, buanglah," Naomi menjawab dengan tenang, sudah tidak ada gunanya menyimpan semua paket teror yang dikirimkan.

Dibandingkan dengan kondisi mata dan kaki Mauren, serangan yang dialami Naomi tidak ada apa-apanya. Sikap Clay cukup jelas, dia memilih berpihak kepada wanita asing. Dia sama sekali tidak memedulikan teror yang dialami Naomi, bahkan dia mungkin sudah melupakannya.

Pada kehidupan sebelumnya, Naomi ketakutan dan langsung membuang semua paket yang diterima. Namun pada kehidupan sekarang, Naomi menyaksikan sendiri bagaimana Clay meremehkan semua teror yang diterimanya.

....

Indira datang bersama Corin.

"Plak!" Indira menampar wajah Naomi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 185 Tidak Bisa Melewati Malam Ini

    Di Harison Group, Naomi melihat Eden, Nilam, dan karyawan lainnya keluar masuk ruangan. Karyawan dari beberapa departemen pun menghadiri rapat mendadak. Clay juga tampak tegang. Namun, Naomi tidak merasa kasihan kepada Clay.Seperti yang dikatakan Clay, malam ini mereka semua tidak perlu tidur lagi. Proyek di luar negeri bermasalah, hal ini sangat merepotkan. Semua karyawan dari setiap departemen kembali ke kantor untuk lembur dan membereskan masalah ini. Setelah rapat 3 kali, Clay baru beristirahat. Dia duduk di depan Naomi yang hampir tertidur.Naomi merasakan tatapan Clay, dia langsung tersadar dan berkomentar sembari memelototi Clay, "Aku berharap perusahaanmu nggak bisa melewati malam ini.""Sebaiknya kamu berdoa malam ini semua masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak, kamu juga tidak usah tidur," ancam Clay. Ini artinya, jika Clay tidak bisa tidur, Naomi harus menemaninya.Ini adalah pembalasan dari Clay. Gibson mencari masalah dengan Clay, jadi Clay juga menyeret Naomi. Harus dia

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 184 Pukulan Telak

    Suasana di ruangan kantor sangat tegang. Eden mengangguk dan berucap, "Oke. Aku akan menyelidikinya."Kemudian, Eden keluar. Sementara itu, tatapan Clay menjadi dingin. Dia tidak berhenti merenung. Saat Eden memegang gagang pintu, Clay berseru, "Tunggu dulu!"Eden berujar, "Ada apa, Pak?"Clay memerintah, "Selidiki juga apakah Mauren punya musuh lain atau tidak.""Siap!" sahut Eden.Clay merasa masalah ini berhubungan dengan Naomi. Namun, belakangan ini banyak hal yang terjadi sehingga keyakinan Clay mulai goyah. Itulah sebabnya, kali ini Clay tidak berani bertindak gegabah saat menghadapi Naomi. Apalagi, Naomi tidak pernah mengakui bahwa dia terlibat dalam masalah Mauren.....Sementara itu, Naomi sangat sibuk. Acara peluncuran produk baru sudah berakhir dan sangat berhasil. Studio Ode juga sibuk. Ditambah lagi, proyek Bradlie sudah dimulai. Naomi harus mengurus detail-detail pada denah. Itulah sebabnya, Naomi berniat untuk tinggal di kantor. Saat Clay menelepon, Naomi merasa gusar.N

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 183 Dokter yang Disuap

    Ketika keluar dari perusahaan, Odele melihat Corin yang berjalan ke arahnya. Jika dibandingkan dengan Corin, penampilan Odele jelas lebih anggun. Odele pun kira-kira tahu apa yang terjadi saat melihat Corin."Kak Odele datang untuk mencari kakakku? Dia seharusnya sangat sibuk, 'kan? Apa kamu sempat bertemu dengannya?" Corin tampak sangat angkuh."Kamu yang melakukannya?" tanya Odele dengan ekspresi masam."Maksudnya? Aku nggak mengerti," sahut Corin."Huh, silakan berbangga sekarang. Menurut tebakanku, dia akan menikahi Naomi kembali sebentar lagi. Ketika saat itu tiba, kamu nggak akan bisa melakukan apa pun lagi!" jelas Odele.Ekspresi Corin sontak membeku. Odele tahu seperti apa kepribadian Corin, hanya Keluarga Harison yang masih dibutakan oleh wanita ini.Setelah Odele pergi, Corin menoleh dan menatap sosok belakang Odele sambil meludah. Kemudian, dia berjalan ke lift khusus presdir dengan angkuh.....Begitu Clay kembali ke ruang kantornya, Corin pun tiba. Corin tersenyum berseri-

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 182 Bersikeras Menolaknya

    "Kamu nggak mungkin mampu membuat Keluarga Harison bangkrut!" ujar Clay dengan sinis. Dia langsung melepaskan Naomi.Clay duduk di sofa, lalu menyalakan rokok dan melanjutkan, "Sebentar lagi Corin ulang tahun. Dia sudah mengincar perhiasan Posh Jewelry selama bertahun-tahun. Kamu siapkan 1 satu set untuknya."Corin belum pernah mendapatkan perhiasan Posh Jewelry padahal sudah mengincarnya selama beberapa tahun. Sudah jelas produk Posh Jewelry sangat digemari banyak orang. Naomi menyahut, "Nggak bisa. Perhiasan yang diinginkan Corin itu edisi terbatas."Clay menimpali, "Sekarang kamu itu presdir Posh Jewelry."Naomi menanggapi, "Jumlah produk ditentukan oleh dewan direksi. Aku nggak berhak mengambil keputusan.""Naomi!" seru Clay.Naomi berkata, "Oh, aku lupa. Kamu memang suka mengubah aturan, tapi Posh Jewelry berbeda dengan perusahaanmu. Jumlah produk yang sudah ditentukan nggak bisa diubah lagi."Naomi meneruskan ucapannya, "Apa aku harus mengubah aturannya demi hubunganku dengan Cor

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 181 Membuatnya Bangkrut

    Naomi merasa kalut begitu mendengar Bradlie akan kembali. Sampai sekarang, Gibson hanya tahu bahwa Bradlie tidak bisa datang ke Kota Lathe karena ulah Clay. Namun, perusahaan dan Bradlie sama sekali tidak mengetahui hal ini. Naomi merasa bersalah."Sepertinya, Bradlie sudah berhasil menyelesaikan masalahnya," ujar Naomi yang merasa lega.Gibson berkomentar, "Bradlie memang anak muda yang hebat."Ucapan Gibson memang terdengar ambigu, tetapi Naomi bisa merasakan desakan dari Bradlie kali ini. Naomi tidak menanggapi perkataan Gibson. Kemudian, Gibson membicarakan masalah pekerjaan dengan Naomi. Dia mengajari Naomi cara untuk mengelola perusahaan. Naomi mendengarkannya dengan serius.Setelah mengakhiri panggilan telepon, sekretaris berjalan masuk ke ruangan dan melapor, "Bu Naomi, Pak Clay sudah datang."Naomi baru saja menenangkan dirinya. Namun, ekspresinya langsung berubah sesudah mendengar laporan sekretaris. Clay datang bersama Eden yang membawa kotak makanan.Naomi tidak menyangka C

  • Kebangkitan sang Istri Tertindas   Bab 180 Bradlie

    Naomi tersenyum sinis, lalu membuka pintu mobil. Naomi langsung naik ke mobil karena malas meladeni Corin.Melihat Naomi mengabaikannya, Corin segera menahan pintu mobil Naomi dan bertanya, "Naomi, sekarang kamu merasa bangga sekali, ya? Memangnya apa yang perlu dibanggakan darimu?""Aku nggak punya waktu untuk meladenimu," ujar Naomi dengan acuh tak acuh. Dia sama sekali tidak peduli dengan Corin yang marah-marah.Hal yang paling mengesalkan adalah orang lain mengabaikanmu setelah kamu merencanakan sesuatu untuk mencelakainya."Aku mau beli perhiasan itu, kenapa kamu nggak mau menjualnya? Apa kamu nggak takut aku melaporkanmu?" tanya Corin.Naomi menimpali, "Kamu mau melaporkanku dengan alasan apa? Posh Jewelry selalu mengeluarkan produk edisi terbatas setiap tahun. Kalau kamu nggak mendapatkannya, berarti kamu yang terlalu lambat."Corin berujar, "Kamu ...."Naomi bertanya, "Apa masih ada urusan lain?"Corin mengingatkan, "Naomi, kamu jangan terlalu sombong!""Singkirkan tanganmu!"

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status