Share

Bab 2

Author: Kavery
Keesokan paginya, Amanda bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan bagi putrinya. Arga turun dari lantai atas, tubuhnya masih memancarkan bau alkohol yang belum hilang sepenuhnya.

Adele memeluk boneka kelinci kecilnya, lalu berlari cepat menyambut, "Papa ...."

Belum sempat kalimat itu selesai, langkahnya terhenti karena tatapan tajam Arga yang tertuju padanya. Arga bertanya dengan dingin, "Apa yang kamu panggil barusan?"

Adele ketakutan. Dia menggenggam bonekanya erat-erat, lalu menjawab terbata-bata, "Pa ... Paman ...."

Arga menarik dasinya dengan kesal, lalu memperingatkan Amanda, "Kalau lain kali kamu masih gagal mendidiknya, angkat kaki dari sini."

Hati Amanda terasa perih. Kalimat yang paling sering diucapkan Arga adalah menyuruh mereka pergi.

Setiap kali mendengarnya, dia dan Adele pasti gemetar ketakutan. Namun sekarang, Amanda sungguh-sungguh ingin pergi. Tanpa membalas ucapan Arga, Amanda hanya menghidangkan sarapan ke meja dan mengangkat Adele ke kursi makan.

Telur ceplok dan roti yang dia buat, disesuaikan dengan selera Arga. Namun, pria itu bahkan tidak meliriknya sedikit pun. Dia hanya berkata dingin, "Helen sudah kembali. Beberapa waktu ke depan, jangan muncul di hadapannya. Helen akan merasa kesal."

Lalu, matanya melirik ke arah Adele. "Dia juga," tambahnya.

Amanda menatap wajah dingin Arga. Ingin sekali dia bertanya, apakah pria ini benar-benar tidak punya hati? Namun akhirnya, yang keluar dari mulutnya hanya sepatah kata yang getir, "Baik."

Setelah mengantar Adele ke taman kanak-kanak, Amanda melanjutkan perjalanan ke studionya. Dia lulusan seni rupa dan dulunya cukup terkenal. Bahkan sebelum lulus kuliah, dia sudah sempat menggelar pameran tunggalnya sendiri.

Namun setelah menikah, demi mengurus Arga dan rumah tangga, Amanda mengorbankan dunia seni yang paling dia cintai. Sekarang dia hanya melukis di waktu senggang dengan sekadarnya.

Sebagian besar lukisan Amanda, semuanya tentang Arga. Dia mencurahkan seluruh cintanya ke dalam setiap karya itu, tiap goresan kuas adalah ungkapan hatinya yang tulus.

Namun saat Arga melihat lukisan-lukisan itu, yang keluar dari mulutnya hanyalah ejekan dingin, "Jangan lakukan hal yang sia-sia begini. Orang yang aku cintai dari awal sampai akhir, cuma Helen."

Arga seperti sebongkah es yang tidak pernah bisa mencair, tidak peduli sekeras apa pun Amanda berusaha. Kini, Amanda mengeluarkan semua lukisan tentang Arga yang telah dia buat selama sepuluh tahun terakhir dan membawanya ke pinggiran kota.

Dia menyiramnya dengan minyak, lalu menyalakan api.

"Arga, kalau semua usahaku nggak pernah berarti, maka aku memilih untuk melepaskan."

Wajah Arga di setiap lukisan terbakar dalam kobaran api dan berubah menjadi abu. Sama seperti isi hati Amanda saat ini. Dia ingin benar-benar melepaskan Arga. Menghapus sosok pria itu sepenuhnya dari hidupnya.

Tiba-tiba, ponsel di saku Amanda berdering.

Dia mengangkatnya dan terdengar suara guru dari taman kanak-kanak berkata, "Bu Amanda, Adele mengalami sedikit insiden di sekolah. Tolong segera datang ke sini."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 26

    Begitu keluar dari vila, para polisi yang berjaga langsung menyerbu masuk dan menahan Arga. Orang tua Amanda memandangnya dengan perasaan masih dipenuhi rasa takut.Amanda menyerahkan Adele kepada ibunya, lalu menoleh sekali lagi ke arah Arga yang sedang digiring pergi. "Dia seharusnya akan segera dideportasi kembali ke negara asal."Ibu Amanda menatap Arga dengan penuh kemarahan. Wanita yang biasanya penuh sopan santun itu sampai mengumpat saking marahnya. "Bagus kalau dipulangkan! Semoga dia seumur hidup nggak pernah muncul lagi di depan kita."Apa yang terjadi hari ini benar-benar terlalu menegangkan.Melihat wajah Amanda yang masih tampak pucat, Hiro lalu menyerahkan sebotol air kepadanya. "Kamu nggak apa-apa?"Amanda menggeleng dengan getir. Meski tampak tenang, sebenarnya hatinya kacau.Obsesi dan kegilaan Arga masih membekas di pikirannya. Sikap memohon damai yang ditunjukkan pria itu malah membuat Amanda terus teringat pada semua kenangan pahit yang lalu.Dengan senyum pahit, A

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 25

    Hidangan di atas meja semuanya dimasak oleh Arga sendiri. Selama sepuluh tahun mengenalnya, ini pertama kalinya Amanda tahu bahwa Arga bisa memasak.Melihat steik dan pasta yang tersaji dengan indah di depannya, Amanda sama sekali tidak punya selera makan. Dia hanya menyeringai sinis. "Kamu belajar masak ini demi Helen, 'kan?"Arga menunduk, tidak menyangkal. Cintanya dulu pada Helen memang sangat mendalam.Waktu telah memperindah segalanya, bahkan sampai membuatnya terharu sendiri. Baru sekarang dia sadar betapa salahnya dirinya dulu.Dengan suara serak, Arga memaksakan senyum. "Mulai sekarang, aku hanya akan memasak untukmu, ya?"Kehidupan sederhana dan hangat seperti dulu, sudah lama tidak dia rasakan. Dulu, dia menjalani setiap hari dengan datar, bahkan terasa membosankan. Namun setelah kehilangan, dia baru sadar betapa berharganya semua itu.Arga menarik napas dalam-dalam. "Amanda, aku tahu kemarin kamu lakukan semua itu supaya aku menyerah."Dia memang cukup mengenal Amanda. Dia

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 24

    Amanda langsung berdiri dengan gugup. "Ada apa? Bukannya kamu yang selama ini mengurusnya?"Suara pelayan itu terdengar panik, "A ... aku juga nggak tahu. Tadi aku ke sekolah, tapi nggak lihat Adele. Aku tanya ke sana-sini, semua bilang nggak tahu ke mana dia pergi."Hati Amanda langsung terasa seperti jatuh ke jurang!"Ada apa?" Melihat wajah Amanda berubah pucat, Hiro bertanya dengan sopan.Amanda hanya menjawab singkat, "Adele hilang," lalu langsung lari keluar tanpa peduli apa pun lagi.Hiro menyusul, "Dengan kondisimu sekarang, kamu nggak boleh nyetir. Biar aku antar. Kebetulan aku juga punya kenalan di sini, mungkin bisa bantu cari anakmu." Ucapan lembut dan tenang itu sedikit menyadarkan Amanda.Begitu sampai di sekolah, yang dia lihat adalah pelayan dan para guru yang gelisah dan panik. Tak ada satu pun yang tahu ke mana perginya Adele.Rekaman CCTV sekolah menunjukkan bahwa Adele pergi ke lapangan rumput untuk membaca buku sore tadi, lalu tak pernah kembali.Amanda menatap rek

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 23

    Hari itu, Arga berlutut di depan rumah keluarga Amanda selama empat jam. Namun, orang tua Amanda tetap tidak luluh. Amanda pun sama sekali tidak muncul.Barulah saat malam semakin larut, Arga pulang ke hotel dalam keadaan kacau. Dia tampak seperti seorang penjudi yang kehilangan segalanya. Dia membeli sekantong besar minuman keras, lalu mabuk berat di dalam kamar hotel.Ketika Santi datang, yang dia lihat adalah putranya dalam kondisi hampir tidak sadarkan diri. Karena marah dan kecewa, dia menampar Arga keras-keras."Lihat dirimu sekarang! Masih pantas disebut anak Keluarga Adhitama?"Arga tidak membalas, melainkan hanya menunduk lesu dengan tatapan kosong. Dia mencibir pada dirinya sendiri. "Ibu, ini semua salahku sendiri, 'kan?"Santi memandangnya, antara sakit hati dan kesal. "Dulu waktu kamu bersama Amanda, kamu malah menyia-nyiakannya. Sekarang dia sudah punya kehidupan sendiri, kamu malah jadi begini. Kamu pikir dengan cara seperti ini dia akan balik padamu?"Kata-kata itu menus

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 22

    Melihat Helen dalam keadaan seperti itu, seberkas rasa sakit melintas di mata Arga.Helen buru-buru melanjutkan permohonannya, "Asal kamu mau melepaskanku, aku janji nggak akan pernah muncul lagi di hadapanmu. Aku nggak akan ganggu hidupmu.""Aku masih punya anak. Kumohon, demi Fiona, lepaskan aku."Mendengar itu, Arga hanya bisa mendorongnya perlahan dengan berat hati. Dia tahu, wanita yang kini berlutut di depannya, sudah bukan lagi sosok yang pernah dia kagumi. Yang lebih menyedihkan lagi, dirinya dulu rela mengorbankan seseorang yang menunggunya selama 10 tahun hanya demi bayangan semu seperti Helen.Betapa bodohnya dirinya.Dengan suara dingin dan mantap, dia memberi perintah kepada pengawalnya, "Bawa dia ke kantor polisi.""Mengenai Fiona, aku akan minta seseorang menjaganya. Kamu nggak perlu khawatir."Setelah itu, Arga kembali ke rumah sakit, ingin menjenguk Amanda.Namun saat sampai di depan ruang rawat, dia melihat perawat sedang membereskan tempat tidur. Dari sana dia baru t

  • Kebersamaan Tanpa Cinta   Bab 21

    "Ah!"Helen yang berada di pinggir jalan langsung terkejut. Dia awalnya hanya ingin memberi Amanda sedikit pelajaran, tak disangka perbuatannya malah menyebabkan kecelakaan serius seperti itu.Tanpa memedulikan Amanda yang tergeletak di jalan, Helen langsung berbalik dan melarikan diri terbirit-birit.Sementara itu, Amanda hanya merasa tubuhnya terguling beberapa kali. Dunia di sekelilingnya semakin gelap dan sunyi. Dia bahkan tidak tahu kapan dia dibawa ke rumah sakit.Saat tersadar, yang pertama dia lihat adalah orang tuanya, serta Adele yang berdiri di sisi tempat tidur. "Kamu sudah sadar. Gimana rasanya?"Amanda memegang kepala yang dibalut perban tebal. Rasa sakit yang luar biasa langsung menghantam.Ibu Amanda buru-buru membantu membaringkannya kembali. "Dokter bilang kamu mengalami gegar otak. Untung saja nggak sampai lebih parah, Ibu hampir jantungan, tahu nggak.""Kenapa bisa kecelakaan? Kamu tadi baik-baik saja, kenapa bisa tiba-tiba tertabrak mobil?"Amanda langsung teringat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status