Share

Bab 22. pasca selamat dari maut

Perlahan mata Gendis terbuka. Alisnya mengernyit kala cahaya lampu mulai tertangkap indera penglihatannya. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, sambil merasakan kepalanya yang masih sedikit pusing. Olehnya mulai tercium aroma obat-obatan yang kuat menusuk Indera penciuman miliknya.

Wanita itu meraba perut, mengingat bayi yang ada di dalam kandungannya. Ada kepanikan yang terpancar di sorot matanya. Raut mukanya berubah menjadi cemas.

Gendis memandang sekeliling, mulai menangkap bayangan seseorang yang dikenalnya. Seorang pria yang Gendis ingat rela mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan dirinya yang bukan siapa-siapa. Hanya sekedar teman lama, pikir Gendis.

“Kamu sudah sadar, Dis?” David tersenyum saat dapat menangkap pergerakan dari tangan wanita di hadapannya yang tengah berbaring di ranjang serta telah membuka matanya. Pria itu kali ini bisa bernapas lega melihat kondisi Gendis yang mulai stabil.

“Tenang saja, Dis. Bayimu Alhamdulillah selamat. Ternyata dia sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status