Home / Rumah Tangga / Kebohongan Busuk Suamiku / Bab 5. Pengganti Cincin

Share

Bab 5. Pengganti Cincin

Author: Nuri522
last update Last Updated: 2023-06-21 11:56:24

“Mas, kenapa bisa cedera kek gini?” tanya Gendis sesaat setelah ia masuk dan menghampiri sang suami. Ia berusaha untuk tetap tersenyum meski terasa berat. Gendis tidak ingin bertindak gegabah dengan menuduh langsung suaminya berselingkuh.

Ia akan memastikan terlebih dahulu, lagi pula wanita itu belum mendapatkan bukti kuat. Yang tadi sempat di dengarnya hanya praduga saja, belum bisa membuktikan apa pun. Gendis wanita cerdas, ia tahu di mana saat ia harus meluapkan kemarahannya atau tidak.

“Mas enggak apa-apa, Sayang. Tadi, Mas terjatuh dari tangga.”

“Tangga hotel maksudnya, Mas? Lebih tepatnya kamar hotel?” tanya Gendis dengan santai. Namun, sukses membuat Damar terlonjak kaget dengan muka yang berubah pias. Pria itu menatap wajah sang istri. Akan tetapi, dari wajah Gendis tidak terlihat sedang marah. Wanita itu terlihat baik-baik saja.

“I-itu, tadi Mas habis mengantar kolega bisnis perusahaan kita. Dia mabuk karena terlalu banyak minum tadi. Kamu kan tahu, yang mau berinvestasi itu orang luar negeri. Jadi, Mas pesan minuman juga untuk mereka,” jelas Damar dengan gelisah.

Mendengar penjelasan suaminya Gendis mangut-mangut seolah mengerti serta percaya. Akan tetapi, hati kecilnya mengatakan ada sesuatu yang janggal dan tidak beres. Namun, ia tidak tahu itu apa.

“Lalu, Mas ikutan minum dengan mereka?” tanya Gendis. Ia takut suaminya terbawa ke dalam hal-hal yang dilarang seperti itu.

“Ya enggak, dong, Sayang. Mas hanya menemani saja,” jawab Damar. Kali ini, lelaki itu telah berhasil menguasai dirinya. Ia sudah tidak terlihat gugup seperti tadi.

“Oh iya, kata suster pihak rumah sakit yang menelepon perempuan meminta ambulans di kirim perempuan. Siapa dia?” tanya Gendis lagi. Damar merasa kali ini istrinya terlalu banyak bertanya. Ia tidak ingin Gendis semakin curiga.

“Kamu itu maksudnya apa sih? Jadi, kamu ingin menuduh Mas selingkuh?” bentak Damar merasa terpojok. Ia tidak sadar dengan bereaksi seperti itu membuat Gendis semakin curiga.

“Lho, kok Mas Damar marah? Aku enggak nuduh Mas selingkuh lho. Tadi hanya tanya siapa wanita yang menelepon rumah sakit. Itu saja. Enggak ada yang lain.”

Semenjak itu, Damar sadar dengan kesalahannya. Pria itu mencoba hati-hati lagi ke depannya. Sedangkan, untuk Gendis semakin banyak pertanyaan yang menjejali isi kepalanya. Ia merasa sang suami berbeda dari biasanya.

“Ya, bukan seperti itu, Sayang. Gini aja, dari pada kamu tanya-tanya terus dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mending Mas telepon Rima sekretaris Mas, ya,” ujar Damar. Ia mencoba menghubungi sekretarisnya itu.

Saat panggilan telepon di angkat, Damar meminta Rima untuk menceritakan hal sebenarnya. Gendis menerima ponsel Damar dan mulai mendengarkan ucapan Rima.

Panjang lebar Rima mengatakan kalau kronologisnya sama seperti yang Damar jelaskan. Dari mulai menghadiri acara pertemuan tersebut sampai berakhir Damar kecelakaan. Membuat Gendis terdiam tidak bereaksi apa-apa. Ia hanya menyimak sambil meresapi perkataan sekretaris suaminya.

Apa benar yang dikatakan sekretaris suaminya tersebut? Namun, Gendis menyembunyikan rasa curiganya. Di depan Damar ia berpura-pura untuk percaya.

“Puas? Kamu percaya sama Mas sekarang? Lagi pula, dari mana sih kamu bisa berpikiran seperti itu sama suamimu ini?” tanya Damar dengan tatapan menghunus. Ia terlihat kesal sekali saat melihat Gendis sampai mencurigainya.

“Iya, Mas. Enggak penting siapa yang sudah bilang masalah tadi. Aku minta maaf kalau Mas merasa telah menuduh. Oh iya, Mas. Apa semalam Vivian sudah pulang saat Mas kecelakaan? Itu udah malam banget lho. Aku khawatir sama dia kalau pulang malam,” tanya Gendis dibalas dengan anggukan suaminya.

Selanjutnya, istri dari Damar tersebut mengupaskan buah untuk Damar dan menyuapi sang suami. Ia memandang wajah rupawan suaminya, dilihat dari sudut mana pun, Damar memang terlihat menawan. Bisa saja, para wanita menginginkan bisa berhubungan dengannya apalagi wanita materialis yang hanya ingin mendapatkan harta dengan cara instan. Gendis tahu, mulai hari ini, ia akan mencoba mencari tahu kegiatan suaminya di luar rumah.

**

Hari ini, pertama kalinya Damar bekerja kembali setelah sebelumnya sempat cedera. Demi kesehatan sang suami yang harus tetap rutin meminum obat tepat waktu, ia berniat untuk membawakan sang suami makan siang. Setelah menyiapkan nasi serta lauknya, Gendis pamit kepada Bu Retno.

Sedangkan, di kantor, Vivian merajuk karena cincin impiannya gagal dia dapatkan. Damar mencoba meyakinkan dia kalau pria itu akan memesan yang sama persis.

“Aku enggak mau, ya. Mas Damar memberikanku barang yang sama dengan Mbak Gendis,” rajuk Vivian dengan wajah cemberut.

“Lho, Memang kenapa, Honey?”

“Mas ini bagaimana? Masa aku harus memakai cincin yang sama dengan istrimu itu? Aku enggak mau cincin itu lagi pokoknya.”

“Gini aja, deh. Kamu ngomong aja apa maumu sekarang. Mas pasti belikan.” Ucapan Damar seumpama angin segar ditelinga Vivian. Gadis itu tersenyum kemenangan, memikirkan apa yang akan dia minta selanjutnya kepada kekasihnya.

“Bener? Mas mau ngasih aku apa pun?” Damar mengangguk sambil membelai wajah kekasihnya tersebut.

“Aku ... mau sebuah tempat di mana tidak ada seorang pun yang mengganggu kemesraan kita,” bisik Vivian di telinga Damar. Sejenak pria itu merasakan sesuatu yang menggelora dan membumbung tinggi.

Damar mengangguk mengiyakan keinginan Vivian, wanita yang sudah sudah lama menjadi kekasih. Lalu, Membawa wanita itu ke dalam pelukannya, menghirup dalam-dalam rambut Vivian yang terurai panjang.

Namun, ketika Damar hendak mencium Vivian ia terperanjat saat suara Gendis terdengar berteriak memanggil namanya sambil mengetuk pintu berulang-ulang. Damar dan Vivian panik, terutama suami Gendis tersebut. Ia belum siap jika sang istri mengetahui hubungannya dengan sepupunya.

Apakah Gendis akan mengetahui perselingkuhan Damar dan Vivian kali ini? Atau mereka bisa lolos? Baca bab selanjutnya.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 30.

    Sidang pengadilan akhirnya memutuskan Damar sepenuhnya bersalah akibat melanggar Pasal 340 KUHP dihukum 20 tahun penjara dikurangi masa tahanan. Sesuai dengan tuntutan yang ditegaskan dalam pasal tersebut bahwa barang siapa dengan siapa dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun. Bu Retno pasrah menerima putra pertamanya dihukum akibat kesalahan yang diperbuat. Bagaimana pun, ia tak bisa menampik bahwa sang putra memang pantas untuk mendapatkan hukuman seperti ini. Meski begitu, wanita paruh baya itu tak kuasa menutupi kesedihannya. Ia sempat hampir pingsan di ruangan pengadilan ketika putusan vonis dibacakan oleh hakim ketua.Bayu sontak mendekap tubuh ibunya dan menuntunnya keluar agar lebih tenang. Mereka duduk di kursi tunggu yang tersedia di luar ruangan sidang. Sambil menunggu Damar keluar dan bersiap dibawa ke rutan tempat di mana pria itu dihukum.Se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 29. Pasca Kebakaran

    “Syukurlah kamu tidak apa-apa, Dek.”Winda, istri dari Edo mengelus puncak kepala Gendis yang sudah pulang ke rumah kakak pertamanya tersebut bersama Dion juga. Meski hanya kakak ipar, tetapi wanita itu sudah menganggap adik-adik Edo ini seperti saudara kandung sendiri. Kini mereka berdua tengah berada di dalam kamar yang sering dipakai Gendis saat menginap ketika di rumah Edo.Gendis tersenyum dan mengangguk. Benar, ia pun kini merasa bersyukur masih diberikan keselamatan oleh Yang Maha Kuasa. Dua kali nyawanya hampir saja melayang, membuat wanita itu merasa ini semua hanyalah mimpi. Akan tetapi, tak seperti itu, dirinya melalui hal yang nyata.Dua kali dirinya hampir saja mati gara-gara orang yang sama membuat hati Gendis sakit luar biasa. Ia sungguh tak mengenali Damar lagi. Pria itu telah betul-betul berubah menjadi pria yang kejam dan ambisius. Hanya demi harta dan kekuasaan, mantan suaminya ini bisa melakukan segala cara, bahkan menghabisi orang-orang yang pernah menjadi bagian

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 28. Buron

    “Aku tahu siapa orang dibalik kebakaran ini.”Bayu datang menyibak kerumunan warga yang memenuhi tempat kejadian perkara tersebut. Sebelumnya, ia tak sengaja mendengar rencana kriminal Damar dan Vivian. Pemuda tersebut bergegas pergi ke rumah Dion dan hendak menghentikan segala rencana busuk sang kakak. Akan tetapi, ternyata semuanya telah terlambat. Hunian di mana Gendis, Dion dan Edo berada telah ludes dilahap jago merah.Awalnya pria muda tersebut panik, tetapi ketika mendengar semuanya selamat meski harus mendapatkan pertolongan dengan dibawanya Gendis dan Dion ke rumah sakit bersama salah satu tetangga yang ada, Bayu merasa lega luar biasa.Sampai, dia mendengar percakapan antara Pak RT dan Edo, dirinya yang menjadi saksi kunci kejahatan sang Kakak langsung mendekat.“Bayu? Sedang apa kamu di sini?”“Itulah yang akan Kujelaskan. Setengah jam yang lalu, aku baru mengetahui rencana pembakaran rumah ini. Maafkan aku, Mas. Aku tak bisa menghentikan segalanya. Saat datang, semuanya te

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 27. Kembali Berulah

    “Sial*n. Bisa-bisanya mereka menekanku di ruang rapat dan mengatakan kalau aku tak becus memimpin perusahaan ini. Padahal, siapa yang sudah membesarkan perusahaan sampai seperti sekarang?” gerutu Damar di hadapan Vivian. Tangannya yang mengepal meninju udara dan menggebrak meja di ruangannya.“Sudahlah, Mas. Tenangkan dirimu sekarang. Kamu jangan marah-marah lagi. Salah Mas sendiri kenapa tender sebesar itu bisa lolos. Apalagi, akhir-akhir ini Mas Damar seperti orang yang linglung dan banyak melamun.” Mendengar perkataan sang kekasih, Damar mendengus kasar. Pikirannya kini sedang kacau di tambah ucapan Vivian yang sama memojokkan dan menyalahkannya semakin dibuat pusing.Namun, yang Vivian katakan itu benar. Setelah menandatangani surat cerai beberapa Minggu yang lalu, Damar seolah kehilangan fokus. Dalam hati kecilnya bergejolak perasaan marah, dendam dan juga kehampaan. Kenapa setelah kehilangan Gendis, pria itu merasakan kembali rindu yang menyiksa. Namun, mantan istrinya sama se

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 26. Ketegasan Gendis

    Alunan musik lembut menggema ke seluruh ruangan di restoran di mana Gendis berada. Suara lantunan merdu dari penyanyi pria di atas podium membuat suasana hati wanita itu menjadi tenang.Ia melirik ke arah meja yang paling ujung di sini. Melihat dua orang pria yang berpenampilan seperti penguntit.Gendis menggelengkan kepalanya mengetahui kedua orang itu tidak lain kakak-kakaknya. Edo dan Dion sengaja mengikuti Gendis hanya untuk memastikan adiknya itu baik-baik saja.Wanita itu merasa, apa yang dilakukan kedua kakaknya sungguh konyol. Namun, hatinya seketika menghangat. Ia sungguh terharu dan merasa beruntung memiliki saudara yang menyayanginya.Dibandingkan harta, Gendis merasa ikatan persaudaraan lebih berharga dari apa pun. Sedangkan di tempat parkir, Damar keluar dari mobilnya setelah kendaraan itu terparkir. Pria itu tak henti-hentinya melengkungkan senyuman. Ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan Gendis.Ada perasaan rindu yang tiba-tiba saja muncul di hatinya setelah men

  • Kebohongan Busuk Suamiku   Bab 25. Rencana Berpisah

    Dengan bantuan Edo, kakaknya Gendis. Kali ini Bayu dapat menempati posisi wakil Direktur di bawah jabatan Damar sang kakak. Apalagi posisinya yang cukup kuat karena memiliki saham perusahaan hampir enam puluh persen bila di satukan dengan saham milik Edo dan Gendis. Siang itu, saat rapat redaksi dadakan diadakan. Damar terkejut ketika Bayu masuk ke perusahaan. Pada hari itu pula, para pemegang saham di perusahaan tersebut memilih Bayu sebagai wakil direktur menggantikan posisi wakil direktur yang baru resign dari perusahaan.Sebenarnya, itu semua telah Edo atur sebelumnya. Kakak Gendis tersebut telah menyuruh wakil direktur sebelumnya untuk resign dari perusahaan dan sebagai gantinya akan diangkat mendapatkan posisi direktur utama di perusahaan cabang milik Edo. Tentu saja membuat orang tersebut tidak bisa menolak tawarannya.Mana mungkin, ia akan menyia-nyiakan kesempatan sebagus ini. Seminggu sebelum Bayu masuk ke perusahaan, wakil direktur tersebut resign dari kantor. Untungnya, s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status