Home / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 115. Undangan dari penguasa tambang.

Share

115. Undangan dari penguasa tambang.

Author: Al_Fazza
last update Last Updated: 2025-07-10 20:07:14

"Hawa dingin ini..." Ketiga pembunuh bayaran terkejut. Hawa dingin yang keluar dari dalam tubuh, dan membuat suasana menjadi mencekam itu adalah aura membunuh.

Aura ini bisa terbentuk setelah orang membunuh.

"Sekental ini... Dia..."

Gadis itu tersenyum tipis, "kalian mengerti banyak tentang aura membunuh... Pikirkan dengan baik langkah cermat yang harus kalian ambil."

"Ba-baik..."

Setelah ketiga pembayaran pembunuh pergi. Dokter terhebat berteriak kesal, "kalian kenapa tidak bertindak sesuai pesanan?!"

"Kau hadapi dulu gadis itu, baru kami akan bertindak..." Balas tiga pembunuh meninggalkan halaman kedai arak.

"Ka-kaliaan..." Dokter terhebat wilayah pegunungan Jantung Emas hanya bisa menyatukan kedua rahang mereka.

Kembali menatap ke gadis penjual arak, sorot mata keinginan membunuh dari gadis itu membuat bulu kuduk dokter terhebat berdiri tak karuan.

"Ba-baiknya aku pergi..."

Tak lama setelahnya.

Kiana memasuki kedai arak, dia segera menggandeng tangan gurunya.

"Guru ayo..."

Tanga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   131. Alasan Junaidi. Aku akan pergi ke Desa Mutiara Utara.

    Junaidi menjelaskan panjang lebar tentang Catur Xianqi. Permainannya hampir sama dengan catur biasa. Hanya saja tampilan papannya yang berbeda."Mulai saja...""Gu-guru a-aku baru saja menjelaskan... Bagaimana bisa kamu bisa bermain?""Kamu meremehkan kemampuan gurumu ini?" Bintang tersenyum tipis.Dia mengambil langkah awal untuk memajukan Pawn layaknya pion.Junaidi yang meremehkan kejeniusan Bintang segera mengikuti permainan. Namun ditengah tengah pertandingan."Kenapa aku menjadi tertekan? Di negaraku, aku adalah pemain terbaik pada catur Xianqi... Guruku memang tidak bisa diremehkan sama sekali." Junaidi menyatukan kedua rahangnya.Di pertengah tengahan itu, Bintang mencoba memecahkan fokus dari muridnya."Kau berkata, bahwa kamu ingin menjadi yang terhebat karena Rasa Sakit... Jika boleh tahu, Rasa sakit apa yang kamu alami?"Benar saja, Junaidi terhanyut dalam permainan Bintang. Dia menjawab semua pertanyaan gurunya. Seolah dia tengah terhipnotis!"Rasa sakit itu berawal dari

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   130. Paksaan Junaidi. Menerima murid ke dua.

    "Aku iblis? Bukankah kata kata itu terlalu kejam bagi pria setampan aku?" Bintang menggelengkan kepalanya. Dia tidak mengambil seluruh pot yang ada diatas meja.Melainkan dia hanya mengambil semua taruhannya sendiri."Apa maksudmu?" tanya sang pelayan heran dengan tindakan Bintang.Bahkan sama halnya dengan para pemain lain yang terdiam kini mulai menganggukan kepala mereka."Anggap saja, bertukar ilmu... Uang itu, ku kembalikan padamu... Lagi pula, aku tak terlalu membutuhkan uang." Sembari menatap kearah sang pelayan."Aku telah memenangkan pertandingan... Sekarang, dimana aku bisa menemui Dewi Judi?"Sang Manager yang terpukau dengan cara permainan Bintang segera menyeret tubuh Bintang keruangan pribadi miliknya.Melihat tindakan ini, Bintang menaikan alisnya."Kenapa kamu membawaku kesini?""Disini ruangan milik Dewi Judi, sekaligus tempat ku bekerja... Dewi Judi beberapa Minggu yang lalu berkata, dia ingin berkelana bersama ketiga rekannya di desa pelosok..." Sang Manager terseny

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   129. Terlalu tergesa gesa wkwkwk!

    Bintang hanya tersenyum tipis sebagai balasan. Sebaik apapun keberuntungan Junaidi, itu masih belum cukup untuk mengalahkan keberuntungan miliknya."Kau tunggu apa? Ayo segera bagi kartunya!" Junaidi berkata dengan semangat.Sang pelayan mengangguk, dia menjentikan jarinya. Hingga seorang pria, yang merupakan dealer atau bandar mulai mengetuk meja.“Blind $100. Kalian dapat memulai permainan.”Junaidi dengan santai mengeluarkan chip sejumlah yang diinginkan oleh Dealer atau Bandar. Namun ketika giliran Bintang, dia menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Dia melupakan hal terpenting jika bepergian, yaitu membawa kartu bank hitam miiknya."Jangan kamu kira, kamu sendiri tidak memiliki sepeserpun chip untuk bermain?" pandangan Junaidi berubah menjadi begitu dingin."Yaaah! Ku kira dia emang mau bertaruh dengan nilai fantastis.. Sepeser Chip pun tak memilikinya? Apa dia ingin cari mati bermain ditempat ini?""Jika tidak memiliki uang, segera enyah dari tempat ini... Biarkan aku yan

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   128. Pemain Ulung? Dia tidak tahu Bintang?!

    Maha Raja tidak bisa berbuat apapun, dia menatap Zidane dengan serius. "Bukankah kamu orang kepercayaan Bintang paling lama?" "Benar..." "Tolong ceritakan padaku, bagaimana bisa Bintang diangkat menjadi murid dari lima wanita Naga..."Zidane menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Meski dia orang lama, tapi Bintang tidak pernah banyak bercerita tentang asal usulnya. * Mengendarai mobil BMW E30 miliknya yang sederhana. Bintang menatap gerbang pintu keluarga Bela Diri Cahya dengan beberapa perasaan campur aduk."Kenapa aku menjadi ragu? Bukankah Dewi Perang itu kekasihku sendiri? Lagi pula, keluarganya sudah merestuiku...," Bintang menyatukan kedua rahangnya.Namun sang penjaga yang mengenal mobil yang dikendarai oleh Bintang segera membuka pintu."Tuan muda, silahkan masuk kedalam wilayah keluarga Cahya..."Tersadar dari lamunannya, Bintang segera memarkirkan mobilnya di wilayah keluarga Bela Diri Cahya.Beberapa saat berjalan, dia menatap kehadiran Yoga yang ternyata juga

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   127. Ini bukan hukuman berat, harusnya kalian tidak menyalahi aturan.

    "A-Aku akan menyerah... Aku akan membawa semua anggotaku untuk pergi dari seluruh wilayah Negara Amerta..." Kepala keluarga Rahwana menyatukan kedua rahangnya secara kuat. Dia sama sekali tidak dapat melawan. Semua menimbulkan kerugian, dan belum tentu dua keluarga kuno mau membantunya jika pertempuran berdarah terjadi.Semua anggota organisasi Naga Langit melepas sandera ditangan mereka. Namun sebelum mereka benar benar meninggalkan wilayah istana Naga Biru."Apa aku sudah mengizinkan kalian pergi?" Suara Bintang terdengar dingin, dia melepas topengnya."Raja Naga apa maksudmu... Aku sudah menyerah! Bukankah anda harus melepaskan kami semua?""Jika aku melepaskan mu begitu saja, bagaimana dengan penderitaan wilayah desa desa kecil di provinsi wilayah Malam Indah? Setiap satu anggota, potong satu jari kelingking kalian... Maka kalian bisa pergi?!""I-ini..." Kepala keluarga Rahwana menyatukan rahangnya.Jika para orang tua, melakukannya mungkin tak begitu masalah. Tapi bagaimana denga

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   126. Ancaman nyata dari Bintang.

    Semua tatapan mata dari dua kepala keluarga kuno, dan dua tempat paviliun besar di negara Amerta menatap kearah kepala keluarga Sananta. Mereka semua meminta jawaban, atas hadirnya berkas yang bahkan leluhur mereka sendiri harus tunduk dibawah kekuasaan Kediaman Langit."Kalian begitu takut padanya... Berkas itu, hanya berkas yang berlaku pada masalalu... Semua usaha yang kita dirikan, itu adalah usaha kita sendiri... Kalian untuk apa masih takut?" Kepala Keluarga Rahwana tersenyum sinis."Ka-kamu..." semua tidak bisa banyak berdebat. Pilihan saat ini sangat sulit. Namun kepala keluarga Rahwana kembali menegaskan."Dia hanya berdua... Apa kalian tidak tahu kondisi kuat tengah berada dipihak mana?" sembari menyeringai.Maha Raja mendengus dingin, kesabarannya mulai goyah. Namun, lagi dan lagi cucunya yang menenangkan situasi."Aku hanya ingin meminta keputusan pada kalian semua..."Semua pandangan mata tertuju kearah Bintang. Hingga Bintang melemparkan buku semua keburukan dari tiga ke

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status