LOGINShare
208. Kemenangan pertama!
Last Updated:
2025-09-16 07:21:46
Latest chapter
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 214. Negara Laut Timur menyerah!
Kabut pagi di perairan Timur mulai jernih. Kapal-kapal dagang yang dulu penuh bendera Laut Timur kini berlayar kosong, tanpa tujuan. Jalur mutiara, yang selama berabad-abad menjadi nadi perdagangan Laut Timur, kini telah sepi seperti sungai kering.Kaisar Laut Timur berdiri di istana karang yang dulunya megah, dikelilingi dinding kristal laut yang berkilauan. Tetapi kemewahan itu kini terasa hampa. Di luar, suara rakyat yang lapar dan gelisah tak pernah berhenti. Para pedagang marah, nelayan tak bisa menjual hasil tangkapan, dan keluarga bangsawan satu per satu melarikan diri ke negeri lain.Di ruang sidang, para menteri membungkuk ketakutan. Salah satu dari mereka berbisik, “Yang Mulia… negara tak lagi bisa bertahan. Semua aset kita dibekukan, jalur suplai terputus, dan semua sekutu menutup pintu. Jika kita terus melawan, rakyat sendiri yang akan menyalakan api pemberontakan.”Kaisar Timur Laut hanya bisa mengepalkan tangan, kukunya menancap ke kulit. Mata yang dulu menyala penuh amb
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 213.
Setelah pertempuran besar usai, Bintang memerintahkan seluruh anggota Organisasi Naga Langit untuk membantu para warga, pasukan yang terluka. Hingga, Kiana, Kaisar Negara Jiwa datang bersama banyak tabib di negaranya."Guru... Aku turut berduka cita..."Bintang menatap muridnya dengan lembut, "Kiana pertempuran tak bisa dihindarkan, terimakasih telah datang..."Kiana mengangguk, dia menatap puluhan tabib dengan serius."Bantu semua yang terluka hingga pulih... Ingatlah, untuk tidak mengambil keuntungan apapun ditempat ini?!""Baik Kaisar..."Pekerjaan yang sedikit berat berubah menjadi ringan, kapal kapal bantuan mulai berdatangan dari beberapa negara lain.*Setelah suasana perlahan kondusif... Bintang kembali ke istana Naga Biru, banyak petinggi penting mulai menghadiri pertemuan darurat itu untuk menghadapi masalah serius dikedepannya.Bintang menatap mereka satu persatu. “Perang laut habis dengan kekuatan. Tapi perang selanjutnya bukan lagi kontra senjata, dan kekuatan... Pasti me
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 212.
"Serangan laut timur pasti dimulai dari dermaga... Bintang, sepertinya kita harus bergegas cepat..." ungkap Maha Raja sangat khawatir."Benar... Kegagalan membunuhmu, itu mungkin satu diantara beberapa rencana besar yang akan segera dilancarkan..." timpal Dewi Kekayaan."Sekarang, siapkan pasukan dan berangkat ke dermaga..."*Di dermaga, Bintang bersama kelima gurunya memandangi formasi kapal-kapal Amerta membentuk tombak dipesisir laut."Bukan perang pedang lagi... Sepertinya perang yang tak dinginkan oleh semua negara akan pecah hari ini..." ungkap Zidane.Bintang mengerti, dia mulai berdiri di haluan kapal utama. Pedang naga tergantung di punggungnya, sarungnya masih menetes darah perkelahian sebelumnya. Wajahnya kotor, gaunnya koyak, tapi matanya membara seperti besi yang ditempa."Aku akan mengatur beberapa strategi..."Dewi Perang mengatur unit darat."Kami juga..." Dewi Kekayaan dan Judi memanipulasi jalur duit dan informasi, Dewi Medist siaga tempat luka dibalut.“Dengar!” Bin
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 211. Pembunuhan Bintang gagal.
Malam turun dengan cepat di atas langit negara Amerta. Rakyat masih merayakan keberanian Raja Naga mereka, sorak-sorai terus terdengar di alun-alun, nyala lampu kerlap kerlip juga menghiasi jalanan kota. Namun di balik keramaian itu, kegelapan lain menyusup tanpa suara.Tiga sosok misterius bergerak di antara bayangan. Mereka melesat dari atap ke atap, seperti hantu laut yang terlepas dari samudra. Setiap langkah mereka senyap, setiap nafas mereka menyatu dengan angin malam.Mereka bukan sekadar pembunuh. Mereka adalah legenda menakutkan yang kisahnya disampaikan sebagai bisikan di setiap pelabuhan. Mereka dikenal mampu menenggelamkan kapal dengan satu serangan, merobek pasukan tanpa meninggalkan jejak, dan kini… Mereka hanya memiliki satu misi memenggal kepala Bintang.*Di ruang singgasana kecil, Bintang duduk bersila. Di hadapannya, gulungan surat-surat yang telah ia tulis untuk para sekutu berjejer rapi. Namun matanya tidak lagi menatap kata-kata, melainkan menutup rapat, sembari
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 210. Pembersihan total!
Selesai konferensi pers itu, aula besar Istana Negara Amerta berubah menjadi ajang diskusi panas. Para diplomat berkerumun, beberapa saling bertukar pandangan dengan wajah tegang. Media internasional berlari ke luar aula, menyiarkan kabar yang baru saja terjadi.Sorak sorai rakyat di luar istana terus menggema, namun di dalam ruang rapat pribadi, suasana berbeda sama sekali.Bintang duduk di kursi utama dengan wajah serius, kelima gurunya berada di sampingnya. Para petinggi militer dan penasihat negara turut hadir, menunggu instruksi.“Bintang…” suara Dewi Perang berat, penuh kehati-hatian. “Langkah yang baru saja kau ambil… bukan hanya pengumuman. Itu deklarasi perang yang nyata. Laut Timur tidak akan tinggal diam.”Bintang menatap peta besar benua yang terbentang di meja rapat. Jarum-jarum kecil berwarna merah menandai markas dan pangkalan Laut Timur yang sudah diketahui. Matanya mulai berkilat.“Aku tahu. Justru itulah tujuanku,” jawabnya dingin. “Jika kita tidak menantang mereka
Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! 209. Ketegasan Bintang
"Sekarang, kita akan kemana?""Bukti sudah ada didepan mata, tuntutan dua bulan lagi itu sudah tak ada... Jadi kita akan segera mengadakan konferensi Pers..." kilatan niat menghancurkan negara Laut Timur muncul disorot matanya Bintang.*Istana Negara Amerta dipenuhi hiruk-pikuk yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di aula besar yang mampu menampung ribuan orang, bendera dari berbagai negara berkibar berdampingan. Perwakilan diplomatik, duta besar, bahkan beberapa pemimpin tertinggi hadir dengan wajah serius. Mereka tahu, undangan mendadak dari Raja Naga Bintang bukanlah hal sepele.Lampu kristal menyinari ruangan megah itu, sementara puluhan kamera media internasional terfokus ke panggung utama. Suasana hening, hanya terdengar bisikan pelan di antara para diplomat yang menebak-nebak tujuan acara ini.Lalu, pintu besar dari emas dibuka.Bintang melangkah masuk dengan jubah kebesaran hitam beraksen emas. Di belakangnya berdiri kelima gurunya, masing-masing membawa aura menekan yang me
You may also like
Tergoda Pesona Ibu Mertua
Galaxybimasakti101.6K viewsImpian Keluarga Bahagia
Murid Tinggal di Rumah1.9M viewsGadis Perawan Untuk CEO
Nietha_setiaji190.7K viewsDokter Sakti Penguasa Dunia
Rexa Pariaman225.1K viewsSopir Kesayangan Ibu Bos
Ken Sagita1.1K viewsKehidupan Edo yang Menakjubkan
Galang Damares1.1M viewsThe Midnight Code: Rahasia Labirin Perkotaan
Devan Faresta948 viewsPesona Ethan
Soesan26.3K views
