Beranda / Urban / Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga! / 60. Menjadi komandan Seratus Prajurit!

Share

60. Menjadi komandan Seratus Prajurit!

Penulis: Al_Fazza
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-01 18:10:39

Dibalik rasa semangat itu, tiba tiba dibalik kepulan asap debu yang berterbangan mulai terdengar suara peluru panas melesat!

DHUAAR!

Jleeeeeb!

Mata Jaka terbelalak, peluru panas itu mendarat telak pada perutnya. Melihat hal itu, Bintang bersama Jaka menatap kearah sumber suara berasal.

"Sialan... Sudah tahu kalian adalah sandra kami, tapi masih berani berbuat onar?! Jaka, kamu benar benar tak tahu diri!" Dengan wajah penuh kemarahan, Jendral Kelima keluar dari kepulan debu, dia memasukan pistol kearah pinggangnya.

Berjalan santai, dia menarik sebuah pedang, lalu melompat kearah Bintang.

"Baiknya kalian mati saja untuk mempertanggung jawabkan keonaran ini!" Jendral Kelima bersiap mengayunkan pedangnya.

"Bintang hati hati!"

Namun Bintang tersenyum tipis, pertarungan jarak dekat, siapa yang mampu menyentuh tubuhnya?

Menundukan sedikit kepala, lalu menghantamkan tangan ke area perut sebelum pedang itu memotong kepalanya. Tindakan Bintang telah membuahkan hasil!

BOOOOM!

Sosok J
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   65. Hehehehehehe!

    "..." Kelima Jendral saling pandang, pandangan mata mereka saling bertemu. Hingga suara tawa yang begitu keras terdengar! "Hahahaha! Apa yang kamu katakan? Kamu menantang kami berlima bertarung secara langsung? Menghadapi ku saja belum tentu kamu menang!" "Yaaa! Dasar komandan bodoh, tidak tahu kesenjangan antar jabatan!" "Komandan menantang Jendral? Konyol sekali! Biar ku kasih tahu, kemenangan dua pertempuran yang tersebar itu, dikarenakan Jendral Saka, dan juga Keempat dari Negara Jiwa lalai... Masih berani menganggap diri kalian tinggi?!" Semua menyayangkan tindakan Bintang, namun Bintang dengan santai membalikan tubuhnya dan berjalan keluar yang membuat Jaka kebingungan. "Jika kalian memang tak berani menerima tantangan ku, bearti kalian harus pergi dari tempat ini... Dan urungkan niat untuk menjadi Jendral utama di perbatasan..." Deeeeegh! Ungkapan ini memancing amarah kelima jendral besar! Mereka benar benar terprovokasi, hingga berjalan keluar mengikuti kemana Bintang

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   64. Aku ingin membungkam Lima Jendral secara langsung!

    Bintang memecahkan salah satu botol racun ditangannya. Lalu membiarkan Jendral keempat itu menghirupnya. "Uuugh! Akkkh! Pffffft!" Jendral keempat mulai bereaksi kesakitan, dia mulai memuntahkan seteguk darah merah! Merasakan penderitaan, tiba tiba Bintang memberikan penawarnya. Namun tindakan ini kembali diulang, dengan Bintang' memecahkan botol racun lainnya. "Ka-kamu..." Jendral keempat tidak bisa berkutik, tangannya terikat, kakinya terikat. Hanya bisa memberontak, namun semua racun didalam botol berbentuk asap! Terus merasakan penderitaan yang panjang, Jendral keempat tidak menyerah! Hingga beberapa kali menghirup racun yang berbeda. Dia mulai berteriak kesal! "Bunuh saja aku dari pada kamu menyiksaku dengan cara ini!" "Mati dengan mudah? Tidak akan ku lakukan... Ini adalah racun paling menyakitkan yang ku tahu, racun ini bernama kematian tanpa tubuh, setiap detik, tubuhmu akan meleleh... Jadi, matilah didalam penderitaan!" Bintang memecahkan botol racun terakhir, dia berha

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   63.

    "Je-jendral berikan penawarnya padaku!" "Yaaa! Gas beracun ini sangat berbahaya! Cepat berikan!" Dua ratus prajurit disekeliling jendral keempat panik, mereka berusaha berebutan penawar yang dimiliki oleh Jendral keempat! Melihat tindakan pasukannya, Jendral Keempat mulai kesal. Dia segera menarik pedang dari sarungnya, lalu menebas semua prajurit disekitarnya tanpa belas kasihan! Slaaaaaash! Slaaaaaash! "Kalian hanyalah sebuah pion untukku, berani sekali meminta penawar!" Jendral Keempat semakin menggila, dia hanya memiliki satu penawar, bagaimana bisa dia harus membaginya? Genangan darah mulai membasahi ruangan jebakan ketiga. Melihat kebrutalan Jendral keempat, Bintang hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Jendral Jaka, kamu tunggu aku disini saja... Sisanya serahkan padaku," Bintang menarik pedang milik Jendral Jaka secara cepat. Tindakan ini, membuat Jendral Jaka terkejut. Dia sendiri tidak mampu melihat kecepatan yang dilakukan Bintang barusan. "Kecepatan ini..." Dia me

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   62. Tiga Hari Berpesta! Serangan susulan datang!

    Tiga hari kemudian, perbatasan Negara Amerta. Kegiatan sibuk dilakukan oleh Bintang bersama seratus pasukan dibawah komandonya. Dia, bersama seratus anak buahnya itu bekerja tanpa lelah! Hingga semua telah siap, dan Bintang mulai mengumpulkan semua pasukannya di barak utama. "Terimakasih telah bekerja keras selama tiga hari ini... Sekarang, kita akan memulai menciptakan jebakan kematian..." "Komandan Bintang, ayo cepat kita buat jebakan super! Aku sudah tak sabar melihat bagaimana kamu menciptakan sebuah keajaiban perang diperbatasan ini?!" "Ya benar! Komandan Bintang, ayo lakukan bersama!" Bintang mengangguk senang, melihat semangat mereka yang tak pudar. Bintang segera menuju ke depan perbatasan, dia mulai mengeluarkan sebuah kertas gambar, lalu mendesain perbatasan lain agar jebakan yang dipasang terlihat lebih rapi! Satu bulan setelah bekerja keras! Benteng perbatasan baru, yang berisi ribuan jebakan telah tercipta! Bintang bersama seratus anak buahnya kini tengah menemui J

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   61.

    "Ba-baru masuk sudah menjadi Komandan seratus prajurit?""Bu-bukankah ini terlalu berlebihan?"Semua terlihat kebingungan, namun Jaka dengan raut wajah kecewa menatap para pasukan yang belum dapat menerima menjelaskan semua kemenangan ini, mutlak dilakukan oleh Bintang seseorang.Bahkan dia sendiri hanya bisa menjadi beban!"I-ini...""Apa kalian masih belum menerima keberadaannya?" Jendral Jaka menatap tajam kearah para pasukannya."Kami bersedia tunduk dibawah perintah Komandan Bintang!" Mereka seketika tunduk.Mendengar hal itu, Bintang dan Jaka segera meminta para pasukan membersihkan noda pertempuran!Didalam barak utama.Jendral Jaka duduk di kursi utama miliknya, dia menatap wajah Bintang dengan tatapan kagum! Tak berbicara, namun kedua bola matanya sudah menunjukan bagaimana cara dia menghormati Bintang."Jendral Jaka, kenapa hanya kamu seorang yang berjaga di perbatasan ini? Dimana para jendral lainnya?" Bintang membuka topik pembicaraan nya.Jendral Jaka menarik nafasnya dal

  • Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!   60. Menjadi komandan Seratus Prajurit!

    Dibalik rasa semangat itu, tiba tiba dibalik kepulan asap debu yang berterbangan mulai terdengar suara peluru panas melesat! DHUAAR! Jleeeeeb! Mata Jaka terbelalak, peluru panas itu mendarat telak pada perutnya. Melihat hal itu, Bintang bersama Jaka menatap kearah sumber suara berasal. "Sialan... Sudah tahu kalian adalah sandra kami, tapi masih berani berbuat onar?! Jaka, kamu benar benar tak tahu diri!" Dengan wajah penuh kemarahan, Jendral Kelima keluar dari kepulan debu, dia memasukan pistol kearah pinggangnya. Berjalan santai, dia menarik sebuah pedang, lalu melompat kearah Bintang. "Baiknya kalian mati saja untuk mempertanggung jawabkan keonaran ini!" Jendral Kelima bersiap mengayunkan pedangnya. "Bintang hati hati!" Namun Bintang tersenyum tipis, pertarungan jarak dekat, siapa yang mampu menyentuh tubuhnya? Menundukan sedikit kepala, lalu menghantamkan tangan ke area perut sebelum pedang itu memotong kepalanya. Tindakan Bintang telah membuahkan hasil! BOOOOM! Sosok J

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status