Share

Bab 16

Dingin.

Alya mengatupkan bibir merahnya. Binar di matanya perlahan meredup.

Pagi itu, seorang pelayan membawakannya makanan dan semangkuk sup obat lagi.

Setelah membersihkan diri, Alya mencium bau sup obat yang kuat dan mengerutkan keningnya.

"Nyonya, obat ini ...."

Alya tidak bisa menahannya lagi, nada bicaranya pun menjadi keras.

"Bukankah aku sudah bilang jangan merebus obat ini lagi? Kenapa kamu membawanya lagi?"

Kelembutannya yang biasa tergantikan dengan kekerasan yang tiba-tiba, membuat sang pelayan terkejut.

Setelah berbicara, Alya menyadari bahwa emosinya telah lepas kendali. Dia tiba-tiba kembali tersadar dan memijat keningnya. "Maaf, aku agak nggak enak badan. Kamu bawa saja obatnya pergi."

Pelayan itu hanya dapat membawa obat itu kembali ke lantai bawah.

Di dapur, sang kepala pelayan melihat mangkuk obat itu dibawa kembali. Wajah tuanya berkerut. "Oh, Nyonya masih nggak meminum obatnya?"

Pelayan itu mengangguk, lalu menjelaskan apa yang baru terjadi.

Ketika mendengar kekesa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status