Share

17. Cabut Ucapanmu

Nadisa berlari menyusuri kantornya. Dengan napas yang tersengal dan rambut kelam yang diterpa angin, selaras dengan betapa cepat langkahnya. Beberapa karyawan yang kebetulan sedang melintas pun menoleh dan memandangi Nadisa dengan keheranan. Tapi sama sekali tidak Nadisa indahkan.

Suara karyawan perempuan tadi kembali mengalun di telinga Nadisa.

"Ha-harusnya masih ada, Nona. Tadi saat kami lihat, lelaki bernama Narendra Bagaskara itu ada di ruangan HRD."

TAK! TAK! TAK!

Nadisa kian mempercepat laju langkahnya. Mengabaikan kebisingan yang tercipta akibat hentakan sepatu hak tingginya dengan lantai kantor Sanjaya. Dirinya ... sangat ingin bertemu dengan Narendra Bagaskara. Penyelamatnya.

***

Karenia Winata beserta seluruh staf Human Resource Development sudah duduk berjejer di ruangannya. Berhadapan dengan dua kandidat karyawan baru di kantor Sanjaya.

"Jujur saja. Kalian berdua memiliki potensi yang sangat baik untuk menjadi staf human resource di perus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status