Share

16. Narendra Bagaskara

Nadisa menenggak habis susu kocok rasa cokelatnya. Makan siangnya pun telah tandas tak bersisa. Membuat gadis itu berniat untuk membuang wadah makanannya dan kembali ke ruangannya, di depan ruangan direktur utama.

Krieet.

Suara pintu yang terbuka di ruangan Nadisa membuat gadis itu bergegas keluar dari ruangan sang Papa. Senyuman terpatri manis di wajah Nadisa.

"Kakak kok balik lag–"

Ucapan Nadisa terhenti tatkala mendapati sosok Jevano Putra Hartono di dalam ruangannya sebagai sekretaris direktur utama. Dia. Bukan. Kakaknya. Senyuman di wajah Nadisa pun perlahan lenyap.

"Jevan…?" gumam Nadisa, dengan wajah bingungnya.

Jevano tersenyum manis dengan kedua mata yang menyipit. Terlihat tampan juga menggemaskan di saat yang bersamaan. Sama sekali tidak menyadari perubahan ekspresi Nadisa tatkala menatapnya.

"Mau makan siang bersamaku, Nadisa?" tawar Jevano.

Nadisa mengangkat kantung kertas yang sedang dibawanya. Pun ia berjalan ke arah Jevano, hendak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status