Charlotte berguling-guling di atas tempat tidur hingga akhirnya dia tertidur dan lupa kalau makan malam telah tiba, sang Duke yang telah beberapa menit tidak melihat Charlotte datang untuk makan malam memutuskan untuk melihat di mana putrinya berada saat ini, ruangan pertama yang sang Duke cek adalah kamar putrinya yang benar saja pada saat dia tiba terlihat Charlotte yang tertidur lelap di tengah-tengah tempat tidur.
"Nona tertidur rupanya, sepertinya dia akan sangat menikmati tinggal di mansion utama,""Lihat putrimu tertidur pulas Aaron, aku masih tidak menyangka kalau seorang tiran dan berdarah dingin seperti dirimu memiliki putri yang sangat menggemaskan,""Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengasuhnya jika kamu tidak ingin, karena aku bisa mengadopsi dirinya," ucap sosok laki-laki berkacamata yang berada di belakang sang Duke dengan senyuman percaya diriSang Duke langsung menatap tajam ke arah sosok laki-laki yang berada di belakangnya, setelah itu mengelus lembut kening putrinya dan keluar menyeret sosok laki-laki berkacamata yang sedang menyengir, sedangkan sosok laki-laki berkacamata itu langsung terkejut dengan sikap Duke yang tidak terduga, namun Charlotte tentu tidak mengetahui hal itu hingga keesokan harinya Charlotte membuka mata dan terkejut kalau pagi hari telah tiba dan para pelayan yang mengelilingi tempat tidurnya."Nona, selamat pagi,""Hari ini kami yang akan melayani Anda," ucap beberapa pelayan dengan kompak dan tatapan berbinar-binar menatap Charlotte yang berada di tempat tidurCharlotte yang melihat para pelayan berbinar-binar membuatnya merasa kalau dirinya akan mendapatkan firasat buruk. Berjam-jam kemudian setelah Charlotte bangun dan ditatap para pelayan dengan berbinar-binar, dia merasa arwah atau jiwanya akan segera meninggalkan tubuh, karena perbuatan para pelayan yang memiliki energi yang tidak ada habisnya dalam mendandani dirinya. Setelah selesai di dandani oleh para pelayan bukannya bisa beristirahat dengan tenang, Charlotte langsung di datangi oleh sang ayah ke ruang makan untuk sarapan pagi."Makan dan habiskan semuanya supaya kamu bisa tumbuh dengan baik," ucap sang Duke dengan muka dinginnya sambil memotong daging milik piring putrinya supaya bisa dengan mudah untuk dimakanCharlotte yang melihat piring dengan makanan beraneka ragam di atas meja panjang lebih dari belasan merasa dia mungkin akan meledak jika semuanya dimasukkan ke dalam perutnya. Tetapi tatapan dari sang Duke membuat dirinya memaksa diri untuk makan semua itu, sampai air mata Charlotte menetes."Kenapa kamu menangis? Apakah masakan dari koki di dapur tidak enak? Panggil koki itu sekarang untuk menghadap aku sekarang," ucap sang Duke dengan tatapan dingin dan aura yang gelap ketika melihat Charlotte mengeluarkan air mataCharlotte yang melihat Duke telah mengeluarkan aura gelap dan seorang koki yang datang dengan cepat berlutut gemetaran, membuat Charlotte merasa akan ada satu kehidupan yang harus dia selamatkan saat ini."Papa!" panggil Charlotte dengan tatapan yang polos membuat sang Duke langsung menoleh ke arah CharlotteSemua orang juga ikut memperhatikan Charlotte yang memanggil sang Duke, mereka memperhatikan dengan baik apa yang akan dilakukan oleh Charlotte saat ini di saat-saat Duke yang akan membunuh orang lain."Papa, itu aku menangis karena sudah kenyang dan makanannya sangat enak hingga aku tidak bisa menampung semuanya di dalam perutku,""Aku harap bisa makan masakan itu lagi nanti malam, apakah bisa papa?" ucap Charlotte dengan tatapan memelas dan berharap kepada sang ayahSemua orang yang melihat tingkah lucu dari Charlotte langsung berteriak dan memuji betapa menggemaskan sang nona muda, ucapan-ucapan pujian yang diberikan oleh orang-orang di dalam ruangan mengenai betapa beruntungnya dan irinya orang-orang kepada sang duke yang memiliki Charlotte menggemaskan, membuat aura gelap yang di pancarkan oleh duke menghilang perlahan-lahan dan terlihat sedikit tersenyum, walaupun tidak begitu terlihat oleh Charlotte. Kemudian sang duke menjawab pertanyaan dari putri kecilnya sambil menggendongnya yang telah selesai makan."Kamu bisa makan sebanyak yang kamu inginkan, karena kamu adalah orang yang akan tinggal di sini mulai sekarang jadi jangan khawatirkan apa pun."Charlotte yang telah mendengarkan ucapan sang duke langsung memeluk sang duke dengan tangan kecilnya, hingga keluar ruangan menuju ke ruang kerja duke. Di lorong-lorong terlihat banyak pelayan yang terkejut dengan sosok pemilik mansion yang menggendong sosok gadis kecil, padahal sewaktu gadis itu masih saat kecil dia di telantarkan oleh sang ayah dengan hanya memberikan sebuah nama dan tempat tinggal, namun saat ini begitu terlihat seperti seorang anak yang diberikan perhatian oleh orang tuanya."Terima kasih," ucap Charlotte dengan gugup dan tatapan yang raguCharlotte memegang erat pakaian milik sang Duke dengan tangan kecilnya dan berpikir apa yang membuat seorang tiran memperlakukan putrinya dengan begitu baik, selama ini kemana perginya seorang Duke di saat dia begitu lemah dan membutuhkan sosok ayah. Charlotte takut jika alasan di dalam novel Duke tidak menyukainya karena putrinya hanyalah seorang pengganggu, dia jadi berpikir apakah alasannya datang ke sisi Duke adalah hal yang merugikan, tetapi dia berusaha membuang jauh-jauh pikiran buruk itu dari kepalanya.Sang Duke duduk di kursinya dengan Charlotte yang masih berada di dalam pelukan sang Duke, hingga beberapa jam kemudian Duke yang melihat Charlotte terlihat suntuk berdiam di dalam pelukan itu dia menurunkan sang gadis kecil."Pergilah bermain jika kamu bosan atau kamu ingin makan camilan sambil menunggu di dalam ruangan ini?" tanya sang Duke yang memperhatikan putri kecil yang dia turunkan dari dalam pelukannyaCharlotte berpikir dan menatap sang Duke, karena dia sendiri saat ini juga bingung seperti apa yang harus dia lakukan, pada akhirnya Duke yang membuat keputusan untuk Charlotte duduk di atas sofa yang panjang dengan berbagai kue kering yang mudah di makan dan tidak mengotori pakaian sang gadis kecil, Charlotte sangat tidak peduli kepada Duke sama sekali ketika dia sudah memperhatikan makanan manis yang tidak pernah dia makan di mansionnya dulu tinggal."Nona kecil, Anda sangat imut,""Bisakah Anda mempertimbangkan dengan baik sebagai putri saya? Saya yakin bisa membuat Anda menjadi anak yang bahagia," ucap sang asisten yang masih saja berbicara ngelantur di belakang Duke yang masih mengerjakan pekerjaan yang harus di kerjakan segera mungkin"Sekarang aku tidak mau, karena papa sangat menyayangi aku dan aku pikir aku tidak kekurangan sama sekali,""Papa juga telah menyayangi aku dan mulai peduli kepadaku,""Terima kasih telah khawatir kepadaku dan ingin berniat merawatku,""Nona, tawaran saya berlaku seumur hidup Anda,""Karena Anda terlihat kekurangan dan sangat berbinar-binar menatap segala hal yang belum pernah nona lihat membuat saya merasa sedikit sakit melihatnya,"Beberapa bulan kemudian di kediaman duke Charlotte yang telah terbiasa dengan suasana di mansion duke, mulai sering mengunjungi sang ayah dan duduk manis menunggu hingga pekerjaan duke selesai, walaupun tidak pernah terlihat selesai."Ah iya, nona apakah nona tau kapan nona berulang tahun? Nona pasti tidak pernah merayakannya bukan? Jadi akan bagus jika kita merayakan di tempat ini," ucap sang asisten yang tiba-tiba saja terpikirkan ingin bertanya kepada sang nona dengan senyuman yang ramahCharlotte yang mendengarnya langsung terdiam dan berpikir tentang tanggal lahirnya, dia sendiri sama sekali tidak ingat kemudian berjalan ke arah sang ayah yang sedang fokus dengan pekerjaan yang menggunung di atas meja."Papa, kapan aku lahir? Kakak Carius bertanya kepadaku kalau dia ingin merayakan ulang tahunku,""Apakah papa tau kapan?" tanya Charlotte dengan tatapan yang penasaran kepada sang ayah"Kamu lahir di musim dingin dan di saat yang sama ibumu telah meninggalkan dunia ini," ucap sang
Semua orang yang hadir di dalam pesta berusaha sebaik mungkin untuk menikmati pesta yang sedang berlangsung, walaupun sang Duke menatap tajam ke arah semua tamu undangan yang hadir. Ditengah-tengah pesta Charlotte tidak sengaja melihat sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah yang membuat Charlotte teringat dengan isi di dalam novel.'Dia pemeran utama yang ada di cover itu bukan? Tapi itu adalah versi mininya bukan?''Karena aku sudah mengetahuinya lebih baik aku menjauh darinya sebelum nanti aku mengalami hal yang buruk,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan suram"PRANKKKK...""KYAAA..."Terdengar suara pecahan dan teriakan di tengah-tengah pesta yang membuat semua orang menjauh dari sekitar suara pecahan yang ternyata ada seseorang laki-laki yang terbaring di lantai tidak sadarkan diri. Charlotte yang penasaran dengan yang terjadi langsung memberikan isyarat kepada sang ayah untuk di turunkan dengan memukul-mukul dan mendorong lengan ayahnya yang melingkarkan tangannya kep
Tatapan mata yang menggemaskan ditunjukkan oleh Charlotte membuat orang-orang merasa tidak mungkin seorang Duke akan mengabulkan keinginan seorang anak kecil dengan cara yang begitu mudah. Namun betapa terkejutnya semua orang yang melihat sang duke mengangguk begitu mudah ketika melihat putri kecilnya yang menggemaskan. Tidak lama tersangka laki-laki dan perempuan di bawa oleh para pelayan ke ruangan yang berbeda untuk di periksa dengan teliti."Memangnya bisa ditemukan pelakunya di dalam ruangan? Mustahil bukan seseorang ingin melakukan pembunuhan dari dalam ruangan?" bisik D kepada seseorang yang di sebelahnya dengan tatapan remeh ke arah Charlotte"Keluarga Duke adalah keluarga terhormat mustahil ada orang yang ingin mengotori pesta yang susah payah di buat, kecuali anaknya adalah pembawa sial atau kutukan maka tidak lagi heran jika ini terjadi," bisik G kepada seseorang yang berada di tengah kerumunan orang dengan tawa yang remehBisikan orang-orang mengenai tingkah Charlotte yang
Beberapa hari kemudian Charlotte mulai mengambil kelas pendidikan calon pewaris keluarga Duke hingga beberapa tahun berlalu dan Charlotte akhirnya berumur enam belas tahun. Umur di mana para gadis melakukan debut di pergaulan atas untuk mencari pasangan dan menunjukkan kemampuan mereka di kalangan bangsawan dan awal dari segala cerita di dalam novel di mulai. Charlotte selama ini selalu membantu banyak orang dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk merasa dia mungkin akan baik-baik saja ke depannya."Charlotte, jadi ini adalah isi dari proposal yang ingin kamu ajukan?" tanya sang Duke sambil melemparkan kertas yang dibacanya dengan tatapan dingin"Iya, apakah berlebihan? Jika iya saya akan meng-""Ini sangat kurang,""Apa yang akan di ucapkan oleh orang-orang jika mereka mengetahui kalau keluarga Duke mengadakan pesta dengan dana kecil ini? Seharusnya kamu meminta dana tujuh kali lipat dari yang kamu ajukan atau jika perlu kita menggunakan aula dansa istana kerajaan untuk pestamu,"
Hari demi hari dan minggu demi minggu berlalu kini musim semi tiba tepat hari di mana pesta kedewasaan atau debut Charlotte di mulai. Seluruh kota ikut ramai merayakan kedewasaan dari sang putri keluarga Duke yang sangat sering membatu mereka ketika mengalami kesulitan, walaupun mereka tidak di undang ke pesta yang diadakan, tetapi beberapa putra dan putri mereka yang terpilih bisa melakukan debut bersama dengan Charlotte.Charlotte merencanakan itu sebab dia ingin kedua pemeran utama di dalam novel bertemu. Di dalam novel alasan sebenarnya Charlotte bisa mati muda, sebab dia mencintai pemeran utama. Sedangkan pemeran utama hanya memusatkan perhatiannya kepada sang gadis yang dicintai membuat api kecemburuan dan benci Charlotte di dalam novel tumbuh dan menyebabkan banyaknya masalah. Ketika dia berada di titik akan diberikan hukuman mati seorang ayah bahkan tidak bersuara sama sekali ingin menyelamatkan putrinya dari kematian."Apakah kamu siap Charlotte?" tanya sesosok laki-laki bera
"Nona Fitzgerald sungguh kehormatan bisa bertemu dengan Anda,""Maukah Anda berbicara dengan saya berdua di balkon ini? Karena sangat sulit untuk menemukan waktu yang bisa membuat kita berdua berbincang-bincang," ucap sosok laki-laki berambut emas yang membungkuk hormat kepada CharlotteCharlotte yang melihat warna rambut yang khas dan jarang ada di kerajaan langsung mengetahui identitas sosok laki-laki yang berada di depannya. Charlotte kemudian dengan cepat membungkuk sembilan puluh derajat dengan gemetaran. Charlotte merasa bersalah karena tidak memberikan penghormatan kepada sosok calon pewaris kerajaan selanjutnya, dia takut nyawanya mungkin saja akan menghilang di tangan calon pemimpin kerajaan selanjutnya."Saya memberikan penghormatan kepada yang mulia putra mahkota,""Maafkan sikap saya yang tidak sopan karena tidak langsung menyambut Anda," ucap Charlotte dengan terbata-bata ketika membungkuk tanpa berani mendongak memandang ke arah sosok yang ada di depannya"Tidak apa-apa,
Keesokan harinya setelah pesta, tersebar sebuah berita yang menggemparkan di mansion dan seluruh rakyat wilayah Fitzgerald mengenai kacaunya akhir pesta yang di adakan. Semua pelayan dan rakyat itu sangat kesal ketika mereka mengetahui isi berita yang tertulis itu. Di saat yang sama Charlotte bangun dari tidurnya tanpa tau apa-apa melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya sampai tidak sengaja dia mendengarkan pembicaraan para pelayan di tengah lorong.Charlotte yang penasaran dengan isi berita yang tersebar di kalangan pelayannya langsung bertanya kepada pelayan di lorong itu dengan tatapan penasaran. Charlotte takut jika opini orang-orang di koran atau dari mulut ke mulut sangat buruk dan membuatnya di hukum mati nantinya.'Aku harus mencari tau berita tentang diriku sendiri dan pesta semalam,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan tatapan penuh penasaran dan tajam ke arah pelayan di depannya"Nona, soal itu di koran mengatakan jika pesta Anda adalah yang terbaik jika kedua belah pi
"Aku ingin mengajakmu berteman," ucap keduanya dengan sangat kompak dengan tatapan yang berbinar-binar dan bersemangatCharlotte hanya bisa tersenyum kaku mendengarkan pernyataan yang keluar dari mulut kedua orang yang secara bersamaan. Dia tidak tau cara menolak dengan halus keinginan tidak ingin berteman kepada kedua orang di depannya. Dia takut jika dia salah menjawab maka guillotine akan datang lebih cepat dari dugaannya."Nona Fitzgerald kenapa kamu terlihat berkeringat? Apakah kamu baik-baik saja? Perlukah aku memanggil dokter?" tanya seorang gadis berambut perak dengan tatapan khawatir dan panik ke arah Charlotte sedangkan laki-laki berambut emas itu tersenyum lembut dengan santai"Nona Fitzgerald, aku memiliki sebuah permainan yang pastinya kamu akan suka dan akan berteman denganku,""Ini adalah kasus yang terjadi di ibukota kerajaan kita akhir-akhir ini,""Aku tau kamu suka karena kamu selalu membantu para kesatria keamanan kota dalam menyelesaikan masalah," ucap sosok laki-l