Setelah kejadian itu, Charlotte di gendong oleh laki-laki yang dianggapnya sebagai seorang ayah ke mansion lamanya untuk melihat para pelayan yang merawatnya selama ini. Betapa terkejutnya sosok laki-laki itu melihat kamar yang begitu besar hanya ada kasur yang keras dan pakaian yang tidak terlalu banyak jangankan mewah layak pakai saja masih bagus, walaupun sebagian adalah bekas berada di dalam ruangan itu.
Untuk makanan gadis kecil itu juga hanya ada roti yang keras dan sup yang tawar seperti air, tidak terbayangkan kehidupan seperti itu dialami oleh anak kecil hingga bertahan seperti sekarang. Semua pelayan berkumpul di satu tempat tidak berani menatap sang Duke yang terlihat marah."Katakan padaku kenapa di tempat ini hanya ada roti yang tidak layak dimakan dan sup seperti air tawar? Aku ingat dulu memberikan anggaran yang cukup besar ke mansion ini untuk di urus," ucap sang Duke dengan tatapan dingin dan aura yang menekan sambil menggendong CharlotteTerlihat dengan jelas sosok kepala pelayan di tempat itu yang biasanya mengurus keuangan mansion terlihat ketakutan saat sebuah buku anggaran diberikan kepada Duke. Setelah melihat isi buku Sang Duke meminta penjelasan mengenai anggaran mansion tersebut, tetapi kepala pelayan yang bertanggung jawab hanya mengatakan kalau itu adalah jumlah dana yang diberikan oleh mansion utama kepadanya jadi dia tidak tau menahu mengenai dana yang berkurang setiap tahunnya.Sang Duke tanpa pikir panjang langsung memanggil bawahannya yang bertugas mengurus keuangan keluarga Fitzgerald, setelah diselidiki olehnya seorang pelayan yang bertugas mengantarkan dana itu melakukan korupsi besar-besaran hingga mansion itu tidak pernah mendapatkan makanan yang layak untuk benar-benar di makan.Charlotte terkejut dengan sikap seorang ayah yang sedang menggendong dirinya saat ini, karena akhirnya dia bisa merubah setidaknya sedikit. Dia merasa bersyukur karena saat ini jadinya para pelayannya tidak perlu mengorbankan gaji mereka untuk membelikan dirinya makanan yang sedikit enak ataupun membeli pakaian walaupun bekas tetapi setidaknya masih bagus dan layak di pakai."Nona, Anda pasti selama ini menderita ya,""Tapi, untungnya Anda kuat walaupun keadaannya sulit, dan tawaran saya untuk mengadopsi Anda masih berlaku nona,""Kalau nona dibuang oleh Duke saya siap menjadikan nona putri kecil saya," ucap sang ajudan sambil mengelap air mata karena sedih melihat anak kecil yang mendapatkan perlakuan burukSang Duke langsung menatap tajam ke arah bawahannya yang terlihat begitu berani berbicara seperti itu, seketika laki-laki berkacamata itu merinding karena tatapan dingin Duke walaupun begitu dia tidak dibunuh oleh Duke, Sebab dia adalah satu-satunya orang yang paling setia dengan Duke dan bersumpah tidak akan pernah berkhianat."Kalau kamu masih berbicara seperti itu sepertinya kamu sangat santai," ucap sang Duke dengan tatapan tajam ke arah laki-laki di depannya membuat sosok laki-laki di depannya langsung merinding"Ah... saya baru ingat ada dokumen yang belum saya sortir dan periksa, kalau begitu saya pergi dulu," ucap sosok laki-laki itu dengan cepat langsung keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Charlotte dan ayahnya di dalam ruangan tersebutSetelah ajudan tersebut keluar dari ruangan, seketika suasana sunyi dan menegangkan muncul. Semua pelayan yang berada di dalam ruangan tertunduk ketakutan melihat sang Duke yang hanya diam tidak berbicara sama sekali.Beberapa menit berlalu, setelah sang Duke sangat puas melihat ekspresi para pelayan, dia langsung pergi meninggalkan ruangan dan membawa Charlotte yang berada di pelukannya ke bangunan utama keluarga Duke.Charlotte yang baru pertama kali melangkah masuk ke bangunan utama keluarga Duke sangat terpukau, takjub dan berbinar-binar melihat beberapa benda yang terbuat dari emas atau dilapisi oleh emas di setiap langkah Duke berjalan lorong bangunan besar tersebut. Charlotte yang masih berada di pelukan Duke, di bawa ke sebuah pintu besar dan mewah.Ketika pintu besar ruangan kamar itu dibuka oleh Duke, sebuah ruangan yang mewah, besar, dan luas dengan sebuah tempat tidur yang terlihat sangat empuk dan nyaman terlihat membuat tatapan Charlotte berbinar-binar. Merasa ekspresi kekanak-kanakan yang terlihat seperti penasaran dari sosok gadis kecil yang di gendongnya, dia menurunkan Charlotte dan memberikan isyarat tangan untuk memeriksa ruangan mewah dan besar itu."Mulai sekarang ini adalah kamar milikmu, dari mulai pakaian, makanan dan semua yang kamu inginkan menjadi milikmu,""Dan tempat tinggal kamu saat ini dan seterusnya adalah kamar ini," ucap Duke dengan tatapan serius ke arah sang gadis kecil yang menyentuh kasurnya dengan tatapan terharu dan berbinar-binar di mata DukeCharlotte yang tidak percaya dengan kenyataan yang terjadi sekarang, bukannya mencubit pipinya untuk merasakan sakit melihat nyata atau tidaknya, dia malah langsung naik ke atas tempat tidur dan berbaring apakah kasur empuk itu asli atau hanya mimpinya. Charlotte sampai berucap di dalam hatinya dengan tatapan terharu dan bangga dengan perjuangannya.'Akhirnya kehidupan sendok emasku tercapai.'Tanpa Charlotte sadari sang Duke berjalan ke arahnya dan mulai mengangkat Charlotte dengan memegang pakaian belakangnya, seketika membuat Charlotte teringat dengan sebuah fakta kalau sang Duke masih berada di dalam satu ruangan bersama dengan dirinya."Terima kasih papa, telah ingin menerimaku untuk tinggal bersama,""Aku pikir papa tidak menginginkan aku lagi," ucap Charlotte dengan senyuman yang lembut dan lebar seolah-olah seperti seorang anak kecil yang mendapatkan hadiah yang besar"Tidak perlu berterima kasih,""Kamu adalah putri keluarga Fitzgerald dan satu-satunya calon pewaris keluarga ini jadi kamu sangat berharga,""Jika seorang calon pewaris tidak mendapatkan hal-hal seperti ini, nanti apa yang akan di katakan oleh orang-orang di luar tentang keluarga Duke," ucap sang Duke dengan tatapan yang dingin dan menurunkan Charlotte kembali ke atas kasurCharlotte hanya tersenyum dan mengangguk mengerti, dia memang tidak mengharapkan lebih dari Duke, selain menghindari takdir kematian tragis, dia hanya ingin menikmati hidupnya dengan harta keluarga Duke yang seharusnya dia terima sebagai seorang anak, jadi kasih sayang seorang ayah tidak terlalu berarti untuknya sama seperti dengan kehidupannya sebelum bereinkarnasi, tidak masalah tidak mendapatkan kasih sayang asalkan bisa bertahan sudah lebih dari cukup untuk dirinya."Beristirahat di dalam kamar hingga makan malam tiba," ucap sang Duke yang mengelus-elus kepala Charlotte kemudian berjalan ke arah pintu besar dan keluar dari ruangan hingga tersisa Charlotte sendiri di dalam ruanganCharlotte yang ditinggalkan sendirian di dalam ruangan langsung berguling-guling di atas kasur yang luas, lembut dan empuk."Kehidupan sendok emas akhirnya aku tiba,""Tetapi, ini baru langkah pertamaku untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan kalau bisa menyelamatkan dirinya dari sifat haus darah itu,"Charlotte berguling-guling di atas tempat tidur hingga akhirnya dia tertidur dan lupa kalau makan malam telah tiba, sang Duke yang telah beberapa menit tidak melihat Charlotte datang untuk makan malam memutuskan untuk melihat di mana putrinya berada saat ini, ruangan pertama yang sang Duke cek adalah kamar putrinya yang benar saja pada saat dia tiba terlihat Charlotte yang tertidur lelap di tengah-tengah tempat tidur."Nona tertidur rupanya, sepertinya dia akan sangat menikmati tinggal di mansion utama,""Lihat putrimu tertidur pulas Aaron, aku masih tidak menyangka kalau seorang tiran dan berdarah dingin seperti dirimu memiliki putri yang sangat menggemaskan,""Jangan terlalu memaksakan dirimu untuk mengasuhnya jika kamu tidak ingin, karena aku bisa mengadopsi dirinya," ucap sosok laki-laki berkacamata yang berada di belakang sang Duke dengan senyuman percaya diriSang Duke langsung menatap tajam ke arah sosok laki-laki yang berada di belakangnya, setelah itu mengelus lembut kening p
Beberapa bulan kemudian di kediaman duke Charlotte yang telah terbiasa dengan suasana di mansion duke, mulai sering mengunjungi sang ayah dan duduk manis menunggu hingga pekerjaan duke selesai, walaupun tidak pernah terlihat selesai."Ah iya, nona apakah nona tau kapan nona berulang tahun? Nona pasti tidak pernah merayakannya bukan? Jadi akan bagus jika kita merayakan di tempat ini," ucap sang asisten yang tiba-tiba saja terpikirkan ingin bertanya kepada sang nona dengan senyuman yang ramahCharlotte yang mendengarnya langsung terdiam dan berpikir tentang tanggal lahirnya, dia sendiri sama sekali tidak ingat kemudian berjalan ke arah sang ayah yang sedang fokus dengan pekerjaan yang menggunung di atas meja."Papa, kapan aku lahir? Kakak Carius bertanya kepadaku kalau dia ingin merayakan ulang tahunku,""Apakah papa tau kapan?" tanya Charlotte dengan tatapan yang penasaran kepada sang ayah"Kamu lahir di musim dingin dan di saat yang sama ibumu telah meninggalkan dunia ini," ucap sang
Semua orang yang hadir di dalam pesta berusaha sebaik mungkin untuk menikmati pesta yang sedang berlangsung, walaupun sang Duke menatap tajam ke arah semua tamu undangan yang hadir. Ditengah-tengah pesta Charlotte tidak sengaja melihat sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah yang membuat Charlotte teringat dengan isi di dalam novel.'Dia pemeran utama yang ada di cover itu bukan? Tapi itu adalah versi mininya bukan?''Karena aku sudah mengetahuinya lebih baik aku menjauh darinya sebelum nanti aku mengalami hal yang buruk,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan suram"PRANKKKK...""KYAAA..."Terdengar suara pecahan dan teriakan di tengah-tengah pesta yang membuat semua orang menjauh dari sekitar suara pecahan yang ternyata ada seseorang laki-laki yang terbaring di lantai tidak sadarkan diri. Charlotte yang penasaran dengan yang terjadi langsung memberikan isyarat kepada sang ayah untuk di turunkan dengan memukul-mukul dan mendorong lengan ayahnya yang melingkarkan tangannya kep
Tatapan mata yang menggemaskan ditunjukkan oleh Charlotte membuat orang-orang merasa tidak mungkin seorang Duke akan mengabulkan keinginan seorang anak kecil dengan cara yang begitu mudah. Namun betapa terkejutnya semua orang yang melihat sang duke mengangguk begitu mudah ketika melihat putri kecilnya yang menggemaskan. Tidak lama tersangka laki-laki dan perempuan di bawa oleh para pelayan ke ruangan yang berbeda untuk di periksa dengan teliti."Memangnya bisa ditemukan pelakunya di dalam ruangan? Mustahil bukan seseorang ingin melakukan pembunuhan dari dalam ruangan?" bisik D kepada seseorang yang di sebelahnya dengan tatapan remeh ke arah Charlotte"Keluarga Duke adalah keluarga terhormat mustahil ada orang yang ingin mengotori pesta yang susah payah di buat, kecuali anaknya adalah pembawa sial atau kutukan maka tidak lagi heran jika ini terjadi," bisik G kepada seseorang yang berada di tengah kerumunan orang dengan tawa yang remehBisikan orang-orang mengenai tingkah Charlotte yang
Beberapa hari kemudian Charlotte mulai mengambil kelas pendidikan calon pewaris keluarga Duke hingga beberapa tahun berlalu dan Charlotte akhirnya berumur enam belas tahun. Umur di mana para gadis melakukan debut di pergaulan atas untuk mencari pasangan dan menunjukkan kemampuan mereka di kalangan bangsawan dan awal dari segala cerita di dalam novel di mulai. Charlotte selama ini selalu membantu banyak orang dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk merasa dia mungkin akan baik-baik saja ke depannya."Charlotte, jadi ini adalah isi dari proposal yang ingin kamu ajukan?" tanya sang Duke sambil melemparkan kertas yang dibacanya dengan tatapan dingin"Iya, apakah berlebihan? Jika iya saya akan meng-""Ini sangat kurang,""Apa yang akan di ucapkan oleh orang-orang jika mereka mengetahui kalau keluarga Duke mengadakan pesta dengan dana kecil ini? Seharusnya kamu meminta dana tujuh kali lipat dari yang kamu ajukan atau jika perlu kita menggunakan aula dansa istana kerajaan untuk pestamu,"
Hari demi hari dan minggu demi minggu berlalu kini musim semi tiba tepat hari di mana pesta kedewasaan atau debut Charlotte di mulai. Seluruh kota ikut ramai merayakan kedewasaan dari sang putri keluarga Duke yang sangat sering membatu mereka ketika mengalami kesulitan, walaupun mereka tidak di undang ke pesta yang diadakan, tetapi beberapa putra dan putri mereka yang terpilih bisa melakukan debut bersama dengan Charlotte.Charlotte merencanakan itu sebab dia ingin kedua pemeran utama di dalam novel bertemu. Di dalam novel alasan sebenarnya Charlotte bisa mati muda, sebab dia mencintai pemeran utama. Sedangkan pemeran utama hanya memusatkan perhatiannya kepada sang gadis yang dicintai membuat api kecemburuan dan benci Charlotte di dalam novel tumbuh dan menyebabkan banyaknya masalah. Ketika dia berada di titik akan diberikan hukuman mati seorang ayah bahkan tidak bersuara sama sekali ingin menyelamatkan putrinya dari kematian."Apakah kamu siap Charlotte?" tanya sesosok laki-laki bera
"Nona Fitzgerald sungguh kehormatan bisa bertemu dengan Anda,""Maukah Anda berbicara dengan saya berdua di balkon ini? Karena sangat sulit untuk menemukan waktu yang bisa membuat kita berdua berbincang-bincang," ucap sosok laki-laki berambut emas yang membungkuk hormat kepada CharlotteCharlotte yang melihat warna rambut yang khas dan jarang ada di kerajaan langsung mengetahui identitas sosok laki-laki yang berada di depannya. Charlotte kemudian dengan cepat membungkuk sembilan puluh derajat dengan gemetaran. Charlotte merasa bersalah karena tidak memberikan penghormatan kepada sosok calon pewaris kerajaan selanjutnya, dia takut nyawanya mungkin saja akan menghilang di tangan calon pemimpin kerajaan selanjutnya."Saya memberikan penghormatan kepada yang mulia putra mahkota,""Maafkan sikap saya yang tidak sopan karena tidak langsung menyambut Anda," ucap Charlotte dengan terbata-bata ketika membungkuk tanpa berani mendongak memandang ke arah sosok yang ada di depannya"Tidak apa-apa,
Keesokan harinya setelah pesta, tersebar sebuah berita yang menggemparkan di mansion dan seluruh rakyat wilayah Fitzgerald mengenai kacaunya akhir pesta yang di adakan. Semua pelayan dan rakyat itu sangat kesal ketika mereka mengetahui isi berita yang tertulis itu. Di saat yang sama Charlotte bangun dari tidurnya tanpa tau apa-apa melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya sampai tidak sengaja dia mendengarkan pembicaraan para pelayan di tengah lorong.Charlotte yang penasaran dengan isi berita yang tersebar di kalangan pelayannya langsung bertanya kepada pelayan di lorong itu dengan tatapan penasaran. Charlotte takut jika opini orang-orang di koran atau dari mulut ke mulut sangat buruk dan membuatnya di hukum mati nantinya.'Aku harus mencari tau berita tentang diriku sendiri dan pesta semalam,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan tatapan penuh penasaran dan tajam ke arah pelayan di depannya"Nona, soal itu di koran mengatakan jika pesta Anda adalah yang terbaik jika kedua belah pi