Share

Bab 5 Pembunuhan

Semua orang yang hadir di dalam pesta berusaha sebaik mungkin untuk menikmati pesta yang sedang berlangsung, walaupun sang Duke menatap tajam ke arah semua tamu undangan yang hadir. Ditengah-tengah pesta Charlotte tidak sengaja melihat sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah yang membuat Charlotte teringat dengan isi di dalam novel.

'Dia pemeran utama yang ada di cover itu bukan? Tapi itu adalah versi mininya bukan?'

'Karena aku sudah mengetahuinya lebih baik aku menjauh darinya sebelum nanti aku mengalami hal yang buruk,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan suram

"PRANKKKK..."

"KYAAA..."

Terdengar suara pecahan dan teriakan di tengah-tengah pesta yang membuat semua orang menjauh dari sekitar suara pecahan yang ternyata ada seseorang laki-laki yang terbaring di lantai tidak sadarkan diri. Charlotte yang penasaran dengan yang terjadi langsung memberikan isyarat kepada sang ayah untuk di turunkan dengan memukul-mukul dan mendorong lengan ayahnya yang melingkarkan tangannya kepada Charlotte.

"Papa, lepaskan aku mau turun," ucap Charlotte yang meronta-ronta di dalam pelukan sang Duke dengan muka cemberutnya

Sang Duke dengan tatapan dinginnya sama sekali tidak terlihat tergerak, tetapi dia sebenarnya menikmati usaha putri kecilnya yang berusaha. Sampai akhirnya sang Duke melepaskan tangannya dan membiarkan putrinya berjalan ke tempat sekitar orang-orang yang menjauh dengan panik karena seseorang terbaring di atas lantai. Di dekat sana juga tidak ada satupun orang-orang yang terlihat ingin mendekat memeriksa yang sedang terjadi kepada laki-laki itu, sebab mereka takut jika mereka mengalami hal yang buruk. Walaupun para tamu yang hadir takut, mereka tetap tidak ragu untuk bergosip mengenai yang terjadi di depan mereka.

"Ini pasti karena anak haram keluarga Duke yang membawa sial, jika tidak bagaimana mungkin ada yang tidak sadarkan diri di saat pesta berlangsung?" bisik A di balik kipas tangan yang menutupi setengah wajahnya dengan tatapan merendahkan menatap ke arah Charlotte

"Yah tidak heran bukan? Pembawa sial adalah anak haram keluarga Duke yang tiba-tiba saja di tunjukkan kepada publik," bisik B kepada seseorang yang berada di sebelahnya

"Pantas saja selama ini di sembunyikan oleh keluarga Duke, karena anak pembawa sial,"

"Seharusnya kita balas suratnya tidak bisa hadir karena bisa saja nanti kita yang terkena sial," bisik C sambil tertawa sinis ke arah Charlotte

Charlotte yang merasa tidak terima dengan bisikkan-bisikkan yang memang sengaja di perdengarkan untuk dirinya langsung memeriksa kondisi laki-laki yang terbaring di atas lantai dan pecahan gelas wine yang jatuh tidak jauh dari dirinya. Namun pada saat Charlotte memeriksa kondisi laki-laki itu terdengar lagi bisikan remeh dari orang-orang yang hadir di pesta. Charlotte yang mendengarkan bisikan itu memutuskan untuk tidak menghiraukannya saat ini, sebab betapa terkejutnya dia saat merasakan nadi laki-laki yang terbaring di depannya sudah tidak lagi berdenyut.

"Ini pembunuhan..."

"CEPAT BERITAHU PARA KESATRIA UNTUK DI SETIAP PINTU GERBANG MANSION UNTUK TIDAK MEMBIARKAN SATUPUN KELUAR DARI MANSION INI,"

"JIKA BERNEKAT MAKA AKAN DI ANGGAP SEBAGAI DALANG PEMBUNUHAN HARI INI DAN AKU HARAP PARA TAMU SEKALIAN JUGA TIDAK ADA YANG BERANI UNTUK PULANG JIKA TIDAK INGIN DI ANGGAP SEBAGAI PEMBUNUH," ucap Charlotte yang awalnya pelan langsung menjadi teriakan ke orang-orang yang berada di sekitarnya dengan raut wajah yang marah dan kesal

Sang ayahnya yang tidak pernah melihat ekspresi marah dan lantangnya suara dari sang anak merasa cukup terkejut langsung menghampiri Charlotte. Sebab bagaimana bisa putrinya mencari pelaku tanpa mementingkan keselamatan diri ketika tau kalau itu adalah pembunuhan.

'Aku lupa dan lengah jika novel ini adalah novel misteri yang artinya akan ada pembunuhan di setiap ada kesempatan,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan menggigit bibirnya dengan kuat karena khawatir akan ada korban kedua

Semua tamu yang hadir di sana menjadi panik satu sama lain, sedangkan Charlotte langsung memeriksa identitas korban sampai kemungkinan jenis racun yang digunakan dalam pembunuhan kali ini. Dia juga telah mengumpulkan beberapa orang yang menjadi tersangka dengan berbagai motif masing-masing di depan semua tamu yang hadir. Semua tamu yang hadir di dalam pesta terkejut dengan cara bicara dan perilaku Charlotte yang begitu dewasa dan tenang dalam bertindak, tetapi tetap saja di mata mereka Charlotte hanya anak kecil yang sedang bermain-main dan di biarkan oleh Duke.

"Herry, bagaimana pendapatmu tentang anak kecil yang ada di sana sedang berbicara dengan orang-orang itu?" tanya seorang anak laki-laki berambut hitam kepada seorang laki-laki berkacamata yang seumuran dengannya

"Humm... Dia cukup pintar mencari kemungkinan pelaku di balik kematian laki-laki itu, bahkan mungkin sangat jarang berani di lakukan oleh para knight atau kesatria kepada para bangsawan,"

"Tapi karena dia berasal dari keluarga Duke yang memiliki kekuasaan setelah keluarga kerajaan maka ini adalah perbuatan yang cukup tidak bisa di tentang oleh bangsawan tingkat rendah, ditambah lagi ada Duke yang membiarkan putrinya berkeliaran menyelesaikan masalah ini," ucap sosok laki-laki berkacamata itu di jawab dengan anggukan setuju oleh laki-laki berambut hitam itu

Charlotte sendiri sedang fokus mencari tau dalang di balik semua kejadian yang terjadi di pestanya dari mulai para pelayan sampai keluarga terkait melalui interogasi. Charlotte yang telah memiliki tersangka tetapi tidak memiliki bukti kuat untuk menjatuhkan pembunuhan merasa dia berada di jalan yang sulit.

"Charlotte, ini sudah dua jam sejak kamu meminta orang-orang ini di sini dan kamu berpikir sendiri,"

"Jika kamu merasakan kesulitan, cukup tanyakan kepada aku yang pasti akan membantumu," ucap sang Duke dengan tatapan dingin yang terlihat lembut membuat Charlotte yang sudah kebingungan langsung mengangguk paham dengan senyuman seolah-olah baru saja mendapatkan pencerahan

"Terima kasih papa,"

"Baiklah papa aku akan langsung ke intinya,"

"Jadi seperti yang kita ketahui orang yang mati di pesta ini adalah kepala keluarga count dan terlihat di sini sudah ada tujuh orang pelaku,"

"Pelayan yang mengantarkan minuman, koki, istri count, anak perempuan count, anak laki-laki count, kepala keluarga Baron dan pemimpin serikat dagang timur tengah,"

"Karena hanya mereka yang berbicara dengan sang korban dan berinteraksi dengan korban secara langsung maupun tidak langsung," ucap Charlotte dengan lantang di ikuti dengan berjalan bolak-balik di depan ketujuh orang itu

Semua orang di sana hanya diam memperhatikan Charlotte yang berjalan bolak-balik dengan ucapannya. Terlihat tujuh di depannya merasa sangat-sangat gugup dan ketakutan jika mereka yang di tuduh menjadi sebagai pelaku, mereka juga takut malu jika keluarga mereka yang akan menjadi korbannya.

"Jika aku boleh mengaku tidak ada bukti yang membuktikan salah satu dari mereka bersalah,"

Tujuh orang tersangka itu bernapas lega ketika mendengarkan ucapan dari Charlotte tetapi itu semua hanya sesaat saja, sampai Charlotte tersenyum dan melanjutkan ucapannya.

"Tetapi artinya barang bukti ada di tangan pelaku jadi papa tolong periksa mereka bolehkah?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status