Semua orang yang hadir di dalam pesta berusaha sebaik mungkin untuk menikmati pesta yang sedang berlangsung, walaupun sang Duke menatap tajam ke arah semua tamu undangan yang hadir. Ditengah-tengah pesta Charlotte tidak sengaja melihat sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah yang membuat Charlotte teringat dengan isi di dalam novel.
'Dia pemeran utama yang ada di cover itu bukan? Tapi itu adalah versi mininya bukan?''Karena aku sudah mengetahuinya lebih baik aku menjauh darinya sebelum nanti aku mengalami hal yang buruk,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan suram"PRANKKKK...""KYAAA..."Terdengar suara pecahan dan teriakan di tengah-tengah pesta yang membuat semua orang menjauh dari sekitar suara pecahan yang ternyata ada seseorang laki-laki yang terbaring di lantai tidak sadarkan diri. Charlotte yang penasaran dengan yang terjadi langsung memberikan isyarat kepada sang ayah untuk di turunkan dengan memukul-mukul dan mendorong lengan ayahnya yang melingkarkan tangannya kepada Charlotte."Papa, lepaskan aku mau turun," ucap Charlotte yang meronta-ronta di dalam pelukan sang Duke dengan muka cemberutnyaSang Duke dengan tatapan dinginnya sama sekali tidak terlihat tergerak, tetapi dia sebenarnya menikmati usaha putri kecilnya yang berusaha. Sampai akhirnya sang Duke melepaskan tangannya dan membiarkan putrinya berjalan ke tempat sekitar orang-orang yang menjauh dengan panik karena seseorang terbaring di atas lantai. Di dekat sana juga tidak ada satupun orang-orang yang terlihat ingin mendekat memeriksa yang sedang terjadi kepada laki-laki itu, sebab mereka takut jika mereka mengalami hal yang buruk. Walaupun para tamu yang hadir takut, mereka tetap tidak ragu untuk bergosip mengenai yang terjadi di depan mereka."Ini pasti karena anak haram keluarga Duke yang membawa sial, jika tidak bagaimana mungkin ada yang tidak sadarkan diri di saat pesta berlangsung?" bisik A di balik kipas tangan yang menutupi setengah wajahnya dengan tatapan merendahkan menatap ke arah Charlotte"Yah tidak heran bukan? Pembawa sial adalah anak haram keluarga Duke yang tiba-tiba saja di tunjukkan kepada publik," bisik B kepada seseorang yang berada di sebelahnya"Pantas saja selama ini di sembunyikan oleh keluarga Duke, karena anak pembawa sial,""Seharusnya kita balas suratnya tidak bisa hadir karena bisa saja nanti kita yang terkena sial," bisik C sambil tertawa sinis ke arah CharlotteCharlotte yang merasa tidak terima dengan bisikkan-bisikkan yang memang sengaja di perdengarkan untuk dirinya langsung memeriksa kondisi laki-laki yang terbaring di atas lantai dan pecahan gelas wine yang jatuh tidak jauh dari dirinya. Namun pada saat Charlotte memeriksa kondisi laki-laki itu terdengar lagi bisikan remeh dari orang-orang yang hadir di pesta. Charlotte yang mendengarkan bisikan itu memutuskan untuk tidak menghiraukannya saat ini, sebab betapa terkejutnya dia saat merasakan nadi laki-laki yang terbaring di depannya sudah tidak lagi berdenyut."Ini pembunuhan...""CEPAT BERITAHU PARA KESATRIA UNTUK DI SETIAP PINTU GERBANG MANSION UNTUK TIDAK MEMBIARKAN SATUPUN KELUAR DARI MANSION INI,""JIKA BERNEKAT MAKA AKAN DI ANGGAP SEBAGAI DALANG PEMBUNUHAN HARI INI DAN AKU HARAP PARA TAMU SEKALIAN JUGA TIDAK ADA YANG BERANI UNTUK PULANG JIKA TIDAK INGIN DI ANGGAP SEBAGAI PEMBUNUH," ucap Charlotte yang awalnya pelan langsung menjadi teriakan ke orang-orang yang berada di sekitarnya dengan raut wajah yang marah dan kesalSang ayahnya yang tidak pernah melihat ekspresi marah dan lantangnya suara dari sang anak merasa cukup terkejut langsung menghampiri Charlotte. Sebab bagaimana bisa putrinya mencari pelaku tanpa mementingkan keselamatan diri ketika tau kalau itu adalah pembunuhan.'Aku lupa dan lengah jika novel ini adalah novel misteri yang artinya akan ada pembunuhan di setiap ada kesempatan,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan menggigit bibirnya dengan kuat karena khawatir akan ada korban keduaSemua tamu yang hadir di sana menjadi panik satu sama lain, sedangkan Charlotte langsung memeriksa identitas korban sampai kemungkinan jenis racun yang digunakan dalam pembunuhan kali ini. Dia juga telah mengumpulkan beberapa orang yang menjadi tersangka dengan berbagai motif masing-masing di depan semua tamu yang hadir. Semua tamu yang hadir di dalam pesta terkejut dengan cara bicara dan perilaku Charlotte yang begitu dewasa dan tenang dalam bertindak, tetapi tetap saja di mata mereka Charlotte hanya anak kecil yang sedang bermain-main dan di biarkan oleh Duke."Herry, bagaimana pendapatmu tentang anak kecil yang ada di sana sedang berbicara dengan orang-orang itu?" tanya seorang anak laki-laki berambut hitam kepada seorang laki-laki berkacamata yang seumuran dengannya"Humm... Dia cukup pintar mencari kemungkinan pelaku di balik kematian laki-laki itu, bahkan mungkin sangat jarang berani di lakukan oleh para knight atau kesatria kepada para bangsawan,""Tapi karena dia berasal dari keluarga Duke yang memiliki kekuasaan setelah keluarga kerajaan maka ini adalah perbuatan yang cukup tidak bisa di tentang oleh bangsawan tingkat rendah, ditambah lagi ada Duke yang membiarkan putrinya berkeliaran menyelesaikan masalah ini," ucap sosok laki-laki berkacamata itu di jawab dengan anggukan setuju oleh laki-laki berambut hitam ituCharlotte sendiri sedang fokus mencari tau dalang di balik semua kejadian yang terjadi di pestanya dari mulai para pelayan sampai keluarga terkait melalui interogasi. Charlotte yang telah memiliki tersangka tetapi tidak memiliki bukti kuat untuk menjatuhkan pembunuhan merasa dia berada di jalan yang sulit."Charlotte, ini sudah dua jam sejak kamu meminta orang-orang ini di sini dan kamu berpikir sendiri,""Jika kamu merasakan kesulitan, cukup tanyakan kepada aku yang pasti akan membantumu," ucap sang Duke dengan tatapan dingin yang terlihat lembut membuat Charlotte yang sudah kebingungan langsung mengangguk paham dengan senyuman seolah-olah baru saja mendapatkan pencerahan"Terima kasih papa,""Baiklah papa aku akan langsung ke intinya,""Jadi seperti yang kita ketahui orang yang mati di pesta ini adalah kepala keluarga count dan terlihat di sini sudah ada tujuh orang pelaku,""Pelayan yang mengantarkan minuman, koki, istri count, anak perempuan count, anak laki-laki count, kepala keluarga Baron dan pemimpin serikat dagang timur tengah,""Karena hanya mereka yang berbicara dengan sang korban dan berinteraksi dengan korban secara langsung maupun tidak langsung," ucap Charlotte dengan lantang di ikuti dengan berjalan bolak-balik di depan ketujuh orang ituSemua orang di sana hanya diam memperhatikan Charlotte yang berjalan bolak-balik dengan ucapannya. Terlihat tujuh di depannya merasa sangat-sangat gugup dan ketakutan jika mereka yang di tuduh menjadi sebagai pelaku, mereka juga takut malu jika keluarga mereka yang akan menjadi korbannya."Jika aku boleh mengaku tidak ada bukti yang membuktikan salah satu dari mereka bersalah,"Tujuh orang tersangka itu bernapas lega ketika mendengarkan ucapan dari Charlotte tetapi itu semua hanya sesaat saja, sampai Charlotte tersenyum dan melanjutkan ucapannya."Tetapi artinya barang bukti ada di tangan pelaku jadi papa tolong periksa mereka bolehkah?"Tatapan mata yang menggemaskan ditunjukkan oleh Charlotte membuat orang-orang merasa tidak mungkin seorang Duke akan mengabulkan keinginan seorang anak kecil dengan cara yang begitu mudah. Namun betapa terkejutnya semua orang yang melihat sang duke mengangguk begitu mudah ketika melihat putri kecilnya yang menggemaskan. Tidak lama tersangka laki-laki dan perempuan di bawa oleh para pelayan ke ruangan yang berbeda untuk di periksa dengan teliti."Memangnya bisa ditemukan pelakunya di dalam ruangan? Mustahil bukan seseorang ingin melakukan pembunuhan dari dalam ruangan?" bisik D kepada seseorang yang di sebelahnya dengan tatapan remeh ke arah Charlotte"Keluarga Duke adalah keluarga terhormat mustahil ada orang yang ingin mengotori pesta yang susah payah di buat, kecuali anaknya adalah pembawa sial atau kutukan maka tidak lagi heran jika ini terjadi," bisik G kepada seseorang yang berada di tengah kerumunan orang dengan tawa yang remehBisikan orang-orang mengenai tingkah Charlotte yang
Beberapa hari kemudian Charlotte mulai mengambil kelas pendidikan calon pewaris keluarga Duke hingga beberapa tahun berlalu dan Charlotte akhirnya berumur enam belas tahun. Umur di mana para gadis melakukan debut di pergaulan atas untuk mencari pasangan dan menunjukkan kemampuan mereka di kalangan bangsawan dan awal dari segala cerita di dalam novel di mulai. Charlotte selama ini selalu membantu banyak orang dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk merasa dia mungkin akan baik-baik saja ke depannya."Charlotte, jadi ini adalah isi dari proposal yang ingin kamu ajukan?" tanya sang Duke sambil melemparkan kertas yang dibacanya dengan tatapan dingin"Iya, apakah berlebihan? Jika iya saya akan meng-""Ini sangat kurang,""Apa yang akan di ucapkan oleh orang-orang jika mereka mengetahui kalau keluarga Duke mengadakan pesta dengan dana kecil ini? Seharusnya kamu meminta dana tujuh kali lipat dari yang kamu ajukan atau jika perlu kita menggunakan aula dansa istana kerajaan untuk pestamu,"
Hari demi hari dan minggu demi minggu berlalu kini musim semi tiba tepat hari di mana pesta kedewasaan atau debut Charlotte di mulai. Seluruh kota ikut ramai merayakan kedewasaan dari sang putri keluarga Duke yang sangat sering membatu mereka ketika mengalami kesulitan, walaupun mereka tidak di undang ke pesta yang diadakan, tetapi beberapa putra dan putri mereka yang terpilih bisa melakukan debut bersama dengan Charlotte.Charlotte merencanakan itu sebab dia ingin kedua pemeran utama di dalam novel bertemu. Di dalam novel alasan sebenarnya Charlotte bisa mati muda, sebab dia mencintai pemeran utama. Sedangkan pemeran utama hanya memusatkan perhatiannya kepada sang gadis yang dicintai membuat api kecemburuan dan benci Charlotte di dalam novel tumbuh dan menyebabkan banyaknya masalah. Ketika dia berada di titik akan diberikan hukuman mati seorang ayah bahkan tidak bersuara sama sekali ingin menyelamatkan putrinya dari kematian."Apakah kamu siap Charlotte?" tanya sesosok laki-laki bera
"Nona Fitzgerald sungguh kehormatan bisa bertemu dengan Anda,""Maukah Anda berbicara dengan saya berdua di balkon ini? Karena sangat sulit untuk menemukan waktu yang bisa membuat kita berdua berbincang-bincang," ucap sosok laki-laki berambut emas yang membungkuk hormat kepada CharlotteCharlotte yang melihat warna rambut yang khas dan jarang ada di kerajaan langsung mengetahui identitas sosok laki-laki yang berada di depannya. Charlotte kemudian dengan cepat membungkuk sembilan puluh derajat dengan gemetaran. Charlotte merasa bersalah karena tidak memberikan penghormatan kepada sosok calon pewaris kerajaan selanjutnya, dia takut nyawanya mungkin saja akan menghilang di tangan calon pemimpin kerajaan selanjutnya."Saya memberikan penghormatan kepada yang mulia putra mahkota,""Maafkan sikap saya yang tidak sopan karena tidak langsung menyambut Anda," ucap Charlotte dengan terbata-bata ketika membungkuk tanpa berani mendongak memandang ke arah sosok yang ada di depannya"Tidak apa-apa,
Keesokan harinya setelah pesta, tersebar sebuah berita yang menggemparkan di mansion dan seluruh rakyat wilayah Fitzgerald mengenai kacaunya akhir pesta yang di adakan. Semua pelayan dan rakyat itu sangat kesal ketika mereka mengetahui isi berita yang tertulis itu. Di saat yang sama Charlotte bangun dari tidurnya tanpa tau apa-apa melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya sampai tidak sengaja dia mendengarkan pembicaraan para pelayan di tengah lorong.Charlotte yang penasaran dengan isi berita yang tersebar di kalangan pelayannya langsung bertanya kepada pelayan di lorong itu dengan tatapan penasaran. Charlotte takut jika opini orang-orang di koran atau dari mulut ke mulut sangat buruk dan membuatnya di hukum mati nantinya.'Aku harus mencari tau berita tentang diriku sendiri dan pesta semalam,' ucap Charlotte di dalam hatinya dengan tatapan penuh penasaran dan tajam ke arah pelayan di depannya"Nona, soal itu di koran mengatakan jika pesta Anda adalah yang terbaik jika kedua belah pi
"Aku ingin mengajakmu berteman," ucap keduanya dengan sangat kompak dengan tatapan yang berbinar-binar dan bersemangatCharlotte hanya bisa tersenyum kaku mendengarkan pernyataan yang keluar dari mulut kedua orang yang secara bersamaan. Dia tidak tau cara menolak dengan halus keinginan tidak ingin berteman kepada kedua orang di depannya. Dia takut jika dia salah menjawab maka guillotine akan datang lebih cepat dari dugaannya."Nona Fitzgerald kenapa kamu terlihat berkeringat? Apakah kamu baik-baik saja? Perlukah aku memanggil dokter?" tanya seorang gadis berambut perak dengan tatapan khawatir dan panik ke arah Charlotte sedangkan laki-laki berambut emas itu tersenyum lembut dengan santai"Nona Fitzgerald, aku memiliki sebuah permainan yang pastinya kamu akan suka dan akan berteman denganku,""Ini adalah kasus yang terjadi di ibukota kerajaan kita akhir-akhir ini,""Aku tau kamu suka karena kamu selalu membantu para kesatria keamanan kota dalam menyelesaikan masalah," ucap sosok laki-l
'Aku harus berterima kasih kepada ayahku yang seorang tiran, karena dengan alasan itu aku bisa berkeliaran di rumah seseorang untuk menyelidiki kasus ini,''Tapi, bagaimana di lihat-lihat ini sangat aneh tidak terlihat sama sekali para pelayan yang berlalu-lalang di sini,' ucap Charlotte di dalam hatinya sambil menoleh ke kiri dan ke kanan di sekitar lorong mansion keluarga Earl yang terlihat begitu sepiCharlotte yang berjalan-jalan dengan santai tanpa sengaja mencium bau obat dari sebuah pintu ruangan yang padahal saat dia lewat. Charlotte ingat pada saat dia berjalan lewat lokasi itu tidak tercium adanya bau obat-obatan sama sekali. Tapi Charlotte merasa apa mungkin dia tadi benar-benar lewat tempat yang sama saat berjalan menuju taman besar mansion keluarga Earl ini. Karena Charlotte penasaran dengan apa yang terdapat di balik pintu itu dia memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan.Saat Charlotte melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan yang berbau obat-obatan itu. Charlotte men
"Charlotte, bagaimana dengan kasus yang aku tunjukkan kepadamu? Apakah kamu tertarik berteman denganku? Atau jika tidak apakah kamu mau sesuatu yang lebih dari teman?" tanya sang putra mahkota dengan senyuman lembut membuat Charlotte dengan sangat cepat menunduk merinding karena dia tidak tau harus seperti apa menanggapi ituHal pertama yang jelas ingin Charlotte lakukan adalah tidak terlibat dengan salah satu orang yang akan bersama dengan pemeran utama. Itu semua di lakukan olehnya untuk hidup dengan baik dan berumur panjang mengingat isi novel yang tertulis tentang kematiannya membuatnya membayangkan kepalanya yang lepas dari atas leher. Dia sendiri tidak akan percaya dan tidak menyangka jika dia sangat mudah masuk ke dalam jebakan iblis hanya dengan tawaran kasus yang dianggap kutukan."Tidak apa-apa, teman saja cukup kok,""Dan juga menjadi lebih teman maksud Anda menjadi sahabat itu, saya rasa itu terlalu berlebihan," ucap Charlotte dengan senyuman yang kaku menjawab ituCharlot