Share

Bab 6 Harusnya Pelan Seperti Ini Bukan?

Tatapan mata yang menggemaskan ditunjukkan oleh Charlotte membuat orang-orang merasa tidak mungkin seorang Duke akan mengabulkan keinginan seorang anak kecil dengan cara yang begitu mudah. Namun betapa terkejutnya semua orang yang melihat sang duke mengangguk begitu mudah ketika melihat putri kecilnya yang menggemaskan. Tidak lama tersangka laki-laki dan perempuan di bawa oleh para pelayan ke ruangan yang berbeda untuk di periksa dengan teliti.

"Memangnya bisa ditemukan pelakunya di dalam ruangan? Mustahil bukan seseorang ingin melakukan pembunuhan dari dalam ruangan?" bisik D kepada seseorang yang di sebelahnya dengan tatapan remeh ke arah Charlotte

"Keluarga Duke adalah keluarga terhormat mustahil ada orang yang ingin mengotori pesta yang susah payah di buat, kecuali anaknya adalah pembawa sial atau kutukan maka tidak lagi heran jika ini terjadi," bisik G kepada seseorang yang berada di tengah kerumunan orang dengan tawa yang remeh

Bisikan orang-orang mengenai tingkah Charlotte yang berusaha mencoba menyelesaikan kasus tentu saja di anggap remeh, sebab seorang anak kecil mana mungkin bisa memiliki kemampuan seperti itu untuk menyelesaikan kasus pembunuhan itulah satu jam yang lalu pemikiran orang-orang yang hadir di tengah pesta. Sebuah botol kecil berbentuk tabung ditemukan di balik pita besar pakaian milik sang istri Count, semua orang menatap terbelalak tidak percaya dengan yang terjadi. Tidak ada jalan lagi untuk sang istri Count menghindari perbuatan yang dilakukan olehnya, semua tamu yang hadir di dalam pesta undangan memandang rendah dan jijik ke arah pelaku.

Seorang istri yang seharusnya melayani dan setia kepada sang suami, tetapi bisa-bisanya ada seorang istri yang berani melakukan perbuatan kejam dan hina seperti itu. Anak laki-laki dan anak perempuannya tidak ada satu pun yang membela atas perbuatan jahat sang ibu, mereka malah sangat berterima kasih kepada Charlotte karena telah mengetahui dalang di balik pembunuhan ayah mereka. Pada akhirnya pesta itu berakhir dengan kedua kubu yaitu lahirnya seorang gadis jenius keluarga Duke dan keberuntungan seorang anak haram.

"Herry, menurutmu apakah gadis itu akan terpesona denganku dan menjadi tunanganku?" tanya sesosok laki-laki berambut hitam bermata merah memandang langit malam di balik jendela kereta kuda yang sedang berjalan

"Jujur aku yakin dia tidak akan tertarik dengan orang yang narsis seperti Anda, jika dia melihat sikap yang sebenarnya,"

"Tapi, orang jenius seperti dirinya adalah hal yang bagus menjadi ratu di negeri ini di masa depan,"

"Aku sangat menantikan jika harus bekerja sama dengannya sebagai pewaris keluarga Duke Fitzgerald," ucap Herry dengan posisi membenarkan kacamatanya yang tidak benar

"Kenapa bukan calon ratu? Dia lebih layak jadi ratuku," tanya sosok laki-laki berambut hitam bermata merah itu dengan kening yang berkerut

"Yah, karena akan sulit punya laki-laki bermuka dua seperti Anda yang mementingkan keuntungan dibandingkan cinta, kalau Anda jatuh cinta maka besok mungkin di wilayah timur tengah bagian gurun pasir yang panas akan banjir," ucap Herry dengan nada yang serius sambil membuka buku catatannya

Keesokan paginya ketika Charlotte bangun pagi, seluruh pelayan mansion dengan bersemangat dan antusias melayaninya. Charlotte yang kebingungan dengan perubahan itu hanya bisa menuruti saja yang di lakukan oleh para pelayan, dia merasa mungkin perubahan yang terjadi di antara para pelayan adalah perbuatan yang dilakukan olehnya saat berada di pesta kemarin. Charlotte jadi ikut berpikir mungkin saja takdir kematiannya untuk di rubah semakin lancar di masa depan. Hari ini Charlotte melakukan kegiatan yang biasanya yaitu menemui sang ayah di ruang kerja, dengan percaya diri Charlotte masuk ke dalam ruangan dengan suasana yang suram dan mencekam setelah mengetuk pintu tidak ada respons sama sekali.

'Sepertinya aku salah mengunjungi tempat? Sebaiknya aku pergi sebelum mereka menyadarinya,' ucap Charlotte di dalam hatinya sambil membalikkan badan dan berjalan

Tidak sampai tiga langkah Charlotte melangkah ketika memutar badan, sang ajudan atau asisten pribadi Duke yang melihatnya langsung dengan antusias dan bersemangat memanggil namanya. Charlotte di dalam hatinya yang tidak ingin mengganggu awalnya langsung membalikkan badan lagi dengan senyuman kaku.

"Nona, sangat hebat sekali kemarin menyelesaikan kasus pembunuhan yang terjadi,"

"Anda memang seorang keturunan jenius keluarga Fitzgerald dan putri tuan Duke yang buah tidak jauh jatuh dari pohonnya," ucap Carius sang asisten dengan senyuman yang lembut

"Terima kasih atas pujiannya kakak Carius, tapi ini semua karena aku ingin menjadi seorang yang pantas di bagian keluarga Fitzgerald," ucap Charlotte dengan senyuman sambil berjalan ke arah sosok laki-laki yang telah duduk di sofa dengan kedua kaki yang di silangkan dengan santai sambil mengangkat cangkir teh

Tanpa lama Charlotte langsung di gendong ke pangkuan sang Duke dan Charlotte juga tidak protes dengan yang di lakukan oleh ayahnya sendiri. Charlotte yang di gendong diberikan kue kering dengan diam mengambil kue kering menggunakan tangan kecilnya dan memakannya.

"Nona, bukankah artinya sudah saatnya Anda mengikuti kelas pewaris? Karena Anda lebih pintar di anak seusia Anda, Aaron kamu setuju bukan?" tanya Carius sambil meletakkan tumpukan kertas yang berserakan di lantai ke atas meja untuk di periksa lagi

"Kelas pewaris adalah kelas dimana Anda akan dipersiapkan menjadi Duke selanjutnya, harusnya ini sangat mudah untuk Anda nona karena kejeniusan yang Anda miliki," jelas Carius sambil duduk di kursi kerjanya dan memeriksa dokumen yang ada di depannya

Charlotte tiba-tiba terlintas dengan sangat jelas jika isi di dalam novel mengatakan kalau dia akan mati di tinggalkan oleh sang Duke. Tanpa kasih sayang dan perhatian sesosok ayah satu-satunya keluarganya hingga akhir kematian yang tragis menjemput Charlotte. Sudah jelas jika Charlotte menjadi antagonis dengan egois karena hanya ingin perhatian, tetapi semuanya meninggalkan dirinya dan menuju ke tokoh utama.

'Apakah dengan menjadi seorang pewaris keluarga Duke artinya aku tidak akan berakhir dengan kematian? Tetapi bagaimana jika itu semua berakhir dengan benar-benar kematian sebab aku terlalu fokus dengan belajar hingga jarak memisahkan kami dan pada akhirnya dia akan meninggalkan aku?' ucap Charlotte di dalam hati dengan tertunduk menatap setengah kue kering yang telah dia makan

Charlotte tenggelam ke dalam lamunannya sendiri membuat Duke merasa khawatir jika Charlotte menganggap dirinya tidak akan bisa bersenang-senang lagi, dan harus fokus dengan beban berat di bahu. Dengan pelan dan sedikit keraguan sang Duke memberanikan diri mengelus-elus kepala kecil putrinya dengan sangat pelan, karena takut jika kepala putrinya patah karena perbuatannya.

'Harusnya pelan-pelan seperti ini bukan?'

'Kepalanya sangat kecil seperti ini, tidak akan patah bukan jika aku bersikap seperti ini?'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status