Share

Bab 7 Tamu-tamu Yang Akan Hadir

Beberapa hari kemudian Charlotte mulai mengambil kelas pendidikan calon pewaris keluarga Duke hingga beberapa tahun berlalu dan Charlotte akhirnya berumur enam belas tahun. Umur di mana para gadis melakukan debut di pergaulan atas untuk mencari pasangan dan menunjukkan kemampuan mereka di kalangan bangsawan dan awal dari segala cerita di dalam novel di mulai. Charlotte selama ini selalu membantu banyak orang dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk merasa dia mungkin akan baik-baik saja ke depannya.

"Charlotte, jadi ini adalah isi dari proposal yang ingin kamu ajukan?" tanya sang Duke sambil melemparkan kertas yang dibacanya dengan tatapan dingin

"Iya, apakah berlebihan? Jika iya saya akan meng-"

"Ini sangat kurang,"

"Apa yang akan di ucapkan oleh orang-orang jika mereka mengetahui kalau keluarga Duke mengadakan pesta dengan dana kecil ini? Seharusnya kamu meminta dana tujuh kali lipat dari yang kamu ajukan atau jika perlu kita menggunakan aula dansa istana kerajaan untuk pestamu," sela sang Duke yang membuat Charlotte terdiam dengan senyuman kaku, sedangkan Carius menatap dengan tatapan datar

Tidak lagi heran lagi jika Charlotte anak satu-satunya di keluarga Duke selalu di manjakan oleh sang Duke, tetapi orang-orang mungkin tidak akan menduga kalau sang Duke sangat menyayangi putrinya hingga hampir ingin melakukan pemberontakan. Charlotte yang mengingat masa kecilnya penuh dengan tantangan yang berat yang disebabkan oleh ayahnya yang sangat menyayangi dirinya, hanya bisa bernapas lega melihat istana kerajaan dan keluarga Duke masih memiliki hubungan yang baik. Charlotte akan kesulitan mungkin di masa depan jika alur novel yang dia baca sangat berbeda jauh sebelum di mulai.

"Kalau begitu nona juga sudah harus memiliki pasangan bukan? Apakah ada laki-laki yang Anda sukai?" tanya Carius langsung di jawab langsung dengan gelengan kepala oleh Charlotte tanpa harus memikirkannya

Menurut Charlotte daripada menghabiskan waktu untuk memikirkan pasangan lebih baik memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang dan hidup dengan baik. Dibandingkan itu dia sadar diri jika dia adalah gadis materialistis, jadi setidaknya pasangannya harus lebih kaya daripada dirinya. Di saat yang bersamaan seluruh kerajaan mendapatkan surat undangan dari keluarga Duke langsung menyiapkan gaun dan pakaian terbaik mereka.

"Apakah kamu telah mendapatkan surat untuk pasangan dansa dari putri keluarga Duke Fitzgerald?" tanya Herry dengan seringai menggoda

"Herry, tidak bisakah kamu diam? Semakin bertambah umur kamu semakin tidak sopan kepadaku,"

"Tapi aku juga tidak mengharapkan surat dari putri keluarga Duke Fitzgerald, karena masih banyak putri keluarga Duke yang berbondong-bondong akan menjadikan aku pasangan mereka dan bisa mendukungku naik tahta," ucap seorang laki-laki yang dengan wajah kesal dan kening berkerut karena merasa tersinggung

Ditempat lain yang menerima surat undangan pesta debut Charlotte, seorang laki-laki berambut merah membaca isi surat tersebut langsung tersenyum seolah-olah mendapatkan pencerahan dari isi yang tertulis hingga melemparkan pedangnya ke arah salah satu orang yang akan menyerang dirinya secara diam-diam di tengah istirahat latihan.

"Kamu di hukum lari lapangan enam puluh kali dan push up tiga puluh kali, karena menyerang diam-diam,"

"Kamu tidak tau apa ini surat yang berharga dari masterku? Kalau lecet saja mungkin nyawamu tidak akan bisa menggantinya," ucap laki-laki berambut merah itu dengan ekspresi yang marah ke arah laki-laki yang menyerangnya

Di negeri sebrang yang menerima surat dari keluarga Duke Fitzgerald tentang pesta yang akan datang. Sesosok laki-laki berkulit coklat eksotis berambut hitam duduk di kursinya sambil memegang gelas emas membuka surat itu dan membaca isinya.

"Putri keluarga Duke Fitzgerald yang pernah memecahkan kasus itu ya?"

"Aku tidak menyangka akan bisa menerima surat undangan datang ke pesta debutnya, pastinya akan ada hal yang mengejutkan lagi kali ini jika datang bukan?"

"Pelayan siapkan semua barang terbaik untuk di hadiahkan kepada putri keluarga Duke Fitzgerald," ucap laki-laki berkulit coklat itu sambil meletakkan gelas emasnya di atas meja

Beberapa hari setelah surat yang di kirimkan di pastikan sampai ke semua tamu yang akan hadir, Charlotte langsung menyiapkan daftar jumlah hadiah yang akan dia berikan di pesta debutnya. Bukanlah sebuah rahasia jika seseorang yang akan debut harus memberikan sebuah hadiah kepada tamu-tamu yang hadir, sebab itu akan menjadi pengingat betapa berkesan sebuah pesta yang di adakan sekali seumur hidup pada saat debut di pergaulan atas.

"Jumlah tamu yang akan hadir ada seribu orang lebih? Apakah tidak ada dari mereka yang ingin menolak undangannya?"

"Padahal awalnya aku berpikir ingin memberikan kerajinan buatan tangan tapi jika waktunya sebulan mengerjakan seribu itu akan sangat mustahil," gumam Charlotte di dalam ruangan kerjanya dengan tatapan suram ketika membaca isi dari tumpukan kertas yang bertuliskan nama-nama tamu

"Nona, mengeluh saja tidak akan ada gunanya, dibandingkan itu bukankah lebih baik kita memberikan sebuah saputangan yang di sulam saja daripada nona merencanakan hal yang rumit," ucap seorang pelayan yang masuk mengantarkan teh dan kue ke dalam ruangan

Charlotte yang mendengarkan saran itu merasa sama sekali tidak tertarik. Sebab semua orang melakukan hal yang sama sebab tidak ingin pusing memikirkannya. Sedangkan Charlotte mengingat dengan jelas kematiannya yang mungkin saja terjadi jika dia orang yang sangat pelit atau membosankan dalam melakukan sesuatu. Orang-orang di sekitarnya menilai kalau Charlotte akan membuat sesuatu jauh di luar ekspektasi mereka, jadi dia tidak mungkin melakukan hal yang sangat mengecewakan orang-orang itu.

"Buat apa kamu bersikap ingin mendapatkan perhatian orang-orang? Jika mereka sendiri bahkan hanya ingin menjilat dirimu dan menertawakan dirimu di belakang?"

"Lebih baik kamu peduli dengan etikamu dan topeng wajahmu, karena kesalahanmu akan menjadi tontonan yang paling di cari di pesta," ucap sesosok laki-laki berambut cokelat panjang berkacamata Monocle, duduk di sofa dengan kaki menyilang santai menikmati teh yang di sajikan

"Kenapa guru ada di sini dan duduk dengan santai?" tanya Charlotte dengan lantang dan kening yang berkerut

"Aku hanya ingin melihatmu setelah sekian lama dan juga sepertinya kamu sangat menyedihkan," ucap sang guru dengan tatapan kasihan ke arah Charlotte yang menempelkan dahi ke permukaan meja

Dengan hanya jentikan jari tiba-tiba muncul seekor kucing putih dengan bulu yang tebal. Kucing itu dengan kaki kecilnya berjalan ke arah Charlotte dan kemudian menduduki kepala Charlotte sesuka hatinya.

"Kucing itu akan menjaga dirimu jika nantinya kamu menjadi pembawa sial lagi di pesta seperti kamu lakukan dulu,"

"Dan juga jangan lupa berikan makan kucing ini,"

"Bukannya menghibur muridnya yang sedang sedih, tapi malah menyiksa muridnya? Apakah ada seorang guru yang seperti ini?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status