Share

Bab 2

Penulis: ketumbar
Setelah aku menandatangani perjanjian kerahasiaan, pria itu membawaku ke sebuah pintu. Ketika aku selesai mengganti pakaian dan membuka pintu, aku merasa seperti sudah memasuki dunia yang berbeda. Ada banyak wanita yang mengenakan kostum catwoman, pembantu, maupun yang tembus pandang. Intinya, semuanya tersedia.

Aku mendapatkan pengalaman tiga hari di sini. Aku tidak menyangka bahwa di balik pusat terapi ini, ternyata ada permainan misteri pembunuhan berskala besar. Apakah dokter tadi adalah dokter sungguhan?

Aku juga mengenakan kostum pembantu. Begitu aku membungkuk sedikit, dadaku yang montok akan langsung menarik perhatian. Aku tidak tahu ada berapa banyak mata pria yang terpaku padaku saat aku berjalan. Aku agak berharap tempat ini dapat menghilangkan kecanduanku.

Ketika melewati ruang ganti, aku tiba-tiba ditarik ke dalam. Kakiku dibuka dengan lembut oleh pria kuat di depanku. Tubuhku yang lapar disentuh dengan lembut olehnya. Aku pun tidak bisa mengendalikan diri dan sedikit gemetar.

Tangannya agak kasar, tetapi dia menyentuh tubuhku dengan terampil. Aku tidak bisa menahan diri dan menekuk jari-jari kakiku, juga sangat ingin dia bergerak lebih dalam lagi.

Ketika aku tak kuasa menahan keinginan untuk bersuara, aku mendengar erangan rendah seorang wanita di sebelah. Mereka ....

Saat ini, mulutku dibekap oleh pria kuat itu, sedangkan tubuhku makin meringkuk. Kemudian, terdengar suara basah yang samar. Tubuhku terasa lemas dan aku ambruk di atasnya tanpa daya. Aroma hormon yang kuat berembus di wajahku.

Mulutku sedikit terbuka dan mataku agak merah. Aku tak menyangka di sini, aku akan menemukan pria yang telah kuimpikan begitu lama secepat ini. Area sensitifku masih berdenyut pelan dan mengalirkan aroma hangat yang memikat.

Pandanganku menjadi sedikit kabur, sedangkan kakiku masih tergantung di kedua sisi pinggangnya yang kuat. Napasnya menyapu leherku dan membuatku merasa agak geli.

Dia berkata dengan suara serak, “Jangan gugup. Gantilah pakaianmu, aku akan bawa kamu pergi rasakan pengalaman yang lebih menyenangkan. Aku ini pemandu tempat ini, juga orang yang akan merangsang tubuhmu.”

Aku menatap kain seukuran telapak tangan di tanganku. Kain itu hanya cukup untuk menutupi bagian terintim tubuhku dan kuncup dadaku. Selain itu, bagian tubuhku yang lain akan terekspos di udara.

Ketika berjalan keluar, aku melihat tubuh pemandu itu sedikit gemetar. Aku tidak melewatkan reaksi tubuhnya. “Asetnya” seharusnya sangat besar.

Dulu, aku hanya bisa membaca semua ini dari situs web dan novel. Sekarang, semuanya terpampang di depanku. Pria dan wanita yang berciuman dengan penuh gairah ada di mana-mana. Suasananya terasa sangat sensual.

Sepanjang perjalanan, ada tambahan beberapa bekas merah lagi di tubuhku. Aku dituntun oleh pemandu itu ke sebuah ruangan, di mana ada beberapa pria yang berpakaian aneh. Begitu aku masuk, mereka mengatakan bahwa aku telah membunuh pemimpin mereka dan harus mati untuk menebus kesalahanku.

Pada detik ini, aku baru benar-benar merasakan seberapa nyata permainan misteri pembunuhan ini. Aku menjawab dengan pelan dan lemah, “Aku nggak melakukannya. Bukan aku pelakunya.”

Ketika aku selesai berbicara, mereka mulai menghadapiku secara bergantian, juga memintaku untuk menjelaskan kronologi ketidakhadiranku. Mereka mendengus dingin. “Kami sudah sering ketemu sama wanita sepertimu. Kami akan mengikatmu dulu.”

Pergelangan tanganku diikat oleh mereka dan aku berhadapan langsung dengan mereka. Aku menggerakkan tubuhku dengan tidak nyaman dan merasakan benda besar di bawah sana makin mengeras karena gesekan.

Tubuh bagian bawahku terasa makin panas. Suhunya menembus kain, dan rasa panas yang membakar hampir membakarku.

Tangan besar yang panas itu menyentuh setiap bagian tubuhku. Berhubung kecanduan, sedikit sentuhan saja dapat membangkitkan hasrat tubuhku.

Dadaku yang penuh dan bergoyang membuat mata mereka terpaku. “Senjata” mereka merapat ke tubuhku. Sambil mengisap pelan cuping telingaku, salah seorang pria itu berbisik, “Katakan, apa kamu yang membunuhnya?”

Mataku menjadi agak kabur karena tertutup kabut hasrat, sedangkan suaraku terdengar lembut dan manja. “Bukan aku. Tadi, aku ada di ruang ganti ... di ruang ganti.”

“Oh, ternyata kamu ada di ruang ganti.”

Tangannya yang kasar mencengkeram pinggulku sehingga tubuh kami saling menempel erat. Udara di sekitar terasa memabukkan.

Begitu dia mengulum kuncup dadaku, aku langsung merasa seperti tersengat listrik. Aku mengaitkan tanganku ke lehernya secara refleks, tetapi tidak menyangka bahwa gerakan itu malah membuat kuncup dadaku makin tenggelam dalam mulutnya.

Aku begitu terangsang hingga mataku memerah. Namun, aku terlalu malu untuk bersuara. Jadi, aku hanya bisa menahan sensasi geli di sekujur tubuhku.

Suara pria yang lain terdengar dari samping. “Apa yang kamu lakukan di ruang ganti? Apa ada yang bisa bersaksi? Kalau nggak, kami nggak akan membiarkanmu pergi. Kamu itu pembunuhnya, dan pembunuh harus dihukum.”

Perlahan-lahan, di tengah desahan halus yang samar, rasa geli yang tak terlukiskan menjalar dari dalam tubuhku. Seluruh tubuhku terasa lemas dan berdenyut, seolah-olah ada arus listrik yang mengalir ke seluruh tubuhku.

Aku sudah hampir tidak tahan dan menjawab dengan suara lembut, “Aku bukan pembunuh, bukan ....”

Mereka terkekeh di sampingku. Aku tidak memiliki bukti, tetapi mereka bersikeras bahwa akulah pembunuhnya. Aku yang tak berdaya membiarkan mereka memelukku. Tali rami kasar yang diikatkan ke tubuhku terasa bagaikan hendak memisahkan tubuhku.

Tangan-tangan mereka mulai berkeliaran di atas tubuhku dan menyeretku ke surga di ruangan kecil ini. Aku merasa terstimulasi, baik secara psikologis maupun fisik.

Napas penuh gairah mengelilingiku dan segala sesuatu di sekitarku menjadi kabur. Napasku terdengar agak kacau, sedangkan embusan napas hangat menyapu telingaku. Pada saat ini, keintiman kami mulai menjalar hingga tak terbendung ....
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 8

    Dia terdiam cukup lama sebelum menjawab, “Maaf. Habis aku kabur dari rumah itu dan menemukannya, dia sudah meninggal. Dia merasa bersalah karena sudah bawa kamu kemari.”Kabar mengenai Celia yang sudah meninggal terasa bagaikan sambaran petir bagiku. Sebelum datang ke tempat ini, kami pernah diam-diam membahas tentang perjalanan kali ini. Dia bahkan sempat berkhayal tentang mendapatkan pengalaman yang lebih seru di sini. Alhasil, dia malah meninggal.Menurut pacar sahabatku, Celia menyinggung seorang bos, lalu dihajar habis-habisan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah di pulau ini. Sementara itu, dia kabur saat sekelompok pengawas sedang mengganti shift secara malas-malasan.Sekarang, aku tidak punya waktu untuk bersedih. Tadi, kami berlari sekuat tenaga ke tempat ini. Yang bisa kudengar hanya desiran angin dan suara detak jantungku sendiri.Berhubung orang-orang itu tidak berhenti mencari kami, kami hanya bisa lanjut bersembunyi. Begitu mereka menangkap kami, bisa dibayangkan apa y

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 7

    Aku sangat membenci tubuhku sekarang. Kenapa aku mengidap penyakit aneh ini? Dalam situasi seperti ini, aku malah masih bisa terangsang. Tubuhku ini benar-benar sudah rusak.Aku mendengar sorakan orang-orang. Mereka bersorak untuk tubuh ini, sedangkan aku merasa sangat tersiksa.“Lelang dimulai sekarang.”Serangkaian penawaran harga, suara palu diketuk, dan sorakan orang sekali demi sekali menentukan nasib terakhir yang harus kuterima.Aku didandani dengan cantik, lalu dikirim ke sebuah tempat khusus. Di tempat ini, hanya ada satu tempat tidur dan sisanya adalah dinding. Hanya saat dipindahkan, aku baru bisa merasakan kelembapan dari pantai.Aku tidak tahu bagaimana keadaan sahabatku sekarang. Aku mendengar seorang wanita berteriak di kejauhan, juga tidak bisa tidur pada malam pertama di sini. Aku tidak berani tidur karena tidak ingin diam-diam diseret pergi lagi dalam tidurku.Sekarang, nasibku bisa dikatakan sudah ditentukan dan aku tidak bisa melarikan diri lagi. Akan tetapi, aku in

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 6

    Di sini, terdapat deretan kerangka kayu yang biasanya digunakan untuk menginterogasi tahanan pada zaman dahulu. Ketika melihatnya, aku awalnya merasa mereka mempersiapkan semuanya dengan matang kali ini. Setelah melihat ada banyak gadis cantik diikat di kerangka kayu tersebut, aku akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Celia menatapku dengan tidak berdaya sambil meneteskan air mata.Pikiranku juga menjadi agak kacau. Permainan yang menyenangkan tiba-tiba menjadi seperti ini. Sekarang, di pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan ini, kami bagaikan mangsa yang siap disembelih kapan saja.Aku juga diikat di kerangka kayu tersebut. Tubuh kami ditempel dengan nomor. Aku juga melihat beberapa gadis yang terlihat familier di sini. Kami pernah bertemu pada hari itu.Tali rami yang kasar menggesek kulitku yang halus. Meskipun aku sangat panik, tubuh dengan penyakit aneh ini malah terangsang.Aku berada di dekat pantai dan melihat seseorang mengeluarkan teropong. Pria yang sangat bany

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 5

    Ketika suara itu berhenti, sebuah pintu muncul di hadapanku. Ketika melangkah masuk, aku mendapati pemandu itu berdiri di sana.“Sidangnya sudah selesai, biarkanlah aku mengantarmu pergi untuk yang terakhir kalinya!”Tubuh bagian atas pemandu yang telanjang itu memiliki otot-otot yang kuat dan garis-garis yang indah. Dia menggendongku dan dengan lembut meletakkanku di kursi pijat di sampingnya. Kemudian, dia memberiku relaksasi terakhir yang menenangkan.Telapak tangan pemandu itu sangat halus dan tidak ada kapalan. Ketika memijat punggungku, tangannya yang besar dan hangat terasa sangat nyaman. Tiba-tiba, tangannya menekan satu bagian tubuhku yang lembut. Perasaan aneh dan kuat segera menjalar ke seluruh tubuhku. Tubuhku bahkan langsung terasa lemas.Tubuhku menjadi makin rakus karena pengalaman beberapa hari terakhir. Begitu tangannya menyentuhku dengan ringan, aku langsung meleleh.Ujung-ujung jarinya menekan bagian lembut itu dan bergerak dengan cepat. Kenikmatan yang kuat langsung

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 4

    Suaranya yang serak dan penuh daya tarik memikatku untuk menjelajahi tempat yang tak kuketahui. Pengalaman yang berani dan mendebarkan ini membuatku tak mampu menahan godaan. Di tempat semacam ini, semua aktivitasnya terasa begitu memabukkan. Aku sama sekali tidak bisa mengendalikan hasrat tubuhku.Mengikuti kata-kata pemandu itu, aku menatap mereka semua dengan pandangan kabur dan menjawab, “Bawa aku tenggelam bersama kalian!”Mereka semua perlahan-lahan mengelilingiku. Hormon kuat yang dipancarkan mereka membuat tubuhku gemetar karena gejolak hasrat.Ada sepasang tangan besar yang bergerak turun ke bawah, lalu tidak berhenti meremas bagian terintim tubuhku. Bahkan melalui lapisan kain tipis, aku bisa merasakan hasratnya yang paling liar.Mata mereka terlihat begitu merah karena diselimuti hasrat. Tubuhku pun menegang dengan tidak terkendali dan aku merangkul leher pria itu erat-erat.Biarkanlah badai ini datang menyerang dengan lebih ganas! Perasaan yang kuat itu tidak berhenti menca

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 3

    Aku merasa lumayan bersemangat. Sebelumnya, tokoh utama dalam semua cerita adalah orang lain. Sekarang, aku adalah tokoh utama mereka.Ketika aku masuk ke tempat ini, pemandangan di sini telah membangkitkan sisi lainku. Aku selalu menunjukkan kepatuhan.Aroma hormon memenuhi udara, dan ada sedikit kegembiraan yang merayap dalam relung hatiku. Ada kehangatan yang mengalir di antara kami. Pada saat ini, aku merasa seperti ikan kecil di dalam air ... basah, tak berdaya, dan sepenuhnya terhanyut oleh arus yang datang menghampiri.Aku berbaring di satu sisi dengan mata kosong. Tubuhku telah dipenuhi tanda-tanda cinta. Mereka mengangkatku dan membawaku ke ruangan lain yang terasa seperti ruang tamu. Kemudian, mereka menempatkanku di sebuah kursi yang agak kasar.Kursi kayu itu menggesek kulit halusku. Tiba-tiba, lampu menjadi redup. Selanjutnya, ada banyak pria berkostum aneh yang berjalan masuk, termasuk pemandu tadi.Ketika semua orang telah duduk, lampu sorot tiba-tiba diarahkan ke tubuhk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status