Short
Hasrat Tak Terbendung Kakak Iparku

Hasrat Tak Terbendung Kakak Iparku

By:  Star HarvestCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9Chapters
6views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Sudah kuduga, adikku biasanya nggak bisa memuaskanmu, hari ini biar aku coba memuaskanmu." Istriku bertubuh mungil tidak sanggup menahan kegagahanku, tetapi Kakak Iparku yang bertubuh besar tidak mau menyerah, dia malah secara aktif merayuku. Saat aku mengira dia hanya bercanda, dia tiba-tiba berlutut dan mengulurkan tangannya ke celanaku...

View More

Chapter 1

Bab 1

Aku membawa pulang tas yang baru kubeli, kakiku melangkah cepat menuju rumah.

Semalam, istriku yang bertubuh mungil terus memohon ampun karena kegagahanku, tetapi karena sedang bergairah aku tidak berbelas kasihan, dan itu membuatnya marah.

Hari ini aku berniat membeli tas yang bagus untuk memberinya sedikit hadiah.

Begitu mendorong pintu, ternyata lampu di dalam rumah tidak dinyalakan.

Istriku sedang merunduk di lantai kayu sambil mengelap lantai.

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan istriku. Padahal setiap kali dia selalu memohon-mohon dan paling takut melakukan urusan pria dan wanita denganku.

Sekarang dia justru memakai celana yoga yang ketat, memperlihatkan bentuk yang menonjol seperti buah persik, bergoyang pelan di sana.

Tubuhnya condong ke depan, seperti pose standar untuk urusan itu.

Bukankah ini namanya sengaja menggodaku?

Penampilannya yang genit itu membuat tenggorokanku kering, lalu aku cepat melangkah dan menepuk bagian belakangnya.

Baru menepuknya, aku langsung terpaku.

Rasanya di tangan tidak benar.

Sejak kapan tubuh mungil istriku menjadi begitu berisi?

Terdengar bunyi "tak", aku melihat ponsel di tangan istriku jatuh ke lantai, dan dia berbalik.

Dengan bantuan cahaya ponsel, aku mendapati ini bukan istriku, melainkan Kakak Iparku, kakak dari istriku, Elena Ladi.

Wajahku langsung merah. "Kak, kakak... yang datang?"

Kakak Ipar mengenakan tank top putih yang membungkus rapat bagian atas tubuhnya yang sangat penuh, dan di bagian leher tampak kulit putih yang luas.

Benar-benar jauh lebih besar dari istriku.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan ludah.

Kakak Ipar yang melihatku pun, wajahnya makin merah, buru-buru mengunci layar ponsel.

Wajar kalau reaksiku berlebihan. Kakak Ipar berkerangka besar, matang dan berisi, sudah bercerai beberapa tahun, dan sedang berada pada usia paling memikat bagi seorang wanita dewasa.

Sebaliknya, istriku berkerangka kecil dan terus tidak sanggup menahan keganasanku.

Cahaya terlalu redup, jadi aku tadi tidak mengenalinya.

Saat melihat wajah Kakak Ipar yang memerah seluruhnya, aku segera meminta maaf lagi.

"Maaf, Kak, tadi aku nggak mengenalimu."

Kakak Ipar menggelengkan kepala, lalu matanya menatap tubuhku.

Celana pendek yang aku kenakan berubah bentuk tanpa aku inginkan.

Kakak Ipar terbelalak tanpa sadar.

"Kamu ini... nggak apa-apa, salahkan juga posisiku tadi yang terlalu memancing, pria yang sedang bergairah mungkin nggak akan bisa menahan diri buat nggak nyentuh."

Begitu mendengar kata-kata ini, aku tidak tahu harus menanggapi apa.

"Kamu juga nggak perlu minta maaf. Aku dengar dari Melinda, dia selalu nggak sanggup menghadapi kamu. Kamu terlalu kuat dalam urusan itu."

Kenapa Kakak Ipar mengatakan hal seperti ini padaku?

Melihat aku agak canggung, Kakak Ipar justru tersenyum kecil.

"Kita berdua sama-sama sudah dewasa, nggak perlu malu. Lagian kamu adik iparku, kita satu keluarga. Menyentuh sedikit bukan masalah."

Usai mendengar ucapan Kakak Ipar, jantungku mulai berdetak tidak karuan.

Aku selalu merasa ucapannya seakan punya maksud lain.

Setelah berkata begitu, Kakak Ipar melangkah mendekat.

Dari posisiku yang lebih tinggi, aku bisa melihat dengan jelas bagian depan tubuhnya yang menonjol dan seolah hampir melompat keluar.

Seketika aku kembali kehilangan kendali pada diriku sendiri.

Kakak Ipar tersenyum, seakan sama sekali tidak marah.

Tiba-tiba aku mendengar suara tetesan air.

Kakak Ipar berseru kecil, "Aku hampir lupa. Pipa air di kamar mandi rusak. Cepat temani aku memeriksanya."

Dia melangkah maju, bagian belakangnya yang menonjol berayun ke sana kemari di depan mataku.

Tadi melihat bagian depannya sudah membuatku sangat terpuaskan.

Sekarang dia menggerakkan pinggulnya, bagian belakangnya yang menonjol terus bergoyang, seperti dua buah persik yang berayun.

Goyangannya membuatku hampir ingin menggigitnya.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status