Short
Kejatuhan si Primadona Kampus

Kejatuhan si Primadona Kampus

Oleh:  ketumbarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8Bab
1Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sejak masa puber, aku tahu bahwa tubuhku berbeda dari orang lain. Aku adalah primadona kampus yang memiliki citra murni. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu bahwa aku mengidap penyakit aneh dan hasratku terhadap hal itu makin tumbuh dari hari ke hari. Tubuhku terus-menerus menunjukkan hasratku, sampai sahabatku melihat tubuhku yang penuh nafsu dan membawaku ke tempat misterius ....

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Sejak masa puber, aku tahu bahwa tubuhku berbeda dari orang lain. Aku adalah primadona kampus yang memiliki citra murni. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu bahwa aku mengidap penyakit aneh dan hasratku terhadap hal itu makin tumbuh dari hari ke hari.

Tubuhku terus-menerus menunjukkan hasratku, sampai sahabatku melihat tubuhku yang penuh nafsu dan membawaku ke tempat misterius ....

...

Sejak masa puber, aku tahu bahwa tubuhku berbeda dari orang lain. Ketika tubuh mereka masih seperti kecambah, tubuhku sudah berkembang dengan montok. Setiap kelas olahraga, aku selalu dapat menggetarkan hati murid laki-laki di kelas kami.

Setelah masuk kuliah, aku menjadi primadona kampus yang memiliki citra murni. Semua orang mengira aku tidak terjangkau, tetapi mereka tidak tahu bahwa aku telah hancur sejak lama karena disiksa oleh kecanduan.

Video-video di internet tidak lagi bisa memuaskanku. Aku sering berharap ada pria yang bisa mencintaiku dengan sepenuh hati.

Ketika berjalan di jalan kecil sekitar kampus, aku sering melihat pasangan liar yang bermain permainan nakal untuk meningkatkan keharmonisan hubungan mereka. Setiap kali pada saat itu, aku merasa sangat iri. Aku pun sering bermain beberapa permainan yang seru dan menantang, tetapi tubuhku malah terasa makin hampa setelah setiap permainan.

Hari ini, aku memasukkan mainan kecil ke dalam tubuhku. Aku berjalan di jalan kecil sekitar kampus dan orang-orang tidak berhenti berjalan melewatiku. Setiap kali mata mereka menyapu ke arahku, aku merasakan sensasi yang menantang.

Ada sebuah gedung laboratorium terbengkalai di kampus. Aku pun dengan berani menemukan sebuah ruangan tersembunyi yang kosong.

Di ruangan yang remang-remang itu, tidak ada suara lain selain napasku yang terengah-engah. Mataku terlihat agak merah, sedangkan tubuhku terasa panas dan hampir mencapai puncak.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki di luar. Aku pun merasa sangat panik dan mengenakan pakaianku yang basah dengan tergesa-gesa. Tak disangka, itu adalah Celia, teman baikku dari kampus. Dia mendorong pintu hingga terbuka, lalu menatapku sambil tersenyum.

Tanganku tanpa sadar memainkan rokku. Selain melakukan hal seperti ini di tempat ini, aku juga tertangkap basah oleh temanku.

Aku merasa agak malu dan marah. Sementara itu, Celia menatapku lekat-lekat dan menggoda, “Aku nggak nyangka primadona jurusan tari kampus kita malah ‘bermain liar’ di sini.”

Ucapan sahabatku membuatku merasa malu. Sebelum berpisah, dia berbisik di telingaku, “Aku tahu suatu tempat yang pasti kamu suka, juga yang paling cocok untukmu ....”

Aku agak gugup dan tanpa sadar memainkan gaunku. Berhubung berada dalam keadaan berdiri sambil berbicara, aku merasakan sesuatu mengalir pelan di pahaku, yang diikuti dengan aroma sesuatu di udara.

Ketika mendekatiku, tubuh Celia juga memancarkan aroma khas setelah berhubungan intim. Terlihat juga beberapa bekas merah di lehernya, seolah-olah sedang menceritakan betapa intensnya “aktivitas” yang baru terjadi.

Hari itu, Celia secara tidak sengaja menemukan rahasiaku. Dia juga membawaku ke tempat misterius yang membuka pintu ke dunia baru bagiku.

Ketika aku masuk, seorang pria menghampiriku dan menatapku sambil tersenyum. “Ini pusat terapi gaya baru kami, yang juga dikenal sebagai permainan misteri pembunuhan yang imersif. Kalau boleh tahu, kamu punya keluhan apa yang perlu perawatan khusus?”

Aku pun berkedip dan merasa canggung. Bagaimanapun juga, penyakit aneh ini agak sulit untuk dibicarakan. Wajahku memerah dan aku tidak dapat mengucapkan apa pun untuk beberapa saat.

Dia menatapku dengan hangat. “Nggak apa-apa, jangan malu. Kamu harus beri tahu aku biar aku bisa mengaturnya dengan lebih baik untukmu.”

Aku akhirnya menjawab dengan malu, “Aku ... kecanduan.”

Dia memberitahuku bahwa delapan dari sepuluh orang yang datang ke tempat ini memang kecanduan. Tempat ini juga dapat membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi orang-orang yang kecanduan.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status