Share

Kejatuhan si Primadona Kampus
Kejatuhan si Primadona Kampus
Penulis: ketumbar

Bab 1

Penulis: ketumbar
Sejak masa puber, aku tahu bahwa tubuhku berbeda dari orang lain. Aku adalah primadona kampus yang memiliki citra murni. Akan tetapi, tidak seorang pun tahu bahwa aku mengidap penyakit aneh dan hasratku terhadap hal itu makin tumbuh dari hari ke hari.

Tubuhku terus-menerus menunjukkan hasratku, sampai sahabatku melihat tubuhku yang penuh nafsu dan membawaku ke tempat misterius ....

...

Sejak masa puber, aku tahu bahwa tubuhku berbeda dari orang lain. Ketika tubuh mereka masih seperti kecambah, tubuhku sudah berkembang dengan montok. Setiap kelas olahraga, aku selalu dapat menggetarkan hati murid laki-laki di kelas kami.

Setelah masuk kuliah, aku menjadi primadona kampus yang memiliki citra murni. Semua orang mengira aku tidak terjangkau, tetapi mereka tidak tahu bahwa aku telah hancur sejak lama karena disiksa oleh kecanduan.

Video-video di internet tidak lagi bisa memuaskanku. Aku sering berharap ada pria yang bisa mencintaiku dengan sepenuh hati.

Ketika berjalan di jalan kecil sekitar kampus, aku sering melihat pasangan liar yang bermain permainan nakal untuk meningkatkan keharmonisan hubungan mereka. Setiap kali pada saat itu, aku merasa sangat iri. Aku pun sering bermain beberapa permainan yang seru dan menantang, tetapi tubuhku malah terasa makin hampa setelah setiap permainan.

Hari ini, aku memasukkan mainan kecil ke dalam tubuhku. Aku berjalan di jalan kecil sekitar kampus dan orang-orang tidak berhenti berjalan melewatiku. Setiap kali mata mereka menyapu ke arahku, aku merasakan sensasi yang menantang.

Ada sebuah gedung laboratorium terbengkalai di kampus. Aku pun dengan berani menemukan sebuah ruangan tersembunyi yang kosong.

Di ruangan yang remang-remang itu, tidak ada suara lain selain napasku yang terengah-engah. Mataku terlihat agak merah, sedangkan tubuhku terasa panas dan hampir mencapai puncak.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki di luar. Aku pun merasa sangat panik dan mengenakan pakaianku yang basah dengan tergesa-gesa. Tak disangka, itu adalah Celia, teman baikku dari kampus. Dia mendorong pintu hingga terbuka, lalu menatapku sambil tersenyum.

Tanganku tanpa sadar memainkan rokku. Selain melakukan hal seperti ini di tempat ini, aku juga tertangkap basah oleh temanku.

Aku merasa agak malu dan marah. Sementara itu, Celia menatapku lekat-lekat dan menggoda, “Aku nggak nyangka primadona jurusan tari kampus kita malah ‘bermain liar’ di sini.”

Ucapan sahabatku membuatku merasa malu. Sebelum berpisah, dia berbisik di telingaku, “Aku tahu suatu tempat yang pasti kamu suka, juga yang paling cocok untukmu ....”

Aku agak gugup dan tanpa sadar memainkan gaunku. Berhubung berada dalam keadaan berdiri sambil berbicara, aku merasakan sesuatu mengalir pelan di pahaku, yang diikuti dengan aroma sesuatu di udara.

Ketika mendekatiku, tubuh Celia juga memancarkan aroma khas setelah berhubungan intim. Terlihat juga beberapa bekas merah di lehernya, seolah-olah sedang menceritakan betapa intensnya “aktivitas” yang baru terjadi.

Hari itu, Celia secara tidak sengaja menemukan rahasiaku. Dia juga membawaku ke tempat misterius yang membuka pintu ke dunia baru bagiku.

Ketika aku masuk, seorang pria menghampiriku dan menatapku sambil tersenyum. “Ini pusat terapi gaya baru kami, yang juga dikenal sebagai permainan misteri pembunuhan yang imersif. Kalau boleh tahu, kamu punya keluhan apa yang perlu perawatan khusus?”

Aku pun berkedip dan merasa canggung. Bagaimanapun juga, penyakit aneh ini agak sulit untuk dibicarakan. Wajahku memerah dan aku tidak dapat mengucapkan apa pun untuk beberapa saat.

Dia menatapku dengan hangat. “Nggak apa-apa, jangan malu. Kamu harus beri tahu aku biar aku bisa mengaturnya dengan lebih baik untukmu.”

Aku akhirnya menjawab dengan malu, “Aku ... kecanduan.”

Dia memberitahuku bahwa delapan dari sepuluh orang yang datang ke tempat ini memang kecanduan. Tempat ini juga dapat membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi orang-orang yang kecanduan.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 8

    Dia terdiam cukup lama sebelum menjawab, “Maaf. Habis aku kabur dari rumah itu dan menemukannya, dia sudah meninggal. Dia merasa bersalah karena sudah bawa kamu kemari.”Kabar mengenai Celia yang sudah meninggal terasa bagaikan sambaran petir bagiku. Sebelum datang ke tempat ini, kami pernah diam-diam membahas tentang perjalanan kali ini. Dia bahkan sempat berkhayal tentang mendapatkan pengalaman yang lebih seru di sini. Alhasil, dia malah meninggal.Menurut pacar sahabatku, Celia menyinggung seorang bos, lalu dihajar habis-habisan dan dibuang ke tempat pembuangan sampah di pulau ini. Sementara itu, dia kabur saat sekelompok pengawas sedang mengganti shift secara malas-malasan.Sekarang, aku tidak punya waktu untuk bersedih. Tadi, kami berlari sekuat tenaga ke tempat ini. Yang bisa kudengar hanya desiran angin dan suara detak jantungku sendiri.Berhubung orang-orang itu tidak berhenti mencari kami, kami hanya bisa lanjut bersembunyi. Begitu mereka menangkap kami, bisa dibayangkan apa y

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 7

    Aku sangat membenci tubuhku sekarang. Kenapa aku mengidap penyakit aneh ini? Dalam situasi seperti ini, aku malah masih bisa terangsang. Tubuhku ini benar-benar sudah rusak.Aku mendengar sorakan orang-orang. Mereka bersorak untuk tubuh ini, sedangkan aku merasa sangat tersiksa.“Lelang dimulai sekarang.”Serangkaian penawaran harga, suara palu diketuk, dan sorakan orang sekali demi sekali menentukan nasib terakhir yang harus kuterima.Aku didandani dengan cantik, lalu dikirim ke sebuah tempat khusus. Di tempat ini, hanya ada satu tempat tidur dan sisanya adalah dinding. Hanya saat dipindahkan, aku baru bisa merasakan kelembapan dari pantai.Aku tidak tahu bagaimana keadaan sahabatku sekarang. Aku mendengar seorang wanita berteriak di kejauhan, juga tidak bisa tidur pada malam pertama di sini. Aku tidak berani tidur karena tidak ingin diam-diam diseret pergi lagi dalam tidurku.Sekarang, nasibku bisa dikatakan sudah ditentukan dan aku tidak bisa melarikan diri lagi. Akan tetapi, aku in

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 6

    Di sini, terdapat deretan kerangka kayu yang biasanya digunakan untuk menginterogasi tahanan pada zaman dahulu. Ketika melihatnya, aku awalnya merasa mereka mempersiapkan semuanya dengan matang kali ini. Setelah melihat ada banyak gadis cantik diikat di kerangka kayu tersebut, aku akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Celia menatapku dengan tidak berdaya sambil meneteskan air mata.Pikiranku juga menjadi agak kacau. Permainan yang menyenangkan tiba-tiba menjadi seperti ini. Sekarang, di pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan ini, kami bagaikan mangsa yang siap disembelih kapan saja.Aku juga diikat di kerangka kayu tersebut. Tubuh kami ditempel dengan nomor. Aku juga melihat beberapa gadis yang terlihat familier di sini. Kami pernah bertemu pada hari itu.Tali rami yang kasar menggesek kulitku yang halus. Meskipun aku sangat panik, tubuh dengan penyakit aneh ini malah terangsang.Aku berada di dekat pantai dan melihat seseorang mengeluarkan teropong. Pria yang sangat bany

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 5

    Ketika suara itu berhenti, sebuah pintu muncul di hadapanku. Ketika melangkah masuk, aku mendapati pemandu itu berdiri di sana.“Sidangnya sudah selesai, biarkanlah aku mengantarmu pergi untuk yang terakhir kalinya!”Tubuh bagian atas pemandu yang telanjang itu memiliki otot-otot yang kuat dan garis-garis yang indah. Dia menggendongku dan dengan lembut meletakkanku di kursi pijat di sampingnya. Kemudian, dia memberiku relaksasi terakhir yang menenangkan.Telapak tangan pemandu itu sangat halus dan tidak ada kapalan. Ketika memijat punggungku, tangannya yang besar dan hangat terasa sangat nyaman. Tiba-tiba, tangannya menekan satu bagian tubuhku yang lembut. Perasaan aneh dan kuat segera menjalar ke seluruh tubuhku. Tubuhku bahkan langsung terasa lemas.Tubuhku menjadi makin rakus karena pengalaman beberapa hari terakhir. Begitu tangannya menyentuhku dengan ringan, aku langsung meleleh.Ujung-ujung jarinya menekan bagian lembut itu dan bergerak dengan cepat. Kenikmatan yang kuat langsung

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 4

    Suaranya yang serak dan penuh daya tarik memikatku untuk menjelajahi tempat yang tak kuketahui. Pengalaman yang berani dan mendebarkan ini membuatku tak mampu menahan godaan. Di tempat semacam ini, semua aktivitasnya terasa begitu memabukkan. Aku sama sekali tidak bisa mengendalikan hasrat tubuhku.Mengikuti kata-kata pemandu itu, aku menatap mereka semua dengan pandangan kabur dan menjawab, “Bawa aku tenggelam bersama kalian!”Mereka semua perlahan-lahan mengelilingiku. Hormon kuat yang dipancarkan mereka membuat tubuhku gemetar karena gejolak hasrat.Ada sepasang tangan besar yang bergerak turun ke bawah, lalu tidak berhenti meremas bagian terintim tubuhku. Bahkan melalui lapisan kain tipis, aku bisa merasakan hasratnya yang paling liar.Mata mereka terlihat begitu merah karena diselimuti hasrat. Tubuhku pun menegang dengan tidak terkendali dan aku merangkul leher pria itu erat-erat.Biarkanlah badai ini datang menyerang dengan lebih ganas! Perasaan yang kuat itu tidak berhenti menca

  • Kejatuhan si Primadona Kampus   Bab 3

    Aku merasa lumayan bersemangat. Sebelumnya, tokoh utama dalam semua cerita adalah orang lain. Sekarang, aku adalah tokoh utama mereka.Ketika aku masuk ke tempat ini, pemandangan di sini telah membangkitkan sisi lainku. Aku selalu menunjukkan kepatuhan.Aroma hormon memenuhi udara, dan ada sedikit kegembiraan yang merayap dalam relung hatiku. Ada kehangatan yang mengalir di antara kami. Pada saat ini, aku merasa seperti ikan kecil di dalam air ... basah, tak berdaya, dan sepenuhnya terhanyut oleh arus yang datang menghampiri.Aku berbaring di satu sisi dengan mata kosong. Tubuhku telah dipenuhi tanda-tanda cinta. Mereka mengangkatku dan membawaku ke ruangan lain yang terasa seperti ruang tamu. Kemudian, mereka menempatkanku di sebuah kursi yang agak kasar.Kursi kayu itu menggesek kulit halusku. Tiba-tiba, lampu menjadi redup. Selanjutnya, ada banyak pria berkostum aneh yang berjalan masuk, termasuk pemandu tadi.Ketika semua orang telah duduk, lampu sorot tiba-tiba diarahkan ke tubuhk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status