Share

Motor Baru

Sehari ini aku dibuat dongkol. Udah kena malu karena mau bunuh diri tapi gagal. Kupikir dengan memancing seperti itu, Nisa yang hatinya lembut akan tergugah dan mau menerimaku lagi. Nyatanya? Duh! Mana semua karyawan jadi berbisik ngehibahin aku lagi.

Pulang kerumah, bukan di sambut kopi seperti biasa yang Nisa lakukan, Eh ... Syasya malah ngomongin uang ... Uang dan uang lagi! Memang sii, kalau biasanya Nisa menyambut dengan masih bau dapur kali ini Syasya dengan wangi mengoda. Aroma parfum menguat, tapi nyatanya tak mau di sentuh saat aku tak mengeluarkan uang.

"Mas? Kenapa diam saja pada Mbak Nisa! Diakan sudah menghabiskan uang tabunganmu, Mas!" sanggah Syasya begitu aku masuk. Kupikir dia akan menghidangkan aku secangkir kopi.

"Pokoknya Mas harus minta ganti rugi! Blas ... Bla ... Bla ...." Aku pusing dan tak lagi mendengarkan ocehan nya. Mungkin aku mengiyakan saja. Siapa tahu setelah itu dia diam.

"I-iya iya, Sayang." ucapku lembut sambil langsung meraih pinggangnya. Ia beronta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mq243550Tini
pekok si syasa kan habis mkn seafood,merah dn gatal pasti karena alergi lah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status