Share

Bab 3. Tawaran Pekerjaan?

Plak ...!

Satu tamparan keras menyambut Lean setibanya ia di rumah mewah milik keluarganya.

Dialah Leon Marquess, ayahnya yang telah memberikan tamparan dan kini tengah menatapnya dengan wajah merah padam

"Kau sangat memalukan, Lean! Tahukah kau apa yang telah Brad katakan tentangmu?!"

Terduduk di lantai rumahnya yang dingin, Lean sama sekali tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Bukan hanya ayahnya, bahkan Eve pun turut serta menatap dirinya dengan wajah muak.

"Bukankah semalam sudah kukatakan agar kau tidak lagi membuat masalah di pesta, Lean? Mengapa kau tidak mendengarku?” Eve melipat kedua tangannya di depan dada dan menatapnya sinis. “Kau tahu, semalam Brad dan Isla mengatakan padaku bahwa kau telah merayu seorang pria karena patah hati. Apa itu benar?!"

"Mungkin gara-gara sifatmu inilah yang membuat Brad akhirnya memutuskan pertunangan kalian.” Sang Ayah mendengus kasar. Ia lantas menatap tajam ke arah putri bungsunya dan kembali berkata, “Kau dilarang keluar dari kamar.”

Bruk!

Pintu kamar ditutup, sang ayah dan Eve meninggalkan Lean setelah mengunci pintu kamarnya dari luar.

Lean tahu ia bisa membela dirinya, tetapi percuma. Apa pun yang ia ucapkan akan dianggap sebagai alasan atas perbuatannya—tidak pulang semalam, membuat kegaduhan di pesta, hingga alasan pertunangannya yang kandas.

Tak lama usai pintu tersebut ditutup, Lean mengepalkan kedua tangannya dengan wajah kesal. "Mungkinkah Brad dan Isla telah bekerja sama untuk menjebakku?"

**

Pukul 2 siang, pintu kamar yang terkunci itu tiba-tiba terbuka. Eve tiba-tiba menemui Lean dengan wajah yang masih terlihat kesal, tetapi penuh tanda tanya.

"Seseorang baru saja datang untuk bertemu dengan Ayah, Lean."

Lean yang tengah membaca buku bisnis untuk membunuh kebosanan itu menoleh ke arah saudaranya.

Eve melangkah ke arah ranjang Lean yang kosong, lantas menjatuhkan bokongnya di pinggiran ranjang,

"Orang itu bertanya tentangmu."

Lean tidak menanggapinya, netranya lurus memperhatikan wajah Eve, menunggu sang kakak melanjutkan kalimatnya.

"Seseorang telah mengirimnya ke sini untuk menawarkan pekerjaan padamu, dan Ayah sudah menyetujuinya."

"Pekerjaan?" Lean menautkan kedua alis indahnya.

Ia tidak mengerti mengapa ada orang yang menawarkan pekerjaan padanya, sedangkan ia sendiri belum pernah melamar ke perusahaan mana pun sebelumnya.

Memiliki Impian untuk bisa bekerja di perusahaan bonafit dan berlevel internasional—minimal seperti perusahaan tempat Eve bekerja, membuat Lean memilih mempersiapkan dirinya lebih dulu. Untuk itu, ia begitu keheranan kala mendengar seseorang menawarinya pekerjaan, bahkan langsung datang ke rumahnya.

"Tapi bukan di kota ini, Lean! Kau, ditawarkan untuk bekerja di Kota L."

"Kota L?" sesaat Lean tertegun, "Mengapa?" tanyanya kemudian, dengan wajah bingung.

"Sebaiknya, Ayah saja yang akan menjelaskannya padamu nanti." Eve lalu beranjak dari pinggiran ranjang, melangkahkan kakinya ke arah Lean, dan menepuk pundak Adiknya itu sembari tersenyum tipis. "Jangan takut, Lean! Ini gebrakan besar untukmu, sebab kudengar perusahaan itu jauh lebih besar dari perusahaan cabang tempatku bekerja. Jadi, kuharap kali ini kau tidak menyianyiakan kesempatan itu.”

Setelah kepergian Eve, Lean mengernyit. Ia benar-benar merasa bingung dengan apa yang telah terjadi padanya sejak kemarin.

Sebelum menerima kabar mengejutkan ini, ia pikir ia sedang sial. Bayangkan saja, bertubi-tubi masalah datang menghampiri Lean silih berganti.

Mulai dari pertunangannya yang putus, lalu memergoki mantannya berselingkuh dengan sahabatnya, hingga kejadian seseorang tampaknya mencoba menjebaknya semalam.

“Mungkinkah pria itu juga orang suruhan Brad?” pikir Lean lagi. Ia lalu mengingat-ingat kembali kejadian semalam, berikut hal-hal detail yang mungkin mencurigakan dari pria tersebut yang bisa saja ia lewatkan.

Rosi.

Seketika Lean mengingat sebuah nama yang disebut oleh pria itu semalam.

Kerutan di dahi wanita itu kembali muncul. Ia jadi penasaran … "Siapa dia? Dan ... mengapa dia terus memanggilku dengan nama Rosi?"

Comments (27)
goodnovel comment avatar
Kucing_orens
apakah lelaki itu yg menawarkan pekerjaan untuk lean pada ayahnya?
goodnovel comment avatar
Ugik Kph
kenapa pak Leon Marquess lebih percaya pada Brad daripada percaya pada anaknya sendiri. siapa yang datang menemui pak leon dan menawarkan pekerjaan untuk Lean ...
goodnovel comment avatar
Alika Nayla
siapa ya kira² yg nawarin lean kerjaan,, eh apa benar yg mau menjebak lean itu si brad ya,, kalau iya berarti si brad sama selingkuhannya benar² jahat banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status