Beranda / Romansa / Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua. / BAB 14 – AKU TAK SEANGGUN MEREKA

Share

BAB 14 – AKU TAK SEANGGUN MEREKA

Penulis: Za_dibah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-13 10:00:16

"Ada jiwa yang mekar di luar sangkar, tak peduli cacian angin. Ia menari dengan caranya sendiri, dan di antara ribuan mata yang menghakimi, satu pasang mata tak lagi bisa berpaling."

***

Setelah insiden di dapur Istana Nightborne, nama Lady Elaria Thorne menjadi buah bibir yang semakin santer. Bukan lagi hanya "Lady Aneh," ia kini memiliki julukan baru yang disematkan dengan nada mengejek oleh para bangsawan.

"Lady aneh yang suka tertawa keras dan memakai sepatu penuh lumpur," bisik Lady Margareth pada putrinya di sebuah pesta teh yang tak dihadiri Elaria. "Sungguh memalukan bagi nama Thorne."

"Dan kudengar ia juga sering menyelinap ke pinggiran kota untuk bergaul dengan rakyat jelata!" sahut Lady Caroline, menutupi mulutnya dengan kipas. "Entah apa yang ada di pikirannya."

Elaria tahu semua bisikan itu. Clara, pelayannya, tak henti-hentinya mengeluh tentang reputasi yang semakin buruk. "Lady E
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 21 – SETETES RASA, SETITIK LUKA

    "Ada luka yang tak terlihat, bersembunyi di balik senyum paling cerah. Ia menari di antara kepingan hati, meninggalkan jejak perih, namun tak pernah sanggup memadamkan nyala harap yang perlahan bersemi." *** Setelah insiden di jalur pegunungan, Elaria merasa ada benang tak kasat mata yang terjalin antara dirinya dan Kaelion. Kata-kata Kaelion, "Kau terlalu sering membuatku khawatir tanpa alasan. Hentikan itu," masih terngiang, sebuah melodi aneh di tengah keheningan hatinya. Bros dan surat yang disimpan Kaelion di dekat jantungnya memberi Elaria kekuatan, keyakinan bahwa ia bukanlah bayangan semata. Namun, Duke itu tetaplah Kaelion yang dingin, yang sulit dijangkau. Elaria tahu, jalan yang ia pilih ini tidak akan mudah. Ia harus berani. Bahkan jika itu berarti hatinya akan kembali tergores. "Perjamuan diplomatik ini sangat penting, Lady Elaria," Clara mengingatkan suatu pagi, saa

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 20 – JALAN PANJANG TANPA AKHIR

    "Ada jejak yang terukir di antara luka, di antara kepedihan yang tak terucap. Sebuah sentuhan yang menghapus duka, sebuah bisikan yang memecah keheningan, membuka jalan bagi hati yang mulai berbicara." *** Surat yang disisipkan di buku Kaelion menjadi rahasia kecil Elaria. Ia sering bertanya-tanya, apakah Kaelion benar-benar membacanya, atau apakah ia hanya menyimpannya tanpa makna berarti. Meskipun Kaelion tidak membalas, fakta bahwa ia menyimpan surat dan bros itu memberi Elaria sedikit kelegaan. "Dia menyimpannya," gumam Elaria sesekali, memandang ke luar jendela kamarnya. "Itu saja sudah cukup... untuk saat ini." *** Beberapa minggu berlalu dengan tenang. Elaria kembali menjalani rutinitasnya, membantu rakyat miskin, dan sesekali menghadiri acara bangsawan yang membosankan. Hatinya tetap menyimpan benih harapan yang tumbuh perlahan. Suatu pagi, sebuah pengumuman mengeju

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 19 – JIKA SAJA WAKTU MEMILIKI JALUR TAMBAHAN

    "Ada bisikan hati yang tak mampu terucap, namun mencari jalan lewat tinta. Di antara barisan kata yang sunyi, tersimpan harapan, tentang dua takdir yang ingin bertemu di lembar yang sama." *** Tatapan Kaelion saat festival musim gugur meninggalkan jejak yang dalam di hati Elaria. Itu bukan hanya pandangan sekilas; itu adalah sebuah pengakuan yang sunyi, janji tak terucapkan bahwa ia, sang Duke yang dingin, melihat Elaria. Sejak saat itu, setiap kali Elaria melihat Kaelion dari kejauhan, ada sesuatu yang berbeda. Dinginnya Kaelion masih ada, tapi kini tidak lagi terasa begitu menusuk. Ada celah kecil, celah harapan, yang membuatnya bertanya-tanya. "Apakah ini hanya perasaanku saja?" gumam Elaria pada dirinya sendiri suatu pagi, saat menatap pantulan dirinya di cermin. "Atau memang ada sesuatu?" Clara, pelayan setianya, melihat perubahan pada diri Elaria. Wanita muda itu kini lebih sering melamun, senyumny

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 18 – SEBUAH TATAPAN YANG SEDIKIT LEBIH LAMA

    "Ada bahasa yang terukir di antara jeda, di dalam pandangan yang membeku. Sebuah detik yang terasa abadi, membuka celah di antara dinding-dinding hati yang selama ini membisu." *** Setelah insiden di kantor Kaelion dan pertukaran bisikan "Terima kasih... Lady Thorne" yang lirih, Elaria merasa ada sedikit perubahan dalam dirinya. Kata-kata Kaelion, ditambah dengan penemuan bros anggurnya yang disimpan Duke itu, memberinya harapan baru. "Dia tahu," Elaria sering bergumam pada dirinya sendiri, tersenyum kecil saat menatap jendelanya. "Dia tahu aku yang membantunya." Insiden fitnah terhadap Kaelion berhasil diatasi. Tuan Eldrin ditangkap, dan reputasi Kaelion pulih. Namun, Duke itu tetaplah sosok yang dingin dan sulit didekati, membuat Elaria bertanya-tanya apakah momen itu hanya kebetulan. "Jangan terlalu berharap, Lady Elaria," Clara sering menasihati. "Duke Kaelion itu seperti bintang di langit, hanya bis

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 17 – PANGERAN YANG TIDAK BERSAYAP

    "Ada badai yang datang tak terduga, mengancam menjatuhkan yang terkuat. Namun di tengah pusaran tuduhan, sebuah tangan terulur dari kegelapan, membimbing menuju kebenaran yang tersembunyi." *** Setelah insiden di kamar dan getaran dunia novel yang misterius, Elaria terbangun dengan perasaan yang campur aduk. Ketakutan masih ada, tapi tekadnya kini membara. Ia tahu ia tak bisa menyerah. "Jika aku tidak bisa meninggalkan dunia ini," gumamnya pada pantulan dirinya di cermin, "maka aku akan menjadi yang terbaik di dalamnya. Figuran yang tak bisa diabaikan." Beberapa hari berlalu dengan tenang, meskipun Elaria masih merasa tertekan oleh tatapan dan bisikan para bangsawan yang menganggapnya aneh. Ia tetap menyelinap keluar untuk membantu rakyat miskin, kini dengan kewaspadaan yang lebih tinggi. Suatu pagi, seluruh Istana Nightborne, dan bahkan Estate Thorne, gempar. Berita mengejutkan

  • Kekasih Hatiku Sang Tokoh Kedua.   BAB 16 – JIKA HATIMU TAK DAPAT KURAIH, MUNGKINKAH KUTINGGALKAN?

    "Ada ratapan yang mengguncang semesta, bisikan jiwa yang tak lagi mampu berjuang. Di ambang keputusasaan, bahkan takdir pun terkesiap, seolah mendengar jerit hati yang terlanjur patah." *** Kue labu yang dikirimkan Kaelion memang membawa secercah kehangatan, namun itu hanya sesaat. Kata-kata pedasnya, "Kau figuran, tapi menyebalkan," terus terngiang di telinga Elaria, menggerogoti setiap kepercayaan dirinya. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa Kaelion mungkin hanya ingin bersikap lucu, atau bahwa itu adalah caranya menunjukkan perhatian. Namun, hatinya tahu itu adalah cara Kaelion memandangnya: tak penting, sampingan, dan menjengkelkan. "Bagaimana mungkin aku bisa menggapai hatinya?" Elaria bergumam pada Clara, suatu sore saat mereka merapikan lemari. "Dia seperti tembok es yang tak bisa dihancurkan." Clara menghela napas. "Duke Kaelion memang terkenal dingin, Lady Elaria. Tidak ada yang pernah bisa deka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status