Share

Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang
Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang
Penulis: Melissa Z

Bab 1

Penulis: Melissa Z
Aku menjadi kekasih rahasia Dante Ardhana selama sepuluh tahun. Aku menunggu dia menikahiku. Sebaliknya, setelah tidur denganku, dia malah bilang akan menikah dengan orang lain. Saat itulah aku sadar, aku hanya tubuh yang bisa dia gunakan.

...

Satu jam yang lalu.

Untuk kesekian kalinya, dia meniduriku dengan liar dan penuh amarah.

Aku meronta di bawahnya, kuku-kukuku mencengkeram bahunya.

"Ya… seperti itu…"

Aku terengah-engah, merasakan setiap dorongannya jauh di dalam diriku.

Dia menciumku dengan keras, lebih keras dari sebelumnya.

Saat semuanya selesai, aku meringkuk di pelukannya, menyusuri bekas lukanya di dada dengan jariku.

Suaranya menembus kegelapan. "Besok malam, kamu ikut makan malam keluarga."

Aku menatapnya, jantungku berdebar kencang.

Aku sudah tidur dengannya selama 10 tahun. Dia tak pernah membiarkanku menghadiri makan malam keluarga.

"Dante." Aku duduk tegak, suaraku gemetar. "Apa ini sudah waktunya? Kamu akan menikahiku?"

Dia mengangkat alis, menatapku dari samping.

"Menikahimu?" Dia mengembuskan cincin asap, nada bicaranya tajam. "Apa maksudmu dengan menikahimu? Makan malam ini untuk menyambut tunanganku. Sabrina Rahardian, putri mafia Negara Silvara."

Setiap kata seperti palu yang menghantamku.

Jantungku berhenti berdetak. Pikiranku kosong. "Kamu akan menikah? Lalu aku ini apa?"

Senyum Dante memudar. Dia mendekat.

"Mirella," bisiknya sambil menekuk jarinya mengangkat daguku. "Jangan bilang kamu mengira bisa jadi Nyonya Keluarga Ardhana?"

Aku menatapnya, tak bisa percaya dengan apa yang kudengar.

"Kapan kamu memutuskan untuk bertunangan dengannya?"

"Enam bulan yang lalu." Dia bangkit dan berjalan ke kamar mandi, tanpa sekalipun menoleh ke belakang melihat kehancuran yang telah dia buat di wajahku. "Ini untuk aliansi. Untuk keluarga."

Enam bulan yang lalu.

Aku teringat semua perjalanan bisnisnya ke Darvanta.

Setiap kali dia kembali, aku menunggunya di tempat tidur.

Dan di perjalanan itu, ternyata dia sedang berusaha bertunangan dengan wanita lain.

Aku mengikutinya ke kamar mandi. Cermin menampilkan wajahku yang pucat, tubuhku penuh bekasnya.

Satu jam yang lalu, bekas itu adalah kebanggaanku. Sekarang, itu hanya tanda rasa malu.

"Kamu mencintainya?"

"Cinta?" Dia menyalakan shower, uap dengan cepat mengaburkan cermin. "Mirella, aku pikir kamu lebih pintar dari itu. Ini bisnis. Bukan dongeng."

Dia keluar dari shower, air menetes di tubuhnya yang sempurna.

Sepuluh menit yang lalu, tubuh itu membuatku tergila-gila.

Sekarang, itu hanya membuatku mual.

"Sabrina masih muda, cantik, dan berguna. Dia membawa seluruh Blok Timur bersamanya." Dia meraih handuk. Matanya menyapu tubuh telanjangku. "Dan kamu... kamu punya kegunaan lain."

Kegunaan lain...

Penghangat ranjangnya? Senjata yang setia?

Aku hanya berdiri di sana, merasakan cairan miliknya mengalir di kakiku. Aku belum pernah merasa sekotor ini.

Saat aku menenangkan diri dan berjalan kembali keluar, Dante sudah mengenakan jas, duduk di sofa, sedang menelepon.

"Pastikan telur Faberge adalah Winter Egg. Itu favorit Sabrina. Bunga-bunganya harus bunga lili putih, diimpor dari Negara Silvara. Dia suka aromanya. Dan siapkan selusin gaun adi busana untuk dicobanya. Semua putih. Dia bilang itu warna para malaikat."

Mendengar itu, hatiku terasa tercekat.

Aku tak bisa menahan diri untuk menatap. Dan aku melihatnya. Senyum di wajah Dante yang belum pernah kulihat sebelumnya. Itu… manis sekali.

Rasa sakit yang baru saja berhasil kutahan kembali membanjir.

Brak.

Ponselku terlepas dari tangan dan jatuh ke lantai.

Dante menoleh mendengar suara itu, masih tersenyum. "Sudah bersih? Bagus. Silakan keluar sendiri. Aku yang akan bayar tagihannya."

Dia meraih mantelnya dan beranjak pergi, tetapi berhenti di pintu dan menatapku lagi. Sebuah senyum sinis terukir di bibirnya.

"Mirella, kamu selalu menjadi senjataku yang terbaik. Jadi buang ekspresi seperti anak anjing yang diinjak itu, Mirella. Itu membuatmu terlihat menyedihkan. Seolah-olah kamu meraih sesuatu yang tak akan pernah bisa kamu miliki."

"Aku mengenalmu luar dalam. Aku tahu apa yang kamu pikirkan hanya dengan satu tatapan. Bukankah itu… agak gampang ditebak? Kalau kita benar-benar bersama, pasti akan sangat membosankan."

Suaranya memudar seiring langkah kakinya, tetapi kata-kata itu terus bergema di kepalaku.

Aku duduk di atas ranjang yang dingin. Aku mulai tertawa. Lalu tawa itu perlahan berubah menjadi air mata.

Aku duduk di sana hingga larut, kemudian kembali ke studio.

Aku berjalan ke brankas dan memasukkan kode.

Di dalamnya ada pistol Desert Eagle emas. Pegangannya diukir dengan inisialku. Itu hadiah dari Dante untuk ulang tahunku yang kedelapan belas.

Ada juga perhiasan, lukisan, dan barang antik yang dia berikan padaku selama bertahun-tahun.

Malam ini, aku membakar semuanya di mesin pembakar.

"Nona, semua barang bagus ini… benar-benar mau dibuang?" tanya asistenku, matanya penuh penyesalan saat menatap api.

Aku mengangguk perlahan. Aku lalu menjawab dengan suara pelan, "Aku tidak menginginkannya lagi."

Bukan cuma barang-barang itu. Hubungan ini, pria ini… aku tidak menginginkan semuanya lagi.

Aku menekan sebuah nomor terenkripsi.

"Ayah. Ini aku."

"Mirella? Akhirnya kamu memutuskan untuk menelepon."

"Dalam tujuh hari, aku ingin nama Mirella Pramana lenyap dari Kota Luminara. Selamanya."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 25

    POV Mirella[Aku minta maaf.]Tiga kata itu seperti pisau yang menusuk jantungku.Aku terhuyung, berpegangan pada kusen pintu.Bukan karena aku mencintai Leonardo.Namun, karena seorang pria baik dan tak bersalah telah mati.Korban dari perang kotorku.Perlahan, aku berbalik dan berjalan kembali ke arah Dante.Dia masih berlutut, wajahnya benar-benar kosong, seperti topeng keterkejutan total.Dia tidak mengharapkan ini. Dia tidak menginginkan ini."Kamu puas sekarang?" bisikku. Ucapanku terasa seperti abu di mulutku.Dia menatapku, bibirnya bergetar, tak mampu bicara."Kamu ingin aku kembali, 'kan?" kataku dengan dingin. "Kamu ingin menghancurkan kehidupan baru yang kupilih?""Aku tidak… aku tidak ingin dia mati…" Dia menggeleng keras, panik."Tapi dia mati karena kamu!" Kendali yang kupegang selama dua tahun akhirnya pecah. Teriakan penuh amarah murni dan tak terbendung meledak dari tenggorokanku. "Kamu dan obsesimu! Kamu membunuhnya!"Aku mengangkat lagi Beretta M9. Kali ini, moncong

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 24

    POV MirellaSatu jam kemudian, aku berdiri sendirian di Puncak Banyu.Sebuah helikopter hitam turun dari langit, membuat angin kencang.Pintunya terbuka. Dante berdiri di sana, mengulurkan tangan padaku.Wajahnya memuat ekspresi rumit yang tak bisa kubaca.Aku naik ke helikopter tanpa ragu.Kami terbang di atas langit Varyan, melewati Gunung Apenano, dan akhirnya mendarat di sebuah kawasan pribadi yang dijaga ketat, jauh di dalam Pegunungan Alpo.Tempat itu terisolasi dari dunia. Seindah dongeng, dan sedingin penjara.Dia membawaku masuk ke rumah utama.Aku terdiam.Tempat ini… adalah replika sempurna dari fantasi yang pernah kugambar di secarik kertas yang sudah terlupakan.Rumah dengan pagar putih dan taman kecil.Rumah kita."Kamu suka?" tanyanya dari belakangku, suaranya serak. "Aku membangunnya selama tiga bulan. Setiap detail persis seperti yang kamu gambar.""Masa depan yang seharusnya kita punya.""Masa depan yang kamu buang." Aku mengoreksinya dengan nada datar.Aku berjalan k

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 23

    POV MirellaKeesokan paginya, Dante dan anak buahnya menghilang dari Varyan seolah mereka tak pernah ada di sana.Kupikir dia akhirnya memilih untuk melepaskan.Tapi aku salah.Pukul tiga sore, Leonardo menerobos masuk ke galeriku. Wajahnya pucat, sebuah koran tergenggam di tangannya."Kiara! Ini gawat!" Dia menghentakkan koran itu ke mejaku. "Bank keluargaku… dibobol. Semalam kami diserang! Kami bangkrut!"Aku menatap judul mengejutkan itu, hatiku merosot."Dan..." Suaranya bergetar saat dia menyerahkan ponselnya. "Ayahku… baru saja ditangkap! Mereka punya bukti palsu yang mengatakan bahwa dia memalsukan transaksi seni!"Di layar terlihat foto ayahnya diborgol, digiring polisi."Bagaimana ini bisa terjadi…" Leonardo ambruk di kursi, benar‑benar hancur. "Keluargaku hancur… semuanya hilang…"Aku menatap wajahnya yang putus asa, dan darahku terasa membeku.Ini bukan kehancuran pasar. Ini eksekusi. Tepat sasaran, menghancurkan, dan sunyi.Dan hanya ada satu orang yang bisa melakukannya.D

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 22

    POV MirellaKeesokan harinya, seluruh dunia mafia Kota Arunika meledak.Kerajaan Keluarga Ardhana runtuh dalam semalam.Para tokoh penting kacau balau, dan api pemberontakan membara dalam kegelapan.Aku menyaksikan semuanya dengan tenang, tetap melanjutkan pekerjaan restorasi.Sore itu, aku sedang berada di studio, mengerjakan sebuah fresco raksasa abad ke-15.Aku berdiri di atas perancah setinggi tiga meter, dengan hati-hati membersihkan sayap malaikat menggunakan kuas kecil.Tiba-tiba, terdengar suara logam tumpul seperti sedang dipotong.Disusul bunyi keras tali yang putus."Nona!" Liana menjerit dari bawah.Seluruh perancah oleng, terjungkal dengan ganas menuju jendela dari lantai hingga langit-langit di belakangku.Aku tak sempat bereaksi. Aku hanya bisa menatap saat tubuhku jatuh dari ketinggian tiga meter, meluncur menuju kaca besar itu.Namun, benturan dan rasa sakit yang seharusnya datang… tak pernah terjadi.Dalam sepersekian detik, sebuah bayangan hitam melesat dari kegelapa

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 21

    POV MirellaPesta ulang tahunku diadakan di galeriku yang berada di tepi Sungai Arno. Para elite Varyan hadir semuanya.Leonardo memesan sebuah kue besar untukku. Lalu dia berlutut di satu kaki dan membuka sebuah kotak beludru."Kiara Ayunda." Dia menatapku, matanya tulus. "Maukah kamu menikah denganku?"Para tamu terkejut lalu bertepuk tangan.Aku menatapnya, pada masa depan yang bersih dan stabil yang dia tawarkan.Seharusnya aku berkata ya.Namun, tepat ketika aku hendak berbicara, pintu kayu oak yang berat mendadak terbuka lebar.Dante berdiri di ambang pintu, bagai hantu dalam tuxedo hitam, siluetnya dipahat oleh gelapnya malam.Dia mengenakan mawar putih di kerah jasnya, wajahnya pucat seperti pualam.Dia mengabaikan keheningan yang tercipta dan berjalan lurus ke arahku.Dua pengawal mencoba menghentikannya, tetapi Tobias muncul di belakang mereka, menodongkan pistol ke kepala masing-masing."Minggir." Suara Tobias sedingin es.Dante mendorong Leonardo yang masih berlutut, seolah

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 20

    POV MirellaTiga bulan kemudian. Varyan.Galeri seni milikku akan segera dibuka. Semuanya mulai berjalan sesuai rencana.Kasih sayang Leonardo bagaikan matahari hangat yang menerangi dunia yang dulu hanya berisi bayangan.Aku pikir aku akhirnya sudah meninggalkan masa lalu.Sampai asistenku, Liana, menyerahkan sebuah paket dari Rimbala. Tanpa alamat pengirim.Paket itu berat. Di dalamnya ada sebuah kotak kuno dari kayu hitam.Terukir pada tutupnya adalah lambang asli Keluarga Ardhana.Burung api yang lebih tua, lebih garang. Sebelum aku desain ulang.Nafasku tercekat.Aku membuka kotaknya. Di dalamnya terdapat sebuah kunci tua dan kontrak dari perkamen yang sudah memudar.Itu adalah akta kepemilikan tanah asli milik Keluarga Ardhana di Rimbala. Akar keluarga itu.Kunci itu satu-satunya yang bisa membuka ruang bawah tanah di bawah vila lama.Ini bukan sekadar tanah. Ini adalah jiwa Keluarga Ardhana.Ada juga sepucuk surat. Tulisan tangan Lena yang elegan dan familier.[Mirella tersayang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status