Share

Bab 2

Penulis: Melissa Z
Aku mematikan ponselku.

Tujuh belas pesan terenkripsi dari Dante. Aku tidak membalas satu pun.

Pukul dua siang, pintu studioku diterobos dengan tendangan.

Mario, tangan kanan Dante, menerobos masuk bersama empat anak buahnya.

"Nona Mirella." Suara Mario terdengar sopan, tetapi tangannya memegang gagang pistol. "Bos ingin bertemu denganmu."

Aku tidak mengangkat kepalaku. Aku tetap fokus mengerjakan lukisan di depanku. "Bilang pada bosmu aku sedang sibuk."

"Maaf, ini bukan permintaan."

Aku meletakkan kuasku dan berdiri. "Jadi kamu mau menyeretku dengan paksa?"

Mario tidak membantah. "Perintah Bos. Jangan buat ini jadi buruk."

Dua puluh menit kemudian, mobil berhenti di depan kediaman Keluarga Ardhana.

Dulu ini adalah rumahku. Sekarang, ini hanya sebuah sangkar.

Aku "diantar" ke studio seni lamaku.

Saat pintu terbuka, aku membeku.

Ruangan itu kosong.

Semua lukisanku, easelku, cat-ku, satu-satunya foto kami bersama…

Setiap jejakku hilang. Bersih.

Digantikan oleh dekorasi mewah bergaya Negara Silvara.

Dan tergantung di tengah dinding adalah sebuah lukisan minyak besar.

Itu adalah lukisan diri Sabrina yang mengenakan gaun putih, tersenyum bak malaikat.

"Suka? Sabrina memilihnya sendiri."

Suara Dante terdengar dari belakangku.

Dia mengenakan jas Brioni khusus. Sempurna.

Sabrina menempel di sisinya, rambutnya pirang, matanya biru, bagaikan seorang malaikat.

"Sabrina," kata Dante dengan nada datar. "Ini Mirella Pramana. Aset paling… berguna bagi keluarga."

Mata biru Sabrina berkilau dengan kepolosan. Suaranya manis. "Senang sekali bisa bertemu denganmu. Dante sering menyebutmu. Katanya dia tidak tahu siapa yang akan melakukan semua pekerjaan kotor keluarga kalau bukan karena kamu. Pasti itu sangat berat."

Sabrina sengaja menekankan kata-kata pekerjaan kotor, tetapi wajahnya penuh rasa iba.

"Merupakan kehormatan bagiku untuk melayani keluarga," jawabku dengan wajah datar.

Dante mengangguk puas. Dia menoleh ke Sabrina. "Sayang, biar aku perkenalkan para paman padamu."

Dia merangkul Sabrina dan membawanya ke aula utama. Aku mengikuti seperti bayangan.

Para tetua keluarga sudah menunggu di sana.

Salah satunya, Om Julian, menatapku lalu ke Dante dan tersenyum. "Dante, Mirella sudah berada di sisimu bertahun-tahun. Kami semua kira…"

Dante memotongnya, suaranya dingin.

"Om Julian." Wajahnya menghitam. "Jangan bilang hal-hal yang bisa disalahpahami."

Matanya menatapku tajam, suaranya rendah, tetapi terdengar jelas di ruangan yang sunyi.

"Aku tidak akan pernah mengotori tanganku dengan seorang bawahan."

Aku menundukkan pandangan untuk menyembunyikan rasa sakit. Lalu memaksakan senyum. "Om Julian, kamu salah paham. Hubunganku dan Bos murni profesional."

Sesaat, ekspresi Dante membeku. Lalu hilang begitu saja.

Ketegangan di aula lenyap.

Sabrina menggenggam lengan Dante lebih erat dan memberiku senyum kecil penuh kemenangan.

Dante berjalan melewatiku. Dia mulai mengangkat tangannya, seperti biasanya, untuk menepuk kepalaku.

Namun, dia berhenti di tengah jalan. Dia malah merapikan rambut Sabrina.

Dia mencondongkan tubuh, suaranya menjadi geraman rendah yang hanya bisa kudengar.

"Bagus. Ingat apa yang kamu katakan malam ini. Jangan sampai mengecewakanku."

...

Makan malam pun dimulai.

Aku duduk sendiri di ujung jauh meja panjang, memperhatikan Dante dan Sabrina di kepala meja, menerima ucapan selamat dari semua orang.

Dante merasakan aku menatapnya. Dia menoleh dan menatap balik.

Dia lalu mengangkat gelasnya ke arahku. Tatapannya dingin, penuh persetujuan.

Seolah‑olah dia sedang memuji anjing peliharaan yang terlatih baik.

Aku mengangkat gelasku kembali, senyum sempurna di bibirku.

'Semoga kamu masih bisa tersenyum tujuh hari lagi, Dante. Saat aku benar‑benar pergi...'
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 25

    POV Mirella[Aku minta maaf.]Tiga kata itu seperti pisau yang menusuk jantungku.Aku terhuyung, berpegangan pada kusen pintu.Bukan karena aku mencintai Leonardo.Namun, karena seorang pria baik dan tak bersalah telah mati.Korban dari perang kotorku.Perlahan, aku berbalik dan berjalan kembali ke arah Dante.Dia masih berlutut, wajahnya benar-benar kosong, seperti topeng keterkejutan total.Dia tidak mengharapkan ini. Dia tidak menginginkan ini."Kamu puas sekarang?" bisikku. Ucapanku terasa seperti abu di mulutku.Dia menatapku, bibirnya bergetar, tak mampu bicara."Kamu ingin aku kembali, 'kan?" kataku dengan dingin. "Kamu ingin menghancurkan kehidupan baru yang kupilih?""Aku tidak… aku tidak ingin dia mati…" Dia menggeleng keras, panik."Tapi dia mati karena kamu!" Kendali yang kupegang selama dua tahun akhirnya pecah. Teriakan penuh amarah murni dan tak terbendung meledak dari tenggorokanku. "Kamu dan obsesimu! Kamu membunuhnya!"Aku mengangkat lagi Beretta M9. Kali ini, moncong

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 24

    POV MirellaSatu jam kemudian, aku berdiri sendirian di Puncak Banyu.Sebuah helikopter hitam turun dari langit, membuat angin kencang.Pintunya terbuka. Dante berdiri di sana, mengulurkan tangan padaku.Wajahnya memuat ekspresi rumit yang tak bisa kubaca.Aku naik ke helikopter tanpa ragu.Kami terbang di atas langit Varyan, melewati Gunung Apenano, dan akhirnya mendarat di sebuah kawasan pribadi yang dijaga ketat, jauh di dalam Pegunungan Alpo.Tempat itu terisolasi dari dunia. Seindah dongeng, dan sedingin penjara.Dia membawaku masuk ke rumah utama.Aku terdiam.Tempat ini… adalah replika sempurna dari fantasi yang pernah kugambar di secarik kertas yang sudah terlupakan.Rumah dengan pagar putih dan taman kecil.Rumah kita."Kamu suka?" tanyanya dari belakangku, suaranya serak. "Aku membangunnya selama tiga bulan. Setiap detail persis seperti yang kamu gambar.""Masa depan yang seharusnya kita punya.""Masa depan yang kamu buang." Aku mengoreksinya dengan nada datar.Aku berjalan k

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 23

    POV MirellaKeesokan paginya, Dante dan anak buahnya menghilang dari Varyan seolah mereka tak pernah ada di sana.Kupikir dia akhirnya memilih untuk melepaskan.Tapi aku salah.Pukul tiga sore, Leonardo menerobos masuk ke galeriku. Wajahnya pucat, sebuah koran tergenggam di tangannya."Kiara! Ini gawat!" Dia menghentakkan koran itu ke mejaku. "Bank keluargaku… dibobol. Semalam kami diserang! Kami bangkrut!"Aku menatap judul mengejutkan itu, hatiku merosot."Dan..." Suaranya bergetar saat dia menyerahkan ponselnya. "Ayahku… baru saja ditangkap! Mereka punya bukti palsu yang mengatakan bahwa dia memalsukan transaksi seni!"Di layar terlihat foto ayahnya diborgol, digiring polisi."Bagaimana ini bisa terjadi…" Leonardo ambruk di kursi, benar‑benar hancur. "Keluargaku hancur… semuanya hilang…"Aku menatap wajahnya yang putus asa, dan darahku terasa membeku.Ini bukan kehancuran pasar. Ini eksekusi. Tepat sasaran, menghancurkan, dan sunyi.Dan hanya ada satu orang yang bisa melakukannya.D

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 22

    POV MirellaKeesokan harinya, seluruh dunia mafia Kota Arunika meledak.Kerajaan Keluarga Ardhana runtuh dalam semalam.Para tokoh penting kacau balau, dan api pemberontakan membara dalam kegelapan.Aku menyaksikan semuanya dengan tenang, tetap melanjutkan pekerjaan restorasi.Sore itu, aku sedang berada di studio, mengerjakan sebuah fresco raksasa abad ke-15.Aku berdiri di atas perancah setinggi tiga meter, dengan hati-hati membersihkan sayap malaikat menggunakan kuas kecil.Tiba-tiba, terdengar suara logam tumpul seperti sedang dipotong.Disusul bunyi keras tali yang putus."Nona!" Liana menjerit dari bawah.Seluruh perancah oleng, terjungkal dengan ganas menuju jendela dari lantai hingga langit-langit di belakangku.Aku tak sempat bereaksi. Aku hanya bisa menatap saat tubuhku jatuh dari ketinggian tiga meter, meluncur menuju kaca besar itu.Namun, benturan dan rasa sakit yang seharusnya datang… tak pernah terjadi.Dalam sepersekian detik, sebuah bayangan hitam melesat dari kegelapa

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 21

    POV MirellaPesta ulang tahunku diadakan di galeriku yang berada di tepi Sungai Arno. Para elite Varyan hadir semuanya.Leonardo memesan sebuah kue besar untukku. Lalu dia berlutut di satu kaki dan membuka sebuah kotak beludru."Kiara Ayunda." Dia menatapku, matanya tulus. "Maukah kamu menikah denganku?"Para tamu terkejut lalu bertepuk tangan.Aku menatapnya, pada masa depan yang bersih dan stabil yang dia tawarkan.Seharusnya aku berkata ya.Namun, tepat ketika aku hendak berbicara, pintu kayu oak yang berat mendadak terbuka lebar.Dante berdiri di ambang pintu, bagai hantu dalam tuxedo hitam, siluetnya dipahat oleh gelapnya malam.Dia mengenakan mawar putih di kerah jasnya, wajahnya pucat seperti pualam.Dia mengabaikan keheningan yang tercipta dan berjalan lurus ke arahku.Dua pengawal mencoba menghentikannya, tetapi Tobias muncul di belakang mereka, menodongkan pistol ke kepala masing-masing."Minggir." Suara Tobias sedingin es.Dante mendorong Leonardo yang masih berlutut, seolah

  • Kekasih Kesayangan Bos yang Menghilang   Bab 20

    POV MirellaTiga bulan kemudian. Varyan.Galeri seni milikku akan segera dibuka. Semuanya mulai berjalan sesuai rencana.Kasih sayang Leonardo bagaikan matahari hangat yang menerangi dunia yang dulu hanya berisi bayangan.Aku pikir aku akhirnya sudah meninggalkan masa lalu.Sampai asistenku, Liana, menyerahkan sebuah paket dari Rimbala. Tanpa alamat pengirim.Paket itu berat. Di dalamnya ada sebuah kotak kuno dari kayu hitam.Terukir pada tutupnya adalah lambang asli Keluarga Ardhana.Burung api yang lebih tua, lebih garang. Sebelum aku desain ulang.Nafasku tercekat.Aku membuka kotaknya. Di dalamnya terdapat sebuah kunci tua dan kontrak dari perkamen yang sudah memudar.Itu adalah akta kepemilikan tanah asli milik Keluarga Ardhana di Rimbala. Akar keluarga itu.Kunci itu satu-satunya yang bisa membuka ruang bawah tanah di bawah vila lama.Ini bukan sekadar tanah. Ini adalah jiwa Keluarga Ardhana.Ada juga sepucuk surat. Tulisan tangan Lena yang elegan dan familier.[Mirella tersayang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status