Share

7. Informasi Adit

Braakk!

Mia terlonjak kaget saat sebuah buku terhempas di depannya. Ia baru saja akan menyuapi bakso yang baru saja ia pesan ke dalam mulutnya.

Dengan kesal ia melihat siapa pelaku yang sudah mengganggu makan siangnya. Dan ternyata orang itu adalah Cleo sahabatnya sendiri.

"Lo apa-apaan sih Cleo?" teriak Mia kesal.

"Eiittss, jangan marah-marah dulu. Gue yakin lo bakalan ngucap syukur dan makasih ke gue waktu lo lihat apa yang ada dalam lembaran-lembaran kertas tersebut." ucap Cleo dengan PD nya.

Mia menyipitkan matanya menatap Cleo curiga. "Lo habis nyolong ini dokumen di mana?"

"Ih! kok nyolong. Lo belum lihat isinya, tapi udah main tebak-tebakan aja. Mana ngatain gue nyolong lagi." kesalnya. Cleo meraih mangkuk bakso Mia dan tanpa permisi menyantap isinya dengan lahap.

Sedangkan Mia, gadis itu meraih tumpukan kertas yang disatukan tersebut laku membukanya.

Baru halaman pertama, Mia sudah dibuat melotot tak percaya.

"INFORMASI ADIT?" gumamnya pelan.

"Yuupp. Informasi Adit. Tepatnya semua yang berhubungan dengan Adit, dokter muda yang bakal lo jadiin target lo." ucap Mia sambil memasukkan satu bakso lagi ke dalam mulutnya.

Mia melotot tak percaya, "Gila, ini lengkap banget." ucapnya takjub sambil terus membuka lembaran demi lembaran.

Bahkan ia bisa melihat foto-foto Adit yang sedang bekerja, Apartemen Adit dan Adit yang mengunjungi tempat-tempat makan.

"Lo bisa dapat segini banyak dari mana?" tanya Mia yang masih belum percaya dengan apa yang ia lihat.

Cleo tersenyum bangga. gadis itu meletakkan sendok yang sedang ia pegang lalu memukul dadanya sendiri dengan bangga.

"Apa sih yang nggak bisa gue lakuin? kecil ini mah sama gue." sombong Cleo sambil menjentikkan jemarinya di depan Mia. "Yang penting, lo harus tepatin janji lo buat mulai deketin Adit. Seperti yang lo ucapin pas di Bogor kemarin." Cleo kembali meraih sendok bakso milik Mia dan menyantap kembali bakso tersebut sampai tak bersisa.

Bahkan si pemilik Bakso itu sendiri belum mencicipi satupun bakso yang sudah ia pesan.

"Gimana? hebat kan gue?"

"Ini bukan hebat lagi, tapi gila! lo bisa dapat ini di mana? waahh, parah banget stalker lo Cle." takjub Mia.

Cleo masih merasa bangga dengan dirinya.

"Lo tahu? gue ngabisin waktu seminggu buat nyari semua informasi ini. semua demi lo, demi sahabat gue yang satu ini," ucap Cleo. Mia mencibir seketika.

"Tapi bentar deh, lu dapet semua ini dari mana?" tanya Mia yang mulai penasaran.

"Aduh Mia, lu lupa gue punya banyak agen yang bisa gue jadiin mata-mata buat cari informasi tentang Adit? makanya gue bilang, masalah ginian mah kecil buat gue. cuma kemarin itu waktu kita di Bogor, Gue berharap lo usaha dulu sendiri, tapi yang gua dapet justru nihil. Jangankan usaha, buat deket sama Adit aja lu susahnya minta ampun. Masa cuma buat kenalan doang terus tukeran nomor WA gitu loh nggak bisa!? padahal ada waktu seminggu lo bebas Sama dia waktu di Bogor, tapi apa boleh buat. gue punya sahabat yang cupunya minta ampun." Celoteh Cleo yang seketika membuat Mia kesal bukan main.

"Lo bantuin gue, tapi masih ngehina." rutuk Mia.

Cleo tersenyum lebar, "Hehehe. Jangan baperan. Tu gue kasih semua ke lo. Sekarang, tepatin janji lo buat mulai ngejar Adit. Ingat, wisuda kita bentar lagi lho. Nggak cukup tiga bulan lagi."

Mia menatap dokumen tersebut dengan takjubnya. Namun diluar itu, ia juga gugup bukan main. Semua informasi ini sangat lengkap dan ia yakin tak ada satupun yang tertinggal.

Dan seperti janjinya dengan Cleo, setelah informasi ini ia dapatkan ,ia harus mulai untuk menjalankan misinya demi mendapatkan Adit.

Setelah memasukkan dokumen tersebut ke dalam tasnya, Mia kembali melanjutkan makannya namun rasa kesalnya seketika memuncak saat ia melihat mangkok yang tadi berisi bakso miliknya sudah kosong tak bersisa. Bahkan untuk sekedar kuahnya saja tak ia lihat lagi ada dalam mangkok tersebut.

Mia langsung menatap Cleo tajam. sedangkan yang di tatap hanya tertawa tak berdosa.

"Laper gue. Lagian anggap aja sebagai bayaran dari semua dokumen itu." ucap Cleo santai.

Mia mendengus kesal. Ia tak bisa marah kali ini. Karena memang yang Cleo berikan padanya tadi adalah sesuatu yang hebat. Alhasil ia memilih untuk memesan satu lagi untuknya dan satu lagi untuk Cleo karena gadis itu ternyata belum kenyang setelah menghabiskan satu mangkok bakso miliknya tanpa sepengetahuannya.

~

Mia baru saja selesai makan malam dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia berjalan menuju meja riasnya, membuka laci meja tersebut dan mengeluarkan dokumen yang tadi Cleo berikan padanya. Dokumen yang berisi informasi lengkap tentang Adit.

Mia membawa dokumen tersebut dan duduk di atas tempat tidurnya. Setelah menyamankan diri, ia membuka lembaran pertama.

Lembaran pertama berisi informasi tentang adit. sebuah biodata lengkap.

"jadi nama lengkapnya Aditya Vero Ferdinan." ucap Mia pelan.

Ia membaca lagi ke bawah dan ia bisa melihat tanggal lahir Adit. pria itu akan berulang tahun yang ke dua puluh enam tahun tepat sebulan lagi.

Apa ia harus membuat surprise buat Adit? tapi kan ia dan Adit tak pernah berbicara akrab. Nanti ala kata Adit saat tiba-tiba ia memberikan kejutan. Adit pasti akan mencurigainya karena ia tahu tanggal lahir pria itu, ucap Mia bermonolog dalam hatinya.

Mia kembali membaca informasi yang ada di kertas tersebut. urusan ulang tahun Adit, akan ia pikirkan nanti.

di kertas itu, ia membaca bagian kesukaan Adit, mulai dari makanan sampai hobi dan hal lainnya.

ternyata Adit suka masakan pedas. ia tak menyangka jika kesukaannya sama dengan yang Adit sukai.

"menyukai Alam ternyata." gumamnya.

Mia kembali membacanya, "penerus utama dari Arkana Group? seriusan?" Mia menutup mulutnya tak percaya.

ia tahu Arkana Group. siapa yang tahu tentang perusahaan yang satu itu. banyak bidang yang dipegang oleh Arkana, termasuk rumah sakit. dan rumah sakit Arkana ini terkenal mewahnya.

"gila! target lo berbahaya Mia." Ucap Mia yang mendadak Insecure.

pasalnya Adit penerus utama, sedangkan dia hanya manusia biasa. dia hanya gadis biasa. gadis yang cuma numpang hidup sama keluarga Randi.

Mia mendadak takut. dengan perlahan ia menutup dokumen tersebut yang padahal baru ia buka pada halaman pertamanya.

ia meraih ponselnya lalu mencari kontak Cleo dalam aplikasi Chat miliknya.

"gue nggak tahu Cleo ternyata target gue adalah salah satu orang berpengaruh di dunia bisnis. gue pengen mundur aja dan cari target baru." ucapnya sambil mengetik apa yang ia ucapkan lalu mengirimnya pada Cleo.

tak menunggu lama, pesan balasan dari Cleo pun tiba.

mia semakin menghela nafas gusar karena ternyata ia tak diberi izin sama sekali oleh Cleo. bahkan sahabatnya itu menuntut janji yang sudah ia ucapkan pada Cleo, yaitu harus dapatkan Adit jika informasi tentang Adit sudah Cleo dapatkan.

Mampus lo Mia. tamat riwayat lo kalau lo macam-macam.

~

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status