Share

Kekasihku Dokter Tampan
Kekasihku Dokter Tampan
Penulis: Risma Zhen

Prolog

Gadis berusia 23 tahun itu bernama Citra, ia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property. Citra terlahir dari keluarga yang bisa di bilang cukup berada, Ayahnya adalah seorang Manager dan ibunya adalah seorang Dosen di Universitas Negri di kota ini.

Namun hal itu tak membuat Citra tumbuh menjadi anak pemalas, sejak lulus satu tahun yang lalu Citra bertekad ingin bekerja untuk membantu ayah dan ibunya.

Akhirnya tak membutuhkan waktu yang lama, berkat kerja kerasnya kini Citra sudah satu bulan lamanya bekerja di perusahaan ini.

Sebelum berangkat bekerja Citra biasa menikmati sarapan pagi bersama keluarganya, seperti pagi ini mereka sedang menikmati Sup Ayam dan beberapa menu makanan lainnya.

"Nanti siang berarti Ibu hanya sendirian dong makan nya?" ucap Sekar.

"Ibu gak sendiri, kan ada Bi Murni." jawab Danu membuat Citra pun setuju pada perkataan ayahnya itu.

"Benar kata Ayah, Ibu gak sendirian kok."

"Maksud Ibu, gak makan siang bareng kalian gitu lho."

"Kan masih bisa saat makan malam, bukan begitu Nak?" tanya Danu melirik ke arah Citra.

"Benar ayah!"

Sekar sebetulnya tak mengizinkan Citra untuk bekerja, ia meminta Citra untuk membuka sebuah usaha saja namun Citra menolaknya.

Citra ingin merasakan bagaimana suka dukanya di dunia kerja, kalau sudah seperti itu apa boleh buat karna Citra adalah anak satu-satunya otomatis Sekar akan menuruti apa kemauan Citra selama hal itu berdampak positif.

"Bu. Yah, Citra berangkat duluan ya takut terlambat." pamitnya pada Danu dan Sekar, Danu pun menawarkan agar mengantarkannya terlebih dahulu namun Citra menolaknya.

"Ayah antar ya? Lagi pula kantor kamu searah dengan kantor ayah."

"Gak usah yah, Citra sudah pesan taxi online ini sudah menunggu di depan. Citra berangkat dulu, Ayah dan Ibu hati-hati di jalan."

"Iya, kamu juga Nak."

"Kabari Ibu kalau sudah sampai ya?"

"Iya bu.."

*Pioneer Grup*

Citra sudah berada di ruangannya 10 menit yang lalu, beruntunglah jalanan pagi ini tak terlalu macet jadi Citra masih punya waktu untuk beristirahat.

Sedang asiknya membaca beberapa file,seseorang pun meletakan sebuah teh hangat di atas meja kerja nya.

Citra langsung melirik ke arah orang itu dan ya orang itu adalah Regan.

"Regan?"

"Hai, nih minum dulu."

"Makasih, jadi ngerepotin."

"Santai aja lah Cit."

Citra pun menyeruput teh itu, rasa dan manisnya sangat pas sesuai dengan selera Citra.

"Lo tau aja selera gue deh, manisnya pas padahal gue gak pernah cerita sama lo."

"Masa sih? Ya bagus dong kalau teh buatan gue sesuai dengan selera lo itu."

"Iya ya kalo gue pengen tinggal minta buatin sama lo, iya gak?"

"Dengan senang hati tuan putri!"

Citra hanya tersenyum, Regan memang dikenal sebagai pria yang baik, humoris, sering membantu teman-temannya baik dalam masalah pekerjaan atau pun yang lainnya.

Dari sekian banyak karyawan hanya Regan lah teman pria yang sangat dekat dengannya, sampai-sampai seluruh staff mengira Citra dan Regan sudah berpacaran.

"Hei malah pada pacaran! Kerja ayo kerja!" ledek Bayu yang bru saja tiba.

"Apaan sih ka Bayu, orang kita cuma temen kok." jawab Citra.

"Iya, masa ngobrol sama temen kerja aja di kira pacaran." sahut Regan.

"Haha.. becanda ya elah, oh iya udah dapat E- Mail dari bu Indira belum?"

"E- Mail apaan kak?" 

"Undangan meeting siang ini, satu ruangan harus kirim 2 orang perwakilan."

"Oh gitu."

"Kalau kamu dan Regan kira-kira keberatan nggak?"

"Maaf sebelumnya, saya kan karyawan baru kak kayaknya kurang pantas deh." balas Citra secara hati-hati.

"Udah terima aja Citra, sekalian kamu kan baru di sini jadi kamu bisa lihat apa aja sih yang di bahas saat Meeting dengan Client di luar." ucap Regina yang baru saja tiba, ucapannya pun mendapatkan persetujuan dari Bayu.

"Bener kata Regina, jangan karna kamu anak baru kamu jadi minder gini harusnya kamu semangat dong!"

"Iya, bener kata yang lain Cit gak perlu minder."

Regan pun berusaha meyakinkan Citra, hingga akhirnya Citra pun menyetujui hal itu.

"Iya deh iya, aku setuju."

"Nah gitu dong!"

"Udah sekarang kita kembali ke meja masing-masing, masih banyak kerjaan yang menunggu."

"Siap!"

Mereka pun fokus pada pekerjaannya masing-masing, begitu juga dengan Citra gadis itu selalu ingin memberikan yang terbaik.

****

Setelah melakukan meeting, jam 14.30 WIB Citra dan Regan kembali ke kantor mereka pun mendapatkan banyak hal baru.

Sebelum masuk ke ruangan Regan sengaja mengajak Citra untuk makan sebentar.

"Cit, temenin makan mau gak?"

"Hmm.. ayo, gue juga laper."

"Ya udah kita ke kantin dulu ya."

"Oke."

Mereka berdua pun berjalan menuju kantin yang terletak di lantai satu gedung perusahaan ini, sesampainya di sana Regan segera memesan makan untuk nya dan juga Citra.

"Mba, pesan Nasi dan Soto nya 2 porsi minumnya Teh hangat."

"Baik mas, silahkan di tunggu."

Selepas pelayan itu pergi Regan dan Citra pun mulai asik mengobrol, mereka membicarakan begitu banyak hal mulai dari Hoby mereka, film favorit, makanan kesukaan dan masih banyak lagi.

"Kalau lo suka olahraga apa?" tanya Regan pada Citra.

"Gue lebih suka Badminton dan Basket, kalau lo?"

"Gue Futsal dan panjat tebing."

"Hah panjat tebing? Itu kan bahaya tau!"

"Tapi kan sesuai pengaman keselamatan Cit, lagi pula gue paling seneng kegiatan yang menantang." jawab Regan.

"Tetap aja ngeri kalau gue, ih ya ampun gak bisa bayangin kalau gue yang manjat gue takut ketinggian."

"Wah kayaknya lo harus coba!"

"Gak mau! Gue lebih baik di suruh lari keliling kantor deh."

Jawaban Citra membuat Regan sedikit tertawa, gadis itu memang benar-benar lucu ia memiliki sifat yang begitu berbeda dari gadis mana pun dan hal.iti lah yang membuat Regan merasa nyaman jika berbicara dengannya.

"Permisi, ini pesanannya." Pelayan itu pun meletakan pesanan Regan dan Citra, mereka pun mulai menyantap malan siangnya itu.

"Makasih."

"Ayo makan dulu Cit, nanti keburu dingin."

"Iya, lo juga."

Citra dan Regan tampaknya menikmati hidangan yang mereka pesan, sesekali terselip canda tawa di sela-sela aktifitas makan siang mereka.

Semua orang yang melihat kedekatan Regan dan Citra, pasti akan menilai mereka adalah sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara.

Namun nyatanya mereka hanya sebatas teman kerja, sifat Citra yang ramah kepada setiap orang membuat ia begitu di kagumi.

"Udah selesai makan nya?" tanya Regan pada Citra, gadis itu pun meletakan gelas yang sudah tak berisi air.

"Udah, lega deh rasanya."

"Kita masuk yuk, sekalian istirahat di dalam aja."

"Oke, yuk!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
awal yang bagus.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status