Home / Romansa / Kekasihku Seorang Mafia / 6. Ancaman Jessika.

Share

6. Ancaman Jessika.

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2021-07-01 07:18:25

Sinta yang memasuki kamar putri tunggalnya. Banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan tentang semalam yang dia di antar oleh seorang lelaki. Saat Sinta melihat Cia yang sudah rapi dengan seragam sekolah, Sinta mendekati.

"Sayang, ada yang ingin ibu tanyakan padamu?"

Cia menoleh pada ibunya yang tengah duduk di pinggir tempat tidur. 

"Apa ibu akan menanyakan tentang semalam?" Ucap Cia. 

"Iya sayang, katakan kenapa kamu di antar oleh pria itu?" Cia tersenyum memandang wajah ibunya. 

"Bu, dia kak Aaron. Ketua osis di sekolah Cia. Dan untuk alasan kenapa Cia pulang terlambat itu karena Cia ada tugas di luar urusan sekolah Bu, maaf tidak bisa memberikan kabar pada ibu,"

Pengakuan Cia membuat Sinta mengerutkan keningnya. 

"Katakan Cia?" Sinta yang penasaran, akhirnya mendesak Cia untuk menceritakannya. 

"Bu, hari ini sekolah Cia sedang merayakan hari jadi Maria School. Sehingga para siswa akan melakukan pelajaran di luar ruangan, dan untuk acaranya nanti malam,"

Cia menyentuh tangan Sinta lembut. 

"Ibu, mengizinkan mu mengikuti acara belajar di luar ruangan. Tapi ibu ingin kamu menceritakan kejadian kemarin, kenapa kamu bisa pulang malam dengan baju orang lain?" Sinta mencecar pertanyaan pada Cia. 

"Bu, kemarin tugas Cia membersihkan gudang sampai sore dan kenapa baju Cia ganti. Itu karena baju Cia basah Bu,"

'maafkan Cia Bu, yang berani berbohong dengan ibu. Aku tidak ingin ibu khawatir denganku.' lanjutnya dalam hati. 

"Ya, sudah. Ibu percaya denganmu sayang. sekarang kamu sarapan dan siapkan kebutuhanmu saat berada disana," ucap Sinta pada Cia. 

"Ya, Bu."

Cia menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan persiapan yang akan dia bawa. 

"Ibu tunggu di meja makan sayang,"

Sinta meninggalkan kamar putrinya, dengan hati yang sedih. Sinta yang memahami apa yang terjadi selama Cia bersekolah di Maria School itu. Namun ia hanya menunggu Cia menyerah. 'Sayang maafkan ibu, nak. Ini semua karena ibu yang tidak mampu membuatmu bahagia.' ucapnya dalam hati. 

Mendengar langkah kaki, Sinta menghapus air matanya. dirinya tidak ingin terlihat lemah di hadapan putri cantiknya. 

"Waw! Ibu, hari ini ada perayaan?" tanya Cia saat berada di samping ibunya.  

"Tidakada sayang," Ucap Sinta. 

"Tapi, ini?" Ucapannya terhenti ketika Sinta mendorongnya untuk duduk. 

"Sekarang, sarapan. Dan cepat berangkat, ibu tidak ingin kamu terlambat ke sekolah!" Kata Sinta dan menyuapkan makanan kesukaan Cia ke mulutnya yang tidak ada hentinya berbicara. 

Setelah sarapan Cia menarik tasnya dan berpamitan dengan Sinta. Saat suara klakson mobil terdengar. 

"Cia!" Teriak dua sahabatnya. 

"Ibu. Cia berangkat." Cia mencium kedua pipi Sinta dan melenggang pergi ke arah mobil mewah milik Cika, ternyata di dalam sudah ada Anna 

"Cia. Katakan apa yang terjadi denganmu, kemarin?" Tanya Anna saat Cia telah duduk di kursi belakang. 

Wajah Cia seketika berubah, mengingat kejadian kemarin. Bahkan tubuhnya masih terasa sakit dan bagian kepala belakang terasa linu.

Setelah menghela nafasnya dalam-dalam Cia mulai menceritakan pada dua sahabatnya. 

"Jadi mereka adalah Jessika dan dua pelayannya!" Teriak Anna. 

"Ya, mereka telah mengancamku," Ucap Cia pelan dengan wajah sendu. 

"Cia. Kenapa aku merasa kalau Jessika hanya mengada-ada kalau kak Aaron kekasihnya," ujar Anna dengan wajah yang merah. 

"Ya, aku juga. Kalau dia kekasih Jessika tidak mungkin dia menolongmu? Bahkan dia kemarin yang menyuruh kita pulang dan mengatakan pada ibumu kalau kau ada tugas sekolah, dia sendiri yang meminta kita untuk pulang dan jangan khawatir tentang dirimu," sahut Cika.

 

"Entahlah, aku tidak yakin dengan itu, Cika." Ucap Cia, mengingat bagaimana perlakuan Aaron padanya kemarin. Bahkan saat mengantarnya sampai ke rumah. 

Perjalanan menuju sekolah tidak terasa, tanpa mereka sadari telah sampai membuat Cia dan Anna menatapnya tidak percaya. 

"Kenapa cepat sekali sampai!" Ucap Anna dengan wajah memelas. 

"Jangan, katakan jika kau ingin tidur lagi seperti kemarin, Anna!" Kata Cika dengan wajh seolah kesal. 

"Ayo, jangan sampai kita terlambat masuk kelas!" Seru Cia dengan mengambil tasnya yang besar. 

Mereka melewati berapa kelas dan saat melintas di dekat tangga, tanpa sengaja berpapasan dengan Aaron Cs. Cia dan dua temannya berhenti menunggu mereka lewat, jika tidak ingin menjadi bulan-bulanan Aaron Cs Bahkan satu sekolah akan melakukan hal yang sama.

"Kalian, lewatlah terlebih dulu," ucap Aaron lembut.

Mendengar apa yang di katakan Aaron, Cia dan dua temannya berlalu dari hadapan Aaron Cs namun pandangan Aaron tidak lepas dari Cia yang melewati dirinya. 

"Aaron ada denganmu? Kenapa kau sekarang berubah menjadi lembut padanya?"  tanya Rion pada Aaron. 

"Aku lebih suka kita berbuat baik pada mereka, terutama Cia. Dia gadis yang cantik bahkan diantara ratusan bahkan ribuan wanita di dunia ini, hanya Cia yang tidak terpesona dengan ketampanan seorang Aaron. Bahkan aku lihat dia lebih menghindar jika bertemu dengan kita terutama kau Aaron," kata James dengan penuh keyakinan. Apa yang dia lihat hanya Cia yang tidak tebar pesona pada mereka. 

"Aku, setuju denganmu!" Ucap Aaron lalu pergi meninggalkan dua temannya menuju lapangan. 

Di kelas Cia dan dua temannya. Baru saja duduk namun terdengar mereka harus berkumpul di lapangan. 

"Hufff,  bukankah kita belajar. Kenapa kita ke lapangan?" dengus Cika dan Anna bersamaan. 

"Entahlah? Ayo kita kesana!"

Mereka meninggalkan kelas, menuju lapangan yang ternyata sudah penuh dengan siswa. 

"Pengumuman! Dengar baik-baik karena aku tidak ingin mengulang lagi perkataan ku!" Kata Rion dengan suara lantang. 

"Oke! Seperti yang aku katakan kemarin. Jika hari ini kita akan melaksanakan acara belajar di luar ruangan, oleh sebab itu hari ini kita akan menuju hutan yang berada di belakang sekolah kita. Dan satu lagi pelajaran di sekolah di liburkan, apa kalian paham?!" Ucap Rion panjang lebar. 

"Paham!" Suara siswa serentak. 

"Oke! Sekarang bersiap dan berkumpul lagi disini!" 

"Baik kak!" Jawab mereka bersamaan.

Sesaat kemudian, mereka telah kembali lagi di lapangan dengan tas masing-masing. 

"Apa kalian sudah bekumpul semua? Jikka sudah, ayo kita pergi sekarang agar sore nanti acara game di mulai."

Mereka mengikuti instruksi dari senior. Mereka meninggalkan lapangan menuju hutan yang tidak terlalu jauh, hanya di tempuh tiga puluh menit mereka telah sampai. 

"Kalian, istirahat dulu dan bagi yang laki-laki bersiaplah untuk memasang tenda!" Ucap Rion. 

Aaron yang terus memperhatikan Cia tidak lepas dari pandangan Jessika. Terlebih Aaron mengikuti Cia dari belang tanpa sepengetahuan Cia, membuat Jessika semakin membenci Cia. 

"Kau, kut dengan ku sekarang!" Ucap Jessika dingin.

Cia mengikuti langkah Jessika hingga sampai di balik pohon besar yang tidak jauh dari mereka yang tengah berkumpul. 

"Aku, peringatkan sekali lagi! Jika yang kemarin kamu tidak takut. Bagaimana dengan ini? Atau kios ibumu aku hancurkan?" Ancam Jessika dengan suara dingin, dan pisau yang ia tekan ke leher Cia. 

"Perlu kamu ketahui, ini bukan sekedar peringatan. Tapi juga ancaman untuk mu, jalang!" Lanjutnya dengan pisau yang semakin menekan leher Cia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasihku Seorang Mafia   46. Bersamamu Selamanya.

    "Aaron Ramsey, kau harus mati!!" suara menggelar bersamaan dengan suara dan teriakan para tamu undangan. Aaron berlari membawa tubuh Cia meninggalkan pelaminan, di ikuti dengan kedua orang tuanya."Sayang kamu tetap disini, jangan meninggalkan tempat ini sebelum aku datang. Kamu akan aman bersama orang tuaku," ucap Aaron menangkup wajah Cia yang terlihat pucat."A– Aaron, aku takut," Cia menggenggam tangan Aaron erat. "Jangan takut, semua akan baik-baik saja. Tetaplah bersama dengan Mama dan ayah," Aaron mengecup kening Cia dan beralih pada kedua orang tuanya."Pergilah, ayah akan menjaga istri dan Mama. Mereka akan aman bersama dengan ayah," ucap David."Ayah aku menyiapkan berapa pengawal disini, lagi pula tempat ini tidak ada yang tahu selain Rion dan James." "Pergilah, selesaikan semuanya dan kembali bersama kami secepatnya." "Mama tahu semuanya, pergilah nak," Aaron meninggalkan kedua orang tuanya bersama dengan wanita yang baru saja menjadi istrinya. Ia kembali keluar denga

  • Kekasihku Seorang Mafia   45. Menikah.

    "Ameera!!""Jaga ucapanmu! Kamu pikir siapa dirimu hah!" Kemarahan Aaron tidak terbendung lagi, saat wanita yang sangat ia cintai mendapatkan perlakuan tidak baik. "Aaron, kamu lupa dengan janjimu? Kamu bilang akan menikahi aku. Tapi apa yang aku dapatkan sekarang? Kamu akan menikahi wanita seperti dia, kamu jahat Aaron!" Ameera memukul Aaron, beruntung Agam tidak ada bersama dengan mereka, mati lebih dulu meminta pada pelayan untuk membawanya pergi lebih dulu sebelum pembicara yang penting."Janji? Kamu bicara apa Ameera, aku menyelamatkan dirimu. Janji yang aku ucapkan bukan untukmu Ameera, tapi untuk Cia wanita yang aku cintai.""Cia duduklah, aku ingin kamu mendengar langsung dariku," Aaron menarik napasnya sebelum ia memulai mengatakan yang sebenarnya pada Cia. Mengingat pernikahannya yang hanya menghitung jam, Aaron dengan tegas mengatakan siapa Ameera sebenarnya."Ameera, Aku tidak tahu sampai kapan kamu akan membohongi keluargaku. Terlebih pada wanita yang akan aku nikahi ta

  • Kekasihku Seorang Mafia   44. Kedatangan Ameera 2.

    "Oke, akan aku katakan padamu. Aku adalah wanita di masa lalu Aaron dan dia adalah, anaknya." Ucapnya menyakinkan. Cia terdiam di tempat ia tidak berfikir lagi, saat ini pengakuan seorang wanita dan anak kecil yang mengaku sebagai bagian dari masa lalu calon suaminya. Cia berusaha untuk mengukir senyum, Walau ia tahu senyumnya terlihat di paksakan."Untuk apa kamu datang kesini?" tanya Cia, setelah mampu menetralkan detak jantungnya."Aku hanya ingin bertemu dengan Aaron, anakku merindukan ayahnya. Apakah kamu akan berdiri disana? Tanpa meminta kami untuk masuk kedalam?" Cia kembali terdiam, dan itu membuat Ameera tersenyum penuh kemenangan."Maaf aku tidak bisa menyuruhmu masuk kedalam. Tapi jika kamu ingin menemui Aaron, kamu bisa menemuinya di tempat yang kamu ketahui," ucapnya berbalik meninggalkan Ameer bersama putranya."Cia, kamu seorang wanita. Bagaimana kamu bisa membiarkan kami disini tanpa betemu dengan Aaron," ucap Ameera."Jadi apa yang kamu inginkan sebenarnya? Bertemu d

  • Kekasihku Seorang Mafia   43. Kedatangan Ameera.

    "Cecilia Mandalika, maukah kamu menjadi istriku. Menjadi ibu untuk anak-anakku?" "Aaron, kamu?" Cia menutup mulutnya, hatinya menghangat mendapatkan perlakuan istimewa dari Aaron."Cia, semua keputusan ada padamu. Tapi aku hanya ingin mendengar kata ya, darimu. Aku tidak ingin kehilangan kamu, untuk kesekian kalinya," ucap Aaron."Bagaimana jika aku menolaknya?" tanya Cia."Aku akan memaksamu, Cia. Aku tidak akan membiarkan kamu tetap disini seorang diri tanpa perlindungan dari siapapun termasuk aku. Satu lagi, aku tidak akan diam jika kamu tetap menolaknya," ucap Aaron menyakinkan Cia, jika apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Lalu, untuk apa kamu bertanya padaku? Apakah aku menerimamu atau tidak. Jika kamu sendiri sudah tahu jawabannya." Cia menatap penuh manik coklat milik Aaron. "Cia, kamu," ucapnya terbata."Ya, Aaron. Aku bersedia menjadi istrimu dan aku bersedia menjadi ibu untuk anak-anakmu," bulir yang bening keluar dari kelopak mata Aaron, tidak ada kata yang terin

  • Kekasihku Seorang Mafia   42. Apakah Aku Pantas Bahagia.

    "Ayah tahu kamu berbohong. Katakan apa yang terjadi? Jelaskan, juga pada ayah, luka tembak di lenganmu itu, Aaron Ramsey." Aaron terdiam, tidak ada cara lain selain ia mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya. Sudah cukup ia menutupinya."Ayah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan semua ini dari ayah ataupun Mama. Semua aku lakukan demi keselamatan kalian dan juga ketenangan hidup kita. Karena apa yang aku lakukan akan mempengaruhi kehidupan ayah dan juga Mama, dan maafkan aku karena selama ini menyembunyikan identitas ku. Bukan hanya pada ayah atau pun pada Mama. Tapi juga pada dunia aku menyembunyikan semua ini. Semakin sedikit orang mengetahuinya maka sedikit kemungkinan musuh mengetahui siapa aku dan orang terdekat ku, tapi semua kejadian ini murni aku yang melakukannya," kata Aaron lirih."Ceritakan semua pada Ayah, jangan membuat Ayah seperti orang bodoh yang tidak tahu siapa anak ayah yang sebenarnya. Dan tidak tahu apa yang dilakukan anak yang selalu membuatny

  • Kekasihku Seorang Mafia   41. KABUR.

    Aaron yang kini berhadapan dengan Rainer Quennel yang menginginkan kekuasaannya, tanpa merasa bersalah Rainer meminta tanpa adanya kekerasan. Aaron terkekeh mendengar perkataan Rainer yang dengan lantangnya bicara padanya."Anda yakin menginginkannya?" tanya Aaron."Anak ingusan, jangan mengajakku untuk bercanda. Kamu tahu siapa aku, bukan?" kata Rainer lantang. Aaron hanya mengangguk dengan santainya ia menjawab, "Saya tahu siapa anda. Tuan Rainer Quennel seorang mafia yang berani menipu saudaranya, hanya karena kursi kekuasaan. Apakah saya salah atau benar, Tuan Rainer Quennel?" wajah Rainer pias, namun dengan keahlian menipu dengan cepat berubah dan kembali dengan tatapan tajam kearah Aaron."Jangan banyak bicara kamu Aaron!" seru Rainer melayangkan pukulan pada Aaron.Baku hantam antara Aaron dan Rainer tidak terhindar lagi. Aaron tidak begitu saja membiarkan Rainer terlepas. Ia arahkan senjatanya tepat di keningnya."Kenapa kamu sembunyikan kejahatan mu. Dengan menuduh kami yang

  • Kekasihku Seorang Mafia   40. Penyerangan.

    "Secepatnya aku kembali. Tetaplah disini sampai aku kembali," Aaron mendekati wajah Cia, memberikan kecupan di keningnya sebelum ia pergi."Aku akan menunggumu disini."Aaron bergegas meninggalkan kediamannya, saat berada di depan pintu sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depannya. Senyum menghiasi wajahnya, saat mendapati orang yang sangat ia sayangi kini berada didepannya."Mama, ayah, kalian tidak apa-apa?" tanya Aaron."Tidak nak, kami baik-baik saja. Dimana wanita yang kamu katakan itu? Mama ingin bertemu dengannya, apakah dia ada di dalam?" Aaron mengulas senyum mendengar pertanyaan dari wanita yang telah melahirkan dirinya."Mama tidak sabar ingin bertemu dengannya? Cia ada di dalam kamar mandi. Kita tunggu sampai dia keluar," Aaron mengajak orang tuanya menuju ruang keluarga mereka. Seorang pelayan datang dengan membawa teh hangat dan berapa cemilan di atas napan."Terima kasih Mbok," ucap Maria ramah."Aaron, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu ingin kami

  • Kekasihku Seorang Mafia   39. Dendam Yang Salah 2.

    Di tempat yang berbeda seorang laki-laki menatap rumah mewah yang menjadi saksi bisu pertumbuhan dirinya bahkan sejak dia kecil hingga saat ini rumah mewah yang di tempati oleh ayah angkatnya menjadi rumah ternyaman untuknya. Namun saat ini ia merasa sesuatu yang sulit ia ungkapan dalam kata-kata. Sesaat ia terdiam sampai seseorang menyadarkan dari lamunan."Tuan muda, anda di tunggu oleh Tuan besar di ruang kerja." Kata salah satu pria yang berbadan besar. Tuan muda adalan panggilan untuknya. Sejak kecil saat ia datang di kediaman Rainer Quennel seorang mafia yang terkenal dengan kelicikan dan ambisi dimana ia akan melakukan apapun demi tujuannya tercapai. Tidak peduli jika akan menghabisi nyawa orang lain sekalipun."Hum," Amar melangkah dengan cepat untuk menemui ayah angkatnya. Banyak hal yang ingin ia ketahui tentang kejadian yang merenggut nyawa kedua orang tuanya."Halo boy, kamu sudah datang? Kamu tahu ayah sudah lama menunggu kamu. Tapi kamu lambat dua puluh menit. Cepatlah

  • Kekasihku Seorang Mafia   38. Dendam Yang Salah.

    Sementara itu Rion yang saat ini memilih untuk menemui Kinanti yang terbaring di rumah sakit. Sudah lama ia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya terhadap Kinanti. Wanita yang di pilih menjadi pengawal rahasia Cia walau berapa kali harus mengalami percobaan pembunuhan, namun dengan kepandaian yang ia miliki mampu melepaskan diri dari para musuh yang ingin menyingkirkan dirinya dan untuk mendapatkan Cia sebagai senjata untuk menyerang Aaron. Rion menatap wanita yang kini terbaring lemah di atas tempat tidur pasien wajahnya yang pucat tidak menutupi kecantikannya yang alami. "Kamu ada disini?" suara lirih namun terdengar lembut menyadarkan lamunan Rion."Apakah kedatanganku mengganggumu?" tanya Rion."T– tidak, ada apa?" "Kenapa kamu balik bertanya? aku ingin melihat kondisi kamu. Tapi kamu bertanya padaku." Kata Aaron. Ia menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur."Aku tidak apa-apa, bagaimana dengan Cia apakah dia mengalami luka? aku tidak tahu apa yang terjadi jika Cia tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status