Share

5. Jangan Pergi

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2021-06-30 22:44:23

Aaron mencari kunci di dalam tas, untuk membuka gembok pintu gudang. Tidak berapa lama akhirnya dia berhasil membukanya. Suasana yang gelap membuat Aaron kesulitan mencari keberadaan Cia. 

"Sialll!! Kenapa gelap begini. Bukankah masih siang?"

ucap Aaron, langkah kakinya semakin jauh kedalam namun ia tidak menemukan keberadaan Cia.  

Karena kondisi yang gelap membuat Aaron kesulitan untuk bergerak. Kakinya yang melangkah ke balik tumpukan bola basket yang sudah tidak terpakai. Setelah mencari keberadaan Cia di gudang tidak ada, Aaron berniat keluar namun saat kakinya melangkah tiba-tiba tersandung sesuatu di bawahnya. 

"Apa ini?" Aaron kembali menyalakan lampu ponselnya. Alangkah terkejutnya saat melihat kebawah tubuh Cia tergeletak tidak berdaya. 

"Cia!" Seru Aaron saat melihat wajah gadis yaang tergeletak tidak sadarkan diri dengan tubuh yang basah. 

"Cia, bangun!"

Aaron memanggil Cia. Hingga berapa kali menepuk pipinya namun tidak ada respon darinya. Entah dari mana ide yang muncul di kepala Aaron hingga ia melepas baju yang di pakai Cia dan mengganti dengan bajunya. 

"Maafkan aku Cia," ucap Aaron lalu mengangkat tubuh Cia ala bridal style.  

Setelah melihat keadaan sekolah yang sepi dan menghubungi anak buahnya. Aaron meninggalkan sekolah dengan mengendarai mobil mewahnya. Sedang motor sport ia tinggalkan di parkiran sekolah. 

"Kerumah!" Ucap Aaron dengan dingin. 

"Baik,"

Mobil mewah yang di kendarai anak buahnya dengan kecepatan tinggi, menuju kediaman mewah pribadi Aaron. Tidak menunggu lama mobil mewah milik Aaron memasuki sebuah rumah yang terlihat mewah. 

Aaron mengakat tubuh Cia dan membawanya kedalam kamar utama miliknya. Para pelayan dan pengawal melihat bagaimana Aaron pada wanita yang berada dalam pelukannya. Merasa aneh, tidak seperti biasanya Aaron membawa teman wanitanya ke kediaman pribadinya terlebih ke kamar.  

"Mbok Sumi, tolong gantikan bajunya." Kata Aaron pada salah satu pelayan dirumahnya.  

"Baik, tuan muda." Jawab Sum, langkahnya menuju tempat tidur seorang wanita cantik dengan seragam sekolah yang sama dengan tuan mudanya. 

Usai membantu menganti baju wanita yang tergeletak di atas tempat tidur, Sumi menuju balkon dimana Aaron berada.

"Tuan muda," Panggil Sumi. 

"Mbok, apa dia masih pingsan?" tanya Aaron.

"Masih tuan," sahut Sumi. 

"Mbok, tolong buatkan teh hangat untuknya." Kata Aaron kemudian. 

"Baik, tuan muda,"

Sumi meninggalkan kamar setelah mendapat perintah dari Tuan mudanya. 

Setelah kepergian Sumi, Aaron mendekati tempat tidurnya, ia duduk di samping tempat tidur. Tangannya terulur menyentuh wajah Cia. 

"Cia, kamu adalah wanita pertama yang mampu membuatku seperti ini." Kata Aaron, entah sejak kapan hatinya yang dingin berubah menghangat setelah bertemu dengan Cia. 

Tidak ingin dirinya melewati batas, Aaron berdiri dan melangkah meninggalkan tempat tidur. Namun langkahnya terhenti ketika tangan mungil menahan pergelangan tangannya. 

"Jangan pergi," suara igauan Cia, tubuhnya mengigil dan wajahnya yang cantik berubah menjadi pucat pasi.

  

Aaron mendekati Cia dan memeluk gadis cantik yang berada di hadapannya. 

"Aku, ada disini Cia." Aaron semakin eret memeluk tubuh Cia, wajahnya mendekati wajah Cia, sebuah kecupan mendarat di kening Cia. 

"Jangan, pergi," Cia kembali mengigau.  

"Aku, tidak akan pergi kemanapun Cia," sahut Aaron, tubuh Cia yang semakin panas dan menggigil membuat Aaron, melepas bajunya dan melepas baju yang di pakai Cia dan kembali memeluk tubuh Cia semakin erat. 

"Siapa kamu Cia, kenapa kamu bisa mencairkan hatiku yang keras ini? Siapa dirimu yang mampu membalikkan kehidupan ku yang kelam ini Cia," ucap Aaron dalam hati.  

Aaron yang merasakan sesuatu miliknya mulai menegang, berlahan melepas pelukannya namun tanpa sengaja ia melihat bukit kembar milik Cia yang terbuka saat Aaron melepas baju yang di pakai Cia. 

Waktu menunjukkan pukul enam sore, berlahan Cia membuka matanya. Merasakan tempat yang asing berlahan memandang sekelilingnya. 

"Sudah bangun!" Suara seorang membuat Cia menatap kearah pintu balkon. Terlihat pria dengan penampilan yang santai namun tidak menutupi ketampanannya. 

"Tidak, usah menatapku seperti itu! Aku tau aku tampan!" Lanjutnya membuat Cia memalingkan wajahnya. 

"Aaaaggghhhh!!"

Teriakan Cia membuat Aaron melompat ke atas tempat tidur. 

"Cia, ada apa? Apa kamu merasakankan sesuatu? Mana yang sakit katakan padaku?" tanya Aaron dengan wajah cemas. 

"Apa, yang kau lakukan padaku!?" tanya Cia dengan memukul dada bidang Aaron. 

"Hah! apa yang aku lakukan?" ujarnya dengan wajah kebingungan. 

"Ya! Apa yang kamu lakukan padaku? Dimana bajuku?" ucap Cia dengan menarik selimut semakin erat. 

"Haha!" Aaron tertawa lepas mendengar Cia menanyakan apa yang dia lakukan pada Cia. 

"Kenapa kamu tertawa?!" ucap Cia dengan suara tinggi dan takut sekaligus malu. 

"Buang, pikiran kotormu. aiku tidak melakukan apapun pada mu!" Aaron berdiri dari tempat tidurnya dan menarik kursi yang berada di samping tempat tidurnya. 

"Aku, tidak melakukan apapun padamu Cia." Kata Aaron dengan suara lembut. 

"Terserah, kamu mau percaya atau tidak yang pasti aku tidak melakukan apapun. Yang mengganti bajumu adalah mbok Sumi, pelayan dirumah ini." Lanjutnya

Aaron menatap wajah pucat Cia. Rasa sesak melihat wanita yang membuat hatinya menghangat kini terlihat sendu. 

"Cia," panggil Aaron membuat Cia menatap pria yang berada di hadapannya. 

"Katakan, apa yang mereka lakukan padamu?" Lanjutnya dengan suara yang lembut.

Cia menundukan wajahnya, ingatan akan kejadian berapa jam yang lalu membuat dirinya sesak. 

"Katakan padaku Cia," suara Aaron kembali terdengar. 

"K– kak Aaron," Cia merasa ragu untuk menceritakan pada Aaron, apa yang menimpa dirinya saat berada di gudang. 

"Katakan, jangan takut," Aaron menyentuh pundak Cia lembut. 

"Kak," ucapan Cia terputus saat suara perutnya terdengar nyaring, membuat Aaron tersenyum. 

"Ayo, kita makan," Aaron menarik tangan Cia  lembut dan membawanya ke ruang makan. 

Mereka menuruni tangga menuju ruang makan. Yang telah tersedia berbagai macam hidangan lezat, namun tidak mengugah selera makan Cia. 

"Duduklah!"

Aaron menarik kursi di sampingnya. Mereka menyantap makan malam tanpa suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. 

Usai menyantap makan malam, Aaron kembali melihat wajah gadis yang berada di sampingnya. 

"Kenapa kamu makan sedikit? Apa masakan mbok Sumi tidak enak?" Tanya Aaron yang melihat piring Cia yang terlihat masih banyak. 

"Tidak kak, masakan mbok Sumi enak hanya saja aku," ibu jari Aaron menyentuh bibir Cia, agar tidak meneruskan ucapannya.

"Sssttt, jangan banyak bicara? Sekarang katakan pada ku apa yang terjadi di gudang itu?" Aaron menyentuh tangan Cia lembut. 

"Kak mereka,"

Ucapan Cia kembali terputus saat tanpa sengaja melihat jam yang berada dinding menunjukkan pukul sembilan malam. 

"Maaf, kak. Aku harus pulang sekarang, aku yakin ibu mengkhawatirkan aku yang belum pulang," kata Cia panik setelah mengetahui waktu telah malam.

"Biar, aku antar kamu pulang. Ini sudah malam," ujar Aaron berdiri dari kursinya, dan meraih kunci yang berada di atas meja tidak jauh dari ruang makan. 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kekasihku Seorang Mafia   46. Bersamamu Selamanya.

    "Aaron Ramsey, kau harus mati!!" suara menggelar bersamaan dengan suara dan teriakan para tamu undangan. Aaron berlari membawa tubuh Cia meninggalkan pelaminan, di ikuti dengan kedua orang tuanya."Sayang kamu tetap disini, jangan meninggalkan tempat ini sebelum aku datang. Kamu akan aman bersama orang tuaku," ucap Aaron menangkup wajah Cia yang terlihat pucat."A– Aaron, aku takut," Cia menggenggam tangan Aaron erat. "Jangan takut, semua akan baik-baik saja. Tetaplah bersama dengan Mama dan ayah," Aaron mengecup kening Cia dan beralih pada kedua orang tuanya."Pergilah, ayah akan menjaga istri dan Mama. Mereka akan aman bersama dengan ayah," ucap David."Ayah aku menyiapkan berapa pengawal disini, lagi pula tempat ini tidak ada yang tahu selain Rion dan James." "Pergilah, selesaikan semuanya dan kembali bersama kami secepatnya." "Mama tahu semuanya, pergilah nak," Aaron meninggalkan kedua orang tuanya bersama dengan wanita yang baru saja menjadi istrinya. Ia kembali keluar denga

  • Kekasihku Seorang Mafia   45. Menikah.

    "Ameera!!""Jaga ucapanmu! Kamu pikir siapa dirimu hah!" Kemarahan Aaron tidak terbendung lagi, saat wanita yang sangat ia cintai mendapatkan perlakuan tidak baik. "Aaron, kamu lupa dengan janjimu? Kamu bilang akan menikahi aku. Tapi apa yang aku dapatkan sekarang? Kamu akan menikahi wanita seperti dia, kamu jahat Aaron!" Ameera memukul Aaron, beruntung Agam tidak ada bersama dengan mereka, mati lebih dulu meminta pada pelayan untuk membawanya pergi lebih dulu sebelum pembicara yang penting."Janji? Kamu bicara apa Ameera, aku menyelamatkan dirimu. Janji yang aku ucapkan bukan untukmu Ameera, tapi untuk Cia wanita yang aku cintai.""Cia duduklah, aku ingin kamu mendengar langsung dariku," Aaron menarik napasnya sebelum ia memulai mengatakan yang sebenarnya pada Cia. Mengingat pernikahannya yang hanya menghitung jam, Aaron dengan tegas mengatakan siapa Ameera sebenarnya."Ameera, Aku tidak tahu sampai kapan kamu akan membohongi keluargaku. Terlebih pada wanita yang akan aku nikahi ta

  • Kekasihku Seorang Mafia   44. Kedatangan Ameera 2.

    "Oke, akan aku katakan padamu. Aku adalah wanita di masa lalu Aaron dan dia adalah, anaknya." Ucapnya menyakinkan. Cia terdiam di tempat ia tidak berfikir lagi, saat ini pengakuan seorang wanita dan anak kecil yang mengaku sebagai bagian dari masa lalu calon suaminya. Cia berusaha untuk mengukir senyum, Walau ia tahu senyumnya terlihat di paksakan."Untuk apa kamu datang kesini?" tanya Cia, setelah mampu menetralkan detak jantungnya."Aku hanya ingin bertemu dengan Aaron, anakku merindukan ayahnya. Apakah kamu akan berdiri disana? Tanpa meminta kami untuk masuk kedalam?" Cia kembali terdiam, dan itu membuat Ameera tersenyum penuh kemenangan."Maaf aku tidak bisa menyuruhmu masuk kedalam. Tapi jika kamu ingin menemui Aaron, kamu bisa menemuinya di tempat yang kamu ketahui," ucapnya berbalik meninggalkan Ameer bersama putranya."Cia, kamu seorang wanita. Bagaimana kamu bisa membiarkan kami disini tanpa betemu dengan Aaron," ucap Ameera."Jadi apa yang kamu inginkan sebenarnya? Bertemu d

  • Kekasihku Seorang Mafia   43. Kedatangan Ameera.

    "Cecilia Mandalika, maukah kamu menjadi istriku. Menjadi ibu untuk anak-anakku?" "Aaron, kamu?" Cia menutup mulutnya, hatinya menghangat mendapatkan perlakuan istimewa dari Aaron."Cia, semua keputusan ada padamu. Tapi aku hanya ingin mendengar kata ya, darimu. Aku tidak ingin kehilangan kamu, untuk kesekian kalinya," ucap Aaron."Bagaimana jika aku menolaknya?" tanya Cia."Aku akan memaksamu, Cia. Aku tidak akan membiarkan kamu tetap disini seorang diri tanpa perlindungan dari siapapun termasuk aku. Satu lagi, aku tidak akan diam jika kamu tetap menolaknya," ucap Aaron menyakinkan Cia, jika apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Lalu, untuk apa kamu bertanya padaku? Apakah aku menerimamu atau tidak. Jika kamu sendiri sudah tahu jawabannya." Cia menatap penuh manik coklat milik Aaron. "Cia, kamu," ucapnya terbata."Ya, Aaron. Aku bersedia menjadi istrimu dan aku bersedia menjadi ibu untuk anak-anakmu," bulir yang bening keluar dari kelopak mata Aaron, tidak ada kata yang terin

  • Kekasihku Seorang Mafia   42. Apakah Aku Pantas Bahagia.

    "Ayah tahu kamu berbohong. Katakan apa yang terjadi? Jelaskan, juga pada ayah, luka tembak di lenganmu itu, Aaron Ramsey." Aaron terdiam, tidak ada cara lain selain ia mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya. Sudah cukup ia menutupinya."Ayah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan semua ini dari ayah ataupun Mama. Semua aku lakukan demi keselamatan kalian dan juga ketenangan hidup kita. Karena apa yang aku lakukan akan mempengaruhi kehidupan ayah dan juga Mama, dan maafkan aku karena selama ini menyembunyikan identitas ku. Bukan hanya pada ayah atau pun pada Mama. Tapi juga pada dunia aku menyembunyikan semua ini. Semakin sedikit orang mengetahuinya maka sedikit kemungkinan musuh mengetahui siapa aku dan orang terdekat ku, tapi semua kejadian ini murni aku yang melakukannya," kata Aaron lirih."Ceritakan semua pada Ayah, jangan membuat Ayah seperti orang bodoh yang tidak tahu siapa anak ayah yang sebenarnya. Dan tidak tahu apa yang dilakukan anak yang selalu membuatny

  • Kekasihku Seorang Mafia   41. KABUR.

    Aaron yang kini berhadapan dengan Rainer Quennel yang menginginkan kekuasaannya, tanpa merasa bersalah Rainer meminta tanpa adanya kekerasan. Aaron terkekeh mendengar perkataan Rainer yang dengan lantangnya bicara padanya."Anda yakin menginginkannya?" tanya Aaron."Anak ingusan, jangan mengajakku untuk bercanda. Kamu tahu siapa aku, bukan?" kata Rainer lantang. Aaron hanya mengangguk dengan santainya ia menjawab, "Saya tahu siapa anda. Tuan Rainer Quennel seorang mafia yang berani menipu saudaranya, hanya karena kursi kekuasaan. Apakah saya salah atau benar, Tuan Rainer Quennel?" wajah Rainer pias, namun dengan keahlian menipu dengan cepat berubah dan kembali dengan tatapan tajam kearah Aaron."Jangan banyak bicara kamu Aaron!" seru Rainer melayangkan pukulan pada Aaron.Baku hantam antara Aaron dan Rainer tidak terhindar lagi. Aaron tidak begitu saja membiarkan Rainer terlepas. Ia arahkan senjatanya tepat di keningnya."Kenapa kamu sembunyikan kejahatan mu. Dengan menuduh kami yang

  • Kekasihku Seorang Mafia   40. Penyerangan.

    "Secepatnya aku kembali. Tetaplah disini sampai aku kembali," Aaron mendekati wajah Cia, memberikan kecupan di keningnya sebelum ia pergi."Aku akan menunggumu disini."Aaron bergegas meninggalkan kediamannya, saat berada di depan pintu sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di depannya. Senyum menghiasi wajahnya, saat mendapati orang yang sangat ia sayangi kini berada didepannya."Mama, ayah, kalian tidak apa-apa?" tanya Aaron."Tidak nak, kami baik-baik saja. Dimana wanita yang kamu katakan itu? Mama ingin bertemu dengannya, apakah dia ada di dalam?" Aaron mengulas senyum mendengar pertanyaan dari wanita yang telah melahirkan dirinya."Mama tidak sabar ingin bertemu dengannya? Cia ada di dalam kamar mandi. Kita tunggu sampai dia keluar," Aaron mengajak orang tuanya menuju ruang keluarga mereka. Seorang pelayan datang dengan membawa teh hangat dan berapa cemilan di atas napan."Terima kasih Mbok," ucap Maria ramah."Aaron, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu ingin kami

  • Kekasihku Seorang Mafia   39. Dendam Yang Salah 2.

    Di tempat yang berbeda seorang laki-laki menatap rumah mewah yang menjadi saksi bisu pertumbuhan dirinya bahkan sejak dia kecil hingga saat ini rumah mewah yang di tempati oleh ayah angkatnya menjadi rumah ternyaman untuknya. Namun saat ini ia merasa sesuatu yang sulit ia ungkapan dalam kata-kata. Sesaat ia terdiam sampai seseorang menyadarkan dari lamunan."Tuan muda, anda di tunggu oleh Tuan besar di ruang kerja." Kata salah satu pria yang berbadan besar. Tuan muda adalan panggilan untuknya. Sejak kecil saat ia datang di kediaman Rainer Quennel seorang mafia yang terkenal dengan kelicikan dan ambisi dimana ia akan melakukan apapun demi tujuannya tercapai. Tidak peduli jika akan menghabisi nyawa orang lain sekalipun."Hum," Amar melangkah dengan cepat untuk menemui ayah angkatnya. Banyak hal yang ingin ia ketahui tentang kejadian yang merenggut nyawa kedua orang tuanya."Halo boy, kamu sudah datang? Kamu tahu ayah sudah lama menunggu kamu. Tapi kamu lambat dua puluh menit. Cepatlah

  • Kekasihku Seorang Mafia   38. Dendam Yang Salah.

    Sementara itu Rion yang saat ini memilih untuk menemui Kinanti yang terbaring di rumah sakit. Sudah lama ia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya terhadap Kinanti. Wanita yang di pilih menjadi pengawal rahasia Cia walau berapa kali harus mengalami percobaan pembunuhan, namun dengan kepandaian yang ia miliki mampu melepaskan diri dari para musuh yang ingin menyingkirkan dirinya dan untuk mendapatkan Cia sebagai senjata untuk menyerang Aaron. Rion menatap wanita yang kini terbaring lemah di atas tempat tidur pasien wajahnya yang pucat tidak menutupi kecantikannya yang alami. "Kamu ada disini?" suara lirih namun terdengar lembut menyadarkan lamunan Rion."Apakah kedatanganku mengganggumu?" tanya Rion."T– tidak, ada apa?" "Kenapa kamu balik bertanya? aku ingin melihat kondisi kamu. Tapi kamu bertanya padaku." Kata Aaron. Ia menarik kursi dan duduk di samping tempat tidur."Aku tidak apa-apa, bagaimana dengan Cia apakah dia mengalami luka? aku tidak tahu apa yang terjadi jika Cia tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status