Share

8. Menghancurkan Cia

Cia yang mewakili teamnya berdiri di tengah-tengah lapangan. dengan rasa takut ia memberanikan diri untuk memberikan alasannya.

Suara teriakan terdengar, membuat Cia menundukkan kepalanya. Namun sentuhan lembut membuatnya mengalihkan perhatian pada seseorang yang berada di sampingnya.

"Bicaralah, katakan alasannya. kenapa kamu tidak mengambil apapun dari kami?" Ucap Rio dengan suara lembut.

"Sebenarnya, tidak ada permainan apapun di sini. kenapa senior mengatakan. ambil apapun yang ada pada senior. pada kenyataannya tidak dibenarkan, ini adalah jebakan. dan itu artinya tidak ada, itu sebabnya kami tidak mengambil apapun dari senior. yang pada akhirnya melukai para senior. dan yang terjadi sebenarnya tidak di benarkan." Ucap Cia dengan menundukkan kepalanya. 

Semua terdiam mendengarkan penjelasan dari Cia, dan baru mereka menyadari jika yang mereka lakukan adalah kesalahan dan berakibat melukai teman sendiri.

Suara tepukkan tangan membuat Cia mengangkat wajahnya, dan matanya bertemu dengan sorot mata yang hitam. yang menatapnya dengan senyum yang mengembang.

"Yang, di katakan Cia benar adanya. ternyata kalian masih berfikir untuk menjatuhkan teman sendiri demi keuntungan pribadi. sudah aku katakan jika ini jebakan dan kalian tidak mengerti dengan kode dari saya. OKE! jadi pemenangnya adalah team Aaron!" Ucap Rio dengan suara lantang.

"Oke! sekarang waktunya ketua OSIS kita. yang memberikan pengumuman pada kalian." Rio mengakhiri ucapanya dan memberikan tempat pada Aaron.

"Selamat, malam semua. sesuai dengan rencana bagi siapapun yang memenangkan game ini maka dia akan berkencan dengan saya." Aaron menatap Cia yang berdiri di tengah-tengah. berlahan Aaron mendekati Cia dan membisikkan kata-kata yang membuat Cia gelagapan.

"Malam, ini kamu adalah kekasihku." Ucapnya dan berlalu dari hadapan Cia.

Suasana semakin ramai saat acara pesta di mulai. acara hari jadi yang di lakukan Maria School di rayakan oleh para siswa yang tengah melakukan pelajaran di luar ruangan. walau pada kenyataannya pelajaran di luar ruangan di tiadakan.

Cia yang duduk dengan dua temannya, hanya memandang, para siswa yang tengah mencari pasangan. bahkan di antara mereka tengah menikmati makan yang telah di siapkan.

"Cia, kenapa kamu tidak bersiap? bukankah kamu pemenangnya?" Cika yang melihat Cia tanpa minat.

"Lebih, baik kita nongkrong bertiga. aku malas untuk megikuti kegiatan begini." Jawab Cia.

"Tapi Cia, kamu tidak ingin berkencan dengan ketua OSIS kita?" Anna yang penasaran dengan Cia yang tidak ingin berkencan dengan Aaron.

"Kalian, di sini dulu. aku akan pergi sebentar." Cia berdiri dan melangkah menuju tenda. Namun seseorang menarik pergelangan tangan Cia dengan kasar.

"Jangan, berharap kamu bisa berkencan dengan kekasihku!" Cia yang terkejut dengan kehadiran Jessika berlahan mundur namun langkahnya terhenti ketika Luna menahan Punggungnya.

"Apa, yang kalian lakukan padaku?' tanya via dengan suara bergetar.

"Apa!" 

"Kamu. bertanya apa yang ingin kami lakukan?" Gelak tawa Jessika memenuhi tenda milik Cia.

"Katakan apa salahku pada kalian?" Tanya Cia.

"Salah kamu? Oke akan aku katakan salahmu! pertama, kenapa kamu bisa masuk ke sekolah Maria School, dan kamu kenapa menggoda putra pemilik sekolah!" Jelas Jessika pada Cia. yang di jawab gelengan Cia.

"Jika, kamu. terus menggoda Aaron maka toko kue milik ibumu akan aku hancurkan." 

Jessika mendorong tubuh Cia hingga teejungkal ke belakang.

"Ayo! kita tinggalkan tempat ini." Jessika meninggalkan Cia yang terjatuh akibat ulah Jessika cs.

Cia yang tengah bersembunyi di tenda membuat dua temannya mengikuti apa yang Cia lakukan.

" Kenapa kalian ada disini?" Tanya Cia. 

"Bagaimana, kami. disana jika teman kami berada disini." Ucap Anna. mereka memeluk tubuh Cia erat.

"Cia, kenapa kamu. tidak mengatakan pada kami, apa yang mereka lakukan padamu." Kali ini suara Cika dengan Isak tangisnya.

"Aku, tidak ingin. membuat kalian cemas." Ucap Cia dengn suara pelan.

Anna menarik tangan Cia, dan membawanya ke lapangan di dimana acara tengah di mulai. Acara perayaan Maria School. acara yang semakin malam semakin ramai, para siswa tengah mencari pasangan.

Di tempat yang tidak jauh Jessika yang tengah mencari Aaron. di buat kecewa ketika pria yang ia cintai tidak menampakkan hidungnya.

"Kalian, apa melihat Aaron?" Tanya Jessika pada dua sahabatnya.

"Tidak, bukankah tadi berada di tendanya bersama dengan geng nya." Jawab Luna. Jessika melangkah meninggalkan dua sahabatnya dan menuju tenda Aaron. namun lagi-lagi dia kecewa melihat tenda Aaron kosong.

"Jessika, apa yang kamu. lakukan disini?" Tanya Rio yang sebenarnya mengikuti Jessika.

"Aku, mencari Aaron. apakah kamu melihatnya?" Tanya Jessika.

"Tidak, mungkin dia mencari pasangan makam ini. bukankah malam ini dia harus kencan dengan Cia!" Ucapnya dengan suara mencemooh. Rio tidak menyukai Jessika yang kelewat menuntut pada Aaron. walau sebenarnya Aaron tidak menyukai Jessika.

"Apa, maksudmu. mereka sedang berkencan sekarang?" Tanya Jessika dengan suara bergetar menahan amarah.

"Ya, seperti itu kira-kira. aku sih setuju. kalau Aaron beneran cinta sama Cia. dia gadis yang cantik juga anggun. bukankah kamu tau jika Cia adalah tipe gadis yang Aaron sukai. dan selama ini di sekolah tidak ada gadis yang Aaron cari dan sekarang. kehadiran Cia membuat hati Aaron menghangat." Ucap Rio panjang lebar. Membuat Jessika semakin membenci Cia. 

Jessika meninggalkan Rio yang tersenyum puas setelah mengerjai dirinya. ya sejujurnya di mengetahui jika Aaron sebenarnya telah jahu hati pada Cia, namun gengsinya telah mengalahkan segalanya.

Di lapangan Cia yang berjalan bersama dua temannya. tiba-tiba tangannya ditarik seseorang yang berada di belakangnya. tarikan yang kencang membuat tubuh Cia menghantam dada bidang milik pria yang di takuti disekolah.

"Ikut, denganku!" Ucap Aaron tepat di telinga Cia. 

Aaron membawa Cia ke tengah hutan, namun di dalam tidak seperti hutan kebanyakan. di dalam hutan terdapat sebuah taman bunga yang indah berbagai macam bunga di tanam di sana.

"Cia, katakan. apa yang mereka lakukan padamu?" Tanya Aaron tepat di eajah Cia.

"Maksud, kak Aaron apa?" Cia kembali bertanya pada Aaron.

"Jangan, menutupi apapun dariku. karena aku mengetahui semuanya." Kini Cia yang terlihat menegang.

"Kak, bisakah. kita lupakan acara kencan kita?" Tanya Cia pada Aaron.

"Tidak! aku tidak mau!" Aaron tidak ingin rencana yang sejak lama ia tunggu-tunggu kini hancur berantakan.

"Cia, mulai malam ini kamu adalah kekasihku." Ucapnya dengan suara lembut tepat di wajah Cia.

"Tidak, kak jangan pernah menjadikan aku sebagai kekasih mu kak." Ucap Cia dengan suara bergetar.

"Tidak! Cia. aku Aaron Ramsey tidak akan pernah menarik kata-katanya yang telah keluar dari bibir ku,  bahwa malam ini Cecilia Mandalika adalah kekasih Aaron!" Ucapnya dengan suara lantang. Membuat wajah Cia memerah.

"Cia, jawablah perasaan ku ini?" Kata Aaron dengan suara pelan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status